Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi pada Siklus II

langsung pada siklus II nanti akan direncanakan pembelajaran yang lebih baik lagi.

4.1.3 Hasil Penelitian Siklus II

Tindakan siklus II merupakan kelanjutan dari tindakan siklus I. Tindakan ini dilakukan karena pada siklus I hasil keterampilan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas XA SMA Negeri Wangon Banyumas masih dalam kategori cukup, yaitu nilai rata-rata sebesar 66,17. Hasil tersebut belum memenuhi target minimal ketuntasan yaitu 70. Selain itu, masih dijumpai perilaku negatif saat pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung berlangsung. Dengan demikian, tindakan siklus II dilakukan untuk memperbaiki hasil belajar menulis karangan deskripsi pada siklus I. Pemaparan hasil tes dilakukan dengan menyajikan tabel disertai dengan penjelasan dari tabel tersebut. Untuk hasil nontes dipaparkan secara deskripsi. Hasil tes dan nontes pada siklus II dijelaskan sebagai berikut.

4.1.3.1 Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi pada Siklus II

Hasil tes siklus II ini adalah hasil tes keterampilan menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung. Pada pembelajaran kali ini, peneliti menggunakan teknik pengamatan objek langsung yang berbeda dengan siklus I. Pada siklus II, pertemuan juga dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan. Kriteria penilaian keterampilan menulis karangan deskripsi pada siklus II ini masih sama dengan kriteria penilaian pada siklus I. Kriteria tersebut yaitu 1 imajinasi, 2 keterlibatan aspek pancaindera, 3 kesan hidup, 4 menunjukkan objek yang ditulis, 5 kesesuaian judul dengan isi, 6 kohesi dan koherensi, 7 memusatkan uraian pada objek yang ditulis, 8 pilihan katadiksi, 9 ejaan dan tanda baca, dan 10 kerapian tulisan. Hasil tes keterampilan menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung pada siklus II adalah sebagai berikut. Tabel 31. Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Siklus II No. Kategori Rentang Nilai F Jumlah Nilai Persen Rata-rata Nilai Ketuntasan 1. Sangat baik 85-100 11 962 30,56 2823 X = 36 = 78,41 31 x 100 36 = 86,11 2. Baik 70-84 20 1534 55,56 3. Cukup 53-69 5 327 13,88 4. Kurang 0-52 Jumlah 36 2823 36 Data pada tabel 31 menunjukkan bahwa hasil keterampilan menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung secara klasikal mencapai nilai rata-rata 78,41 atau berada dalam kategori baik. Nilai ketuntasan mencapai 86,11 dan sudah memenuhi KKM. Rentang nilai 85-100 dengan kategori sangat baik dicapai oleh 11 orang siswa atau sebesar 30,56. Rentang nilai 70-84 dengan kategori baik dicapai oleh 20 siswa atau sebesar 55,56. Rentang nilai 53-69 dengan kategori cukup dicapai oleh 5 siswa atau sebesar 13,88. Sedangkan untuk kategori nilai kurang dengan rentang nilai 0-52 tidak ada siswa yang mencapainya. Hasil tes keterampilan menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung tiap aspek pada siklus II dapat dilihat pada uraian berikut. Hasil tes keterampilan menulis karangan dreskripsi pada siklus II sudah menunjukkan kategori baik dan sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal yaitu sebesar 70. Dari 36 siswa di kelas XA SMA Negeri Wangon Banyumas hanya 5 siswa yang mendapat nilai dalam kategori cukup. Sedangkan siswa yang mendapat nilai kurang tidak ada. Hal ini berbeda dibandingkan dengan jumlah siswa yang mendapat nilai kategori cukup pada siklus I. Pada siklus I jumlah siswa yang mendapat nilai kategori cukup berjumlah 24 orang. Adanya penurunan jumlah siswa ini dikarenakan siswa sudah mampu memahami materi karangan deskripsi dengan baik dan sudah mengerti fungsi dari penggunaan model pembelajaran koopertaif tipe concept sentence dan teknik pengamatan objek langsung yang digunakan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi. Data pada tabel 31 menunjukkan bahwa siswa yang mendapat nilai sangat baik adalah siswa yang sudah mampu menulis karangan deskripsi dengan baik sesuai kriteria penilaian yang digunakan. Siswa yang mendapatkan nilai dengan kategori baik adalah siswa yang cukup mampu menerapkan kriteria yang harus diperhatikan dalam menulis karangan deskripsi. Sedangkan siswa yang memperoleh nilai cukup adalah siswa yang tidak terlalu mampu menerapkan kriteria penilaian dalam karangan deskripsinya dengan baik. Sementara dalam kategori kurang, tidak satu pun siswa yang mendapatkan nilai