dicapai 16 siswa atau 44,44 dengan jumlah nilai 64. Pada kategori baik dicapai oleh 14 siswa atau 38,89 dengan jumlah nilai 42 . Pada kategori cukup dicapai
oleh 6 siswa atau 16,67 dengan jumlah nilai 12. Sedangkan pada kategori kurang tidak ada siswa yang memperoleh atau 0.
Siswa yang memperoleh nilai tinggi disebabkan oleh tulisan siswa yang rapi dan kurangnya penggunaan tipe-x ataupun coretan-coretan yang ada pada
lembar pekerjaan mereka. Sedangkan siswa yang memperoleh nilai rendah disebabkan oleh karangan mereka masih ada coretan atau tipe-x sehingga
menyebabkan karangan mereka menjadi kurang rapi dan terlihat kotor.
4.1.3.2 Perilaku Siswa pada Siklus II
Perilaku siswa pada siklus II ini masih diperoleh dari data observasi, catatan harian siswa, catatan harian guru, wawancara, dan dokumentasi foto.
Keempat hasil nontes tersebut dijelaskan sebagai berikut.
4.1.3.2.1 Perilaku Siswa berdasarkan Hasil Observasi
Kegiatan observasi pada siklus II ini masih sama dengan observasi pada siklus I. Observasi ini bertujuan untuk menilai perilaku siswa selama
pembelajaran berlangsung. Terdapat 7 objek sasaran dalam observasi pada siklus II. Objek sasaran tersebut sebagai acuan dalam menilai kegiatan siswa selama
pembelajaran. Berikut ini tabel observasi siklus II.
Tabel 43. Perilaku Sis wa berdasarkan Hasil Observasi Siklus II No
Aspek yang Dinilai Frekuensi Presentase Kategori
1. Perhatian siswa penuh
terhadap penjelasan guru dan merespon positif.
36 100
SB
2. Siswa senang dan tertarik terhadap
model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik
pengamatan objek langsung. 33
91,67 SB
3. Siswa aktif dalam mengamati objek
secara langsung. 36
100 SB
4. Siswa aktif berdiskusi menentukan
kata kunci dari objek yang diamati. 34
94,44 SB
5. Siswa menulis karangan deskripsi
dengan sikap yang baik, tidak ramai, dan tidak mengganggu temannya.
32 88,89
SB
6. Siswa
aktif mengerjakan
tugas menulis karangan deskripsi dengan
serius dan tekun. 29
80,56 B
7. Siswa
berpartisipasi dalam
menanggapi hasil karangan deskripsi milik temannya.
23 63,89
B
Keterangan:
SB: Sangat Baik : 81-100
B: Baik : 61-80
C: Cukup : 41-60
K: Kurang : 21-40
Berdasarkan tabel 43 di atas dapat diketahui bahwa pada aspek pertama, yaitu perhatian siswa penuh terhadap penjelasan guru dan merespon positif
sebanyak 36 siswa atau 100 dan termasuk dalam kategori sangat baik. Jumlah siswa yang memperhatikan penuh terhadap penjelasan guru mengalami
peningkatan sebesar 25 bila dibandingkan siklus I. Seluruh siswa sudah cukup memberikan respon yang positif dalam mengikuti pembelajaran keterampilan
menulis karangan deskripsi pada siklus II, mereka juga lebih serius dan memperhatikan penjelasan guru dengan seksama.
Pada aspek yang kedua yaitu siswa senang dan tertarik terhadap model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek
langsung. Siswa yang menyatakan senang dan tertarik terhadap model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek
langsung berjumlah 33 siswa atau 91,67. Siswa sangat senang karena dengan model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan
objek langsung yang diberikan peneliti tidak membosankan, sehingga dapat mempermudah pemahaman siswa tentang menulis karangan deskripsi
Aspek ketiga yaitu siswa aktif dalam mengamati objek secara langsung untuk ditentukan kata kuncinya. Hasil observasi pada aspek ini berjumlah 36 atau
100. Semua siswa siswa secara cermat mengamati objek sesuai dengan pedoman pengamatan yang diberi oleh peneliti, kemudian mereka berdiskusi
untuk menentukan kata kunci sebagai bahan membuat kerangka karangan yang nantinya dikembangkan menjadi sebuah karangan deskripsi yang utuh.
