38
33 11
15 3
100 M 50 M
200 M 25 M
300 M
Gambar 5.7. Jumlah Penumpang Menuju Tempat Pemberhentian
Jarak terjauh dalam mencapai tempat pemberhentian adalah sejauh 300 m sedangkan jarak terendahnya adalah sejauh 25 m.
5.4 Load Faktor
5.4.1 Load Faktor Statis
Dalam penelitian ini load factor atau faktor muat statis ditujukan untuk menghitung kedatangan kendaraan tiap selang waktu head way, sehingga
diharapkan dapat diketahui frekwensi kendaraan tiap periode waktunya, baik pada waktu sibuk pagi dan sore maupun pada waktu off peak. Faktor muat tiap periode
waktu angkutan KPUM rute 64 adalah sebagai berikut.
Thomas Andrian : Evaluasi Kinerja Angkutan Kota Medan Jenis Mobil Penumpang Umum MPU Studi Kasus : Koperasi Pengangkutan Medan KPUM Trayek 64, 2008
USU Repository © 2008
Amplas-P.Baris
21
21 22
Peak Pagi Off peak
Peak Sore
Amplas-P.Baris
21
21 22
Peak Pagi Off peak
Peak Sore
Gambar 5.8. Prosentase Penumpang Masing-masing Arah Tiap Periode Waktu
Sedangkan head way atau jarak antara tiap kendaraan pada periode waktu sibuk pagi, sore dan waktu tidak sibuk angkutan KPUM rute 64 adalah sebagaimana
pada gambar berikut:
Thomas Andrian : Evaluasi Kinerja Angkutan Kota Medan Jenis Mobil Penumpang Umum MPU Studi Kasus : Koperasi Pengangkutan Medan KPUM Trayek 64, 2008
USU Repository © 2008
3.4 4.1
3.1 3.6
3.4 4.5
0.0 0.5
1.0 1.5
2.0 2.5
3.0 3.5
4.0 4.5
Peak Pagi Off peak
Peak Sore Amplas-P.Baris
P.Baris-Amplas
Gambar 5.9. Jarak Antara Kendaraan Head Way Tiap Periode Waktu
Dari tabel diatas terlihat bahwa jarak antara kendaraan untuk rute Terminal Terpadu Amplas-Terminal Terpadu Pinang Baris masing-masing adalah 3,4 menit
untuk waktu sibuk pagi, 3,1 menit untuk off peak dan 3,4 menit untuk waktu sibuk sore, sedangkan untuk rute sebaliknya Terminal Terpadu Pinang Baris - Terminal
Terpadu Amplas adalah 4,1 menit untuk waktu sibuk pagi, 3,5 menit off peak dan 4,5 menit untuk waktu sibuk sore.
5.4.2 Load Faktor Dinamis
Pada load factor dinamis penghitungan dilakukan secara dinamis, artinya pencatatan dilakukan sepanjang awal perjalanan sampai dengan ahkir perjalanan,
pencatatan dilakukan tiap ruas jalan yang dilalui oleh angkutan KPUM rute 64
Thomas Andrian : Evaluasi Kinerja Angkutan Kota Medan Jenis Mobil Penumpang Umum MPU Studi Kasus : Koperasi Pengangkutan Medan KPUM Trayek 64, 2008
USU Repository © 2008
sehingga akan diketahui jumlah permintaan per ruas jalan, dan di mana saja banyak terdapat naik dan turun penumpang.