dalam kategori tersebut. Hasil tes keterampilan menulis karangan deskripsi untuk tiap-tiap aspek penilaian pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 32. Hasil Tes Keterampilan Menulis karangan deskripsi Siklus II Tiap Aspek No. Aspek Penilaian Nilai Rata-rata Kategori 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Imajinasi Keterlibatan aspek pancaindera Kesan hidup Menunjukkan objek yang ditulis Kesesuaian judul dengan isi Kohesi dan koherensi Memusatkan uraian pada objek yang ditulis Pilihan katadiksi Ejaan dan tanda baca Kerapian tulisan 70,27 77,25 79,86 78,81 80,56 73,61 80,32 80,56 77,08 81,94 Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Rata-rata 78,41 Baik Tabel di atas menunjukkan bahwa secara klasikal nilai rata-rata hasil tes keterampilan menulis karangan deskripsi yang dicapai oleh siswa pada siklus II adalah 78,41 atau dengan kategori baik. Hal ini berarti bahawa secara klasikal nilai rata-rata menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung mengalami peningkatan sebesar 12,24. Target yang ingin dicapai oleh peneliti rata-rata klasikal 70 pada siklus II ini tercapai. Nilai rata-rata tersebut dihasilkan melalui akumulasi dari beberapa aspek penilaian yang ada. Penilaian karangan deskripsi pada siklus II masih sama dengan siklus I, terbagi atas tiga kelompok yaitu 1 pendeskripsian; 2 organisasi isi; dan 3 penggunaan bahasa dan EYD. Pada kelompok pendeskripsian terbagi atas empat aspek penilaian, yaitu 1 imajinasi; 2 keterlibatan aspek pancaindera; 3 kesan hidup; dan 4 menunjukkan objek yang ditulis. Aspek imajinasi pada siklus II mencapai nilai rata-rata 70,27 atau kategori baik. Nilai rata-rata aspek keterlibatan pancaindera pada siklus II ini mencapai 77,25 atau kategori cukup baik. Aspek kesan hidup pada siklus II ini mencapai nilai rata-rata 79,86 atau kategori baik. Sedangkan aspek menunjukkan objek yang ditulis mencapai nilai rata-rata 78,81 dan termasuk dalam kategori baik. Hasil penilaian kelompok pendeskripsian menunjukkan nilai rata-rata tertinggi yang dicapai siswa terdapat pada aspek kesan hidup dengan nilai 79,86 atau kategori baik. Nilai rata-rata terendah terdapat pada aspek imajinasi dengan nilai 70,27. Pada kelompok organisasi isi meliputi tiga aspek penilaian, yaitu 1 kesesuaian judul dengan isi; 2 kohesi dan koherensi; dan 3 memusatkan uraian pada objek yang ditulis. Pada aspek kesesuaian judul dengan isi rata-rata nilai yang dicapai siswa secara klasikal adalah sebesar 80,56 atau kategori baik. Pada aspek kohesi dan koherensi pada siklus II ini mencapai nilai rata-rata 73,61 atau kategori baik. Aspek memusatkan perhatian pada objek yang ditulis pada siklus II ini mencapai nilai rata-rata 80,32 atau kategori baik. Kelompok organisasi isi mencapai nilai rata-rata tertinggi sebesar 80,56 atau kategori sangat baik. Nilai rata-rata tertinggi tersebut dicapai pada aspek kesesuaian judul dengan isi. Nilai rata-rata terendah sebesar 73,61 dengan kategori baik. Nilai rata-rata tersebut terdapat pada aspek kohesi dan koherensi. Kelompok ketiga yaitu penggunaan bahasa dan EYD. Pada kelompok penggunaan bahasa dan EYD meliputi tiga aspek penilaian, yaitu 1 pilihan kata diksi; 2 ejaan dan tanda baca; dan 3 kerapian tulisan. Pada aspek pilihan kata diksi secara klasikal mencapai nilai rata-rata 80,56 atau kategori baik. Rata-rata nilai untuk aspek ejaan dan tanda baca mencapai 77,08 atau berkategori baik. Aspek yang terakhir adalah aspek kerapian tulisan. Pada aspek ini, rata-rata nilai yang dicapai siswa secara klasikal sebesar 81,94 atau berkategori baik. Nilai rata-rata tertinggi pada kelompok penggunaan bahasa dan EYD sebesar 81,94 atau berkategori baik. Nilai rata-rata tertinggi tersebut, dicapai pada aspek kerapian tulisan. Sedangkan nilai rata-rata terendah 79,16 atau berkategori baik. Nilai rata-rata tersebut dicapai pada aspek ejaan dan tanda baca. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pada siklus II hasil tes menulis karangan deskripsi siswa kelas XA SMA Negeri Wangon sudah mencapai kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa secara klasikal hasil tes keterampilan siswa menulis karangan deskripsi mengalami peningkatan dari kategori cukup menjadi kategori baik. Penjelasan secara rinci hasil keterampilan menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung tiap aspek pada siklus II dapat dilihat pada paparan berikut.