Pada aspek keempat yaitu siswa aktif berdiskusi menentukan kata kunci dari objek yang diamati. Pada aspek ini kebanyakan siswa berperilaku positif
dengan jumlah 34 atau 94,44. Keaktifan siswa saat berdiskusi terlihat lebih baik daripada siklus I. Siswa yang biasa hanya diam, pada siklus II ikut berpikir untuk
menentukan kata kunci berdasarkan objek yang diamati. Setiap siswa dalam satu kelompok menyumbangkan minimal satu kata kunci.
Aspek kelima yaitu siswa menulis karangan deskripsi dengan sikap yang baik, tidak ramai, dan tidak mengganggu temannya. Pada aspek ini kebanyakan
siswa berperilaku positif, yaitu berjumlah 32 atau 88,89. Sikap siswa terlihat lebih baik daripada sikap siswa pada siklus I. Sikap siswa yang biasa mengganggu
siswa lain yang sedang mengerjakan tugas sudah mulai berkurang. Siswa lebih serius dan tenang dalam menulis karangan deskripsi.
Aspek keenam yaitu siswa aktif mengerjakan tugas menulis karangan deskripsi dengan serius dan tekun. Pada aspek ini sebagian besar siswa
berperilaku positif. yaitu berjumlah 29 atau 80,56 siswa. Sebagian besar siswa mengerjakan karangan deskripsi dengan serius dan memperhatikan aspek-aspek
yang dinilai. Mereka pun terlihat mengerjakan tugasnya masing- masing tanpa mencontoh hasil pekerjaan temannya. Selain itu, mereka juga tekun sehingga
dapat menyelesaikan karangan deskripsi tepat waktu.
Pada aspek yang terakhir yaitu siswa berpartisipasi dalam menanggapi hasil karangan deskripsi milik temannya. Pada aspek ini sebanyak 23 siswa atau
63,89 berpartisipasi memberikan tanggapan terhadap hasil karangan deskripsi milik temannya. Hal itu karena selama proses pembelajaran, suasana kelas terlihat
kondusif sehingga bisa meningkatkan daya pemahaman siswa.
4.1.3.2.2 Perilaku Siswa berdasarkan Hasil Catatan Harian
Catatan harian pada siklus II ini sama dengan catatan harian pada siklus I. Catatan harian yang digunakan yaitu catatan harian siswa dan catatan harian guru.
Berikut ini akan dibahasa lebih lanjut lagi tentang hasil catatan harian siswa dan catatan harian guru pada siklus II.
4.1.3.2.2.1 Perilaku Siswa berdasarkan Hasil Catatan Harian Siswa
Catatan harian yang digunakan dalam tindakan siklus II ini masih sama seperti pada siklus I, yaitu terdiri atas catatan harian siswa dan catat an harian
guru. Catatan harian tersebut berisi ungkapan perasaan, tanggapan, kesan, dan saran terhadap pembelajaran menulis karangan deskripsi dari siswa maupun guru
selama pembelajaran menulis karangan deskripsi berlangsung. Catatan harian siswa dibagikan pada akhir pembelajaran keterampilan
menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung. Catatan harian diisi secara
individu untuk mengetahui respo n sisiwa terhadap pembelajaran yang telah diikuti. Catatan harian siswa berisi empat pertanyaan, yaitu 1 bagaimana
perasaan siswa selama mengikuti pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik
pengamatan objek langsung; 2 tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan; 3 kemudahan dan kesulitan siswa pada saat menulis karangan
deskripsi melalui model dan teknik yang digunakan; dan 4 ungkapan kesan, dan saran siswa dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model
pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung. Setelah semua siswa mendapat bagiannya masing- masing, siswa
mengisi catatan harian tersebut dengan situasi tenang dan teratur. Hasil catatan harian siswa dapat diuraikan sebagai berikut.
