Pembatasan Masalah Perumusan Masalah

pengambilan keputusan tentang apa yang harus diyakini dan harus dilakukan. 6

b. Indikator dalam kemampuan berpikir kritis matematis

Beberapa indikator dalam berpikir kritis menurut para ahli antara lain: Bullen, mengemukakan ada empat indikator berpikir kritis, yaitu : 1 klarifikasi, yaitu menilai memahami sifat alammi pada poin-poin pandangan yang berbeda pada isu, dilemma, atau ,masalah. 2 menilai fakta, yaitu memutuskan kredibilitas sumber, menaksir bukti untuk mendukung kesimpulan, menetapkan dasar menarik kesimpulan, menetapkan dasar menarik kesimpulan, 3 membuat dan menarik kesimpulan, yaitu mendukung argumentasi, 4 menggunakan strategi dan cara-cara yang tepat, yaitu menggunakan heuristic atau strategi untuk mengarahkan pikiran dalam proses pencapai kesimpulan, membuat suatu keputusan, atau pemecahan suatu masalah secara efektif. Knedler dalam L. costa yang dikutip oleh Wahiddin mengemukakan bahwa berpikir kritis dapat dikelompokkan dalam tiga indikator, yaitu : 1 mengenali masalah yang didalamnnya ada empat langkah yaitu mengidentifikasi isu-isu atau permasalahan pokok, membandingkan kesamaan dan perbedaan – perbedaan, memilih informasi yang relevan dan merumuskan masalah, 2 Menilai informasi yang relevan yang didalamnnya terdapat lima langkah yaitu menyeleksi fakta,opini dan hasil nalar, mengecek konsistensi, mengidentifikasi asumsi, mengenali kemungkinan karena salah penafsiran, dan perbedaan orientasi nilai dan ideology, 3 pemecahan masalah dan penarikan kesimpulan. Menurut Ennis terdapat enam elemen dasar dalam berpikir kritis yaitu Focus, Reason, Inference, Situation, Clarity, dan Overview. Penjelasan mengenai keenam elemen dasar berpikir kritis antara lain : 7 6 Alec Fisher, op. cit., h.4 7 Zafri, Berpikir Kritis Pembelajaran Sejarah, dalamhttp:jurnaldiakronikafisunp.org201205 a. Focus Fokus, yaitu hal pertama harus dilakukan untuk mengetahui informasi. Untuk fokus terhadap permasalahan, diperlukan pengetahuan. b. Reason alasan, yaitu mencari kebenaran dari pernyataan yang akan dikemukakan. Alasan-alasan yang mendukung pernyataan hars disertai dalam mengemukakan pernyataan. c. Inference membuat pernyataan, yaitu mengemukakan pendapat dengan alasan yang tepat. d. Situation situasi, yaitu kebenaran dari pernyataan bergantung pada situasi yang terjadi. Oleh karena itu, perlu mengetahui situasi atau keadaan permasalahan. e. Clarity Kejelasan, yaitu memastikan kebenaran sebuah pernyataan dari situasi yang terjadi. f. Overview tinjauan ualang, yaitu melihat kembali sebuah proses dalam memastikan ebenaran pernyataan dalam situasi yang ada sehingga bisa menentukan keterkaitan dengan situasi lainnya. Keenam eleman dasar tersebut dijabarkan dalam indikator kemampuan berpikir kritis, dengan indikator kemampuan berpikir kritis dibagi menjadi lima kelompok, yaitu : 1 memberikan penjelasan sederhana yaitu dengan memfokuskan pertanyan,menganalisis pertanyaan, dan bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan atau tantangan, 2 membangun keterampilan dasar yang meliputi mempertimbangakan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak, dan mengamati dan memperimbangakan suatu laporan hasil obeservasi, 3 membuat kesimpulan yaitu mendeduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi ,menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi,membuat dan menentukan nilai pertimbangan, 4 membuat penjelasan lebih lanjut dengan mendefinisikan istilah dn pertimbnagan dalam tiga dimensi dan mengidentifikasi asumsi, 5 mengatur strategi dan taktik yaitu menentukan tindakan dan berinteraksi dengan orang lain. Lebih lanjut diuraikan dalam tabel berikut :

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Pbm) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Di Smk Dharma Karya Jakarta

1 16 221

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

Pengaruh Model Pembelajaran Collaborative Problem Solving Terhadap Kemampuan Representasi Matematis Siswa

6 49 0

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER BERBASIS PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

0 7 214

Penerapan Model Pembelajaran Treffinger untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis siswa

2 22 286

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA (PTK Pembelajaran Matematika di Kelas IV SD Negeri Pabelan 01).

0 0 11

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN ESTIMASI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD.

0 2 28

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING MODEL POLYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN.

2 7 37

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA.

0 3 34

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV A SD N MARGOYASAN.

0 1 242