Hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa : survai pada siswa di SMA Negeri 1 Wates, Negeri 2 Wates, dan BOPKRI 1 Wates tahun ajaran 2012/2013.

(1)

viii ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU AKUNTANSI DAN KEPUASAN BELAJAR SISWA Survei pada Siswa di SMA Negeri 1 Wates, Negeri 2 Wates, dan BOPKRI 1

Wates Tahun Ajaran 2012/2013

Hesta Eka Yulita Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa; (2) hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa; (3) hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa; (4) hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa; (5) hubungan antara kompetensi profesional guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.

Penelitian ini merupakan survei pada siswa SMA se-Kecamatan Wates, Kulon Progo. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI Jurusan IPS yang berjumlah 139 siswa. Jumlah sampel penelitian adalah 103 siswa. Teknik penarikan sampel adalah Proportionate Stratified Random Sampling. Metode pengumpulan data adalah kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah korelasiSpearman.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa (rhitung= 0,847 > rtabel = 0,193; ρ 0,00 < α 0,05); (2) ada

hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa (rhitung = 0,729 > rtabel =

0,193;ρ 0,00 < α 0,05); (3) ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa (rhitung = 0,744 > rtabel = 0,193; ρ 0,00 < α 0,05); (4)ada hubungan positif

dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa (rhitung = 0,758 > rtabel = 0,193; ρ 0,00 < α 0,05); (5)

ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa (rhitung = 0,708 > rtabel =


(2)

ix ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN STUDENTS’PERCEPTIONS OF

ACCOUNTINGTEACHERS’COMPETENCE AND STUDENTS’

SATISFACTION

A Survey on Students of Negeri 1 Wates, Negeri 2 Wates, BOPKRI 1 Wates Senior High School 2012/2013 Academic Year

Hesta Eka Yulita Sanata Dharma University

Yogyakarta 2013

This research aims to know: (1) the relationship between students’ perception of accountingteachers’competence and students’satisfaction; (2) the relationship between students’ perceptions of accounting teachers’pedagogical competence and students’ satisfaction; (3) the relationship between students’ perceptions of personal competence accounting teachers’and students’ satisfaction; (4) the relationship between students’ perception of accounting teachers’ social competence and students’ satisfaction; (5) the relationship between student perceptions of accountingteachers’professional competence and students’satisfaction.

This research is a survey research on students of a Senior High School Wates subdistrict, Kulon Progo. The research population are students of the eleven grade of Social Program. There are 139 students. The total samples are 103 students. The sampling techniques is Proportionate Stratified Random Sampling. The data collection is questionnaire. The data are analyzed by using

Spearmancorrelation.

The result of the research shows that: (1) the relationship between students’ perceptions of accounting teachers’competence and students’ satisfaction is positive and significant (rcount= 0,847 > rtable> 0,193;ρ is 0,00 < α

0,05); (2) the relationship between students’perceptions of accountingteachers’ pedagogical competence and students’satisfaction is positive and significant (r

count = 0,729 > rteble = 0,193; ρ is 0,00 < α 0,05); (3) the relationship between

students’ perceptions of accountingteachers’personal competence and students’ satisfaction is positive and significant (rcount= 0,744 > rteble= 0,193;ρ is 0,00 < α

0,05); (4) the relationship between students’ perceptions of accounting teachers’social competence and students’ satisfaction is positive and significant (rcount= 0,758 > rtable = 0,193; ρ is 0,00 < α 0,05); (5) the relationship between

students’ perceptions of accounting teachers’professional competence and students’satisfaction is positive and significant (rcount == 0,708 > rtable= 0,193;ρ


(3)

i

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG

KOMPETENSI GURU AKUNTANSI DAN KEPUASAN

BELAJAR SISWA

Survei pada Siswa di SMA Negeri 1 Wates, Negeri 2 Wates, dan BOPKRI 1 Wates Tahun Ajaran 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh: Hesta Eka Yulita NIM: 091334075

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2013


(4)

(5)

(6)

iv

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini kupersembahkan untuk:

Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW

Ibu Suminah Eka Taruna S.Th

Saudara kembarku Hesti Eka Yulia


(7)

v

MOTTO

" HIDUPLAH DENGAN SENYUMAN "

Kesedihan itu takkan abadi.. Roda kehidupan selalu berputar.. Ada kalanya bahagia terasa..

