4.1.2.2 Perilaku Siswa pada Siklus I
Perilaku siswa pada siklus I diperoleh melalui hasil observasi, catatan harian siswa, catatan harian guru, wawancara, dan dokumentasi foto. Hasil
selengkapnya dijelaskan pada uraian berikut ini.
4.1.2.2.1 Perilaku Siswa Berdasarkan Hasil Observasi
Pengambilan data observasi dilakukan selama proses pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept
sentence dengan teknik pengamatan objek langsung pada siswa kelas XA SMA Negeri Wangon. Pengambilan data observasi ini bertujuan untuk melihat respon
perilaku siswa dalam menerima pembelajaran menulis karangan deskripsi. Observasi dilakukan oleh guru mata pelajaran peneliti dan dibantu oleh satu
orang observer. Hal ini dilakukan agar hasil observasi dapat lebih baik karena segala tindakan yang dilakukan oleh siswa dapat terpantau oleh observer. Objek
sasaran yang diamati terangkum dalam 7 pertanyaan. Pada siklus I observasi yang dilakukan peneliti adalah dengan
mendeskripsikan beberapa perilaku siswa selama pembela jaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan
teknik pengamatan objek langsung. Berikut ini tabel hasil observasi siklus I.
Tabel 30. Hasil Observasi Siklus I No
Aspek yang Dinilai Frekuensi Presentase Kategori
1. Perhatian siswa penuh
terhadap penjelasan guru dan merespon positif.
27 75
SB
2. Siswa senang dan tertarik terhadap
model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik
pengamatan objek langsung. 30
83,33 SB
3. Siswa aktif dalam mengamati objek
secara langsung. 28
77,78 SB
4. Siswa aktif berdiskusi menentukan
kata kunci dari objek yang diamati. 26
72,22 SB
5. Siswa menulis karangan deskripsi
dengan sikap yang baik, tidak ramai, dan tidak mengganggu temannya.
28 80,56
SB
6. Siswa
aktif mengerjakan
tugas menulis karangan deskripsi dengan
serius dan tekun. 24
66,67 B
7. Siswa
berpartisipasi dalam
menanggapi hasil karangan deskripsi milik temannya.
11 30,56
B
Keterangan: SB: Sangat Baik
: 81-100 B: Baik
: 61-80 C: Cukup
: 41-60 K: Kurang
: 21-40
Berdasarkan tabel 30 di atas dapat diketahui bahwa pada aspek pertama, yaitu perhatian siswa penuh terhadap penjelasan guru dan merespon positif
sebanyak 27 siswa atau 75 dan termasuk dalam kategori sangat baik. Dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif
tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung, siswa cukup merespon dengan baik. Bentuk respon positif, yaitu siswa mendengarkan
penjelasan guru dan mencatat materi. Aspek kedua yaitu siswa senang dan tertarik terhadap model pembelajaran
kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung. Sebanyak 30 siswa atau 83,33 merasa senang dan tertarik terhadap model
pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung karena dengan model dan teknik tersebut dapat mengurangi rasa bosan
atau jenuh belajar di dalam kelas, terkesan santai atau rileks sehingga dapat mengurangi rasa tegang, dan siswa merasa lebih mudah untuk belajar menulis
karangan deskripsi. Aspek ketiga yaitu siswa aktif dalam mengamati objek secara langsung
untuk ditentukan kata kuncinya. Hasil observasi pada aspek ini sebesar 28 siswa
atau 77,78 aktif dalam mengamati objek secara langsung. Sedangkan sisanya, yaitu 8 siswa atau 22,22 tidak terlalu aktif dalam mengamati objek secara
langsung. Aspek keempat yaitu siswa aktif berdiskusi menentukan kata kunci
berdasarkan objek yang diamati. Hasil observasi pada aspek ini sebesar 26 siswa atau 72,22 aktif berdiskusi menentukan kata kunci berdasarkan objek yang
diamati, selebihnya siswa bersikap pasif dalam diskusi kelompok. Tidak semua siswa dalam satu kelompok aktif berdisk usi untuk menentukan kata kunci dari
objek yang diamati secara langsung. Dalam satu kelompok hanya beberapa siswa saja yang benar-benar mengamati objek dan kemudian menentukan kata kuncinya,
sedangkan yang lainnya hanya ikut- ikutan saja. Aspek kelima yaitu siswa menulis karangan deskripsi dengan sikap yang
baik, tidak ramai, dan tidak mengganggu temannya. Pada aspek ini sebanyak 28 siswa atau 80,56 berperilaku positif, selebihnya siswa bersikap kurang baik
pada saat menulis karangan deskripsi. Siswa yang berperilaku positif ditunjukkan dengan sikap siswa yang serius dalam menulis karangan deskripsi. Keseriusan
siswa terlihat ketika siswa menulis karangan tidak bercanda dengan teman satu kelompoknya dan tidak melihat pekerjaan milik temannya.
