karangan deskripsi dengan sikap yang baik, tidak ramai, dan tidak mengganggu temannya pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 8,33 dari siklus I. Hal
ini dikarenakan siswa sudah dapat berkonsentrasi dengan baik dalam menulis karangan deskripsi, sehingga siswa tidak melakukan hal- hal yang bersifat negatif.
Aspek keenam yaitu sikap siswa saat menulis karangan deskr ipsi lebih serius dan tekun . Aspek sikap siswa saat menulis karangan deskripsi lebih serius
dan tekun pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 13,89 dari siklus I. Usaha yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan sikap siswa agar lebih serius
dan tekun yaitu dengan pemberian bimbingan, arahan, dan pengawasan terhadap siswa. Hal ini akan memotivasi siswa untuk lebih serius dan tekun selama proses
pembelajaran berlangsung. Aspek terakhir yaitu siswa berpartisipasi dalam menanggapi hasil
karangan deskripsi milik temannya. Jumlah siswa yang berpartisipasi dalam menanggapi hasil karangan deskripsi milik temannya pada siklus II meningkat
33,33 dari siklus I. Hal ini berarti bahwa proses pembelajaran telah berhasil dilalui siswa dengan baik. Siswa telah mampu memahami materi yang
disampaikan oleh guru dan siswa sudah tidak malu- malu lagi untuk menangggapi hasil karangan milik temannya.
4.2.2.2 Perilaku Siswa berdasarkan Hasil Catatan Harian
Perubahan tingkah laku siswa juga dapat dilihat dari catatan harian, ba ik catatan harian siswa ataupun catatan harian guru. Catatan harian yang digunakan
dalam siklus I dan siklus II masih sama, yaitu catatan harian siswa dan catatan
harian guru. Penggunaan catatan harian dimaksudkan untuk mendapatkan data nontes berkenaan dengan respon siswa terhadap pembelajaran menulis karangan
deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung.
4.2.2.2.1 Perilaku Siswa berdasarkan Hasil Catatan Harian Siswa
Catatan harian yang dibagikan kepada siswa meliputi 4 aspek, yaitu 1 perasaan siswa selama mengikuti pembelajaran menulis karangan deskripsi
melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung; 2 tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang
telah dilakukan; 3 kemudahan dan kesulitan siswa pada saat menulis karangan deskripsi melalui model dan teknik yang digunakan; dan 4 ungkapan kesan dan
saran siswa dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek
langsung. Berikut adalah perbandingan catatan harian siswa pada siklus I dan siklus II yang akan diuraikan secara deskripsi lengkap.
Aspek pertama yaitu perasaan siswa selama mengikuti pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept
sentence dengan teknik pengamatan objek langsung. Pada siklus I sebanyak 29 siswa atau 80,56 menyatakan senang dan tertarik dengan pembelajaran tersebut.
Alasan siswa senang dengan pembelajaran ini karena merupakan pembelajaran yang belum pernah dilaksanakan sehingga pembelajaran ini merupakan hal yang
baru dan dapat menambah pengetahuan siswa untuk meningkatkan keterampilan
menulis karangan deskripsi. Sedangkan pada siklus II sebanyak 34 siswa atau 94,44 mengungkapakan kesenangannya dalam mengikuti pembelajaran. Alasan
siswa senang dengan pembelajaran ini karena dalam praktik pembelajarannya mereka disediakan objek secara langsung untuk dideskripsikan sehingga
mempermudah siswa dalam menulis karangan deskripsi. Selain itu, siswa juga terbantu dengan kata kunci yang telah ditentukan terlebih dahulu berdasarkan
objek yang diamati. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jumlah siswa yang tertarik pada pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model
pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung pada siklus II lebih banyak daripada siklus I.
Aspek kedua yaitu tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Pada siklus I ini sebanyak 27 siswa atau 75 memberi tanggapan
bahwa mereka merasa senang dan tertarik dengan pembelajaran yang telah diikutinya. Dengan adanya model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence
dan teknik pengamatan objek langsung memudahkan siswa dalam menulis karangan deskripsi. Sementara itu, pada siklus II sebanyak 33 siswa atau 91,67
memberi tanggapan yang hampir sama dengan siklus I. Siswa merasa senang dan tertarik dengan pembelajaran yang telah diikutinya. Dengan adanya model
pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dan teknik pengamatan objek langsung memudahkan siswa dalam menulis karangan deskripsi. Selain itu,
pembelajaran menjadi tidak membosankan dan tidak terkesan monoton. Aspek
ketiga yaitu kemudahan dan kesulitan siswa pada saat menulis karangan deskripsi melalui model dan teknik yang digunakan. Pada siklus I, kesulitan dialami oleh
siswa sebanyak 16 siswa atau 44,44 dan sebanyak 20 siswa atau 55,56 sudah tidak merasa kesulitan. Sedangkan pada siklus II, kesulitan hanya dialami oleh 3
siswa atau 8,33 dan sebanyak 33 siswa atau 91,678 sudah tidak merasa kesulitan. Siswa yang mengalami kesulitan pada pembelajaran siklus II lebih
sedikit daripada siklus I. Sebagian besar siswa pada siklus I dan siklus II sudah tidak merasa kesulitan dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
concept sentence dan teknik pengamatan objek langsung. Alasannya karena model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dan teknik pengamatan objek
langsung yang disediakan membuat pembelajaran yang dilaksanakan terasa menyenangkan dan mempermudah dalam membuat karangan deskripsi.
