Pada tahap perencanaan ini peneliti juga tidak lupa menjelaskan kepada observer guru kelas yang mengajar matematika dikelas dikelas
tersebut tentang bagaiman cara penilaian pada lembar observasi siswa serta beberapa hal yang perlu diperhatian selama proses pembelajaran berlangsung.
Target yang ingin dicapai pada siklus I ini yaitu siswa mengalamai peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis dari sebelumnya. serta
mengetahui proses kemampuan berpikir kritis matematis siswa dalam menyelesaikan suatu masalah. Materi yang diajarkan pada siklus I dan II ini
adalah mengenai materi “pecahan”.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan pada siklus I ini terdiri 5 pertemuan. Pertemuan pertama sampai pertemuan keempat peneliti memberikan pembelajaran
dengan model pembelajaran Problem Solving atau pembelajaran berbasis masalah , dan pada pertemuan kelima peneliti memberikan tes kemampuan
berpikir kritis matematis,atau tes siklus 1. Dalampembelajaran peneliti tidak memberikan rumus kepada siswa,
namun memberikan penjelasan mengenai pecahan melalui permasalahan yang diberikan dan membimbing siswa untuk menemukan penyelesaikan dari
permasalah tersebut. Selanjutnya peneliti membagikan lembar permasalahan yang terdiri dari beberapa soal serta membimbing siswa dalam mengerjakan
permasalahan tersebut melalui aktivitas tahapan model pembelajaran Problem Solving dan indikator dari berpikir kritis matematis.
Pada tahap pelaksanaan ini juga peneliti mencatat hal-hal penting yang terjadi selama proses pembelajaran. adapun uraian proses pembelajaran
pada siklus I sebagai berikut : 1 Pertemuan Pertama Rabu, 12 Februari 2014
Kegiatan pembelajaran penelitian pertama berlangsung di kelas IV-I didampingi guru bidang studi matematika yang berperan sebagai observer
untuk membantu peneliti dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran penelitian pada siklus I ini dengan mengamati aktvitas belajar siswa serta penilaian pada
peneliti saat mengajar dikelas yang kemudian dicatat pada lembar observasi.
Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi sebagai perbaikan pengajaran pada pertemuan selanjutnya.
Pertemuan pembelajaran pertama ini dimulai pukul 11.10 – 12.20 WIB. Kegiatan awal yang dilakukann adalah
mengabsen kehadiran siswa, melakukan ice breaking dan kuis berhadiah untuk memotivasi siswa dalam belajar, pada saat absensi ada 2 orang siswa
yang tidak hadir baik alasan izin dan sakit. Setelah melakukan absensi peneliti melakukan kegiatan apersepsi yang bertujuan untuk mengingat
kembali daya ingat siswa mengenai materi yang pernah diajarkan sebelumnya di kelas III. Pada saat tanya jawab berkaitan dengan materi pecahan yang
membahas arti pecahan dan pecahan seniali hanya 40 siswa yang masih mengingat materi pecahan pada kelas III yang telah mereka pelajari dan
sisanya lupa. Kemudian peneliti juga menanyakan pada pembahasan perbandingan pecahan serta menentukan nilai pecahan respon siswa masih
bagus meningkat 60 siswa yang aktif menjawab. Setelah selesai melakukan apersepsi peneliti membagikan lembar soal untuk mengetes kemampuan
siswa dalam mengingat materi pecahan dikelas III. Setelah dilakukan penilaian bersama banyak siswa yang tidak menjawab dan banyak siswa yang
salah dalam menjawab soal.
Gambar 4.1
Hal ini menunjukan bahwa tingkat kemampuan berpikir siswa dalam mengingat pelajaran perlu ditingkatkan kembali pada materi yang telah
dipelajari sebelumnya dikelas III yaitu tentang pecahan. Dan materi yang disampaikan pada pertemuan ini adalah membahas arti pecahan, pecahan