BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode ini menetapkan persyaratan bahwa suatu penelitian harus dilakukan atas
dasar fakta yang ada sehingga pemerian yang diberikan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Menurut Gay dalam Sevilla, 1993:71 metode deskriptif, yaitu suatu
metode yang menganalisis data berdasarkan bahan yang diperoleh tanpa menambahi atau mengurangi kemudian menganalisisnya. Medan makna aktivitas tangan yang
menjadi sasaran penelitian ini dideskripsikan keberadaannya dengan struktur yang memperlihatkan hubungan makna antarleksem. Sejalan dengan itu, sebagai langkah
kerja dilakukan tiga tahapan, yaitu 1 pengumpulan data, 2 pengolahan atau penganalisisan data, dan 3 penyajian hasil pengolahan data.
3.2 Data dan Sumber Data
Data penelitian ini adalah sejumlah leksem bahasa Mandailing yang mengandung makna aktivitas tangan. Sumber data mencakup data lisan dan data
tertulis. Data tertulis diperoleh dari Kamus Bahasa AngkolaMandailing – Indonesia yang disusun oleh Ahmad Samin Siregar 1977. Sementara itu, data lisan diperoleh
dari berbagai percakapan yang terjadi di lingkungan masyarakat Mandailing di Kabupaten Mandailing Natal.
Anharuddin Hutasuhut : Medan Makna aktivitas Tangan Dalam Bahasa Mandailing, 2008 USU e-Repository © 2008
Data yang sudah terkumpul itu disempurnakan melalui para informan. Adapun informan yang dipilih untuk melengkapi data penelitian ini adalah penutur
bahasa Mandailing yang berusia 50-an dan 60-an tahun. Pemilihan penutur yang berusia 50-an dan 60-an itu didasari oleh suatu anggapan bahwa generasi ini masih
dapat mematuhi aturan secara baik.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data digunakan teknik simak catat Sudaryanto, 1988:15- 20 dengan cara menyimak penggunaan berbagai bentuk leksem bahasa Mandailing
yang menyatakan makna aktivitas tangan. Selain itu, data diperoleh melalui metode cakap yang sejajar dengan metode wawancara Sudaryanto, 1988:7. Dalam hal ini,
peneliti melakukan percakapan dengan para informan dengan cara menyajikan leksem yang dipandang sukar diketahui komponen maknanya. Leksem tersebut
dijelaskan definisinya, kemudian informan dimohon memberikan tanggapan atas definisi itu dengan pernyataan benar, salah, atau ragu atas definisi tersebut. Informan
dimohon komentarnya guna penyempurnaan definisi yang sudah disampaikan. Apabila definisi dianggap benar, informan dimohon membuat kalimat sebagai contoh
pemakaian leksem yang benar. Semua data yang diperoleh dicatat dan dikartukan. Data-data yang sudah
dicatat ke dalam kartu data itu diklasifikasikan berdasarkan kesamaan komponen semantik leksikalnya.
Anharuddin Hutasuhut : Medan Makna aktivitas Tangan Dalam Bahasa Mandailing, 2008 USU e-Repository © 2008
3.4 Teknik Pengolahan Data