Aspek keenam yaitu siswa aktif mengerjakan tugas menulis karangan deskripsi dengan serius dan tekun. Pada aspek ini siswa yang berperilaku positif
berjumlah 24 siswa atau 66,67. Sebagian besar siswa mengerjakan karangan deskripsi dengan serius dan memperhatikan aspek-aspek yang dinilai. Selain itu
mereka juga tekun, sehingga dapat menyelesaikan karangan deskripsi tepat waktu.
Aspek yang terakhir yaitu siswa berpartisipasi dalam menanggapi hasil karangan deskripsi milik temannya. Pada aspek ini sebanyak 11siswa atau 30,56
berpartisipasi memberikan tanggapan terhadap hasil karangan deskripsi milik temannya. Minimnya siswa yang berpartisipasi memberikan tanggapan terhadap
hasil karangan deskripsi milik temannya dikarenakan siswa masih malu dan ragu untuk berkomentar. Siswa belum mempunyai rasa percaya diri yang tinggi untuk
berpendapat. Mereka akan berpendapat jika ditunjuk oleh guru.
4.1.2.2.2 Perilaku Siswa berdasarkan Hasil Catatan Harian
Catatan harian yang digunakan dalam siklus I ini adalah catatan harian siswa dan catatan harian guru. Penggunaan catatan harian dimaksudkan untuk
mendapatkan data nontes berkenaan dengan respon siswa terhadap pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept
sentence dengan teknik pengamatan objek langsung. Catatan harian siswa diisi oleh siswa sendiri, sedangkan catatan harian guru diisi oleh peneliti.
4.1.2.2.2.1 Perilaku Siswa Berdasarkan Hasil Catatan Harian Siswa
Catatan harian siswa dibagikan pada akhir pembelajaran keterampilan menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept
sentence dengan teknik pengamatan objek langsung. Catatan harian diisi secara individu untuk mengetahui respon sisiwa terhadap pembelajaran yang telah
diikuti. Catatan harian siswa berisi empat pertanyaan, yaitu 1 bagaimana perasaan siswa selama mengikuti pembelajaran menulis karangan deskripsi
melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung; 2 tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang
telah dilakukan; 3 kemudahan dan kesulitan siswa pada saat menulis karangan deskripsi melalui model dan teknik yang digunakan; dan 4 ungkapan kesan dan
saran siswa dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek
langsung. Pada saat peneliti membagi lembar catatan harian, siswa masih terlihat
bingung bagaimana cara mengisi catatan harian tersebut. Hal ini dikarenakan siswa baru pertama kalinya mengisi catatan harian mengenai pembelajaran yang
telah mereka laksanakan. Akan tetapi, setelah peneliti menjelaskan cara pengisian catatan harian siswa dengan antusias mengisi catatan harian tersebut. Hasil catatan
harian siswa dapat diuraikan sebagai berikut. Ungkapan perasaan siswa terhadap pembelajaran menulis karangan
deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung, yaitu siswa merasa senang dan tertarik. Hal
tersebut diungkapan oleh sebagian besar siswa, yaitu 29 siswa atau 80,56. Alasan siswa senang dengan pembelajaran ini karena pembelajaran melalui model
pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung belum pernah dilaksanakan, sehingga pembelajaran ini merupakan hal
yang baru dan dapat menambah pengetahuan untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi.
