Langkah-Langkah Menulis Karanagan Deskripsi

2.2.2.2 Langkah-Langkah Menulis Karanagan Deskripsi

Seseorang yang akan menulis sebuah karangan deskripsi harus memperhatikan berbagai hal yang berkaitan dengan karangan deskripsi, salah satunya adalah langkah- langkah penyusunannya. Ada beberapa langkah dalam menyusun karangan deskripsi. Karsana 1986:5.12 menyebutkan enam langkah untuk menulis karangan deskripsi, yaitu 1 menentukan objek yang akan dijadikan ide atau bahan, 2 pengamatan secara cermat, terperinci, dan sungguh- sungguh, 3 pengumpulan data, informasi, dan sebagainya yang menunjang objek pengamatan, 4 pengendapan dan pengolahan dalam pikiran, daya cipta, 5 ide atau gagasan yang sudah terolah dalam diri dan pikiran, penuh daya imajinasi itu diwujudkan dengan perantaraan bahasa karangan, dan 6 karangan deskripsi hadir dihadapan kita, sebagai pembaca. Sudiati dan Widyamartaya 2005:11 —16 menjelaskan tiga langkah pokok dalam menulis sebuah karangan deskripsi. Langkah pertama adalah mengamati, yaitu memilih sesuatu yang menarik dan mengamatinya dengan saksama. Dalam menulis deskripsi, seorang penulis harus mengerahkan segenap indera, baik penglihatan, pendengaran, penciuman, pencecap, maupun peraba untuk memperoleh gambar angan-angan yang lengkap dan utuh. Selain itu, seorang pengamat juga harus berbekal sikap yang perlu menjadi landasan kegiatannya, yaitu bersimpati, berempati, dan berpikir cermat dan jernih. Langkah kedua adalah menentukan tujuan. Secara umum, tujuan menulis deskripsi adalah untuk memberikan informasi kepada pendengar atau pe mbaca tentang sesuatu yang dilukiskan, sehingga menghasilkan lukisan faktual atau ekspositoris atau realistis dan untuk menyampaikan suatu pengalaman serta penghayatan batin kepada pendengar atau pembaca tentang sesuatu yang dilukiskan berdasarkan imajinas i pembicara atau penulis, sehingga menghasilkan lukisan rekaan atau impresionistik atau sugestif. Langkah ketiga adalah memproses data-data yang telah diperoleh berdasarkan kegiatan pengamatan untuk menghasilkan tulisan deskripsi yang dimaksudkan. Langkah ini meliputi: mengkaji, memilih, dan mengolah atau mengelola. Penulis lukisan faktual seolah-olah bertindak sebagai seorang ilmuwan dan akan memproses data-datanya dengan caranya sendiri, sedangkan penulis lukisan sugestif seolah-olah bertindak sebagai seorang seniman dan akan memproses data-datanya dengan caranya sendiri pula. Suparno dan Yunus 2008:4.22 menyebutkan empat langkah dalam menulis karangan deskripsi, yaitu 1 menentukan apa yang akan dideskripsikan; orang ataukah tempat, 2 merumuskan tujuan pendeskripsian; sebagai alat bantu karangan narasi, eksposisi, argumentasi, ataukah persuasi, 3 menentukan bagian yang akan dideskripsikan: jika deskripsi orang, apakah yang akan dideskripsikan itu ciri-ciri fisik, watak, gagasannya, atau benda-benda di sekitar tokoh, dan jika deskripsi tempat, apakah yang akan dideskripsikan keseluruhan tempat atau hanya bagian-bagian tertentu saja yang menarik, dan 4 memerinci dan menyistematiskan hal- hal yang menunjang kekuatan bagian yang akan dideskripsikan, seperti hal-hal apa saja yang akan ditampilkan untuk membantu memunculkan kesan dan gambaran kuat mengenai sesuatu yang dideskripsikan, dan pendekatan apa yang akan digunakan. Berdasarkan ketiga pendapat tersebut, dapat disimpulkan setidaknya terdapat lima langkah pokok dalam menulis karangan deskripsi, yaitu 1 menentukan objek yang akan dideskripsikan, 2 merumuskan tujuan pendeskripsian objek tersebut, 3 mengamati objek dengan saksama dan menentukan bagian yang penting dan menarik untuk dideskripsikan, 4 mengumpulkan data atau informasi tentang objek yang telah diamati, dan 5 memproses data atau informasi yang telah diperoleh dengan memilih dan mengkaji lebih lanjut, apakah data tersebut sesuai untuk dimasukkan ke dalam karangan deskripsi atau tidak dengan tujuan untuk memperkuat kesan terhadap objek yang dideskripsikan.

2.2.2.3 Aspek-Aspek yang Dinilai dalam Karangan Deskripsi

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 PEKALONGAN TAHUN PELAJARAN 2007 2008

2 43 156

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA ROLL THE CAN PADA SISWA KELAS IVB SDN PUDAKPAYUNG 01

1 29 159

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Melalui Model Pembelajaran Concept Sentence pada Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 11 Mangkuyudan Tahun 2015/2016.

0 2 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN LANGSUNG MELALUI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN LANGSUNG MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS X KEPERAWATAN SMK

0 0 17

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK LATIHAN BERTANYA TERBIMBING (PROBING QUESTION) DAN TEKNIK PENGAMATAN OBJEK LANGSUNG SISWA KELAS X SMA.

0 0 2

Peningkatan Keterampilan Menulis Wacana Deskripsi melalui Teknik Pengamatan Objek Langsung dengan Model Pembelajaran Kooperatif pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Gebog Kudus.

0 0 2

PENGARUH MODEL KOOPERATIF CONCEPT SENTENCE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI.

0 0 5

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

0 0 7

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SISWA SD

1 3 10

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi melalui Model Pembelajaran Concept Sentence dengan Media Roll The Can - UNS Institutional Repository

0 0 20