4.1.3.1.1 Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Imajinasi

Penilaian aspek imajinasi difokuskan pada kualitas pengolahan ide siswa dalam menulis karangan deskripsi. Aspek imajinasi bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengolah ide yang ada setelah melakukan imajinasi terhadap objek yang dilihat. Hasil penilaian tes menulis karangan deskripsi aspek imajinasi dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 33. Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Imajinasi Siklus II No. Kategori Nilai F Jumlah Nilai Persen Rata-rata Ketuntasan 1. Sangat baik 16-20 13 234 36,11 5063620 x 100 = 70,27 Kategori baik 2736 x 100 = 75 2. Baik 11-15 14 182 38,89 3. Cukup 6-10 9 90 25 4. Kurang 1-5 Jumlah 36 506 100 Data pada tabel menunjukkan bahwa pada tes menulis karangan deskripsi aspek imajinasi untuk kategori sangat baik dicapai oleh 13 siswa atau 36,11 dengan jumlah nilai 234. Pada kategori tersebut, siswa sudah mengolah idenya dengan sangat baik sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, dan merasakan hal yang ditulis. Kategori baik dengan jumlah nilai 182 dicapai oleh 14 siswa atau 38,89. Pada kategori tersebut siswa sudah mengolah ide dengan baik sehingga pembaca seolah-olah melihat dan merasakan hal yang ditulis. Kategori cukup baik dengan jumlah nilai 90 dicapai oleh 9 siswa atau 25. Pada kategori ini siswa hanya mampu membuat pembaca seolah-olah melihat hal yang ditulis. Sedangkan untuk kategori kurang tidak ada yang mencapainya. Jadi, secar a klasikal hasil tes menulis karangan deskripsi aspek imajinasi mencapai 70,25 atau berkategori baik dengan ketuntasan sebesar 75. Dapat disimpulkan bahwa siswa sudah baik dalam mengolah ide ke dalam bentuk karangan. Pengolahan idenya sudah mampu menimbulkan daya imajinasi yang baik bagi pembaca.

4.1.3.1.2 Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Keterlibatan

Pancaindera Hasil penilaian tes menulis karangan deskripsi aspek keterlibatan pancaindera difokuskan pada keterlibatan semua pancaindera dalam menulis karangan deskripsi. Hasil penilaian keterlibatan aspek pancaindera dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 34. Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Keterlibatan Pancaindera Siklus II No. Kategori Nilai F Jumlah Nilai Persen Rata-rata Ketuntasan 1. Sangat baik 13-16 14 224 38,89 4453620 x 100 = 77,25 Kategori baik 3036 x 100 = 83,33 2. Baik 9-12 16 186 44,44 3. Cukup 5-8 6 35 16,67 4. Kurang 0-4 Jumlah 36 445 100 Berdasarkan pada tabel di atas dapat dideskripsikan bahwa secara klasikal rata-rata hasil tes menulis karangan deskripsi aspek keterlibatan pancaindera mencapai 77,25 dengan kategori baik dan ketuntasan sebesar 83,33. Pada aspek keterlibatan aspek pancaindera, kategori sangat baik dicapai oleh 14 siswa atau 38,89 dengan jumlah nilai 224. Kategori baik dicapai 16 siswa atau 44,44 dengan jumlah nilai 186. Kategori cukup dicapai oleh 6 siswa atau 16,67 dengan jumlah nilai 35, sedangkan kategori kurang tidak ada yang mencapainya. Dengan demikian, data tersebut sudah membuktikan bahwa keterampilan siswa dalam menulis karangan deskripsi aspek keterlibatan pancaindera sudah baik. Siswa yang memperoleh nilai tinggi disebabkan siswa mampu melibatkan semua indera dalam menulis karangan deskripsi. Siswa sudah menggambarkan objek yang mereka lihat secara detail. Sedangkan siswa yang memperoleh nilai rendah disebabkan karena siswa dalam menuliskan karangan deskripsi tidak melibatkan semua indera. Terkadang siswa ha nya menyebutkan objek yang mereka lihat tanpa digambarkan dan dijelaskan sehingga nilai mereka kurang dalam aspek ini. Namun, pada siklus II ini nilai rata-rata aspek keterlibatan pancaindera sudah dalam kategori baik.

