3. Sandi Adria
Maulana 14
tahun Sandi bisa sampai ke master karena diajak oleh Kak
Bobi Relawan Master divisi Sosial saat terkena razia oleh satpol PP. Pada saat itu, Kak Bobi sedang
mengurusi anak master yang terjaring razia oleh satpol pp karena tertangkap sedang mengamen,
Sandi minta di bebaskan dan diajak oleh Kak Bobi lalu Sandi mengiyakan ajakan Kak Bobi dengan
syarat yaitu harus belajar dan mengikuti peraturan yang ada di master. Sandi terjaring razia oleh
satpol PP karena tertangkap sedang tidur di dalam angkot tidak memakai alas kaki dan penampilan
yang tidak terurus. Sandi angkat kaki dari rumah karena menurutnya Ibu kandung dan Bapak tirinya
galak sering memarahinya. Sehingga dia memilih angkat kaki dari rumah. Pihak master sudah
memberikan informasi kepada orang tuanya untuk di didik dan diasuh oleh orang tuanya. Tetapi
Ibunya sudah datang ke master dan mengajak sandi pulang kerumah tetap tidak mau dan memilih untuk
tinggal di master. Sandi belum lama ± 1 tahun menjadi warga belajar di Master dan belum lama
juga hidup di jalanan.
4. Andre
14 tahun
Ibu dan Bapak Andre sudah bercerai. Andre tinggal bersama Ibunya namun Ibunya mengalami sakit dan
butuh biaya banyak untuk membeli obat. Hingga akhirnya Andre berhenti sekolah karena ibunya
sudah tidak sanggup membiayai sekolah. Karena tidak mempunyai kegiatan rutin akhirnya Andre
ikut temannya yang juga putus sekolah jadi tukang parkir di pengkolan, tetapi lama kelamaan Andre
ikut temannya mengamen uangnya diberikan kepada Ibunya untuk makan dan membeli obat.
Andre sempat berkata kepada saya “Andre sedih Andre juga mau sekolah kaya teman-teman Andre
yang lain, tapi Ibu Andre juga lagi sakit dan banyak hutang.” Karena memiliki keinginan yang kuat
untuk bersekolah, akhirnya sambil mengamen Andre diajak ke Master oleh temannya.
5. Julfan
13 tahun
Saya kesulitan untuk meminta data tentang pribadi julfan. Sebab julfan sangat tertutup ketika ditanya
mengenai identitas pribadinya. Akan tetapi, julfan masih sering pulang kerumah ketika libur sekolah.
Julfan bisa sampai di master karena ikut kakaknya yang memang sudah lebih dulu tinggal di master.
6. Farhan
13 tahun
Farhan masih tinggal bersama orang tuanya. Dy masih sering pulang kerumah, bahkan teman-
temannya pun diajak untuk menginap dirumahnya. ketika ditanya kenapa mengamen alasannya ikut
teman-teman dan ingin membantu orang tuanya.
7. Ama Figi Satria
15 tahun
Figi saat masih kecil memang sudah males sekolah dan karena memang ekonomi orang tuanya sangat
minim sehingga figi tidak bisa melanjutkan sekolahnya. Menurutnya, daripada saya dan orang
tua kelaparan mendinga saya ngamen mendapatkan uang sekitar Rp 20.000 sehari. Uangnya dibelikan
beras untuk makan dia dan orang tuanya. Saat tiba di rumah ditanya oleh ibunya uang dari mana
bilangnya uang hasil ngamen kemudian Ibuya pun mengijinkan untuk ngamen. Figi bisa sampai di
master saat dia bermain di warnet dia mencari-cari sekolah gratis dan terdapat master akhirnya figi
mendatangi sekolah master tersebut.
8. Regi Alfarezi
14 tahun
Regi masih memiliki orang tua dan bahkan masih tinggal bersama orang
tuanya. Orang tuanya mengontrak rumah masih di kawasana master. Tapi
tidak diijinkan oleh orang tuanya untuk mengamen atau hal-hal yang berbau dengan jalanan.
