Kendala Pelaksanaan Penilaian Otentik Keterampilan Menulis
Pertama, para guru melakukan upaya untuk mengatasi kendala peserta didik yang tidak aktif, tidak menyelesaikan tugas dengan baik, dan kurang tertib
saat pembelajaran berlangsung. Guru berusaha mengatasi kendala tersebut dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk memancing keaktifan peserta didik,
mengurangi nilai siswa dan memberikan tugas tambahan untuk peserta didik yang tidak menyelesaikan tugas, serta mengondisikan peserta didik yang kurang tertip
saat pembelajaran berlansung ditunjukkan pada Lampiran 4a dan 4b. Kedua, yaitu para guru melakukan upaya untuk mengatasi kendala yang
dihadapinya. Berdasarkan wawancara, terdapat tiga guru yang mengalami kendala tersebut A1, A2, dan A4. Misalnya, guru A1 mengalami kendala karena
mengalami kesulitan dalam melaksanakan penilaian unjuk kerja, proyek, dan portofolio. Namun demikian, guru tersebut tetap melakukan upaya untuk
mengatasi kendala yang dihadapinya, yaitu dengan cara tetap membuat rekap penilaian per semester. Selanjutnya, guru A2 belum pernah mengikuti pelatihan
Kurikulum 2013. Guru tersebut mengatasinya dengan cara membaca dan mempelajari buku panduan penilaian Kurikum 2013. Sama halnya dengan guru
A4, untuk mengatasi kendala koreksi hasil tugas siswa yang banyak, guru tersebut melakukan upaya melakukan koreksi bersama.
Ketiga, para guru melakukan upaya untuk mengatasi kendala keterbatasan waktu. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa semua guru mengalami kendala
keterbatasan waktu. Kendala ini juga terkait dengan peserta didik. Hal ini dikarenakan terkadang peserta didik kurang tertib dan kurang aktif saat
pembelajaran sehingga banyak waktu terbuang sia-sia. Upaya yang dilakukan para
guru untuk mengatasi kendala tersebut yaitu meminta siswa untuk menyelesaikan tugas pada pertemuan berikutnya.
Sementara itu, Pemila 2014: 53 menyatakan bahwa para guru telahmelaksanakan upaya untuk mengatasi kendala penilaian otentik. Dalam
mengatasi kendala penentuan tugas otentik, para guru berdiskusi dengan rekan sejawat untuk menentukan tugas otentik yang sesuai dan bervariasi. Selanjutnya,
untuk mengatasi kendala dalam menerapkan teknik penilaian yang kompleks, guru berupaya untuk tetap memberikan tugas-tugas yang menuntut kinerja siswa,
Selain itu, guru berusaha memaksimalkan pelaksanaan penilaian yang lebih sederhana. Sama halnya dengan penelitian ini, semua guru telah melakukan upaya
untuk mengatasi kendala-kendala yang dialaminya. Hal tersebut menunjukkan bahwa para guru memiliki kemampuan dalam mengolah kelas dengan baik.
61