Aspek terakhir yaitu ungkapan kesan dan saran siswa dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept
sentence dengan teknik pengamatan objek langsung. Pada siklus I, sebanyak 28 siswa atau 77,78 memberi kesan merasa senang terhadap pembelajaran yang
diikutinya. Hal ini karena pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan tidak membosankan. Selain itu, model dan teknik pembelajaran tersebut lebih
memudahkan siswa dalam menulis karangan deskripsi. Sedangkan pada siklus II jumlah siswa yang memberi kesan merasa senang terhadap pembelajaran lebih
banyak, yaitu sebanyak 34 siswa atau 94,44. Hal ini karena model pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dianggap sebagai
model pembelajaran yang baru dirasakan oleh siswa. Selain itu, model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek
langsung juga sangat bagus, menarik, santai, dan mudah dipahami. Hal ini karena
pembelajaran juga dilakukan di luar kelas sehingga pembelajaran tidak membosankan atau menjenuhkan. Pada siklus I, sebanyak 29 siswa atau 80,56
memberikan saran yang mendukung terhadap pembelajaran. Sedangkan pada siklus II semua siswa, yaitu sebanyak 36 siswa atau 100 mendukung
pembelajaran tersebut karena menurut mereka pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan
teknik pengamatan objek langsung sangat menarik dan menyenangkan.
4.2.2.2.2 Perilaku Siswa berdasarkan Hasil Catatan Harian Guru
Catatan harian guru memuat segala sesuatu yang terjadi dalam proses pembelajaran dan berisi segala sesuatu hal yang dirasakan guru selama proses
pembelajaran berlangsung. Hal- hal yang menjadi objek sasaran dalam catatan harian guru adalah 1 kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis
karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung; 2 keaktifan siswa dalam mengikuti
pembelajaran menulis karangan deskripsi dari awal sampai akhir; 3 respon siswa terhadap pembelajaran yang berlangsung; 4 suasana pembelajaran yang
berlangsung; dan 5 tanggapan siswa mengenai model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung yang dilakukan
guru peneliti. Aspek yang pertama yaitu kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran
menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung. Para siswa semakin siap
untuk mengikuti pembelajaran. Hal ini dikarenakan mereka sudah tidak merasa asing lagi dan mereka sudah benar-benar paham dengan materi menulis karangan
deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung. Hal ini bisa dilihat ketika peneliti memberikan
apersepsi kepada siswa di awal pembelajaran dan ketika peneliti mengungkapkan kelemahan-kelemahan dalam menulis karangan deskripsi.
Aspek kedua yaitu keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis karangan deskripsi dari awal sampai akhir. Keaktifan siswa semakin meningkat
jika dibandingkan dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya. Hal ini terlihat saat siswa mengamati contoh karangan deskripsi yang diberikan oleh guru. Siswa
cukup antusias untuk menemukan berbagai hal yang be rkaitan dengan karangan yang ada pada contoh karangan deskripsi tersebut. Siswa juga berani bertanya jika
menemukan kesulitan dalam memahami materi dan tidak malu- malu untuk menjawab pertanyaan dari peneliti. Selain itu, siswa juga aktif dalam diskusi
kelompok untuk menentukan kata kunci berdasarkan objek yang diamati dan siswa berani memberikan tanggapan terhadaap hasil karangan deskripsi milik
temannya yang dibacakan di depan kelas. Aspek ketiga yaitu respon siswa terhadap pembelajaran yang berlangsung.
Siswa memberikan respon yang positif terhadap pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan
teknik pengamatan objek langsung yang dilakukan oleh guru. Para siswa terlihat semakin antusias untuk mengikuti pembelajaran. Siswa juga merasa senang
dengan pembelajaran yang berlangsung karena terkesan santai, tidak menegangkan, dan tidak membosankan.
Aspek keempat yaitu suasana selama proses pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence
dengan teknik pengamatan objek langsung berlangsung. Suasana saat proses pembelajaran berlangsung dapat terkendali dengan baik. Suasana kelas yang
hidup namun tetap kondusif ini sebagai bukti bahwa pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence
dengan teknik pengamatan objek langsung sangat diterima oleh siswa. Hal ini membuktikan bahwa melalui pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui
model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung dapat menghidupkan suasana pembelajaran, sehingga siswa
menjadi lebih bersemangat mengikuti pembelajaran. Aspek yang terakhir yaitu tanggapan siswa mengenai model pembelajaran
kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung yang dilakukan guru peneliti. Siswa merasa senang dengan pembelajaran menulis
karangan deskripsi yang dilakukan melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dan teknik pengamatan objek langsung. Dengan adanya model
dan teknik pembelajaran tersebut mempermudah siswa dalam menulis karangan deskripsi. Selain itu, dengan model dan teknik pembelajaran tersebut kejenuhan
siswa dalam pembelajaran dapat diatasi dan pembelajaran terkesan santai serta mudah dipahami.
4.2.2.3 Perilaku Siswa berdasarkan Hasil Wawancara