Subyek PenelitianPartisipan yang Terlibat dalam Penelitian

Tahap Pelaksanaan Peneliti mulai melaksanakan tindakan. Rencana pelaksanaan pembelajaran dan skenario yang sudah disiapkan akan diterapkan ditahap ini. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan pembelajaran model Pembelajaran Pemecahan Masalah Problem Solving secara individu. Dalam tahapan ini,peneliti sebagai pelaksana tindakan menyampaikan cara pembelajaran berbasis masalah dan menjelaskan cara menyelesaikan lembar permasalaan kepada siswa. Peneliti dan observer berkeliling memantau aktivitas siswa dalam mengerjakan lembar soal. Jika waktu habis, peneliti memilih berberapa siswa secara acak untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya didepan kelas sedangkan, siswa lainnya diminta untuk menanggapi atau memberikan pertanyaan.Selama proses pembelajaran, observer memberikan penilaian terhadap proses pembelajaran, observer memberikan penilaian terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi untuk mengetahui aktivitas siswa. Tahap Pengamatan Peneliti melakukan pengamatan terhadap kegiatan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Solving berdasarkan lembar observasi kemampuan berpikir kritis matematis siswa dan peneliti mengumpulkan data hasil observasi untuk dianalisa selama proses pembelajaran. Tahap Refleksi Peneliti dan observer melakukan anallisa terhadap hasil pengamatan peneliti dan observer untuk keseluruhan rangkaian kegiatan pembelajaran pada siklus I, yaitu dengan mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dari hasil pengamatan siklus I untuk menemukan keberhasilan atau ketidakberhasilan dari tindakan tersebut. Jika belum berhasil maka dilanjutkan pada siklus II Table 3.3 Tahap Penilaian Siklus II Tahap Perencanaan 1. Menyiapkan kelas penelitian 2. Membuat Rencana Pelaksanaan PembelajaranRPP dengan tahapan PBL 3. Mendiskusikan RPP dengan guru kolaborator 4. Menyiapkan ringkasan materi siklus II 5. Membuat daftar respon siswa yang diharapkan yang akan dibagikan kepada siswa 6. Menyiapkan pedoman angket untuk menilai aktivitas belajar siswa dan pedoman observasi proses pembelajaran siswa 7. Menentukan indicator keberhasilan siklus dengan guru bidang studi 8. Menyiapkan soal tes akhir siklus II 9. Menyiapkan alat dokumentasi Tahap Pelaksanaan Peneliti mulai melaksanakan tindakan. Rencana pelaksanaan pembelajaran dan skenario yang sudah disiapkan akan diterapkan ditahap ini. Pembelajaran dilaksanalan dengan menggunakan model pembelajaran problem solving secara kelompok. Dalam tahap ini ,peneliti bermaksud meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang krang pada siklus I. Membagi siswa menjadi kelompok yang terdiri dari lima sampai enam orang siswa. pembentukan kelompo dilakaukan berdasarkan pada pengamatan pembelajaran pada siklus I. peneliti dibantu observer membagikan lembra soal kepada setiap kelompok. I I Peneliti dan observer berkeliling, memantau aktifitas kelopok siswa dalam menyelesaikan lembar soal. jika waktu habis, peneliti memilih sdan meminta perwakilan kelompok untuk mempresentsaukan hasil pekerjaan kelompok tersebut. Diakhir siklus, peneliti menyebarkan jurnal untuk mengetahui respon siswa terhadap proses pembelajaran dengan model Problem Solving Tahap Pengamatan Peneliti melakukan pengamatan bersama terhadap kegiatan siswa berdasarkan lembar observasi kemampuan berpikir kritis matematis siswa dan peneliti mengumpulkan data hasil observasi untuk dianalisa. Tahap Refleksi Identifikasi kelebihan dan kekurangan dari hasil pengamatan siklus II untuk menemukan keberhasilan atau ketidakberhasilan dari tindakan tersebut. Jika belum berhasil maka dilanjutkan pada siklus selanjutnya dan jika berhasil maka penelitian dihentikan.

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

Dalam pelaksanaan penelitian tindakan ini, peneliti mengupayakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dengan menerapkan model pembelajaran Problem Solving dalam pembelajaran matematika. Adapun indikator keberhasilan peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis belajar matematika yang ditetapkan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Hasil tes kemampuan berpikir kritis matematis yang diberikan pada setiap akhir siklus menunjukan bahwa rata – rata nilai kelas mencapai 75. 2. Rata-rata skor aktivitas belajar matematika siswa mencapai 75

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Pbm) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Di Smk Dharma Karya Jakarta

1 16 221

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

Pengaruh Model Pembelajaran Collaborative Problem Solving Terhadap Kemampuan Representasi Matematis Siswa

6 49 0

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER BERBASIS PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

0 7 214

Penerapan Model Pembelajaran Treffinger untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis siswa

2 22 286

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA (PTK Pembelajaran Matematika di Kelas IV SD Negeri Pabelan 01).

0 0 11

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN ESTIMASI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD.

0 2 28

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING MODEL POLYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN.

2 7 37

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA.

0 3 34

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV A SD N MARGOYASAN.

0 1 242