Objek Penelitian GAMBARAN UMUM LOKASI DAN OBJEK PENELITIAN

3 Terminal Sambu, di pusat kota berkapasitas sebesar 200 dua ratus unit mobil penumpang umum dengan luas 3.000 m2. 4 Terminal Veteran, di pusat kota berkapasitas sebesar 20 dua puluh unit bus, dan 60 enam puluh unit mobil penumpang umum dengan luas 2.600 m2. 5 Terminal Willem Iskandar, di wilayah Timur berkapasitas sebesar 60 enam puluh unit mobil penumpang dengan luas sebesar 3.500 m2. 6 Terminal Belawan, di wilayah Utara memiliki kapasitas sebesar 24 dua puluh empat unit bus dengan luas 1.080 m2. Tabel 4.10. Terminal di Kota Medan No Terminal Kelas Pelayanan 1 Amplas Melayani angkutan umum untuk antar kota antar provinsi AKAP, angkutan antar kota dalam propinsi AKDP, angkutan kota dari wilayah timurselatan ke Kota Medan. 2 Pinang Baris Melayani angkutan umum untuk angkutan antar kota dalam propinsi AKDP, angkutan kota dari wilayah baratselatan ke Kota Medan 3 Sambu Melayani kendaraan umum mobil penumpang dalam Kota Medan ke Inti Kota 4 Veteran Melayani kendaraan umum mobil bus dalam Kota Medan yang menuju Inti Kota 5 Willem Iskandar Melayani kendaraan umum mobil penumpangmobil bus dalam kota dan angkutan antar kota yang menuju Percut Sei Tuan dan Tembung 6 Belawan Melayani kendaraan umum mobil bus dalam Kota Medan yang menuju inti kota Belawan – Medan. Sumber : Dinas Perhubungan Kota Medan, 2007

