PEDOMAN AKREDITASI
134
BADAN AKREDITASI NASIONAL SEKOLAHMADRASAH 2014
A. Norma Pelaksanaan Akreditasi SekolahMadrasah
Pelaksanaan akreditasi sekolahmadrasah harus berpedoman kepada norma-norma yang sesuai dengan tujuan dan fungsi akre-
ditasi. Norma-norma ini harus menjadi pegangan dan komitmen bagi semua pihak yang terlibat di dalam proses akreditasi. Norma dalam
pelaksanaan akreditasi adalah sebagai berikut.
1. Kejujuran
Dalam menyampaikan data dan informasi dalam pengisian instrumen akreditasi dan instrumen pengumpulan data dan
informasi pendukung, pihak sekolahmadrasah harus secara jujur menyampaikan semua data dan informasi yang dibutuhkan.
Sekolahmadrasah harus memberikan kemudahan administraif dengan menyediakan data yang diperlukan, mengizinkan im asesor
untuk melakukan pengamatan, wawancara dengan warga sekolah madrasah, dan pengkajian ulang data pendukung. Proses veriikasi
dan validasi data serta penjaringan informasi lainnya oleh im asesor harus dilaksanakan dengan jujur dan benar, sehingga semua data
dan informasi yang diperoleh bermanfaat dan objekif. Dengan demikian dapat dihindari kemungkinan terjadinya pengambilan
keputusan yang menyesatkan atau merugikan pihak manapun.
Salah satu kode etik asesor adalah menghindari kesepakatan atau bargaining dalam arti negatif,
dengan tidak menerima pemberian uang, barang, dan jasa di luar haknya sebagai asesor
Pedoman Akreditasi BAN-SM 2014 15x22 isi set8.indd 134 06-May-14 3:30:34 PM
NORMA, KODE ETIK, DAN TATA TERTIB
135
“Akreditasi Bermutu untuk Pendidikan Bermutu”
2. Independensi
Sekolahmadrasah dalam melaksanakan pengisian instrumen akreditasi dan instrumen pengumpulan data dan informasi
pendukung, harus mandiri dan idak terpengaruh oleh intervensi siapa pun dan dari pihak mana pun serta bebas dari pertentangan
kepeningan
conlict of interest. Demikian pula halnya dengan im asesor dalam melakukan visitasi, juga harus mandiri dan idak
terpengaruh oleh intervensi siapa pun dan dari pihak mana pun. Asesor idak diperbolehkan untuk menerima layanan dan pemberian
dalam bentuk apa pun sebelum, selama, dan sesudah proses visitasi yang mungkin akan berpengaruh terhadap hasil visitasi. Keputusan
im asesor harus bebas dari pertentangan kepeningan, baik dari pihak sekolahmadrasah maupun im asesor itu sendiri.
3. Profesionalisme
Agar dapat melaksanakan pengisian instrumen akreditasi dan instrumen pengumpulan data dan informasi pendukung, sekolah
madrasah harus benar-benar memahami ketentuan-ketentuan dan prosedur yang berlaku. Konsultasi dapat diajukan oleh sekolah
madrasah kepada BAP-SM jika diperlukan. Asesor harus benar-
benar memahami ketentuan-ketentuan dan prosedur yang berlaku dalam pelaksanaan akreditasi. Asesor harus memiliki kecakapan
yang memadai di dalam menggunakan perangkat akreditasi
sekolahmadrasah dan dapat memberikan penilaian berdasarkan profesionalismenya. Asesor juga harus mampu memberikan saran
dan rekomendasi dalam rangka perbaikan, pengembangan, dan peningkatan kinerja sekolahmadrasah. Tim asesor harus bersedia
menerima pernyataan puas danatau idak puas dari pihak sekolah madrasah yang divisitasi.
Pedoman Akreditasi BAN-SM 2014 15x22 isi set8.indd 135 06-May-14 3:30:34 PM
PEDOMAN AKREDITASI
136
BADAN AKREDITASI NASIONAL SEKOLAHMADRASAH 2014
4. Keadilan