2.4 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan landasan teoretis dan kerangka berpikir, hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah dengan menerapkan pembelajaran menulis karangan
deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung, maka keterampilan menulis karangan
deskripsi pada siswa kelas XA SMA Negeri Wangon Banyumas akan meningkat dan terjadi perubahan perilaku ke arah yang positif.
65
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian mengenai pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan
objek langsung merupakan penelitian tindakan kelas PTK yang bertujuan untuk memperbaiki pelaksanaan pembelajaran.
Dalam penelitian ini terdapat dua siklus, yaitu proses tindakan siklus I dan siklus II. Siklus I bertujuan untuk mengetahui keterampilan menulis siswa. Siklus
I digunakan sebagai refleksi untuk melaksanakan siklus II, sedangkan hasil proses tindakan pada siklus II bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan
menulis setelah dilakukan perbaikan dalam kegiatan belajar mengajar yang didasarkan pada refleksi siklus I. Tiap siklus terdiri atas empat tahap, yaitu
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Siklus tersebut dapat dilihat pada bagan berikut.
KA TL
P RP
R T R
T
O O
Bagan 2. Proses Penelitian Tindakan Kelas
SII SI
Keterangan: KA
: kondisi awal TL
: tindak lanjut RP
: revisi perencanaan P
: perencanaan O
: observasi T
: tindakan R
: refleksi
3.1.1 Prosedur Tindakan pada Siklus I
Prosedur tindakan pada siklus I dilakukan dalam empat tahap, yaitu tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
3.1.1.1 Perencanaan
Pada tahap perencanaan dilakukan persiapan pembelajaran menulis karangan deskripsi. Langkah awal yang dilakukan adalah menyusun rencana
pembelajaran yang merupakan program kerja atau pedoman peneliti dalam melaksanakan pembelajaran dalam mencapai tujuan. Pada tahap ini selain
menyusun rencana pembelajaran juga membuat instrumen nontes yang berupa lembar observasi, lembar catatan harian siswa dan guru, lembar wawancara, dan
dokumentasi yang berupa foto. Selain menyiapkan instrumen nontes juga menyiapkan perangkat tes yang berupa soal yang akan diujikan melalui lembar
menulis karangan deskripsi beserta kriteria penilaiannya. Penyusunan instrumen
ini dikonsultasikan dengan guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia dan dosen pembimbing.
3.1.1.2 Tindakan
Tindakan merupakan pelaksanaan rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan. Tindakan yang akan dilakukan secara garis besar adalah
pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung. Pada tahap ini
dilakukan tiga tahap proses belajar mengajar, yaitu apersepsi, proses pembelajaran, dan evaluasi.
Dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi kali ini, dilaksanakan selama dua pertemuan pembelajaran. Pertemuan perta ma kegiatan dimulai dengan
apersepsi. Guru pertama kali mengondisikan siswa untuk siap mengikuti pembelajaran, kemudian saling tanya jawab tentang pengalaman siswa yang
berhubungan dengan karangan deskripsi dan teknik pengamatan objek langsung, guru juga memberikan penjelasan tentang tujuan dan manfaat yang akan diperoleh
dari pembelajaran yang akan dilaksanakan. Tahap kedua adalah kegiatan inti pembelajaran. Tahap ini dimulai dengan guru menyajikan contoh karangan
deskripsi yang sederhana untuk diamati oleh siswa. Siswa disuruh untuk berdikusi dengan teman satu bangkunya mengenai pengertian karangan deskripsi dan
karakteristik karangan deskripsi. Guru dan siswa membahas bersama hasil diskusi tentang pengertian karangan deskripsi dan karakteristik karangan deskripsi. Guru
menjelaskan mengenai hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis karangan
deskripsi, tentang kata kunci, dan tentang teknik pengamatan objek langsung. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri atas 4-5
anak. Guru dan siswa menentukan objek yang akan diamati. Siswa secara berkelompok mengamati objek secara langsung dan berdiskusi menentukan kata
kunci berdasarkan objek tersebut, kemudian membuat beberapa kalimat dengan menggunakan kata kunci yang telah ditentukan sebelumnya. Secara berkelompok
siswa mengembangkan kata kunci yang telah ditentukan menjadi kalimat-kalimat sederhana dan merangkai serta mengembangkan kalimat-kalimat sederhana yang
telah dibuat menjadi sebuah karangan deskripsi yang utuh. Selanjutnya, perwakilan masing- masing kelompok mempresentasikan hasil menulis karangan
deskripsi yang telah mereka tulis ke depan kelas. Guru dan siswa membahas bersama hasil diskusi tentang menulis karangan deskripsi. Tahap yang terakhir
yaitu penutup. Pada tahap ini guru dan siswa merefleksi hasil kegiatan pembelajaran dan guru menutup pembelajaran dengan salam.