Prosentase jumlah penumpang pada tiga rentang waktu masing-masing arah adalah sebagai berikut:
Amplas-P. Baris
38
29 33
Peak Pagi Off Peak
Peak Sore
P.Baris-Amplas
35
29 36
Peak Pagi Of f Peak
Peak Sore
Gambar 5.10. Prosentase Penumpang Tiap Periode Waktu
Thomas Andrian : Evaluasi Kinerja Angkutan Kota Medan Jenis Mobil Penumpang Umum MPU Studi Kasus : Koperasi Pengangkutan Medan KPUM Trayek 64, 2008
USU Repository © 2008
Dari hasil survai load factor dinamis diketahui bahwa pada rute keluar masuk, ruas jalan yang paling banyak terjadi penumpang naik dan turun pada adalah
sebagaimana tabel berikut:
Tabel 5.5. Jumlah Penumpang Naik Turun Tiap Ruas Jalan
Keluar Penumpang
No Ruas Jalan
Naik Turun
1 Terminal Terpadu Amplas - Jl. Panglima Denai
652 163
2 Jl. Panglima Denai - Jl. Sisingamangaraja
1,630 652
3 Jl. Sisingamangaraja - Jl. Juanda
1,141 1,141
4 Jl. Brigjen Katamso - Jl. Pemuda Sp. Palang Merah
815 489
5 Jl. Pemuda - Jl. Ahmad Yani
1,304 652
6 Jl. A. Yani - Jl. Sutoyo
815 978
7 Jl. Sutoyo - Jl. Imam Bonjol
978 978
8 Jl. Imam Bonjol - Jl. Cut Nyak Dien
489 489
9 Jl. Cut Nyak Dien - Jl. Diponegoro
1,141 815
10 Jl. Diponegoro - Jl. Zainul Arifin
1,630 1,956
11 Jl. Zainul Arifin - Jl. Gajah Mada
1,467 1,304
12 Jl. Gajah Mada - Jl. KH. W. Hasyim
978 1,141
13 Jl. KH. W. Hasyim - Jl. Gatot Subroto
815 652
14 Jl. Gatot Subroto - Jl. Pinang Baris
978 978
15 Jl. Pinang Baris - Terminal Terpadu Pinang Baris
489 815
Jumlah 15,322
13,203
Masuk Penumpang
No Ruas Jalan
Naik Turun
1 Terminal terpadu Pinang Baris - Jl. Pinang Baris
815 -
2 Jl. Pinang Baris - Jl. Gatot Subroto
1,630 489
3 Jl.Gatot Subroto - Jl. KH. W. Hasyim
978 978
4 Jl. KH. W. Hasyim - Jl. Gajah Mada
815 815
5 Jl. Gajah Mada - Jl. Hayam Wuruk
1,630 1,630
6 Jl. Hayam Wuruk - Jl. Mataram
815 978
7 Jl. Mataram - Jl. P. Nyak Makam
815 978
8 Jl. P. Nyak Makam - Jl. Patimura
652 489
9 Jl. Patimura - Jl. Monginsidi
815 978
10 Jl. Monginsidi - Jl. Juanda
2,282 2,119
Thomas Andrian : Evaluasi Kinerja Angkutan Kota Medan Jenis Mobil Penumpang Umum MPU Studi Kasus : Koperasi Pengangkutan Medan KPUM Trayek 64, 2008
USU Repository © 2008
11 Jl. Juanda - Jl. Sisingamangaraja
815 489
12 Jl. Sisingamangaraja - Jl. Pangeran Denai
652 652
13 Jl. Pangeran Denai - Terminal Terpadu Amplas
652 Jumlah
12,714 11,247
Sumber: Data penelitian lapangan, 2008
8 6
11 5
Thomas Andrian : Evaluasi Kinerja Angkutan Kota Medan Jenis Mobil Penumpang Umum MPU Studi Kasus : Koperasi Pengangkutan Medan KPUM Trayek 64, 2008
USU Repository © 2008
Thomas Andrian : Evaluasi Kinerja Angkutan Kota Medan Jenis Mobil Penumpang Umum MPU Studi Kasus : Koperasi Pengangkutan Medan KPUM Trayek 64, 2008
USU Repository © 2008 Pnp Naik
Pnp Turun Pnp Naik
Pnp Turun Tinggi
Sedang 1 Pangeran Denai
652 163
652 2 Sisingamangaraja
1630 652
815 489
3 Juanda 1141
1141 2282
2119 4 Brigjen Katamso
815 489
5 Pemuda 1304
652 6 Ahmad Yani
815 978
7 Sutoyo 978
978 8 Imam Bonjol
489 489
9 Jainul Arifin 1630
815 10 Gajah Mada
1467 1956
815 815
11 Wahid Hasyim 978
1304 978
978 12 Gatot Subroto
815 114
1630 489
13 Pinang Baris 978
815 14 Diponegoro
1141 15 Cut Nyak Dien
489 16 Hayamwuruk
1630 1630
17 Mataram 815
978 18 Nyak Makam
815 978
19 Patimura 652
489 20 Monginsidi
815 978
Rute Keluar Rute Masuk
Kepadatan Penduduk No
Nama Jalan
Gambar 5.11. Fungsi Guna Lahan dan Jumlah Penumpang Naik Turun Tiap Ruas
12 10
9 7
4
14 15
16
19 18
20 17
3 1
2 13
Penumpang Naik Turun Tiap Ruas Arah Terminal Amplas-Terminal P. Baris
500 1000
1500 2000
2500
T e
rm in
a l
T e
rp a
d u
Jl .