Berdasarkan jawaban dari catatan harian siswa pada siklus II ini, diketahui bahwa siswa senang mengikuti pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui
model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung. Hampir semua siswa, yaitu 34 siswa atau 94,44 menyatakan
senang. Hal ini dikarenakan dalam praktik pembelajarannya mereka disediakan objek secara langsung untuk dideskripsikan sehingga mempe rmudah siswa dalam
menulis karangan deskripsi. Selain itu, siswa juga terbantu dengan kata kunci yang telah ditentukan terlebih dahulu berdasarkan objek yang diamati. Meskipun
demikian, ada dua siswa yang merasa kurang senang atau kurang tertarik dengan pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif
tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung karena ini akan membuat pelajaran lebih sulit.
Tanggapan siswa terhadap pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik
pengamatan objek langsung, yaitu siswa merasa senang dan tertarik dengan pembelajaran yang telah diikutinya. Dengan adanya model pembelajaran
kooperatif tipe concept sentence dan teknik pengamatan objek langsung memudahkan siswa dalam menulis karangan deskripsi. Selai itu, pembelajaran
menjadi tidak membosankan dan tidak terkesan monoton. Hal tersebut diungkapkan oleh sebagian besar siswa, yaitu sebanyak 33 siswa atau 91,67,
sisanya 3 siswa atau 8,33 memberi tanggapan yang biasa saja. Dalam proses pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model
pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung masih terdapat siswa yang mengalami kesulitan. Sebanyak 3 siswa atau
8,33 mengatakan masih mengalami kesulitan dalam memilih kata-kata yang tepat untuk mendeskripsikan objek yang diamati dan merangkaikannya dalam
sebuah karangan deskripsi. Sedangkan siswa yang lainnya, yaitu sebanyak 33 siswa atau 91,67 sudah tidak merasa kesulitan dalam menulis karangan
deskripsi berdasarkan kata kunci dan objek yang diamati secara langsung. Dengan adanya model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dan teknik
pengamatan objek langsung, menulis karangan deskripsi menjadi lebih mudah. Mengenai kesan siswa selama mengikuti pembelajaran menulis karangan
deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung siswa mengatakan senang. Hal ini karena
model pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence
dianggap sebagai model pembelajaran yang baru dirasakan oleh siswa. Selain itu, model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan
objek langsung juga sangat bagus, menarik, santai, dan mudah dipahami. Hal ini karena pembelajaran juga dilakukan di luar kelas sehingga pembelajaran tidak
membosankan atau menjenuhkan. Hampir sebagian besar siswa yait u 34 siswa atau 94,44 yang menyatakan hal tersebut. Sebanyak 2 siswa atau 5,56 yang
menyatakan lumayan senang dan lumayan tertarik dengan model pembelajaran tersebut.
Saran yang diberikan siswa terhadap pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan
teknik pengamatan objek langsung sangat bagus. Sebanyak 36 siswa memberikan saran yang mendukung terhadap pembelajaran yang akan datang. Mereka
menyarankan agar pembelajaran mendatang akan lebih mena rik dan menyenangkan. Siswa juga menyarankan agar lebih diperhatikan dalam pemilihan
objek karangan karena siswa akan lebih senang dan tertarik jika objek karangan adalah sesuatu yang disukai siswa.
Adapun hasil catatan harian siswa secara keseluruhan menyimpulkan bahwa siswa senang dengan pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui
model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung. Selain itu, siswa juga berpendapat bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe concept sentence dan teknik pengamatan objek langsung dapat mempermudah dan membantu siswa dalam menulis karangan deskripsi. Hal ini
dikarenakan siswa benar-benar dihadapkan langsung dengan objek yang
diamatinya sehingga dapat dengan mudah untuk mendeskripsika nnya. Selain itu, dengan ditentukannya kata kunci terlebih dahulu semakin memberi kemudahan
siswa dalam menulis karangan deskripsi karena dengan adanya kata kunci maka siswa lebih terbantu untuk menuangkan ide dan gagasannya ke dalam sebuah
karangan.