Pada pertemuan kedua, tahap awal pembelajaran dimulai dengan guru mengondisikan siswa agar siap untuk mengikuti pembelajaran. Selanjutnya guru
menanyakan kepada siswa tentang materi pembelajaran pada pertemuan sebelumnya dan guru memberikan penjelasan mengenai tujuan dan manfaat yang
diperoleh dari pembelajaran yang akan dilakukan. Tahap inti pembelajaran dimulai dengan guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok. Setiap
kelompok beranggotakan 4-5 anak. Guru dan siswa menentukan objek yang akan diamati. Siswa secara berkelompok mengamati objek secara langsung dan
berdiskusi menentukan kata kunci berdasarkan objek tersebut. Guru kemudian
mengingatkan kembali tentang hal- hal yang harus diperhatikan dalam menulis karangan deskripsi. Secara individu siswa mengembangkan kata kunci yang telah
ditentukan menjadi
kalimat-kalimat sederhana
dan merangkai
serta mengembangkan kalimat-kalimat sederhana yang telah dibuat menjadi sebuah
karangan deskripsi. Tahap terakhir guru melakukan refleksi hasil kegiatan pembelajaran dan menutup pembelajaran.
Akhir siklus I, yaitu kegiatan evaluasi. Evaluasi dilakukan dengan kegiatan berupa tes yang telah dilaksanakan pada kegiatan pembelajaran. Penilaian dalam
pembelajaran ini tidak hanya menilai hasil pekerjaan siswa saja dalam membuat karangan deskripsi akan tetapi keaktifan siswa berdiskusi dalam satu kelompok
dan keaktifan siswa dalam bertanya juga dinilai. Guru menyuruh siswa untuk mengumpulkan karangan deskripsi yang telah mereka buat, selanjutnya guru
memberikan penilaian. Tujuan evaluasi ini adalah untuk mengetahui keterampilan siswa dalam menulis karangan deskripsi.
3.1.1.3 Observasi
Observasi adalah mengamati kegiatan dan tingkah laku siswa selama penelitian berlangsung untuk mengetahui dampak pelaksanaan tindakan dan
respon siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan. Pengamatan dilakukan melalui data tes dan nontes. Pengamatan melalui data tes dilakukan dengan
mengamati hasil tes untuk mengetahui tingkat keberhasilan tindakan. Pengamatan melalui data nontes dilakukan dengan pelaksanaan observasi, catatan harian siwsa
dan guru, wawancara, dan dokumentasi foto saat proses pembelajaran berlangsung.
3.1.1.4 Refleksi
Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tes dan nontes dalam siklus I ini untuk introspeksi terhadap perencanaan pembelajaran, tindakan pembelajaran,
dan observasi yang telah dilakukan. Setelah itu, apabila terdapat kekurangan- kekurangan pada siklus I, maka akan diperbaiki dan dicari pemecahannya pada
siklus II. Apabila ada kelebihan dalam siklus I, maka akan dipertahankan atau ditingkatkan pada siklus II.
3.1.2 Prosedur Tindakan pada Siklus II
Pada siklus II, langkah- langkah yang ditempuh sama seperti siklus I. Siklus II hanya menyempurnakan atau memperbaiki kekurangan pada siklus I.
Langkah- langkah pasa siklus II yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
3.1.2.1 Perencanaan
Tahap perencanaan siklus II ini berdasarkan temuan dari siklus I dan perevisian siklus I. Adapun rencana tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus
II adalah 1 membuat perbaikan rencana pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan
teknik pengamatan objek langsung yang materinya masih sama dengan siklus I,
tetapi fokus pembelajarannya lebih ditekankan pada perbaikan masalah atau meminimalkan kekurangan-kekurangan pada siklus I, 2 menyiapkan lembar
observasi, lembar catatan harian siswa dan guru, lembar wawancara, dan pedoman dokumentasi foto untuk memperoleh data nontes pada siklus II, dan 3
menyiapkan perangkat tes menulis karangan deskripsi beserta kriteria penilaiannya.
3.1.2.2 Tindakan
Tindakan pada siklus II adalah penyempurnaan tindakan pada siklus I. Kekurangan atau kelemahan-kelemahan dalam tindakan siklus I diperbaiki pada
tindakan dalam siklus II. Tindakan yang akan dilaksanakan peneliti dalam siklus II adalah 1 memberikan umpan balik mengenai hasil yang diperoleh pada siklus
I, melaksanakan proses pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek
langsung, 2 memotivasi siswa agar berpartisipasi lebih aktif dan bersungguh- sungguh dalam menulis karangan deskripsi, 3 memberikan hadiah atau
penghargaan berupa point tambahan pada siswa yang aktif dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
Pada pembelajaran siklus II ini lebih ditekankan pada kualitas penulisan karangan deskripsi. Siswa harus mementingkan kualitas karangan deskripsi
dengan memperhatikan imajinasi, keterlibatan aspek pancaindera, kesan hidup, menunjukkan objek yang ditulis, kesesuaian judul dengan isi, kohesi dan
koherensi, memusatkan uraian pada objek yang ditulis, pemilihan katadiksi, ejaan dan tanda baca, dan kerapian tulisan.