Tanggapan siswa terhadap pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik
pengamatan objek langsung, yaitu siswa merasa senang dan tertarik dengan pembelajaran yang telah diikutinya. Dengan adanya model pembelajaran
kooperatif tipe concept sentence dan teknik pengamatan objek langsung memudahkan siswa dalam menulis karangan deskripsi. Hal tersebut diungkapkan
oleh sebagian besar siswa, yaitu sebanyak 27 siswa atau 75, sisanya 9 siswa atau 25 memberi tanggapan yang biasa saja.
Kesulitan yang dialami siswa selama proses pembelajaran menulis karangan deskripsi berlangsung, yaitu pada aspek imajinasi dan aspek pilihan
kata. Pada aspek imajinasi kualitas pengolahan idenya masih kurang, yaitu hanya menceritakan objek tetapi tidak menunjukkan objek. Pada aspek pilihan kata
siswa masih sulit menentukan kata yang tepat untuk mendeskripsikan objek yang diamatinya. Kesulitan tersebut dialami oleh siswa sebanyak 16 siswa atau 44,44.
Sedangkan sebanyak 20 siswa atau 55,56 sudah tidak merasa kesulitan dalam memahami pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran
kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung karena dengan dengan model dan teknik pembelajaran tersebut siswa menjadi
semakin mudah saat menulis karangan deskripsi. Mengenai kesan siswa selama mengikuti pembelajaran menulis karangan
deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung, siswa merasa senang. Hal ini karena
pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan tidak membosankan. Selain itu,
model dan teknik pembelajaran tersebut lebih memudahkan siswa dalam menulis karangan deskripsi. Hampir sebagian besar siswa, yaitu 28 siswa atau 77,78
yang menyatakan hal tersebut. Sebanyak 8 siswa atau 22,22 yang menyatakan lumayan senang dan lumayan tertarik dengan model pembelajaran tersebut.
Saran yang diberikan siswa terhadap pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan
teknik pengamatan objek langsung sangat bagus. Sebagian besar siswa , yaitu sebanyak 29 siswa atau 80,56 memberikan saran yang mendukung terhadap
pembelajaran. Mereka menyarankan agar pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan
lagi sehingga mempermudah siswa
memahami materi
pembelajaran. Sedangkan 7 siswa atau 19,44 memberikan saran yang biasa- biasa saja.
Adapun hasil catatan harian siswa secara keseluruhan menyimpulkan bahwa siswa senang dengan pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui
model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung. Selain itu, siswa juga berpendapat bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe concept sentence dan teknik pengamatan objek langsung dapat mempermudah atau membantu siswa dalam mendeskripsikan objek yang diamati
sehingga siswa berminat dalam menulis karangan deskripsi dengan runtut dan jelas.
4.1.2.2.2.2 Perilaku Siswa Berdasarkan Hasil Catatan Harian Guru
Catatan harian guru ini berisi segala hal yang dirasakan guru selama pembelajaran berlangsung. Hal- hal yang menjadi objek sasaran dalam catatan
harian guru ini adalah 1 kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence
dengan teknik pengamatan objek langsung; 2 keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis karangan deskripsi dari awal sampai akhir; 3 respon siswa
terhadap pembelajaran yang berlangsung; 4 suasana pembelajaran yang berlangsung; dan 5 tanggapan siswa mengenai model pembelajaran kooperatif
tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung yang dilakukan guru peneliti.
Berdasarkan pengamatan guru peneliti pada saat pembelajaran berlangsung sebagian besar siswa sudah cukup siap untuk mengikuti
pembelajaran. Beberapa siswa ada yang bertanya ketika mengalami kesulitan dan ada yang menanggapi atau memberikan komentar terhadap pembelajaran yang
sedang berlangsung. Hal ini terlihat saat siswa mengamati contoh karangan deskripsi yang diberikan oleh guru. Siswa cukup antusias untuk menemukan
berbagai hal yang berkaitan dengan karangan yang ada pada contoh karangan deskripsi tersebut. Siswa memberikan respon yang positif terhadap pembelajaran
menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung yang dilakukan oleh guru.
