9
BAB II KAJIAN TEORI
A. Keterampilan Menulis
Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai peserta didik untuk keperluan berkomunikasi. Menulis merupakan
aktivitas pengekspresian ide, gagasan, pikiran, atau perasaan ke dalam lambang- lambang kebahasaan yang di dalamnya terdapat beberapa aspek, yaitu
penggunaan tanda baca dan ejaan, penggunaan diksi, penataan kalimat, pengembangan paragraf, pengolahan gagasan, dan pengembangan model
karangan Wahyuni dan Ibrahim, 2012: 36. Kegiatan menulis tidak dapat dipisahkan dari proses pembelajaran. Maka dari itu, guru dihimbau untuk
mengajarkan kompetensi menulis dengan berbagai macam teknik agar siswa mampu menuangkan ide dan gagasannya ke dalam bentuk tulisan dengan struktur
dan ejaan yang benar. Abidin 2012:187 mengatakan bahwa tujuan utama pembelajaran menulis adalah untuk menumbuhkan kecintaan menulis pada diri
siswa, untuk mengembangkan kemampuan siswa menulis, dan untuk membina jiwa kreativitas para siswa melalui proses pembelajaran menulis yang dialaminya.
Menulis hendaknya dilakukan sesuai dengan kaidah bahasa yang baik dan benar agar tulisan tersebut dapat dipahami dan diterima oleh orang lain. Hal ini
karena fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi tidak langsung Dalman, 2012: 1. Seseorang biasanya akan menuangkan ide-idenya dalam
bentuk tulisan agar hasil karyanya tidak hilang begitu saja. Sementara itu, dengan tulisan seseorang dapat memilih gaya bahasa serta pilihan kata sesuai dengan apa
yang diinginkan penulis. Pengungkapan pikiran secara tertulis memberikan kesempatan kepada penulis untuk lebih leluasa memilih diksi serta
penyusunannya dapat diseleksi dengan cermat. Hasil dari proses kreatif menulis ini disebut dengan tulisan atau karangan Daeng dkk., 2011: 69.
B. Konsep Penilaian dalam Kurikulum 2013
Penerapan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjut yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemdikbud untuk mengembangkan
kurikulum pendidikan di Indonesia guna mempersiapkan insan yang memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan
afektif, serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara. Kurikulum disusun dengan berlandaskan prinsip yuridis, filosofis,
empiris, dan landasan teoretis yakni pendidikan berdasarkan standar standard based education dan teori kurikulum berbasis kompetensi Kemdikbud, 2013a:
78-81. Dengan adanya standar pada Kurikulum 2013, maka satuan pendidikan tidak diperkenankan membuat silabus. Hal ini dikarenakan silabus sudah disusun
pada tingkat nasional. Silabus yang disusun oleh pemerintah mengacu pada Standar Kompetensi SK yang telah ditetapkan. Silabus ini digunakan sebagai
acuan pelaksanaan pembelajaran. Meskipun sudah ada acauan silabus, guru dihimbau agar tetap membuat Rancangan Pelakanaan Pembelajaran RPP sebagai
pedoman teknis pelaksanaan pembelajaran. Mengacu pada pendekatan ilmiah,