4.1.3.2.2.2 Perilaku Siswa berdasarkan Hasil Catatan Harian Guru
Catatan harian guru diisi oleh peneliti selama kegiatan pembelajaran siklus II berlangsung, catatan harian guru berisi segala sesuatu yang terjadi selama
proses pembelajaran berlangsung, meliputi 1 kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif
tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung; 2 respon siswa terhadap pembelajaran yang berlangsung; 3 keaktifan siswa dalam mengikuti
pembelajaran menulis karangan deskripsi dari awal sampai akhir; 4 suasana pembelajaran yang berlangsung; dan 5 tanggapan siswa mengenai model
pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung yang dilakukan guru peneliti.
Berdasarkan pengamatan guru peneliti pada saat pembelajaran berlangsung siswa semakin siap dalam mengikuti pembelajaran menulis karangan
deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung. Hal ini dikarenakan mereka sudah tidak
merasa asing lagi dan mereka sudah benar-benar paham dengan materi menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence
dengan teknik pengamatan objek langsung. Siswa juga merespon positif terhadap materi pembelajaran keterampilan menulis karangan deskripsi dan juga terhadap
model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung. Hal ini terlihat pada keaktifan siswa yang meningkat jika
dibanding dengan siklus I. Sebagian besar siswa sudah terlihat aktif dalam mengikuti pembelajaran. Beberapa siswa ada yang bertanya ketika mengalami
kesulitan dan ada yang menanggapi atau memberi komentar terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung tanpa harus ditunjuk oleh guru.
Guru merasa cukup puas terhadap proses pembelajaran karena hanya sebagian kecil siswa yang asyik bercerita sendiri pada waktu mengikuti
pembelajaran. Pada umumnya keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis karangan deskripsi pada siklus II ini menunjukkan peningkatan. Hal ini
menandakan bahwa perilaku siswa sudah berubah ke arah yang positif. Oleh karena itu, suasana kelas menjadi terlihat sangat kondusif.
Situasi dan suasana kelas saat pembelajaran berlangsung dapat terkendali dengan baik. Suasana kelas yang hidup namun tetap kondusif ini sebagai bukti
bahwa pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung sangat
diterima oleh siswa. Hal ini membuktikan bahwa melalui pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence
dengan teknik pengamatan objek langsung dapat menghidupkan suasana pembelajaran,
sehingga siswa
menjadi lebih
bersemangat me ngikuti
pembelajaran.
Berdasarkan pengamatan guru peneliti selama proses pembelajaran menulis karangan deskripsi berlangsung, siswa merasa senang dengan
pembelajaran yang telah diikutinya karena model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung dianggap masih baru.
Dengan model dan teknik pembelajaran tersebut, kejenuhan siswa dalam pembelajaran dapat diatasi, pembelajaran terkesan santai dan mudah dipahami.
Guru yang biasanya melakukan pembelajaran di dalam kela s, sekali-kali membebaskan siswanya untuk keluar kelas dengan mengamati objek
pembelajaran secara langsung. Hal ini bertujuan agar pembelajaran tidak terkesan monoton, tetapi lebih terkesan bervariasi.
4.1.3.2.3 Perilaku Siswa berdasarkan Hasil Wawancara
Wawancara pada siklus II ini masih sama seperti pada siklus I. Wawancara ditujukan pada tiga siswa dengan perolehan nilai tinggi, sedang, dan rendah.
Teknik dan pelaksanaan wawancara pada siklus II ini masih sama dengan wawancara pada siklus I, yaitu siswa menjawab pertanyaan menurut pendapat
mereka. Pertanyaan yang digunakan oleh guru masih sama dengan pertanyaan pada siklus I, yaitu 1 apakah kalian berminat dengan pembelajaran menulis
karangan deskripsi yang baru saja dilakukan?; 2 apakah kalian senang mengikuti pembelajaran menulis karangan deskripsi yang baru saja dilakukan?; 3 kesulitan
apakah yang kalian hadapi selama mengikuti pembelajaran menulis karangan deskripsi?; dan 4 apakan pembelajaran menulis karangan deskripsi yang baru
saja dilakukan dapat memotivasi dan membantu kalian dalam menulis karangan deskripsi?.