4.5 Objek Penelitian

Objek pada penelitian ini adalah angkutan umum jenis mobil penumpang umum MPU khususnya KPUM nomor trayek 64, yang memiliki rute trayek Thomas Andrian : Evaluasi Kinerja Angkutan Kota Medan Jenis Mobil Penumpang Umum MPU Studi Kasus : Koperasi Pengangkutan Medan KPUM Trayek 64, 2008 USU Repository © 2008 terminal Amplas ke terminal Pinang Baris pulang pergi. Secara terinci rute trayek angkutan umum KPUM nomor trayek 64 ini adalah sebagai berikut: Keluar : Terminal Terpadu - Jl. Pangeran Denai - Jl. SM. Raja - Jl. Warni - Jl. Brigjen Katamso - Jl. Pemuda - Jl. A. Yani - Jl. Sutoyo - Jl. Imam Bonjol - Jl. Cut Nyak Din - Jl. P. Diponegoro - Jl. Zainul Arifin - Jl. Gajah Mada - Jl. KH. W. Hasyim - Jl. Gatot Subroto - Jl. Pinang Baris - Terminal Terpadu Pinang Baris. Masuk : Terminal Terpadu Pinang Baris - Jl. Pinang Baris - Jl. Gatot Subroto - Jl. KH. W. Hasyim - Jl. Gajah Mada - Jl. Hayam Wuruk - Jl. Mataram - Jl. P. Nyak Makam - Jl. Patimura - Jl. Monginsidi - Jl. Juanda - Jl. SM. Raja - Jl. Pangeran Denai - Terminal Terpadu Amplas. Untuk lebih jelasnya lintasan trayek KPUM 64 dapat dilihat pada gambar berikut: Thomas Andrian : Evaluasi Kinerja Angkutan Kota Medan Jenis Mobil Penumpang Umum MPU Studi Kasus : Koperasi Pengangkutan Medan KPUM Trayek 64, 2008 USU Repository © 2008 KEC. MEDAN DELI KEC. MEDAN LABUHAN KEC. MEDAN KOTA BELAWAN KEC. MEDAN MARELAN KEC. MEDAN TUNTUNGAN KEC. MEDAN AMP LAS KEC. MEDAN HELVETIA Keterangan : Jaringan Jalan Ja la n T o l Ja la n T o l Ja la n T o l Jalan To l Terminal N Ja l a n To l Batas Wilayah KEC. MEDAN TIMUR KEC. MEDAN BARAT KEC. MEDAN PETISAH KEC. MEDAN SUNGGAL KEC. MEDAN SELAYANG KEC. MEDAN JOHOR KEC. MEDAN POLONIA KEC. MEDAN BARU KEC. MEDAN MAIMON KEC. MEDAN AREA KEC. MEDAN DENAI KEC. MEDAN P ERJUANGAN KEC. MEDAN TEMBUNG Jl. Le tje nd . J am in Gi n t ing J l. L e tj e n d . J a m in G in ti n g Polonia Jl. Sising amanga r aja J l. B r ig je n d. K a ta m s o Jl . K ar ya J ay a Jl . K a r ya W is m a J l . S im a li n g k a r Jl. Karya Jasa Jl. Danau Poso Jl . Ka r y a KEC. MEDAN KOTA Kampus USU Jl. Mongons idi Jl. Rade n Sa leh Kab. Deli Serdang K ab . D el i S er d an g Deli Tua Binjai Jalan Tol Terminal Pinang Baris Terminal Amplas Jalan Lingkar Jalan Utama Sumber: Dinas Perhubungan Kota Medan Gambar 4.6. Rute Keluar Masuk Angkutan KPUM Rute 64 Cordon Dalam KEC. MEDAN DELI KEC. MEDAN LABUHAN KEC. MEDAN KOTA BELAWAN KEC. MEDAN MARELAN N KEC. MEDAN TUNTUNGAN KEC. MEDAN AMP LAS KEC. MEDAN HELVETIA Keterangan : Jaringan Jalan Ja la n T o l Ja la n T o l Ja la n T o l Jalan To l Terminal Ja l a n To l Batas Wilayah KEC. MEDAN TIMUR KEC. MEDAN BARAT KEC. MEDAN PETISAH KEC. MEDAN S KEC. MEDAN SELAYANG KEC. MEDAN JOHOR KEC. MEDAN POLONIA KEC. MEDAN BARU KEC. MEDAN MAIMON KEC. MEDAN AREA KEC. MEDAN DENAI KEC. MEDAN P ERJUANGAN KEC. MEDAN TEMBUNG Jl. Le tje nd . J am in Gi n t ing J l. L e tj e n d . J a m in G in ti n g Polonia UNGGAL Jl. Sising amanga r aja J l. B r ig je n d. K a ta m s o Jl . K ar ya J ay a Jl . K a r ya W is m a J l . S im a li n g k a r Jl. Karya Jasa Jl. Danau Poso Jl . Ka r y a KEC. MEDAN KOTA Kampus USU Jl. Mongons idi Jl. Rade n Sa leh Jl. Sising amanga r aja J l. B r ig je n d. K a ta m s o Jl . K ar ya J ay a Jl . K a r ya W is m a J l . S im a li n g k a r Jl. Karya Jasa Jl. Danau Poso Jl . Ka r y a KEC. MEDAN KOTA Kampus USU Jl. Mongons idi Jl. Rade n Sa leh Kab. Deli Serdang K ab . D el i S er d an g Deli Tua Binjai Jalan Tol Terminal Pinang Baris Terminal Amplas Jalan Lingkar Jalan Utama Cordon Dalam Rute Keluar Rute Masuk Thomas Andrian : Evaluasi Kinerja Angkutan Kota Medan Jenis Mobil Penumpang Umum MPU Studi Kasus : Koperasi Pengangkutan Medan KPUM Trayek 64, 2008 USU Repository © 2008

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Rute Angkutan dan Tata Guna Lahan

Black 1978, jumlah dan jenis lalu lintas yang dihasilkan oleh setiap tata guna lahan merupakan fungsi dari parameter sosial dan ekonomi, karena tata guna lahan yang berbeda seperti pemukiman, pendidikan dan komersial mempunyai ciri lalu lintas yang berbeda. Oleh karenanya rute angkutan umum pada umumnya dipilih untuk melewati tempat-tempat yang memiliki jumlah permintaan atau penumpang yang tinggi, hal ini sangat tergantung pada fungsi dari tata guna lahan di mana rute itu ditetapkan. Karena pada tata guna lahan yang difungsikan sebagai pusat bisnis CBD, perumahan, industri, pendidikan dan jasa akan selalu memberikan bangkitan perjalanan yang relatif lebih besar dari pada lokasi yang difungsikan sebagai hutan ataupun pertanian. Teori Poros yang dikemukakan oleh Babcock 1932, yang menekankan pada peranan transportasi dalam mempengaruhi struktur keruangan kota, faktor utama yang mempengaruhi mobilitas adalah sistem transportasi yang menjadi poros dalam menghubungkan CBD. Di sini terlihat jelas bahwa jaringan jalan yang ada di inti kota Medan semakin memperkuat sinyalemen yang dikemukan oleh Babcock. Hal ini terlihat jelas pada daerah inti kota di mana 6 enam jalan utama yang langsung menuju ke inti kota masing-masing, yaitu: Jalan Yos Sudarso dari arah arah utara, Thomas Andrian : Evaluasi Kinerja Angkutan Kota Medan Jenis Mobil Penumpang Umum MPU Studi Kasus : Koperasi Pengangkutan Medan KPUM Trayek 64, 2008 USU Repository © 2008