Kemampuan Komunikasi Matematis pada Aspek Written Text
Gambar 4.6 Jawaban siswa kelas kontrol pada aspek
mathematical expression
Salah satu contoh jawaban siswa kelas eskperimen dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4.7 Jawaban siswa kelas eksperimen pada aspek
mathematical expression
Pada soal posttest nomor 2 siswa ditugaskan untuk menyelesaikan permasalahan sesuai dengan kemampuan komunikasi matematis pada aspek
mathematical expression. Perbedaan jawaban siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat dengan jelas pada gambar. Jawaban kelas eksperimen
menunjukkan kebiasan untuk mengungkapkan ide-ide matematisnya dari soal dan masalah yang ditanyakan, sedangkan kelas kontrol tidak. Ini menunjukkan
siswa kelas eksperimen terbiasa dengan pendekatan CRA. Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa ketika menjawab soal, kelas kontrol banyak mengalami
kesalahan saat memberikan jawaban yang berhubungan dengan aspek mathematical expression. Berbeda dengan kelas eksperimen yang sebagian
besar mampu memberikan jawaban dengan kemampuan mathematical expression yaitu menyatakan konsep matematika yang berhubungan dengan
peristiwa sehari-hari dengan tepat. Siswa kelas eksperimen secara jelas memberikan alasan tentang jawaban yang dibuatnya, sedangkan sebagian
besar siswa kelas kontrol hanya menjawab tanpa memberikan alasan. seorang dikatakan memiliki kemampuan komunikasi matematis yang baik jika ia
memiliki kemampuan mathematical expression yang baik. Hasil perhitungan persentase skor siswa pada aspek mathematical
expression kelas eksperimen sebesar 78,61 dan kelas kontrol sebesar 65,80. Kemampuan mathematical expression siswa kelas eksperimenlebih
mampu menggunakan kemampuan komunikasi matematisnya dibandingkan siswa kelas kontrol. Berdasarkan uraian diatas terlihat bahwa pendekatan
Concret-Representational-Abstract yang
diterapkan selama
proses pembelajaran memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan komunikasi
matematis siswa baik pada aspek written text maupun pada aspek mathematical expression, khususnya pada pokok bahasan Statistika ini.
Persentase rata-rata skor kelas eksperimen pada kedua aspek kemampuan komunikasi matematis yang diukur lebih ringgi dari kelas kontrol, sehingga
dapat disimpulkan bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol, dengan rata-rata skor 19,37
80,71 pada kelas eksperimen dan 16,00 66,67 pada kelas kontrol. Kemampuan komunikasi matematis yang diterapkan pendekatan
pembelajaran Concrete-Representational-Abstract CRA lebih tinggi daipada siswa yang diterapkan pembelajaran secara konvensional. Hal ini sejalan
dengan pendapat De Walle yang mengungkapkan bahwa model dapat memainkan peran yang sama untuk menguji ide-ide yang muncul.
Pengungkapan ide-ide
dibutuhkan dalam
pendekatan Concrete-
Representational-Abstract CRA sehingga model ini dapat melatih kemapuan komunikasi matematis siswa, sehingga dapat disimpulkan bahwa pendekatan
pembelajaran Concrete-Representational-Abstract CRA dapat melatih dan mengembangkan kemampuan komunikasi matematis siswa.
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian Tommy Adithya tahun 2014 berkaitan dengan pengaruh metode Write Pair Switch
terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa berdasarkan tingkat kemampuan kognitif dengan nilai rata-rata 67,87, memberikan kesimpulan
bahwa metode Write Pair Switch efektif untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa. Akan tetapi kemampuan komunikasi matematis
yang diterapkan pendekatan pembelajaran Concrete-Representational- Abstract CRA memiliki rata-rata lebih tinggi daripada kemampuan
komunikasi matematis yang diterapkan metode Write Pair Switch yaitu sebesar 80,71, karena dengan pendekatan ini siswa dibiasakan melakukan
aktivitas matematika secara langsung atau matematisasi yang dapat mengembangkan kemampuan untuk mengeluarkan ide-ide matematisnya
sehingga dapat disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran Concrete- Representational-Abstract CRA
lebih efektif
untuk meningkatkan
kemampuan komunikasi matematis siswa. Hasil penelitian Zahra Sa’adatun Nisa tahum 2014 tentang pengaruh
pendekatan Concrete-Representational-Abstract CRA terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dengan rata-rata 75,83 memberikan
kesimpulan bahwa pendekatan pembelajaran Concrete-Representational- Abstract CRA efektif untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep
siswa. Akan tetapi jika dibandingkan dengan kemampuan komunikasi matematis siswa yang juga diterapkan pendekatan pembelajaran Concrete-
Representational-Abstract CRA memiliki rata-rata 80,71. Hal ini menunjukkan pendekatan pembelajaran Concrete-Representational-Abstract
CRA efektif untuk mengembangkan kemampuan komunikasi matematis siswa dan kemampuan pemahaman konsep, tetapi pendekatan pembelajaran
Concrete-Representational-Abstract CRA lebih efektif untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis karena dengan mengkomunikasikan ide-