Tabel 4.4. Jumlah Penduduk dan Kepadatan PendudukKm2
No Kecamatan Luas
Km2 Penduduk
Kepadatan Per Km2
1 Medan Tuntungan 14.90 68.983
4.630 2 Medan
Johor 15.00 113.593 7.573
3 Medan Amplas
13.84 111.771
8.076 4 Medan
Denai 8.86 137.690 15..541
5 Medan Area
3.90 107.558 27.579 6 Medan
Kota 5.40 82.982 15.367
7 Medan Maimun
3.98 48.958 12.301 8 Medan
Polonia 8.28 52.034
6.284 9 Medan
Baru 4.94 43.524
8.810 10 Medan
Selayang 19.80 48.208
2.435 11 Medan
Sunggal 15.70 108.496
6.910 12 Medan
Helvetia 11.60 142.187 12.258
13 Medan Petisah
4.50 67.057 14.902
14 Medan Barat
6.60 77.867 11.789
15 Medan Timur
7.60 112.108 14.751 16 Medan
Perjuangan 4.40 103.759 23.582
17 Medan Tembung
6.80 139.065 20.451 18 Medan
Deli 17.60 145.714
8.279 19 Medan
Labuhan 45.20 104.829
2.319 20 Medan
Marelan 36.20 121.716
3.362 21 Medan
Belawan 10.00 94.735
9.474 Jumlah 265.10
2.067.288 7.798
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Medan, 2007
4.2 Arah dan Perkembangan Kota Medan
Perkembangan Kota Medan yang sangat pesat, terutama terjadi di pusat kota ke arah timur dan barat kota. Sementara itu, bagian utara dan selatan kota relatif
kurang berkembang. Berdasarkan sejarah umur dan kepadatan bangunanlingkungan, unsur-unsur lingkungan kota yang menjadi daya tarik, serta kendala-kendala fisik,
diduga perkembangan fisik Kota Medan bermula dari Kecamatan Medan Kota dan Kecamatan Medan Area yang merupakan daerah pusat kota sekarang.
Thomas Andrian : Evaluasi Kinerja Angkutan Kota Medan Jenis Mobil Penumpang Umum MPU Studi Kasus : Koperasi Pengangkutan Medan KPUM Trayek 64, 2008
USU Repository © 2008
Daerah ini terdiri dari kawasan perkampungan, kawasan perdagangan, dan pusat pemerintahan yang radius perkembangannya saat ini mencapai enam Km.
Perkembangan selanjutnya secara linier mengikuti kegiatan perangkutan regional Medan-Binjai ke arah barat dan Medan-Tebing Tinggi ke arah timur. Tarikan
perkembangan ke arah barat dan timur sangat kuat sejalan dengan peningkatan kegiatan perangkutan di jalan arteri primer tersebut RUTR Kota Medan, 2005, hal II-
6. Perkembangan kota yang linier ini kurang diharapkan karena, antara lain: 1. Mengganggu kelancaran lalu lintas regional,
2. Bercampurnya kegiatanlalu lintas lokal dan regional, dan 3. Berkembangnya sistim jaringan yang kurang effisien.
Thomas Andrian : Evaluasi Kinerja Angkutan Kota Medan Jenis Mobil Penumpang Umum MPU Studi Kasus : Koperasi Pengangkutan Medan KPUM Trayek 64, 2008
USU Repository © 2008
Sumber: RUTR Kota Medan, 2005
Gambar 4.4. Stadia Pertumbuhan Kota Medan
Thomas Andrian : Evaluasi Kinerja Angkutan Kota Medan Jenis Mobil Penumpang Umum MPU Studi Kasus : Koperasi Pengangkutan Medan KPUM Trayek 64, 2008
USU Repository © 2008
4.3 Tata Guna Lahan
Intensitas penggunaan lahan di pusat kota jauh lebih tinggi dibandingkan dengan daerah di pinggiran kota. Luas wilayah Kota Medan 26,51 Ha terdiri dari
52,3 wilayah terbangun atau seluas 138,60 Km2 dan 47,7 lagi dipergunakan sebagai lahan pertanian dan lahan kosong Badan Pertanahan Nasional, 1998. Jenis
dan luas penggunaan lahan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5. Jenis dan Luas Penggunaan Lahan No Jenis
Luas Ha
1 2
3 4
5 Perumahan
Perusahaan Industri
Jasa Pertanian
18.026.80 159.06
79.53 159.56
450.67 68
6 3
6 7
Jumlah 26.510.00 100
Sumber: Badan Pertanahan Nasional Kota Medan, 2007
4.4 Lalu Lintas dan Angkutan Jalan