NORMA, KODE ETIK, DAN TATA TERTIB
137
“Akreditasi Bermutu untuk Pendidikan Bermutu”
7. Akuntabilitas
Hasil isian instrumen akreditasi dan instrumen pengumpulan data dan informasi pen-dukung menjadi sumber data dan informasi
mengenai  proil  nyata  sekolahmadrasah.  Bersama  dengan  hasil visitasi, data dan informasi dalam instrumen akreditasi digunakan
sebagai bahan dalam penetapan hasil dan peringkat akreditasi
yang dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. BAP- SM, sekolahmadrasah, dan asesor harus bersama-sama menjaga
akuntabilitas dari proses dan hasil akreditasi. Jika terjadi kesalahan
dan penyimpangan dalam proses visitasi atau pelanggaran terhadap norma-norma  visitasi,  sekolahmadrasah  dapat  melaporkan  hal
tersebut kepada BAP-SM.
8.  Bertanggung jawab
Dalam  pelaksanaan  akreditasi,  asesor  harus  berpedoman  pada aturan, prosedur, dan prinsip akreditasi yang sudah ditetapkan oleh
BAP-SM.  BAP-SM,  sekolah  madrasah,  dan  asesor  harus  dapat mempertanggungjawabkan semua penilaian dan keputusannya
sesuai dengan aturan, prosedur, norma, dan prinsip akreditasi yang telah ditetapkan.
9.	 Bebas	inimidasi
BAP-SM,  sekolahmadrasah,  responden,  maupun  asesor  dalam melakukan tugas dan fungsinya dalam rangka pelaksanaan akreditasi
sekolahmadrasah harus bebas dari inimidasi oleh pihak mana pun. Demikian juga BAP-SM dan asesor dalam melaksanakan akreditasi
idak diperkenankan melakukan inimidasi kepada pihak sekolah madrasah yang dapat mempengaruhi objekivitas hasil akreditasi.
Pedoman Akreditasi BAN-SM 2014 15x22 isi set8.indd   137 06-May-14   3:30:34 PM
PEDOMAN AKREDITASI
138
BADAN AKREDITASI NASIONAL SEKOLAHMADRASAH 2014
10. Menjaga kerahasiaan
BAP-SM dan asesor harus menjaga kerahasiaan data dan informasi yang terjaring dalam proses akreditasi. Data dan informasi hasil
akreditasi hanya dapat digunakan untuk kepeningan pelaksanaan akreditasi atau kepentingan lain yang sesuai dengan tujuan
akreditasi.
11. Keunggulan mutu
Proses akreditasi harus mendorong sekolahmadrasah berorientasi pada usaha-usaha peningkatan mutu peserta didik dan bukan
sekedar untuk memperoleh peringkat akreditasi. Hasil akreditasi harus dijadikan dasar untuk melakukan usaha-usaha pemberdayaan,
pengembangan, dan peningkatan kinerja sekolahmadrasah dalam rangka mencapai keunggulan mutu.
Asesor, secara individu maupun im, dilarang keras melakukan hal-hal berikut.
1  Melakukan inimidasi secara terang-terangan maupun tersirat kepada  sekolah  madrasah.  Hal  ini  pening  untuk  mencegah
sekolahmadrasah dari keinginan untuk memberikan sesuatu dalam bentuk apa pun yang diduga akan berpengaruh kepada
objekivitas hasil visitasi. 2  Membuat  perjanjian  danatau  kesepakatan  sepihak  atau
bersama-sama dengan sekolahmadrasah yang divisitasi yang dapat mengakibatkan idak objekifnya hasil visitasi.
3  Menerima apa pun dari sekolahmadrasah yang akan meme- ngaruhi hasil akreditasi.
4  Membuka kerahasiaan data dan informasi yang diperoleh, serta hasil pelaksanaan visitasi kepada pihak lain dengan berbagai
alasan apa pun.
Pedoman Akreditasi BAN-SM 2014 15x22 isi set8.indd   138 06-May-14   3:30:34 PM
NORMA, KODE ETIK, DAN TATA TERTIB
139
“Akreditasi Bermutu untuk Pendidikan Bermutu”
Selanjutnya sekolahmadrasah dilarang keras melakukan hal- hal berikut.
1  Melakukan berbagai kegiatan yang dapat menghambat proses visitasi dengan berbagai alasan apa pun.
2  Memanipulasi data dan informasi serta memberikan keterangan yang  idak  sesuai  atau  bertentangan  dengan  kondisi  nyata
sekolahmadrasah yang menyebabkan idak objekifnya hasil akreditasi.
3  Memberikan  sesuatu  dalam  bentuk  apa  pun  kepada  asesor maupun anggota BAP-SM secara individual atau im yang akan
berdampak pada objekivitas hasil akreditasi.
B.  Kode Etik