Ada kalanya sedih merintih dan juga air mata..

Tapi tahukah kalian? Ada Dia yang selalu menatapmu lembut.. Dia tahu yang terbaik untukmu. Dia memberi apa yang engkau butuhkan.

Bukan selalu menuruti apa yang engkau inginkan. Semua yang terjadi juga karena kehendak-Nya.

Semua yang berjalan sesuai rencana-Nya..

Jadi untuk apa engkau resah atas sesuatu yang belum pasti? Bukankah janji-Nya itu pasti?

Dia-lah Allah yang Maha Mengetahui.. Dia yang maha memberi.

Dia akan memberikan kepadamu segala apa yang engkau mohonkan kepada-Nya. Ketahuilah..

Jika engkau menghitung nikmat Allah..

Niscaya engkau tak akan pernah mampu menghitungnya. Maka Bersyukurlah..

Hidup terus berjalan meski kadang kenyataan tak seperti yang diinginkan. Yang dicintai kadang pergi..

Yang didambakan kadang menghilang. Maka dekatkanlah dirimu dengan-Nya.. Niscaya Dia akan mengerti perasaanmu.

Ini sebagian ujian dari-Nya.

Dia takkan menguji hamba-Nya melebihi kemampuannya.

Bukankah manusia itu memang diuji untuk mengetahui sejauh mana yang paling bertaqwa kepada-Nya?

Maka tetaplah Istiqamah!

Masih banyak diluar sana saudara- saudara kita yang jauh lebih sakit dan menderita..

Selalu ada hikmah dibalik kejadian.. Selalu ada kemudahan setelah kesulitan..

Semua pasti indah pada waktunya.. Itu adalah janji-Nya. Maka tersenyumlah..


(8)

(9)

(10)

viii ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU AKUNTANSI DAN KEPUASAN BELAJAR SISWA Survei pada Siswa di SMA Negeri 1 Wates, Negeri 2 Wates, dan BOPKRI 1

Wates Tahun Ajaran 2012/2013

Hesta Eka Yulita Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa; (2) hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa; (3) hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa; (4) hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa; (5) hubungan antara kompetensi profesional guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.

Penelitian ini merupakan survei pada siswa SMA se-Kecamatan Wates, Kulon Progo. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI Jurusan IPS yang berjumlah 139 siswa. Jumlah sampel penelitian adalah 103 siswa. Teknik penarikan sampel adalah Proportionate Stratified Random Sampling. Metode pengumpulan data adalah kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah korelasiSpearman.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa (rhitung= 0,847 > rtabel = 0,193; ρ 0,00 < α 0,05); (2) ada

hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa (rhitung = 0,729 > rtabel =

0,193;ρ 0,00 < α 0,05); (3) ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa (rhitung = 0,744 > rtabel = 0,193; ρ 0,00 < α 0,05); (4)ada hubungan positif

dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa (rhitung = 0,758 > rtabel = 0,193; ρ 0,00 < α 0,05); (5)

ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa (rhitung = 0,708 > rtabel =


(11)

ix ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN STUDENTS’PERCEPTIONS OF

ACCOUNTINGTEACHERS’COMPETENCE AND STUDENTS’

SATISFACTION

A Survey on Students of Negeri 1 Wates, Negeri 2 Wates, BOPKRI 1 Wates Senior High School 2012/2013 Academic Year

Hesta Eka Yulita Sanata Dharma University

Yogyakarta 2013

This research aims to know: (1) the relationship between students’ perception of accountingteachers’competence and students’satisfaction; (2) the relationship between students’ perceptions of accounting teachers’pedagogical competence and students’ satisfaction; (3) the relationship between students’ perceptions of personal competence accounting teachers’and students’ satisfaction; (4) the relationship between students’ perception of accounting teachers’ social competence and students’ satisfaction; (5) the relationship between student perceptions of accountingteachers’professional competence and students’satisfaction.