3.1.2.3 Observasi
Observasi atau pengamatan terhadap siswa dilakukan selama proses pembelajaran menulis karangan deskripsi berlangsung. Observasi pada siklus II
ini dilihat dari peningkatan hasil tes dan perilaku siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Perilaku siswa yang dia mati antara lain, keantusiasan
siswa mendengarkan penjelasan guru, respon siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dan teknik pengamatan objek langsung,
kesungguhan siswa mengerjakan tugas menulis karangan deskripsi, keaktifan siswa ketika diskusi kelompok, dan keaktifan siswa bertanya.
Dalam proses observasi ini, data diperoleh melalui beberapa cara, yaitu 1 tes keterampilan menulis karangan deskripsi, 2 observasi untuk mengetahui
tingkah laku dan aktivitas siswa selama pembe lajaran berlangsung, 3 catatan harian digunakan untuk mengungkapkan segala hal yang dirasakan oleh siswa
selama mengikuti pembelajaran, 4 wawancara untuk mengetahui pendapat siswa yang dilakukan di luar jam pembelajaran terhadap perwakilan siswa yang
memperoleh nilai tinggi, sedang, dan rendah, dan 5 dokumentasi foto digunakan sebagai laporan yang berupa gambar aktivitas siswa selama mengikuti
pembelajaran. Semua data tersebut dijelaskan dalam bentuk deskripsi secara lengkap. Dengan demikian, peneliti mengetahui peningkatan minat siswa dalam
mengikuti pembelajaran menulis karangan deskripsi. Tes keterampilan menulis
karangan deskripsi dilaksanakan diakhir pembelajaran. Peneliti berharap pada siklus II ini ada peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi dan
perubahan tingkah laku siswa yang positif dalam menulis karangan deskripsi.
3.1.2.4 Refleksi
Pada siklus II ini, refleksi dilakukan untuk memecahkan masalah dan mengatasi kendala serta mempertahankan kemajuan proses pembelajaran mulai
dari perencanaan sampai hasil akhir siklus I. Selain itu, untuk mengetahui keefektifan penggunaan model dan media dalam pembelajaran menulis karangan
deskripsi dan untuk melihat peningkatan kemampuan menulis karangan deskripsi, serta mengetahui perubahan perilaku siswa setelah mengikuti pembelajaran.
3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah keterampilan menulis karangan deskripsi siswa SMA kelas X. Sumber data yang digunakan adalah siswa kelas XA SMA
Negeri Wangon Banyumas dengan jumlah 36 siswa, terdiri atas 11 siswa laki- laki dan 25 siswa perempuan. Kelas ini merupakan salah satu kelas dari 6 kelas, kelas
di tingkat X kelas XA sampai kelas XF. Peneliti memilih kelas ini karena kompetensi menulis karangan deskripsi siswa kelas XA masih rendah meskipun
sudah diajarkan jika dibandingkan dengan kelas lain. Rendahnya kemampuan menulis tersebut disebabkan oleh beberapa faktor,
yaitu faktor yang berasal dari guru dan faktor yang berasal dari siswa. Faktor yang pertama berasal dari guru meliputi 1 cara guru menyampaikan materi tidak
menggunakan teknik pembelajaran yang tepat, 2 guru mengajar tidak menggunakan sebuah model pembelajaran yang membuat siswa aktif di kelas
sehingga pembelajaran bersifat satu arah, 3 strategi mengajar guru yang tidak bervariasi menyebabkan suasana pembelajaran di kelas terasa membosankan, dan
4 belum adanya variasi- variasi pembelajaran, media, maupun model pembelajaran.
Sedangkan faktor yang kedua berasal dari siswa itu sendiri meliputi 1 siswa kurang berminat mengikuti pembelaja ran bahasa dan sastra Indonesia, 2
pengetahuan siswa tentang menulis karangan deskripsi masih kurang, 3 terbatasanya kemampuan siswa dalam berimajinasi, memberikan kesan hidup
pada objek karangan, dan siswa juga belum bisa memaksimalkan penginderaan dalam menulis karangan deskripsi, 4 kurangnya pembendaharaan kata
kosakata pada siswa, dan 5 siswa kurang berlatih dalam menulis karangan deskripsi.
3.3 Variabel Penelitian