Efek Pertumbuhan Ekonomi terhadap Perdagangan

32 memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Pada sub bagian berikut akan menjelaskan teori, bagaimana pertumbuhan ekonomi mempengaruhi kegiatan perdagangan luar negeri, sedangkan pada bagian berikutnya akan menjelaskan teori, bagaimana perdagangan luar negeri dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebuah negara.

2.3.1. Efek Pertumbuhan Ekonomi terhadap Perdagangan

Production possibility curve PPC adalah sebuah kurva yang menunjukkan kapasitas sebuah negara memproduksikan berbagai kombinasi komoditas dengan sumberdaya atau faktor produksi yang tersedia. Faktor produksi tersedia dikatakan berjumlah tertentu dan pada tingkat teknologi tertentu, di mana kondisi ini memberikan peluang bagi negara unuk memproduksi jumlah output yang dikehendaki. Dunn dan Mutti 2004 menyatakan bahwa dari waktu ke waktu sumberdaya negara mengalami pertumbuhan misalnya angkatan kerja meningkat karena pertumbuhan penduduk, atau kapital stok fisik bertumbuh melalui net investasi maka kurva kemungkinan produksi bergeser ke kanan, yang menunjukkan bahwa kapasitas negara untuk berproduksi sedang naik. Selanjutnya dijelaskan bahwa ketika pertumbuhan terjadi maka tercipta pola pertumbuhan tertentu bergantung pada laju pertumbuhan dari faktor-faktor produksi yang ada dan pada kecepatan perubahan teknologi di berbagai industri. Perubahan yang terjadi disini yakni pertumbuhan karena perubahan pada supply side , sehingga kemudian akan berinteraksi dengan kondisi permintaan dalam negeri dan luar negeri, menentukan efek akhir pada output, jumlah ekspor dan impor, dan term of trade. 33 Gambar 1. Pertumbuhan Netral di Negara Kecil Dalam kasus pertumbuhan netral, Zhang 2008 juga Dunn dan Mutti 2004 menyatakan semua faktor produksi negara bertumbuh pada tingkat yang sama selama satu interval waktu tertentu. Pada kondisi ini semua industri mengalami constant return to scale dan teknologi tidak mengalami perubahan. Pertumbuhan kapasitas ini menyebabkan kurva kemungkinan produksi bergeser ke kanan dalam proporsi yang sama Gambar 1. Sumber : Dunn and Mutti 2004 Pada Gambar 1, dapat dilihat bahwa kurva baru F 2 C 2 merupakan pergeseran keluar sebanding dengan kurva F 1 C 1 sesuai dengan pertumbuhan resources yang terjadi. Jika negara A adalah relatif kecil dibanding sisa dunia, term of trade tetap tidak berubah dan negara A akan terus memproduksi kedua komoditi dalam proporsi yang sama seperti sebelumnya, seperti ditunjukkan oleh titik P dan P’ pada vektor OP’. Bagaimana efek pertumbuhan tersebut terhadap konsumsi negara A dan volume perdagangannya, tergantung pada pola permintaan yang ditunjukkan oleh kurva indiferen masyarakatnya. Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa negara A 34 Gambar 2. Efek Permintaan pada Volume Perdagangan ketika Pertumbuhan Netral dan Term of Trade Tetap. memilih mengkonsumsi makanan dan pakaian dalam proporsi yang sama seperti sebelumnya sehingga baik impor makanan dan ekspor pakaian akan meningkat sebanding dengan kenaikan output atau pertumbuhan ekonomi. Dalam hal ini, elastisitas income of demand negara A untuk kedua barang sama dengan satu. Titik konsumsi negara A adalah Q dan Q’ yang akan terletak pada vektor OQ’. Namun, jika permintaan negara A untuk makanan komoditi yang diimpor meningkat lebih dari pada proporsi kenaikan income, maka ekspor dan impor negara tersebut juga akan meningkat dengan proporsi yang lebih besar dibanding proporsi kenaikan output. Dalam kasus ini pertumbuhan dikatakan bias kepada perdagangan. Pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada sebuah negara dikatakan tidak memberikan pengaruh yang kuat pada pertumbuhan perdagangan jika elastisitas income untuk makanan produk yang diimpor adalah inelastic. Dengan kata lain permintaan makanan meningkat lebih kecil proporsinya terhadap income, maka perdagangan akan meningkat dengan persentase yang lebih kecil dibanding output yang dihasilkan. Sumber : Dunn and Mutti 2004 35 Dalam kasus seperti ini, pertumbuhan ekonomi yang terjadi dikatakan bias berlawanan dengan perdagangan. Volume perdagangan bahkan dapat menyusut jika permintaan negara A untuk makanan memiliki elastisitas income yang sangat rendah Gambar 2. Sebelum pertumbuhan, produksi terjadi di titik P dan konsumsi di titik Q, dan perdagangan sebesar segitiga SPQ mewakili ekspor kain, SP, dan impor makanan, SQ. Jika term of trade tetap maka ketika pertumbuhan terjadi slope P’Q’= slope PQ, produksi kedua komoditas akan meningkat dalam proporsi yang sama dan hasilnya akan tergantung pada kondisi permintaan di negara A. Jika permintaan untuk makanan meningkat lebih besar dibanding proporsi kenaikan income , maka expantion path akan lebih curam dibanding QQ’ dan ekspor akan meningkat dengan proporsi yang lebih besar dibanding output. Dalam kondisi ini, jika term of trade dapat berubah, maka kenaikan ekspor negara A akan cenderung menurunkan harga ekspor sehingga juga menurunkan term of trade negara A. Jika permintaan untuk makanan meningkat kurang dari proporsi kenaikan income, expantion path akan kurang curam dibanding QQ’, dan ekspor akan meningkat dengan proporsi yang lebih kecil dibanding output, atau bahkan mungkin menurun.

2.3.2. Memburuknya Term of Trade dan Pertumbuhan Immiserizing