Teori Jalur Sepusat atau Teori Konsentrik Teori Sektor

E Faktor muat 111-125 F Faktor muat 125 f. Indeks Waktu Perjalanan terhadap Kendaraan Pribadi Tingkat Pelayanan Indeks Waktu Perjalanan Keterangan A 2 Indeks waktu perjalanan= waktu perjalanan td width=121 v Pola Tata Guna Lahan Perkotaan Pola tata guna lahan perkotaan memiliki ciri dan struktur yang berbeda dengan tata guna lahan pedesaan Jayadinata. JT, 1999. Perbedaan dalam struktur pengembangan perkotaan memiliki konsekuensi terhadap permintaan dan penyediaan jasa transportasi. Untuk menganalisis struktur perkotaan dan distribusi kegiatan dalam ruang serta untuk memahami pola kebutuhan transportasi sekarang dan masa yang akan datang maka teori pola tata guna lahan perkotaan dapat dibedakan dalam beberapa teori. Antara lain Teori Jalur Sepusat atau Teori Konsentrik consentric zone theory, Teori Sektor sector theory dan Teori Pusat Lipat Ganda multiple nuclei concept dan Teori Poros.

2.7.1 Teori Jalur Sepusat atau Teori Konsentrik

Teori Jalur Sepusat atau Teori Konsentrik consentric zone theory E.W Burgess, mengemukakan bahwa kota terbagi sebagai berikut: Thomas Andrian : Evaluasi Kinerja Angkutan Kota Medan Jenis Mobil Penumpang Umum MPU Studi Kasus : Koperasi Pengangkutan Medan KPUM Trayek 64, 2008 USU Repository © 2008 1. Pada lingkaran dalam, terletak pusat kotaCBD Central Business Distric yang terdiri atas: bangunan-bangunan kantor, hotel, bank, bioskop, pasar dan toko pusat belanja I; 2. Pada lingkaran tengah pertama terdapat jalur alih: rumah-rumah sewaan, kawasan industri, perumahan buruh II; 3. Pada lingkar tengah kedua terletak jalur wisma buruh, yakni kawasan perumahan untuk tenaga kerja pabrik III; 4. Pada lingkar luar terdapat jalur madyawisma, yakni kawasan perumahan yang luas untuk tenaga kerja halus dan kaum maday middle class IV; 5. Di luar lingkaran terdapat jalur penglaju jalur ulang alik: sepanjang jalan besar terdapat perumahan masyarakat golongan madya dan golongan atas atau masyarakat kota V. Keterangan: Zona I : Daerah pusat kegiatan CBD Zona II : Zona peralihan Zona III : Zona perumahan para pekerja Zona IV : Zona pemukiman yang lebih baik Zona V : Zona para penglaju Gambar 2.1. Model Zona Konsentris Burges

2.7.2 Teori Sektor

Thomas Andrian : Evaluasi Kinerja Angkutan Kota Medan Jenis Mobil Penumpang Umum MPU Studi Kasus : Koperasi Pengangkutan Medan KPUM Trayek 64, 2008 USU Repository © 2008 Teori sektor sector theory menurut Humer Hoyt 1939 yang menyatakan bahwa kota tersusun sebagai berikut: 1. Pada lingkaran pusat terdapat pusat kota CBD 1; 2. Pada sektor tertentu terdapat kawasan industri ringan dan kawasan perdagangan 2; 3. Dekat pusat kota dan dekat sektor tersebut di atas, pada bagian sebelah menyebelahnya, terdapat sektor murbawisma, yaitu kawasan tempat tinggal kaum murba atau kaum buruh 3; 4. Agak jauh dari pusat kota dan sektor serta perdagangan, terletak sektor madyawisma 4; 5. Lebih jauh lagi terdapat sektor adiwisma, kawasan tempat tinggal golongan atas 5. Keterangan: 1. Daerah Pusat Kegiatan CBD 2. Zone Of wholesale light manufacturing 3. Zona pemukiman kelas rendah 4. Zona pemukiman kelas menengah 5. Zona pemukiman kelas tinggi Gambar 2.2. Model Teori Sektor Humer Hoyt

2.7.3 Teori Pusat Lipat Ganda