Sumber: Wawancara Pribadi dengan Anak jalanan yang menjadi peserta pelatihan komputer
B. Analisis Data Penelitian
Analisis data penelitian pemberdayaan anak jalanan melalui program pelatihan keterampilan komputer di Yayasan Bina Insan Mandiri “Master” adalah:
1. Pelaksanaan Pelatihan Keterampilan Komputer
Pelatihan keterampilan komputer di Yayasan Bina Insan Mandiri “Master” berangkat dari kegelisahan-kegelisahan yang dihadapi oleh Koordinator Lab dan
pengurus Yayasan Bina Insan Mandiri “Master” yang tergabung di dalamnya. Dengan kata lain, melihat dari permasalahan yang dialami oleh anak-anak lulusan
Yayasan Bina Insan Mandiri “Master”. Bahwasanya banyak lulusan Master yang
tidak mampu bersaing di dunia kerja, padahal apabila mereka memiliki keahlian mereka dapat memiliki pekerjaan yang lebih baik.
Oleh sebab itu, Koordinator lab bersama dengan pengurus Yayasan Bina Insan Mandiri “Master” mengatasi kegelisahan tersebut dengan membuat
pelatihan keterampilan komputer, sebagaimana yang dikatakan oleh Ka Bayni dalam hasil wawancara pribadi yang telah disimpulkan, yaitu:
75
a. Setiap anak memiliki potensi yang sama b. Setiap anak harus diberikan kesempatan
c. Memberikan motivasi kepada anak d. Adanya aksi aksi yang dimaksud disini yaitu memberikan pelatihan
keterampilan komputer kepada anak e. Penyaluran menyalurkan anak-anak yang sudah terampil ke perusahaan-
perusahaan yang bergerak dibidang keahlian komputer terutama perusahaan yang sudah bekerja sama dengan master
Dari pemaparan diatas merupakan bagian dari prinsip pemberdayaan. Dalam prinsip pemberdayaan harus melibatkan target sasaran agar tujuan pemberdayaan
dapat tercapai. Seperti teori Dunham dalam buku Isbandi Rukminto Adi yang berjudul “Pemberdayaan Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas”
menjelaskan ada empat prinsip dasar pemberdayaan. Pertama, penekanan pada pentingnya kesatuan kehidupan masyarakat, yakni dengan mempertimbangkan
keseluruhan kehidupan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat tidak dilakukan hanya untuk segmen tertentu dalam kehidupan masyarakat seperti halnya untuk
aspek kesehatan, rekreasi, ataupun kesejahteraan yang dalam arti sempit. Kedua, pendekatan antar tim, yakni tidak hanya menekankan pada pendekatan multi
profesi, tetapi juga membutuhkan multi lapisan profesi multi vocational, karena selain layanan profesional juga diperlukan adanya keterlibatan layanan sub
profesional. Ketiga, pentingnya pemahaman akan budaya masyarakat lokal, yakni
75
Lihat hasil wawancara pribadi dengan Kakak Bayni pada Bab 3 h. 55.
Para fasilitator
harus benar-benar
tulus ingin
mengembangkan dan
memberdayakan masyarakat
yang ada,
bukan hanya
untuk sekedar
memperkenalkan ataupun membawa teknologi yang baru ke masyarakat sasaran. Untuk dapat masuk dalam kehidupan masyarakat harus memahami pola budaya
masyarakat lokal terlebih dahulu. Agar pemberdayaan nantinya sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Keempat, prinsip kemandirian, yakni harus
dilaksanakan bersama masyarakat dan bukan sekedar untuk masyarakat.
76
Adanya perbedaan kapasitas kemampuan yang dimiliki oleh setiap masing- masing siswa, sehingga pengurus lab dan para tutor pelatihan keterampilan
komputer Yayasan Bina Insan Mandiri “Master” membuat level atau tingkatan kelas. Misalnya, pada tingkatan pertama yaitu basic komputer. Dalam basic
komputer ini setiap siswa yang masih tahap awal mengikuti pelatihan maka siswa harus mempelajari tentang dasar-dasar komputer. Kemudian setelah setelah siswa
kriteria kelulusan pada basic komputer, yaitu sudah bisa mengoperasikan komputer pada tahap dasar, maka siswa diperbolehkan untuk memilih salah satu
jurusan dari ketiga jurusan yaitu desain grafis, perkantoran dan multimedia. Sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki.
Hal ini bertujuan agar pelatihan yang diberikan oleh tutor dapat diterima oleh siswa dan sesuai dengan kapasitas kemampuan siswa, sehingga nantinya
pelatihan keterampilan komputer sesuai dengan tujuan pemberdayaan, yaitu menjadikan masyarakat yang terampil dan mandiri. Terampil karena siswa
memiliki keahlian dalam mengoperasikan sistem serta jaringan komputer, mandiri karena keterampilan yang dimilikinya, membuat siswa memiliki penghasilan yang
76
Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 2003, h. 218-219.