Teknik Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis

2. Tindakan Pembelajaran Siklus I a. Tahap Perencanaan

Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 20132014 yang dimulai pada hari Rabu 12 Februari 2014. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu mendiskusikan strategi pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian dengan guru bidang studi, serta melakukan persiapan-persiapan yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Peneliti mempersiapkan instrument-instrumen yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang lengkap dengan tahapan model pembelajaran Problem Solving, Lembar Kerja Siswa LKS ,yang terdiri dari 4-5 soal, lembar kerja kelompok yang terdiri dari 4-5 soal cerita, lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi guru pada kegiatan belajar mengajar, lembar wawancara,lembar angket siswa dan lembar soal tes kemampuan berpikir kritis matematis yang sebelumnya juga telah diuji coba terlebih dahulu dikelas V Bilingual dan dinyatakan valid semua dari 14 soal adalah 10 soal yang teruji valid dengan tingkat reliabillitas sebesar 0.749419 0.749 untuk dijadikan soal tes siklus I dan tes siklus II. Lembar kerja siswa dibuat sendiri oleh peneliti sebagai alat evaluasi proses pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran Problem Solving pada setiap pertemuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan berpikir kritis matematis siswa aspek focus yaitu untuk mengetahui informasi dan pengetahuan tentang pemasalahan. Sedangkan lembar kerja keompok dibuat untuk mengetahui sejauh mana kemampuan berpikir kritis matematis siswa aspek Inference membuat pernyataan, yaitu mengemukakan pendapat dengan alasan yang tepat. Adapun dalam pembelajaran diskusi kelompok siswa diarahkan menggunakan stategi model pembelajaran Problem Solving dengan tahapan-tahapan pembelajarannya untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan yang sesuai dengan gambar dan soal cerita berdasarkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa aspek inference atau mengemukakan pendapat dengan alasan yang tepat. Pada tahap perencanaan ini peneliti juga tidak lupa menjelaskan kepada observer guru kelas yang mengajar matematika dikelas dikelas tersebut tentang bagaiman cara penilaian pada lembar observasi siswa serta beberapa hal yang perlu diperhatian selama proses pembelajaran berlangsung. Target yang ingin dicapai pada siklus I ini yaitu siswa mengalamai peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis dari sebelumnya. serta mengetahui proses kemampuan berpikir kritis matematis siswa dalam menyelesaikan suatu masalah. Materi yang diajarkan pada siklus I dan II ini adalah mengenai materi “pecahan”.

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan pada siklus I ini terdiri 5 pertemuan. Pertemuan pertama sampai pertemuan keempat peneliti memberikan pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Solving atau pembelajaran berbasis masalah , dan pada pertemuan kelima peneliti memberikan tes kemampuan berpikir kritis matematis,atau tes siklus 1. Dalampembelajaran peneliti tidak memberikan rumus kepada siswa, namun memberikan penjelasan mengenai pecahan melalui permasalahan yang diberikan dan membimbing siswa untuk menemukan penyelesaikan dari permasalah tersebut. Selanjutnya peneliti membagikan lembar permasalahan yang terdiri dari beberapa soal serta membimbing siswa dalam mengerjakan permasalahan tersebut melalui aktivitas tahapan model pembelajaran Problem Solving dan indikator dari berpikir kritis matematis. Pada tahap pelaksanaan ini juga peneliti mencatat hal-hal penting yang terjadi selama proses pembelajaran. adapun uraian proses pembelajaran pada siklus I sebagai berikut : 1 Pertemuan Pertama Rabu, 12 Februari 2014 Kegiatan pembelajaran penelitian pertama berlangsung di kelas IV-I didampingi guru bidang studi matematika yang berperan sebagai observer untuk membantu peneliti dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran penelitian pada siklus I ini dengan mengamati aktvitas belajar siswa serta penilaian pada peneliti saat mengajar dikelas yang kemudian dicatat pada lembar observasi.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Pbm) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Di Smk Dharma Karya Jakarta

1 16 221

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

Pengaruh Model Pembelajaran Collaborative Problem Solving Terhadap Kemampuan Representasi Matematis Siswa

6 49 0

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER BERBASIS PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

0 7 214

Penerapan Model Pembelajaran Treffinger untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis siswa

2 22 286

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA (PTK Pembelajaran Matematika di Kelas IV SD Negeri Pabelan 01).

0 0 11

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN ESTIMASI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD.

0 2 28

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING MODEL POLYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN.

2 7 37

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA.

0 3 34

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV A SD N MARGOYASAN.

0 1 242