4.1.3.1.3 Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Kesan Hidup

Penilaian aspek kesan hidup difokuskan pada kemampuan pelukisan objek yang ditulis siswa. Hasil penilaian tes menulis karangan deskripsi aspek kesan hidup ini dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 35. Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Kesan Hidup Siklus II No. Kategori Nilai F Jumlah Nilai Persen Rata-rata Ketuntasan 1. Sangat baik 10-12 19 218 52,77 3453612 x 100 = 79,86 Kategori baik 3036 x 100 = 83,33 2. Baik 7-9 11 91 30,56 3. Cukup 4-6 6 36 16,67 4. Kurang 1-3 Jumlah 36 345 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa pada tes menulis karangan deskripsi aspek kesan hidup untuk kategori sangat baik dicapai oleh 19 siswa atau 52,77 dengan jumlah nilai 218. Pada kategori ini siswa sudah mampu melukiskan objek sesuai dengan keadaan sebenarnya sehingga kesan hidup benar-benar terasa. Kategori baik dicapai oleh 11 siswa atau 30,56 dengan jumlah nilai 91. Pada kategori ini siswa dapat melukiskan keadaan objek namun kurang sempurna sehingga kesan hidup cukup terasa. Kategori cukup dicapai oleh 6 siswa atau 16,67 dengan jumlah nilai 36. Pada kategori ini siswa melukiskan objek tidak secara keseluruhan sehingga kesan hidup objek tulisan kurang terasa. Sedangkan kategori kurang tidak ada yang mencapainya. Jadi, setelah dilakukan penghitungan rata-rata nilai siswa pada aspek kesan hidup dalam menulis karangan deskripsi mencapai 79,86 atau berkategori baik dengan ketuntasan sebesar 83,33.

4.1.3.1.4 Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Menunjukkan Objek

yang Ditulis Penilaian aspek menunjukkan objek yang ditulis difokuskan pada kesesuaian ide dengan penceritaan objek yang diamati oleh siswa dengan isi karangannya. Hasil penilaian tes menulis karangan deskripsi aspek menunjukkan objek yang ditulis ini dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 36. Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi As pek Menunjukkan Objek yang Ditulis Siklus II No. Kategori Nilai F Jumlah Nilai Persen Rata-rata Ketuntasan 1. Sangat baik 13-16 17 278 47,22 4543616 x 100 = 78,81 Kategori baik 3136 x 100 = 86,11 2. Baik 9-12 14 136 38,89 3. Cukup 5-8 5 40 13,89 4. Kurang 1-4 Jumlah 36 454 100 Berdasarkan tabel tersebut dapat dideskripsikan hasil tes menulis karangan deskripsi aspek menunjukkan objek yang ditulis untuk kategori sangat baik dicapai oleh 17 siswa atau 47,22 dengan jumlah nilai 278. Kategori tersebut siswa sudah dapat menunjukkan letak, kondisi, dan isi yang ada dalam objek dengan baik. Selanjutnya, untuk kategori baik dicapai oleh 14 siswa atau 38,89 dengan jumlah nilai 136. Hal ini menunjukkan bahwa siswa baru dapat menunjukkan letak dan kondisi objek. Kategori cukup baik dengan jumlah nilai 40 dicapai oleh 5 siswa atau 13,89 dengan kemampuan hanya menunjukkan letak dan isi objek. Kategori kurang tidak ada yang mencapainya atau 0. Jadi, hasil tes menulis karangan deskripsi aspek menunjukkan objek yang ditulis secara klasikal mencapai nilai rata-rata 78,81 dengan kategori baik dan ketuntasan sebesar 86,11. Dari penjelasan di atas siswa sudah cukup baik dalam menunjukkan objek yang ditulis. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil menulis karangan deskripsi aspek menunjukkan objek yang ditulis dari siklus I ke siklus II. Dapat dikatakan siswa sudah paham dalam menunjukkan objek yang ditulis pada karangan deskripsi.