Siswa merasa cukup senang dengan pembelajaran yang berlangsung karena terkesan santai, tidak menegangkan, dan tidak membosankan. Namun, masih
terlihat beberapa kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran siklus I ini. Hal ini ditunjukkan dengan beberapa perilaku siswa yang belum serius saat guru
menjelaskan tentang tugas kelompok. yaitu melakukan diskusi untuk menentukan kata kunci berdasarkan objek yang diamati secara langsung, siswa kurang
terkendali. Akan tetapi, hal tersebut tidak berlangsung lama. Setelah siswa jelas dengan tugas yang diberikan oleh guru, siswa langsung menuju objek yang akan
diamati. Berdasarkan pengamatan guru peneliti selama proses pembelajaran menulis karangan deskripsi berlangsung, siswa merasa senang dengan
pembelajaran yang telah diikutinya karena model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung dianggap masih baru.
4.1.2.2.3 Perilaku Siswa berdasarkan Hasil Wawancara
Wawancara pada siklus I dilakukan kepada tiga orang siswa, yaitu satu orang siswa yang mendapat nilai tinggi, satu orang siswa mendapat nilai sedang,
dan satu orang mendapat nilai rendah. Wawancara pada siklus I ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan atau sikap siswa terhadap proses pembelajaran
menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung. Ada empat pertanyaan
wawancara, yaitu 1 apakah kalian berminat dengan pembelajaran menulis karangan deskripsi yang baru saja dilakukan?; 2 apakah kalian senang mengikuti
pembelajaran menulis karangan deskripsi yang baru saja dilakukan?; 3 kesulitan apakah yang kalian hadapi selama mengikuti pembelajaran menulis karangan
deskripsi?; dan 4 apakah pembelajaran menulis karangan deskripsi yang baru
saja dilakukan dapat memotivasi dan membantu kalian dalam menulis karangan deskripsi?.
Berdasarkan hasil wawancara dengan perwakilan siswa diperoleh informasi bahwa mereka berminat dengan pembelajaran menulis karangan
deskripsi. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh satu siswa yang memperoleh nilai tinggi dan siswa yang memperoleh nilai sedang. Mereka menyatakan
berminat dan tertarik dengan materi menulis karangan deskripsi. Akan tetapi, berbeda dengan jawaban siswa yang memperoleh nilai rendah. Siswa yang
memperoleh nilai rendah menyatakan tidak berminat ataupun tertarik dengan materi menulis karangan deskripsi karena siswa tersebut bingung dalam menulis
karangan deskripsi. Sebagian besar siswa merasa senang dengan pembelajaran menulis
karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung. Hal ini dikarenakan model dan teknik
pembelajaran yang diterapkan guru berbeda. Siswa merasa senang mendapatkan model pembelajaran dan penggunaan teknik pembelajaran yang baru untuk
menulis karangan deskripsi sehingga dapat meningkatkan minat siswa untuk mengikuti pembelajaran dan memberi kemudahan dalam menulis karangan
deskripsi. Pernyataan tersebut sesuai dengan jawaban siswa yang memperoleh nilai tinggi dan niali rendah. Sedangkan siswa yang memperoleh nilai rendah
merasa biasa saja. Pembelajaran menulis karangan deskripsi yang dilakukan melalui model
pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek
langsung memberikan kemudahan bagi siswa dalam menulis karangan deskripsi. Hal tersebut sesuai dengan jawaban dari siswa yang mendapat nilai tinggi. Dia
tidak mengalami kesulitan dalam menulis karangan deskripsi karena terbantu oleh adanya model dan teknik pembelajaran tersebut. Akan tetapi, sedikit berbeda
dengan jawaban dari siswa nilai sedang dan siswa nilai rendah. Meskipun telah dibantu dengan model dan teknik dalam pembelajaran tetapi mereka masih
mengalami kesulitan dalam menulis karangan deskripsi. Motivasi yang dirasakan siswa selama mengikuti pembelajaran menulis
karangan deskripsi adalah mereka merasa bahwa menulis karangan deskripsi itu adalah hal yang menarik dan banyak manfaatnya. Pembelajaran me nulis karangan
deskripsi yang dilakukan melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung memberikan kemudahan
siswa dalam menulis karangan deskripsi. Pernyataan tersebut berdasarkan jawaban dari siswa nilai tinggi dan siswa nilai sedang. Sedangkan siswa yang
mendapat nilai rendah merasa pembelajaran menulis karangan deskripsi adalah hal yang biasa-biasa saja dan tidak mendatangkan motivasi apapun. Selain itu,
model dan teknik pembelajaran yang ada tidak terlalu membantunya dalam menulis karangan deskripsi.
Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa cukup senang dengan pembelajaran menulis karangan deskripsi yang dilakukan dengan
model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dan pemanfaatan teknik pengamatan objek langsung. Dengan adanya model dan teknik tersebut dapat
membantu mempermudah siswa dalam menulis karangan deskripsi dan dapat
meningkatkan motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran meskipun hal tersebut tidak dirasakan oleh semua siswa.
4.1.2.2.4 Perilaku Siswa Dokumentasi Foto
Foto digunakan untuk mendokumentasikan kegiatan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Dari foto-foto yang diambil dapat mempermudah
peneliti untuk mendeskripsikan hasil penelitiannya, khususnya yang berkaitan dengan tingkah laku siswa saat proses pembelajaran. Pengambilan data dengan
dokumetasi foto ini difokuskan pada: 1 situasi kelas pada saat proses awal pembelajaran saat guru membuka pelajaran; 2 saat siswa dan peneliti menggali
materi tentang karangan deskripsi; 3 aktivitas siswa saat mengamati objek
langsung dan berdiskusi menentukan kata kunci yang sesuai dengan objek yang diamati; 4 aktivitas siswa saat melaksanakan kegiatan menulis karangan
deskripsi; 5 aktivitas siswa saat membacaka n hasil menulis karangan deskripsi di depan kelas; dan 6 aktivitas siswa ketika memberi tanggapan.
Gambar dokumentasi foto ini digunakan sebagai bukti visual kegiatan pembelajaran selama penelitian berlangsung. Pada siklus I deskripsi gambar
selengkapnya dipaparkan sebagai berikut.
Gambar 1. Guru Memberikan Aperseprsi Pembelajaran kepada Siswa
Gambar 1 adalah kegiatan siswa pada saat pembelajaran berlangsung, yaitu pada awal pembelajaran saat guru melakukan apersepsi pembelajaran
menulis karangan deskripsi yang akan dilaksanakan. Selain itu, guru juga menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran yang akan dicapai dari
pembelajaran pada hari itu. Dari gambar di atas terlihat kondisi kelas dan siswanya. Kondisi kelas cukup terkendali dan siswa memperhatikan penjelasan
guru dengan baik.
Gambar 2. Kegiatan Sis wa Mengamati Contoh Karangan Deskrispi
Gambar 2 merupakan kegiatan siswa mengamati contoh karangan deskripsi yang diberikan oleh guru. Sebelum guru menjelaskan materi tentang
karangan deskripsi, terlebih dahulu guru membagikan contoh karangan deskripsi kepada siswa. Setelah siswa mengamati contoh karangan deskripsi kemudian
siswa berdiskusi dengan teman satu bangku untuk mengidentifikasi pengertian dan ciri-ciri karangan deskripsi. Pada saat berdiskusi siswa terlihat cukup serius,
tetapi masih ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan perinta h yang diberikan oleh guru. Ada siswa yang tidak berdiskusi untuk menentukan
pengertian dan ciri-ciri karangan deskripsi melainkan melihat pekerjaan temannya. Setelah siswa selesai berdiskusi kemudian guru dan siswa bersama-
sama membahas tentang pengertian dan ciri-ciri karangan deskripsi. Kegiatan ini dilakukan secara interaktif melalui proses tanya jawab.
