Impulse Response Function Forecast Error Variance Decomposition

112 persamaan tersebut berarti terkointegrasi. pada saat kondisi inilah nilai rank kointegrasi r memenuhi kriteria. Sehingga penentuan rank kointergrasi dapat dipilih dari kombinasi pengujian atau kriteria yang digunakan. Dalam menentukan rank kointegrasi, terkait dengan penentuan jumlah sistem persamaan yang akan digunakan untuk estimasi atau peramalan yang akan datang. Dengan demikian setelah jumlah persamaan kointegrasi diperoleh, maka dengan sistem persamaan tersebut dapat digunakan untuk mendeteksi stabilitas hubungan antar variabel yang dianalisis, baik jangka pendek maupun jangka panjang Enders, 1995. Namun demikian jumlah persamaan dalam vektor kointegrasi yang diperoleh adalah exactly identified. Oleh karena itu untuk memperoleh persamaan kointegrasi yang over identified, perlu dilakukan restriksi terhadap matrik parameter jangka panjang dari persamaan sistem kointegrasi, agar sesuai dengan tujuan penelitian maupun yang berdasarkan pada teori ekonomi. Setelah dilakukan pengujian dan terjadi kointegrasi, maka dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya yaitu analisis dengan model error correction. Jika dalam persamaan kointegrasi memiliki jumlah variabel lebih dari dua multivariate, maka kombinasi antara ECM dengan model VAR kointegrasi dapat dilakukan. Kombinasi tersebut dinamakan vector error correction model Thomas, 1997.

4.7.4. Impulse Response Function

Metode analisis impulse response function adalah merupakan alat yang digunakan untuk mendeteksi hubungan dinamis diantara variabel-variabel dalam sistem persamaaan. Dengan kata lain suatu shock terhadap suatu variabel tertentu akan berpengaruh langsung pada variable itu sendiri, kemudian pengaruh tersebut 113 akan tersebar ke semua variabel endogen lainnya melalui struktur dinamis atau struktur lag VAR Pindyck dan Rubinfeld, 1998. Oleh karena itu alat analisis ini dapat digunakan untuk melakukan simulasi dinamis untuk peramalan masa yang akan datang. Teknik inovasi yang digunakan adalah teknik impulse response function dan forecast error variance decomposition . Dengan menggunakan metode IRF akan dilakukan guncangan shocks terhadap variabel-variabel ekspor, misalnya terhadap ekspor non agro industri manufaktur XNAI, ekspor produk pertanian XPT, dan ekspor agro industri manufaktur XAI. Dengan melakukan shock terhadap setiap variabel ekspor, maka dapat diketahui pengaruhnya pada masing-masing variabel dalam sistem termasuk terhadap variabel yang bersangkutan baik periode jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan kata lain metode IRF dapat menelusuri pengaruh dinamis dari suatu guncangan standard deviasi terhadap suatu inovasi pada saat ini dan nilai dimasa mendatang atas variabel endogen lainnya.

4.7.5. Forecast Error Variance Decomposition

Untuk mengetahui respon suatu variabel tertentu yang diukur dengan perubahan variasi kesalahan error variance pada variabel tersebut yang disebabkan oleh guncangan variabel-variabel lainnya dalam sistem persamaaan VAR, maka akan digunakan metode analisis Forecast Error Variance Decomposition FEVD. Variance decomposition dapat memberikan informasi variabilitas kontribusi dari masing-masing inovasi secara random terhadap variabel-variabel dalam sistem VAR Enders, 1995. Metode analisis ini memberikan gambaran dinamika dari variabel-variabel dalam sistem persamaan VAR. Karena dari analisis ini dapat memberikan 114 informasi kemampuan setiap variabel dalam mempengaruhi variabel lainnya, atau dengan kata lain, untuk melihat kekuatan suatu variabel apakah sebagai variabel eksogen atau variabel endogen dalam horizon waktu tertentu, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Metode dekomposisi varian dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui besaran inovasi atau variabilitas secara relatif pada variabel makroekonomi akibat dari dampak guncangan variabel-variabel lainnnya termasuk guncangan yang disebabkan oleh variabel yang bersangkutan. 115

V. PERKEMBANGAN MAKROEKONOMI INDONESIA

5.1. Pertumbuhan Ekonomi

Petumbuhan ekonomi pada dasarnya merupakan proses perubahan PDB dari waktu ke waktu. Dengan kata lain pertumbuhan ekonomi merupakan proses kenaikan output total dalam jangka panjang Wijono, 2005. Pertumbuhan ekonomi Indonesia selama periode tahun 1993 hingga 2005 dapat dijelaskan pada Gambar 8. Pada periode tahun 1993–1996, pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup tinggi, dengan rata-rata pertumbuhan 7.5 persen per tahun. Pada periode tersebut ekonomi Indonesia belum mengalami krisis. Namun semenjak tahun 1997 hingga 2000 dalam masa krisis, petumbuhan ekonomi mengalami penurunan dengan rata-rata negatif 0.9 persen, bahkan pada tahun 1998 pertumbuhan ekonomi negatif 12.9 persen. Indonesia mengalami krisis ekonomi yang cukup berat pada tahun itu tetapi pada periode 2001-2009 masa pemulihan ekonomi, pertumbuhan ekonomi mulai membaik dengan pertumbuhan rata-rata 4.6 persen. -15.0 -10.0 -5.0 0.0 5.0 10.0 Tahun P e rt u m b u h a n Grow th 7.5 8.2 8.0 4.6 -13.2 0.8 4.9 3.5 3.7 4.1 5.1 5.6 5.5 6.3 6.0 4.5 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Sumber : BPS, Pendapatan Nasional, Tahun 1990-2010 data diolah. Gambar 8. Pertumbuhan Ekonomi Riil Indonesia, Tahun 1993 – 2009