4.1.3.1.5 Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Kesesuaian Judul

dengan Isi Penilaian aspek kesesuaian judul dengan isi difokuskan pada kesesuaian judul karangan yang dipilih siswa dengan isi karangannya. Hasil penilaian tes menulis karangan deskripsi aspek kesesuaian judul dengan isi dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 37. Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi As pek Kesesuaian Judul dengan Isi Siklus II No. Kategori Nilai F Jumlah Nilai Persen Rata-rata Ketuntasan 1. Sangat baik 4 12 48 33,33 116364 x 100 = 80,56 Kategori baik 3236 x 100 = 88,89 2. Baik 3 20 60 55,56 3. Cukup 2 4 8 11,11 4. Kurang 1 Jumlah 36 116 100 Data pada tabel menunjukkan bahwa tes menulis karangan deskripsi aspek kesesuaian judul dengan isi untuk kategori sangat baik dengan jumlah nilai 48 dicapai oleh 12 siswa atau 33,33. Pada kategori ini siswa membuat judul yang sesuai dengan isi karangan. Kategori baik dengan jumlah nilai 60 dicapai oleh 20 siswa atau 55,56. Pada kategori ini judul yang dibuat siswa tidak jauh menyimpang dari isi karangan deskripsi. Selanjutnya, untuk kategori cukup dengan jumlah nilai 8 dicapai oleh 4 siswa atau 11,11. Pada kategori ini judul yang dibuat siswa kurang sesuai dengan isi karangan deskripsi. Sedangkan untuk kategori kurang tidak ada yang mencapainya atau 0. Jadi, setelah dilakukan penghitungan rata-rata nilai siswa pada aspek kesesuain judul dengan isi dalam menulis karangan deskripsi mencapai nilai rata-rata 80,56 atau berkategori baik dengan ketuntasan 88,89. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa siswa sudah mampu menulis karangan deskripsi yang sesuai dengan judul karangan.

4.1.3.1.6 Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Kohesi dan

Kohe rensi Penilaian aspek kohesi dan koherensi dalam menulis karangan deskripsi difokuskan pada keterpaduan antarkalimat dalam paragraf jelas, artinya organisasi satuan-satuan kalimat yang tergabung membentuk kesatuan paragraf d alam bentuk karangan. Hasil tes menulis karangan deskripsi aspek kohesi dan koherensi dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 38. Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Kohesi dan Kohe rensi Siklus II No. Kategori Nilai F Jumlah Nilai Persen Rata-rata Ketuntasan 1. Sangat baik 7-8 10 73 27,78 212368 x 100 = 73,61 Kategori baik 3236 x 100 = 88,89 2. Baik 5-6 22 123 61,11 3. Cukup 3-4 4 16 11,11 4. Kurang 1-2 Jumlah 36 212 100 Tabel di atas menunjukkan bahwa pada aspek kohesi dan koherensi untuk kategori sangat baik dengan jumlah nilai 73 dicapai oleh 10 siswa atau 27,78. Selanjutnya, untuk kategori baik dengan jumlah nilai 123 dicapai oleh 22 siswa atau 61,11. Kategori cukup dengan jumlah nilai 16 dicapai oleh 4 siswa atau 11,11. Sedangkan pada kategori kurang tidak ada yang mencapainya atau 0. Jadi, secara klasikal hasil tes menulis karangan deskripsi aspek kohesi dan koherensi mencapai nilai rata-rata 73,61 atau berkategori baik dengan ketuntasan sebesar 88,89. Siswa yang memperoleh nilai tinggi disebabkan karena antarkalimat dalam satu paragraf padu dan saling berkaitan. Sedangkan, siswa yang memperoleh nilai rendah disebabkan karena antarparagraf satu dengan yang lainnya kurang berkaitan.