S is
in g
a m
a n
g a
r
Jl .
P e
m u
d a
- Jl
.
Ah m
a d
Y a
n i
J l.S
u to
y o
- J
l.
Im a
m Bo
n jo
l
Jl .
C u
t N
y a
k
D ie
n -
J l.
J l.
Z a
in u
l A ri
fin
- J
l. G
a ja
h J
l. K
H .W
.
H a
syi m
- Jl
.
J l.
Pi n
a n
g B
a ri
s
- T
e rm
in a
l P
n p
Naik Turun
Penumpang Naik Turun Tiap Ruas Arah Terminal P. Baris-Terminal Amplas
500 1000
1500 2000
2500
T e
rm in
a l
te rp
a d
u
P in
a n
g .
B a
ri s
-
J l.
G a
to t
S u
b ro
to
- Jl
. K
H .
W .
J l.
G a
ja h
M a
d a
-
Jl .
H a
y a
m
J l.
M a
ta ra
m -
J l.
P N
y a
k M
a k
a m
J l.
P a
ti m
u ra
- Jl
.
M o
n g
in s
id i
J l.
J u
a n
d a
- J
l.
S is
in g
a m
a n
g a
ra j
J l.
P a
n g
e ra
n
D e
n a
i -
T e
rm in
a l
P n
p Naik
Turun
Gambar 5.11. Penumpang Naik Turun Tiap Ruas Tiap Arah
Dari tabel di atas terlihat bahwa pada rute keluar, ruas jalan yang paling banyak penumpang naik permintaan dan turun masing-masing adalah Jl. Panglima
Denai - Jl. Sisingamangaraja dengan jumlah penumpang naik sebanyak 1.630 orang
Thomas Andrian : Evaluasi Kinerja Angkutan Kota Medan Jenis Mobil Penumpang Umum MPU Studi Kasus : Koperasi Pengangkutan Medan KPUM Trayek 64, 2008
USU Repository © 2008
dan penumpang turun sebanyak 652 orang diikuti Jl. Diponegoro - Jl. Zainul Arifin dengan penumpang naik sebanyak 1.630 orang dan penumpang turun sebanyak 1.956
orang. Sedangkan untuk rute keluar ruas jalan yang paling banyak penumpang naik turun adalah ruas Jl. Monginsidi - Jl. Juanda dengan jumlah penumpang naik 2.282
orang dan penumpang turun 2.119 orang. Permintaan angkutan menurut Manheim 1979 di dalam kaitannya terhadap
sistem transportasi, terdapat dimensi perubahan yang secara kritis mempengaruhi sistem transportasi salah satunya adalah perubahan dalam sistem permintaan
transportasi, seperti pertumbuhan dan populasi, peningkatan pendapatan serta perubahan guna lahan akan mempengaruhi permintaan terhadap jasa transportasi,
baik jumlah permintaan ataupun perubahan sebaran permintaan pada kerangka ruang atau waktu. Bertitik tolak dari teori yang dikemukakan Merheim terlihat bahwa
permintaan pada masing-masing ruas jalan sebenarnya tidak terlepas dari fungsi guna lahan di sekitarnya yang berupa pusat bisnis CBD, pusat pemerintahan maupun
pusat pendidikan.
5.5 Kebutuhan Angkutan Umum