Berdasarkan hasil wawancara dengan perwakilan siswa, yaitu siswa yang memperoleh nilai tinggi, sedang, dan rendah, diperoleh informasi bahwa mereka
merasa senang dan berminat pada pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik
pengamatan objek langsung. Hal ini dikarenakan model dan teknik pembelajaran yang diterapkan guru berbeda. Siswa merasa senang mendapatkan model
pembelajaran dan penggunaan teknik pembelajaran yang baru untuk menulis karangan deskripsi sehingga dapat meningkatkan minat siswa untuk mengikuti
pembelajaran. Dengan adanya penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe concept
sentence dan pemanfaatan teknik pengamatan objek langsung dan perubahan positif yang diberikan oleh guru dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi
ternyata memberikan manfaat dan perubahan positif bagi siswa. Siswa terlihat senang dan menikmati pembelajaran ya ng diberikan oleh guru seperti yang
diungkapkan oleh ketiga responden. Mereka menyatakan ada perubahan cara guru mengajar, walaupun lebih santai tetapi tetap serius dan menyenangkan. Selain itu,
responden juga berpendapat dengan menggunakan teknik pengamatan objek langsung yang ditentukan terlebih dahulu kata kuncinya secara bersama-sama
membuat mereka lebih terbantu untuk menuangkan ide dan gagasannya. Siswa berpendapat bahwa model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dan
teknik pengamatan objek langsung sebagai salah satu strategi pembelajaran yang menyenangkan untuk belajar menulis karangan deskripsi.
Berdasarkan hasil wawancara juga dapat diketahui bahwa kesulitan siswa terletak pada pemilih kata-kata yang tepat untuk mendeskripsikan objek yang
diamati. Selain itu, kesulitan siswa juga terletak pada saat siswa merangkai kalimat demi kalimat menjadi sebuah karangan deskripsi. Siswa juga kesulitan
ketika harus menggunakan ejaan dan tanda baca yang benar dalam karangannya sehingga masih banyak kesalahan yang ditemukan pada hasil karangnya. Oleh
karena itu, hasil karangan deskripsi siswa masih belum mencapai kategori baik. Hal tersebut diungkapkan oleh siswa yang memperoleh nilai rendah. Akan tetapi,
berbeda dengan jawaban siswa yang memperoleh nilai tinggi dan nilai sedang. Dengan adanya model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dan
pemanfaatan teknik pengamatan objek langsung membantu mereka dalam menulis karangan deskripsi sehingga kegiatan menulis karangan deskripsi menjadi hal
yang mudah dan menyenangkan. Pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dan pemanfaatan teknik pengamatan objek langsung memotivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran.
Siswa menjadi lebih bersemangat mengikuti pembelajaran karena pembelajaran menjadi menyenangkan, tidak membosankan, dan mudah untuk dipahami. Hal
tersebut berdasarkan hasil wawancara dengan perwakilan siswa. Siswa yang memperoleh nilai tertinggi mengatakan bahwa mereka sangat senang dengan
pembelajaran yang telah diikutinya. Dengan adanya model pembelajaran
kooperatif tipe concept sentence dan teknik pengamatan objek langsung dalam pembelajaran menulis deskripsi mempermudah mereka dalam membuat karangan
deskripsi. Hal ini karena mereka benar-benar mengamati objek secara langsung. Selain itu, mereka juga dipermudah dengan adanya kata kunci yang ditentukan
terlebih dahulu dari objek yang diamati. Tidak berbeda jauh dengan jawaban yang diberikan oleh siswa yang mendapat nilai tertinggi, siswa yang mendapat nilai
sedang pun mengatakan demikian. Dengan adanya model dan teknik tersebut dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi, menulis karangan dekripsi
menjadi lebih mudah dan mereka juga menjadi lebih tertarik untuk mengikuti pembelajaran. Akan tetapi, sedikit berbeda dengan jawaban siswa yang mendapat
nilai rendah. Siswa tersebut merasa biasa saja dengan pembelajaran menulis deskripsi yang dilakukan dengan model pembelajaran kooperatif tipe concept
sentence dan teknik pengamatan objek langsung. Siswa tersebut juga mengatakan bahwa model dan teknik tersebut tidak terlalu banyak membantunya dalam
menulis karangan deskripsi. Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa sangat
senang dengan pembelajaran menulis karangan deskripsi yang dilakukan dengan model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dan pemanfaatan teknik
pengamatan objek langsung. Dengan adanya model dan teknik tersebut dapat membantu mempermudah siswa dalam menulis karangan deskripsi dan dapat
meningkatkan motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran.