4.1.3.1.7 Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Memusatkan Uraian

Pada Objek yang Ditulis Penilaian aspek memusatkan uraian pada objek yang ditulis dalam menulis karangan deskripsi difokuskan pada pemusatan uraian pada hal- hal yang berhubungan dengan objek tulisan. Hasil penilaian tes menulis karangan deskripsi aspek memusatkan uraian pada objek yang ditulis dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 39. Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi As pek Memusatkan Uraian pada Objek yang Ditulis Siklus II No. Kategori Nilai F Jumlah Nilai Persen Rata-rata Ketuntasan 1. Sangat baik 10-12 23 239 63,88 3473612 x 100 = 80,32 Kategori baik 3436 x 100 = 94,44 2. Baik 7-9 11 96 30,56 3. Cukup 4-6 2 12 5,56 4. Kurang 1-3 Jumlah 36 347 100 Berdasarkan data pada tabel menunjukkan hasil tes menulis karangan deskripsi aspek memusatkan uraian pada objek yang ditulis untuk kategori sangat baik dengan dicapai oleh 23 siswa atau 63,88 dengan jumlah nilai 239. Pada kategori ini siswa sudah mampu memusatkan uraian pada hal-hal yang berhubungan dengan objek tulisan. Kategori baik dicapai oleh 11 siswa atau 30,56 dengan jumlah nilai 96. Pada kategori ini siswa sedikit melibatkan objek yang tidak berkaitan dengan objek yang ditulisnya. Kategori cukup d icapai oleh 2 siswa atau 5,56 dengan jumlah nilai 12. Pada kategori ini setengah tulisan siswa melibatkan objek lain yang tidak berkaitan dengan objek yang ditulisnya. Selanjutnya, pada kategori kurang tidak ada yang mencapainya atau 0. Secara klasikal hasil menulis karangan deskripsi aspek memusatkan uraian pada objek yang ditulis mencapai nilai rata-rata 80,32 atau kategori baik dan ketuntasan sebesar 94,44. Hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa sudah cukup bisa dalam memusatkan uraian pada objek yang ditulis,

4.1.3.1.8 Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Pemilihan Kata

Penilaian aspek pilihan katadiksi dalam menulis karangan deskripsi difokuskan pada kesesuaian pilihan kata yang digunakan siswa sesuai dengan situasi yang diceritakan dalam karangan deskripsi. Hasil penilaian tes menulis karangan deskripsi aspek pilihan katadiksi dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 40. Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Pilihan KataDiksi Siklus II No. Kategori Nilai F Jumlah Nilai Persen Rata-rata Ketuntasan 1. Sangat baik 4 15 60 41,67 118364 x 100 = 80,56 Kategori baik 2936 x 100 = 80,56 2. Baik 3 14 42 38,89 3. Cukup 2 7 14 19,44 4. Kurang 1 Jumlah 36 116 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata aspek pilihan kata diksi pada siklus II mencapai 80,56 dan ketuntasan sebesar 80,56. Siswa yang masuk dalam kategori sangat baik berjumlah 15 siswa atau 41,67 dengan jumlah nilai 60. Siswa yang masuk dalam kategori baik berjumlah 14 siswa atau 38,89 dengan jumlah nilai 42. Siswa masuk dalam kategori cukup berjumlah 7 siswa atau 19,44 dengan jumlah nilai 14. Sedangkan untuk kategori kurang tidak ada yang memperolehnya atau 0. Hal ini membuktikan bahwa siswa sudah mampu memilih dan menggunakan kata yang tepat untuk membangun karangan deskripsi. Kata-kata yang dipih sudah cukup sesuai dengan isi karangan. Siswa yang memperoleh nilai tinggi disebabkan karena kata yang dipilih sudah tepat dan menarik. Sedangkan, siswa yang mendapatkan nilai rendah disebabkan karena kurang tepatnya pemilihan kata. Kata-kata yang digunakan sebagian banyak siswa cenderung tidak baku dan tidak efektif.