Gambar 3. Kegiatan Siswa Mengamati Objek Langsung dan Berdiskusi Menentukan Kata Kunci
Gambar 3 merupakan kegiatan siswa pada saat mengamati objek secara langsung dan menentukan kata kunci berdasarkan objek yang diamati. Siswa
diminta untuk menentukan minimal empat kata kunci berdasarkan objek yang diamati. Dalam satu kelompok setiap siswa diminta untuk memberikan satu kata
kunci. Siswa antusias dan serius ketika melaksanakan perintah yang diberikan oleh guru. Akan tetapi, tidak semua siswa serius pada saat mengamati objek
ataupun saat derdiskusi untuk menentukan kata kunci. Ada kelompok yang anggotanya tidak serius, mereka lebih banyak bercanda dan bercerita sendiri yang
tidak berhubungan dengan tugas. Hanya satu siswa yang serius mengerjakan sedangkan yang lainnya kurang serius.
Gambar 4. Kegiatan Sis wa Menulis Karangan Deskripsi
Gambar 4 merupakan kegiatan siswa pada saat menulis karangan deskrispsi berdasarkan kata kunci yang telah ditentukan berdasarkan objek yang
telah diamati secara langsung. Dari gambar di atas terlihat tidak semua siswa serius dan berkonsentrasi pada saat menulis karangan deskripsi. Ada beberapa
siswa yang melihat pekerjaan temannya. Perilaku negatif yang ditunjukkan siswa ini mengakibatkan pembelajaran menulis karangan deskripsi kurang berjalan
dengan lancar, hasil menulis karangan deskripsi yang diperoleh siswa pada siklus I juga belum memuaskan dan beberapa siswa tidak dapat menyelesaikan karangan
deskripsi sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh guru.
Gambar 5. Kegiatan Sis wa Membacakan Hasil Karangan Deskripsi di Depan Kelas
Gambar 5 merupakan kegiatan siswa pada saat membacakan hasil karangan deskripsi yang telah mereka tulis. Setelah selesai menulis karangan
deskripsi, kegiatan siswa selanjutnya adalah membacakan hasil karangannya di depan kelas. Beberapa siswa maju ke depan untuk membacakan hasil
karangannya. Siswa masih belum berani untuk langsung maju ke depan membacakan hasil karangannya tanpa ditunjuk oleh guru sehingga guru akhirnya
harus menunjuk siswa untuk membacakan karangannya di depan kelas. Siswa terlihat masih malu dan ragu-ragu untuk membacakan hasil karangannya di depan
teman satu kelas. Siswa membacakan hasil karangannya dengan suara yang pelan sekali sehingga teman-teman yang duduk di bagian belakang kurang dapat
menyimak isi karangan milik temannya tersebut.
Gambar 6. Kegiatan Sis wa Memberikan Tanggapan
Setelah siswa membacakan hasil karangannya di depan kelas, kegiatan selanjutnya adalah siswa yang lain memberikan komentar terhadap hasil karangan
deskripsi tersebut. Gambar 6 merupakan kegiatan siswa pada saat siswa diminta untuk memberikan komentar terhadap hasil karangan milik temannya yang telah
di bacakan di depan kelas. Pada saat siswa diminta untuk memberikan komentar tidak ada siswa yang mau untuk berkomentar. Siswa saling tunjuk satu sama lain
untuk berkomentar. Hal ini karena mereka masih merasa malu- malu dan ragu untuk berkomentar. Pada akhirnya guru yang menunjuk siswa untuk memberikan
komentar. Dari gambar di atas terlihat bahwa siswa kurang serius dalam memberikan komentar terhadap hasil karangan milik temannya. Selain itu, tidak
semua siswa memperhatikan ketika temannya sedang membacakan hasil karangannya di depan kelas. Beberapa siswa sibuk menyelesaikan karangan
miliknya sendiri ataupun asyik mengobrol dengan temannya.
4.1.2.3 Refleksi Siklus I