Manfaat Penilaian Otentik dalam Pembelajaran Bahasa

b. Penilaian Portofolio Portofolio merupakan kumpulan hasil kerja siswa yang menunjukkan atau memperlihatkan hasil pemikiran mereka, minat, hasil usaha, tujuan, dan cita-cita mereka dalam berbagai aspek. Di antara bahan yang dapat digunakan dalam penilaian portofolio di sekolah antara lain, penghargaan tertulis yang relevan dengan mata pelajaran, hasil kerja biasa yang relevan dengan mata pelajaran, hasil kerja kelompok, contoh hasil pekerjaan, hasil ujian atau tes, dan catatan-catatan negatif misal peringatan tentang siswa. karya yang cocok dinilai menggunakna portofolio adalah puisi, karangan, desain, makalah, laporan hasil wawancara, naskah drama, surat, dan lain-lain. c. Penilaian Proyek Proyek adalah tugas yang harus diselesaikan siswa dalam periode waktu tertentu. Tugas tersebut berupa investigasi sejak dari pengumpulan, pengorganisasian, pengevaluasian, hingga penyajian data. Proyek akan memberikan informasi tentang pemahaman dan pengetahuan siswa pada pembelajaran tertentu. Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir proyek. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alat instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian. d. Penilaian Diri Penilaian ini meminta siswa untuk menilai diirnya sendiri berkaitan dengan tugas, status, proses, dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajari dalam mata pelajaran tertentu didasarkan atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Penilaian ini meliputi tiga proses di mana regulasi diri siswa mengamati dan menafsirkan perilaku dirinya. Pertama, siswa menghasilkan observasi sendiri berfokus pada aspek kinerja khusus yang relevan pada standar kesuksesan. Kedua, siswa membuat bimbingan sendiri dengan menentukan bagaimana kompetensi dapat dikuasai. Ketiga, siswa melakukan reaksi diri, manafsirkan tingkat pencapaian tujuan, dan menghayati kepuasan hasil rekasi dirinya. Penilaian ini berkonstribusi terhadap kepercayaan keberhasilan diri, yaitu persepsi kemampuan siswa terhadap kinerja yang diperlukan dalam tugas-tugas kesuksesan. e. Penilaian Sejawat Penilaian sejawat adalah salah satu bentuk penilaian, di mana siswa dapat saling memberikan penilaian. Kedudukan teman sejawat sebagai penilai setara dengan diri sendiri dalam penilaian diri. Penilaian sejawat dapat dilakukan secara berpasangan dan dapat pula dilakukan secara acak. Hasil penilaian sejawat dapat dimanfaatkan oleh guru sebagai salah satu informasi penentu keberhasilan siswa dan juga untuk menyempurnakan karya siswa. f. Penilaian Produk Penilaian produk atau penilaian hasil kerja adalah penilaian terhadap penguasaan siswa akan suatu keterampilan dalam membuat hasil kerja dan kualitas hasil kerja siswa. Terdapat dua konsep penilaian, yaitu penilaian siswa tentang pemilihan pekerjaan dan cara penggunaan alat dan prosedur kerja. Selain itu juga penilaian terhadap kualitas teknis ataupun suatu hasil karya. Pengembangan produk meliputi tiga tahan dan setiap tahap perlu diadakan penilaian, yaitu tahap persiapan, meliputi kemampuan peserta didik dalam merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk. Selanjutnya, tahap pembuatan produk proses, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik. Terakhir, tahap penilaian produk appraisal meliputi: penilaian produk yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan. g. Penilaian Sikap Sikap merupakan ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki seseorang. Pada tingkat SMP dipilih 20 karakter utama yang didasari dari butir-butir SKL SMP Permen Diknas nomor 23 tahun 2006 dan SKKD Permen Diknas nomor 22 tahun 2006 yang di antaranya adalah nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan Religius, nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri, karakter dalam hubungannya dengan sesama, karakter dalam hubungannya dengan lingkungan, dan nilai kebangsaan.

5. Penilaian Otentik Keterampilan Menulis dalam Pembelajaran Bahasa

Indonesia Penilaian capaian kompetensi pembelajaran bahasa dan sastra harus difokuskan pada penilaian kinerja dan bermakna. Untuk mengetahui kemampuan menulis seorang siswa, diperlukanpenilaian dengan menggunakan alat ukur tes menulis Wahyuni dan Ibrahim, 2012: 36. Landasan penilaian pembelajaran Bahasa Indonesia sesuai dengan KTSP Depdiknas, 2004 adalah pelaksanaan penilaian yang berkelanjutan, akurat, dan konsisten Abidin, 2012: 39-40. Pembelajaran keterampilan menulis merupakan pembelajaran yang menuntut siswa memahami dan memroduksi berbagai teks, serta dapat