manusia dengan manusia. Empati mempersyaratkan beberapa kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap
individu. Empati yang dapat menimbulkan kepuasan siswa atas pelayanan yang diberikan oleh sekolah
adalah: a
Personil sekolah guru, kepala sekolah, dan staff administrasi dapat memahami siswa dengan cara
mengindera perasaan siswa dan memperhatikan kepentingan mereka.
b Berorientasi melayani, meliputi mengantisipasi dan
memenuhi kebutuhan belajar siswa. c
Kegiatan yang dapat mengembangkan potensi dan kemampuan siswa.
5 Berwujud
Berwujud dalam dunia pendidikan berhubungan dengan aspek fisik sekolah yang diperlukan untuk
menunjang proses belajar mengajar. Aspek berwujud yang baik akan memengaruhi persepsi siswa dan pada
saat bersamaan juga akan memengaruhi harapan siswa. Dapat disimpulkan bahwa definisi kepuasan belajar
siswa adalah sikap individu siswa yang memperlihatkan rasa senang atas pelayanan proses belajar mengajar karena
adanya kesesuaian antara apa yang diharapkan dari
pelayanan tersebut dibandingkan dengan kenyataan yang diterimanya.
B. Kerangka Berfikir
Guru sebagai pemegang peran penting dalam peningkatan mutu pendidikan dituntut memiliki keahlian, kemampuan, serta
profesionalisme yang tinggi terhadap tugas yang diembannya. Kompetensi guru dalam
menciptakan pembelajaran yang berkualitas sangat menentukan keberhasilan pendidikan secara
keseluruhan. Kompetensi guru menunjukkan kapasitas seorang individu dengan menggunakan kemampuan intelektual atau mental
dan fisik untuk mengerjakan berbagai tugas dan saat guru mentransfer pengetahuan dan keterampilannya sehingga siswa
terpuaskan serta terpenuhi keinginannya. Kepuasan pada dasarnya merupakan salah satu aspek
psikologis yang mencerminkan seseorang terhadap pekerjaannya, ia akan merasa puas apabila ada kesesuaian antara kemampuan,
keterampilan dan harapannya dengan pekerjaan yang dihadapi. Kepuasan sesungguhnya merupakan keadaan yang sifatnya
subjektif yang merupakan hasil simpulan yang didasarkan pada suatu perbandingan mengenai apa yang secara nyata diterima oleh
seseorang terhadap pekerjaannnya dibandingkan dengan apa yang diharapkan, diinginkan dan dipikirkannya sebagai hal yang pantas,
atau berhak baginya.
Konsep kepuasan berlaku dalam semua kondisi, baik itu dalam perusahaan, pemerintahan, sekolah, termasuk dalam
mempelajari akuntansi. Kepuasan siswa dalam mempelajari akuntansi merupakan salah satu aspek psikologis
yang mencerminkan perasaan siswa terhadap pelajaran akuntansi. Siswa
akan merasa puas apabila ada kesesuaian antara kemampuan, keterampilan dan kemampuannya terhadap materi akuntansi yang
ia pelajari di sekolah. Aplikasinya pada pembelajaran siswa terhadap akuntansi yaitu kepuasan mempunyai hubungan yang
positif dalam memberikan motivasi untuk selanjutnya akan menciptakan kepuasan siswa dalam mempelajari akuntansi.
Sedangkan ketidakpuasan memberikan efek negatif yaitu akan menciptakan ketidakpuasan siswa dalam mempelajari akuntansi
dan tentunya output yang tidak diharapkan. Trilaksono Wahyu Aji 2010 meneliti tentang Hubungan
Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Akuntansi dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas X Program Keahlian Akuntansi di
SMK Negeri 1 Lumajang. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan: Penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang
rendah tapi signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar siswa kelas X program keahlian
akuntansi di SMK N 1 Lumajang.