4.1.3.2.4 Perilaku Siswa berdasarkan Hasil Hasil Dokumentasi Foto
Dokumentasi foto yang berupa gambar ini digunakan sebagai bukti visual pada kegiatan pembelajaran menulis karangan deskripsi berlangsung. Pada sik lus
II dokumentasi difokuskan selama proses pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan
teknik pengamatan objek langsung. Kegiatan-kegiatan yang didokumentasikan pada siklus II ini antara lain: 1 situasi kelas pada saat proses awal pembelajaran
saat guru membuka pelajaran; 2 saat siswa dan peneliti menggali materi
tentang karangan deskripsi; 3 aktivitas siswa saat mengamati objek langsung
dan berdiskusi menentukan kata kunci yang sesuai dengan objek yang diamati; 4 aktivitas siswa saat melaksanakan kegiatan menulis karangan deskripsi; 5
aktivitas siswa saat membacakan hasil menulis karangan deskripsi di depan kelas; dan 6 aktivitas siswa ketika memberi tanggapan.
Gambar dokumentasi foto ini digunakan sebagai bukti visual kegiatan pembelajaran selama penelitian berlangsung. Pada siklus II deskripsi gambar
selengkapnya dipaparkan sebagai berikut. Berikut hasil dokumentasi pada saat salah satu siswa yang mendapat nilai
terbaik membacakan karangan deskripsi di depan kelas.
Gambar 7. Kegiatan Saat Salah Satu Sis wa yang Mendapat Nilai Terbaik Membacakan Hasil Karangan Deskrispi
Gambar 7 tersebut menunjukkan gambar ketika salah satu siswa yang mendapatkan nilai terbaik pada siklus I membacakan hasil karangan deskripsinya
di depan kelas. Hasil karangan deskripsi yang terbaik pada siklus I dibacakan dengan tujuan agar siswa yang lain lebih memahami bagaimana cara menulis
karangan deskripsi yang baik dan benar. Selanjutnya hasil dokumentasi pada siklus II pada saat siswa diberi materi
tentang menulis karangan deskripsi.
Gambar 8. Kegiatan Sis wa saat Guru Menjelaskan Matei Pembelajaran
Gambar di atas menunjukkan aktivitas siswa saat guru memberikan materi pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran
kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung. Aktivitas tersebut dimulai dengan kegiatan awal pembelajaran yaitu guru
melakukan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran pada ha ri itu. Setelah itu guru menjelaskan tahap-tahap yang dilakukan dalam pembelajaran
menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung tersebut. Selanjutnya guru
membagikan sebuah contoh karangan deskripsi yang berbeda dengan siklus I. Sikap siswa terlihat serius mendengarkan penjelasan dari guru.
Gambar 9. Kagiatan Sis wa Saat Bertanya Jawab dengan Guru
Gambar 9 menunjukkan aktivitas saat guru bertanya jawab dengan siswa mengenai hal- hal yang berhubungan dengan menulis karangan deskripsi. Berbeda
dengan siklus I, pada siklus II ini lebih banyak siswa yang antusias dan bertanya kepada guru tentang materi yang belum dipahaminya tanpa harus dituntuk oleh
guru. Siswa terlihat bersemangat untuk lebih memahami karangan deskripsi.