4.1.3.1.9 Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Ejaan dan Tanda

Baca Penilaian aspek ejaan dan tanda baca difokuskan pada ketepatan penggunaan ejaan dan kesesuaian penggunaan tanda baca yang digunakan dalam menulis karangan deskripsi. Hasil penilaian tes menulis karangan deskripsi aspek ejaan dan tanda baca dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 41. Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi As pek Ejaan dan Tanda Baca No. Kategori Nilai F Jumlah Nilai Persen Rata-rata Ketuntasan 1. Sangat baik 4 10 40 27,78 111364 x 100 = 77,08 Kategori baik 2936 x 100 = 80,56 2. Baik 3 19 57 52,78 3. Cukup 2 7 14 19,44 4. Kurang 1 Jumlah 36 111 100 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil tes keterampilan menulis karangan deskripsi siswa pada aspek ejaan dan tanda baca sudah baik jika dibandingkan dengan siklus I. Nilai rata-rata pada aspek ini berada pada kategori baik yaitu 77,08 dan ketuntasan sebesar 80,56. Siswa yang termasuk dalam kategori sangat baik sebanyak 10 siswa atau 27,78 dengan jumlah nilai 40. Siswa yang termasuk dalam kategori baik sebanyak 19 siswa atau 52,78 dengan jumlah nilai 57. Siswa yang termasuk dalam kategori cukup sebanyak 7 siswa atau 19,44 dengan jumlah nilai 14. Sedangkan untuk kategori kurang tidak ada siswa yang memperolehnya atau 0. Dari hasiil tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa sudah baik dalam menggunakan EYD dan tanda baca dalam menulis karangan deskripsi.

4.1.3.1.10 Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Kerapian Tulisan

Penilaian aspek kerapian tulisan dalam menulis karangan deskripsi difokuskan pada kerapian, kebersihan tulisan, serta kemudahan untuk dibaca. Hasil tes menulis karangan deskripsi aspek kerapian tulisan dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 42. Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Kerapian Tulisan No. Kategori Nilai F Jumlah Nilai Persen Rata-rata Nilai Ketuntasan 1. Sangat baik 4 16 64 44,44 118364 x 100 = 81,94 Kategori baik 3036 x 100 = 83,33 2. Baik 3 14 42 38,89 3. Cukup 2 6 12 16,67 4. Kurang 1 Jumlah 36 118 100 Berdasarkan data pada tabel dapat dilihat bahwa hasil tes siswa dalam menulis karangan deskripsi pada aspek kerapian tulisan secara klasikal mencapai jumlah nilai 118 dengan nilai rata-rata 81,94 dan ketuntasan siswa sebesar 83,33. Hasil tersebut termasuk dalam kategori baik, artinya keterampilan siswa dalam penggunaan aspek kerapian tulisan cukup baik. Kategori sangat baik dicapai 16 siswa atau 44,44 dengan jumlah nilai 64. Pada kategori baik dicapai oleh 14 siswa atau 38,89 dengan jumlah nilai 42 . Pada kategori cukup dicapai oleh 6 siswa atau 16,67 dengan jumlah nilai 12. Sedangkan pada kategori kurang tidak ada siswa yang memperoleh atau 0. Siswa yang memperoleh nilai tinggi disebabkan oleh tulisan siswa yang rapi dan kurangnya penggunaan tipe-x ataupun coretan-coretan yang ada pada lembar pekerjaan mereka. Sedangkan siswa yang memperoleh nilai rendah disebabkan oleh karangan mereka masih ada coretan atau tipe-x sehingga menyebabkan karangan mereka menjadi kurang rapi dan terlihat kotor.

4.1.3.2 Perilaku Siswa pada Siklus II

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 PEKALONGAN TAHUN PELAJARAN 2007 2008

2 43 156

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA ROLL THE CAN PADA SISWA KELAS IVB SDN PUDAKPAYUNG 01

1 29 159

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Melalui Model Pembelajaran Concept Sentence pada Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 11 Mangkuyudan Tahun 2015/2016.

0 2 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN LANGSUNG MELALUI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN LANGSUNG MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS X KEPERAWATAN SMK

0 0 17

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK LATIHAN BERTANYA TERBIMBING (PROBING QUESTION) DAN TEKNIK PENGAMATAN OBJEK LANGSUNG SISWA KELAS X SMA.

0 0 2

Peningkatan Keterampilan Menulis Wacana Deskripsi melalui Teknik Pengamatan Objek Langsung dengan Model Pembelajaran Kooperatif pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Gebog Kudus.

0 0 2

PENGARUH MODEL KOOPERATIF CONCEPT SENTENCE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI.

0 0 5

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

0 0 7

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SISWA SD

1 3 10

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi melalui Model Pembelajaran Concept Sentence dengan Media Roll The Can - UNS Institutional Repository

0 0 20