Hubungan antara Kompetensi Kepribadian Guru Akuntansi dan Kepuasan Belajar Siswa

dan kepuasan belajar siswa. Hal ini terbukti dari r hitung r tabel yaitu 0,758 0,194 dan nilai problabilitasnya 0,00 dari 0,05. Koefisien yang dihasilkan yaitu sebesar 0,758 yang berarti korelasi kedua variabel menunjukkan hubungan yang kuat. Hal ini dapat ditunjukkan pada tabel interpretasi yang terletak dalam interval antara 0,600-0,799. Nilai r positif berarti semakin tinggi persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi semakin tinggi pula kepuasan belajar siswa dan sebaliknya semakin rendah persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi semakin rendah pula kepuasan belajar siswa. Pengujian bahwa nilai r signifikan atau tidak, digunakan uji t dengan taraf signifikansi 5. Perhitungan harga t hitung adalah sebagai berikut: t = √ √ t= , √ , t= , , √ , t= , , , t= 11,679 Berdasarkan perhitungan diperoleh t hitung = 11,679 dari t tabel dengan dk 101 103-2 pada taraf signifikansi 5 sebesar 1,660 yang berarti H a diterima yaitu ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.

e. Hubungan antara Kompetensi Profesional Guru Akuntansi dan Kepuasan Belajar Siswa

1. Rumusan Hipotesis H = Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. H a = Ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru profesional akuntansi dan kepuasan belajar siswa. 2. Hasil Pengujian Hipotesis V Pengujian hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa diuji dengan menggunakan statistik non parametik koefisien korelasi Spearman. Korelasi Spearman tampak pada tabel V.11 berikut ini: Tabel V.11 Hasil Pengujian Hipotesis V Correlations Kepuasan_Belajar Komp_Profesional Spearmans rho Kepuasan_Belajar Correlation Coefficient 1.000 .708 Sig. 2-tailed . .000 N 103 103 Komp_Profesional Correlation Coefficient .708 1.000 Sig. 2-tailed .000 . N 103 103 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Dari tabel V.11 di atas menunjukkan bahwa H a diterima yang berarti ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Hal ini terbukti dari r hitung r tabel yaitu 0,708 0,194 dan nilai problabilitasnya 0,00 dari 0,05. Koefisien yang dihasilkan yaitu sebesar 0,708 yang berarti korelasi kedua variabel menunjukkan hubungan yang kuat. Hal ini dapat ditunjukkan pada tabel interpretasi yang terletak dalam interval antara 0,600-0,799. Nilai r positif berarti semakin tinggi persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi semakin tinggi pula kepuasan belajar siswa dan sebaliknya semakin rendah persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi semakin rendah pula kepuasan belajar siswa. Pengujian signifikan atau tidaknya nilai r, digunakan uji t dengan taraf signifikansi 5. Perhitungan harga t hitung adalah sebagai berikut: t = √ √ t= , √ , t= , , √ , t= , , , t= 10,075 Berdasarkan perhitungan diperoleh t hitung = 10,075 dari t tabel dengan dk 101 103-2 pada taraf signifikansi 5 sebesar 1,660 yang berarti H a diterima yaitu ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.

C. Pembahasan 1. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru

Akuntansi dan Kepuasan Belajar Siswa Dari analisis korelasi diketahui ada korelasi antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Adanya korelasi ditunjukkan dari nilai r hitung r tabel yaitu 0,847 0,194 sehingga hipotesis tersebut diterima. Hasil uji signifikansi dengan uji t diketahui bahwa t hitung t tabel dengan nilai t hitung sebesar 16,013 dan t tabel = 1,660 pada taraf signifikansi 5 dengan N-2 = 103-2=101, sehingga hipotesis yang menyatakan ada hubungan positif antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa signifikan. Besarnya korelasi adalah 0,847 termasuk dalam kategori sangat kuat. Hasil deskripsi data persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi menunjukkan bahwa sebagian besar siswa berpersepsi bahwa kompetensi guru akuntansi baik 44 responden atau 43. Artinya menurut siswa guru akuntansi memiliki empat kompetensi meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Guru akuntansi memiliki kompetensi dalam menguasai kecakapan kerja atau keahlian selaras dengan tuntutan bidang kerja yang bersangkutan yakni akuntansi. Secara nyata guru akuntansi yang berkompeten tersebut mampu bekerja dibidangnya secara efektif dan efisien. Guru akuntansi tidak hanya menunjukkan kuantitas kerja tetapi sudah sekaligus menunjuk kualitas kerja. Penelitian ini didukung oleh teori Gorky 2009:39 yang menyatakan bahwa kompetensi adalah seperangkat pengetahuan keterampilan dan perilaku tugas yang harus dimiliki oleh guru. Setelah dimiliki, tentu harus dihayati, dikuasai, dan diwujudkan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan di dalam kelas yang disebut sebagai pengajaran. Menurut Sopiatin 2010:66 menyatakan bahwa dalam melaksanakan pekerjaannya seorang guru dituntut untuk mempunyai pengetahuan yang luas karena guru berfungsi sebagai agen perubahan dan membantu siswa menghadapi transformasi yang sedang berjalan. Dengan demikian penelitian ini mendukung teori Gorky dan Sopiatin bahwa kompetensi merupakan satu kesatuan yang harus ada dalam diri seorang guru dalam memberikan pelayanannya yang diharapkan dapat memberikan pelayanan pendidikan dengan baik dan sesuai dengan harapan siswa. Deskripsi persepsi siswa tentang kepuasan belajar siswa menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki persepsi puas 27 responden atau 26. Hal ini disebabkan karena guru benar-benar berkompeten dibidangnya, serta guru bisa menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Guru menyampaikan materi dengan cara yang menarik dan selalu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi. Dengan bekal ilmu yang benar-benar bermutu diharapkan siswa memperoleh pengetahuan yang luas dan mendalam sehingga siswa akan merasa puas belajar akuntansi. Kepuasan belajar akuntansi menimbulkan semangat belajar bagi siswa, sehingga siswa menjadi mempunyai perasaan senang akan mata pelajaran akuntansi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terdahulu oleh Setyowati 2003:45 menyatakan bahwa tingkat kepuasan siswa tidak terletak semata-mata karena kefavoritannya terhadap suatu program pembelajaran, melainkan lebih pada bagaimana siswa dan guru berusaha bekerjasama untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif. Pembelajaran yang efektif akan membantu siswa mencapai prestasi belajar sesuai dengan mata pelajaran yang bersangkutan. Dengan kata