Gambar 10. Guru dan Sis wa Mencari Konsep Materi Menyunting Karangan Deskripsi
Pada siklus II ini aspek penggalian materi tentang karangan deskripsi berbeda dengan siklus I. Pada siklus II guru hanya sekilas menanyakan materi
karangan deskripsi yang telah dibahas pada siklus I yaitu tentang definisi karangan deskripsi, karakteristik karangan deskripsi, dan cara menulis karangan
deskripsi. Materi pada siklus II difokuskan pada materi menyunting karangan deskripsi. Pada gambar 10, guru dan siswa bersama-sama menggali materi tentang
menyunting. Siswa terlihat antusias untuk mengikutui materi menyunting. Kegiatan menyunting ini sangat perlu dilakukan untuk mengetahui letak
kesalahan yang dilakukan siswa pada kegia tan menulis karangan deskripsi siklus I. Setelah siswa mengetahui letak kesalahan yang mereka lakukan, diharapkan
siswa mampu menulis karangan deskripsi yang lebih baik lagi pada siklus II. Berikut hasil dokumentasi siklus II pada saat siswa mengamati obj ek
langsung dan berdiskusi menentukan kata kunci.
Gambar 11. Kegiatan Sis wa Mengamati Objek Langsung dan Berdiskusi Menentukan Kata Kunci
Gambar 11 merupakan kegiatan siswa pada saat mengamati objek secara langsung dan menentukan kata kunci berdasarkan objek yang diamati. Objek pada
gambar tersebut adalah tempat parkir dan mushala. Sebelumnya peneliti membagi dahulu jumlah siswa menjadi beberapa kelompok. Setelah terbentuk kelompok
siswa diminta untuk mengamati objek secara langsung kemudian menentukan minimal empat kata kunci dari objek yang diamati tersebut. Dalam satu kelompok
setiap siswa diminta untuk memberikan satu kata kunci. Siswa antusias dan serius ketika melaksanakan perintah yang diberikan oleh guru. Siswa mengamati objek
dengan cermat dan berdiskusi menentukan kata kunci dengan serius. Tidak ada siswa yang tidak ikut berpartisipasi dalam kegiatan kelompok.
Selanjutnya hasil dokumentasi foto pada saat siswa menulis karangan deskripsi berdasarkan kata kunci dan teknik pengamatan objek langsung.
Gambar 12. Kegiatan Sis wa Menulis Karangan Deskripsi
Setelah siswa berdikusi untuk menentukan kata kunci berdasarkan objek yang diamati secara berkelompok, kegiatan selanjutnya yang dilakukan siswa
adalah menulis karangan deskripsi secara individu. Gambar 12 menunjukkan aktivitas siswa pada saat menulis karangan deskripsi. Dari gambar di atas terlihat
semua siswa serius dan berkonsentrasi pada saat menulis karangan deskripsi. Siswa secara antusias dan penuh semangat menuangkan ide ke dalam karangan
deskripsi yang akan mereka tulis. Mereka menuangkan ide berdasarkan objek yang mereka amati dan kata kunci yang telah ditentukan ke dalam sebuah
karangan deskripsi.
Gambar 13. Kegiatan Sis wa pada Saat Mempresentasikan Hasil Menulis Karangan Deskripsi
Gambar 13 menunjukkan kegiatan siswa pada saat mempresentasikan hasil menulis karangan deskripsinya. Kegiatan ini dilakukan setelah kegiatan menulis
karangan deskripsi. Berbeda dengan sikslus I, pada siklus II siswa tidak perlu ditunjuk oleh guru untuk mempresentasikan hasil karangannya. Pada siklus II,
siswa dengan keinginannya sendiri maju ke depan untuk membacakan hasil karangannya. Siswa terlihat sudah tidak malu lagi untuk membacakan hasil
karangannya.
Gambar 14. Kegiatan Sis wa pada Saat Menanggapi Hasil Presentasi Temannya
Setelah siswa membacakan hasil karangannya di depan kelas, kegiatan selanjutnya adalah siswa yang lain memberikan komentar terhadap hasil karangan
deskripsi tersebut. Gambar 14 merupakan kegiatan siswa pada saat siswa diminta untuk memberikan komentar terhadap hasil karangan milik temannya yang telah
di bacakan di depan kelas. Pada saat siswa diminta untuk memberikan komentar, tanpa harus ditunjuk oleh guru siswa mau untuk berkomentar. Berbeda dengan
siklus I yang harus ditunjuk terlebih dahulu oleh guru. Siswa menanggapi hasil karangan dari siswa lain dengan komentar seputar hal- hal yang berhubungan
dengan isi karangan deskripsi tersebut.
4.1.3.3 Refleksi Siklus II