This research is a survey research on students of a Senior High School Wates subdistrict, Kulon Progo. The research population are students of the eleven grade of Social Program. There are 139 students. The total samples are 103 students. The sampling techniques is Proportionate Stratified Random Sampling. The data collection is questionnaire. The data are analyzed by using

Spearmancorrelation.

The result of the research shows that: (1) the relationship between students’ perceptions of accounting teachers’competence and students’ satisfaction is positive and significant (rcount= 0,847 > rtable> 0,193;ρ is 0,00 < α

0,05); (2) the relationship between students’perceptions of accountingteachers’ pedagogical competence and students’satisfaction is positive and significant (r

count = 0,729 > rteble = 0,193; ρ is 0,00 < α 0,05); (3) the relationship between

students’ perceptions of accountingteachers’personal competence and students’ satisfaction is positive and significant (rcount= 0,744 > rteble= 0,193;ρ is 0,00 < α

0,05); (4) the relationship between students’ perceptions of accounting teachers’social competence and students’ satisfaction is positive and significant (rcount= 0,758 > rtable = 0,193; ρ is 0,00 < α 0,05); (5) the relationship between

students’ perceptions of accounting teachers’professional competence and students’satisfaction is positive and significant (rcount == 0,708 > rtable= 0,193;ρ


(12)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas semua karunia dan rahmat-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi dengan judul”Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Akuntansi dan Kepuasan Belajar Siswa”. Survei pada siswa kelas XI di SMA se-Kecamatan Wates, Kulon Progo, yaitu SMA Negeri 1 Wates, Negeri 2 Wates, dan BOPKRI 1 Wates Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar sarjana Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam pembuatan skripsi ini tidak lepas dari banyak pihak yang telah memberikan bantuan moril, materil, dukungan, bimbingan, kerjasama dan doa, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.


(13)

xi

4. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA. selaku dosen pembimbing yang telah sabar dalam memberikan bimbingan, saran dan arahannya dalam penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Benedecta Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd. dan Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

6. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi dan seluruh staff karyawan Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ilmu dan pelayanan selama penulis menjadi mahasiswa Pendidikan Akuntansi.

7. Kepala sekolah, guru, karyawan, dan murid SMA se-Kecamatan Wates, Kulon Progo yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian guna menyelesaikan skripsi ini.

8. Pakde dan Budeku Bapak Suryono S.Pd dan Ibu Suminah Eka Taruna S.Th yang senantiasa ada mendampingi dalam suka maupun duka.

9. Simbah putri “makasih ya mbah atas doane simbah selama ini, putumu wis dadi sarjana ki mbah. Doake ya mbah bisa dapat kerjaan yang mapan biar

bisa membalas budi pekerti simbah

10. Saudara kembarku Hesti Eka Yulia yang kemana-mana selalu menemani penulis. “makasih yyaa mbaktik dah jadi saudara kembarku yang baik, walaupun sering ribut tapi kalo gak ribut jadi gak lengkap, hehe. Gek ndang


(14)

xii

11. Sahabat terbaikku Agnes Ria Dwi Janari yang senantiasa setia menjadi sahabatku selama ini. “makasih ya ndud atas semua dukungan dari kamu, makasih udah hujan2an nemenin aku cari surat ijin penelitian, makasih udah

ngebolehin aku nginep dikontrakanmu, ayoo kapan kita ngorok bareng lagi?

Hehe. Serasa gak mau pisah ama kamu ndud. Yang jelas jangan lupain aku

ya, kita bakal jadi sahabat sampai akhir hayat nanti.. semoga langgeng ya

ndud ama mas Heri Dwi Santoso, nek nikah undang-undang hloo

12. Sahabatku yang paling galak Praptomaningsih dan sahabatku yang paling jail Willybrodus Yoga Sandro Istianto. “makasih ya bro tam atas kegalakanmu selama ini, kamu galak tapi baik kok bro. akhirnya aku sekarang nyusul kmu

jd sarjana ki, hehe. Buat bro Yoga makasih wis ngancani aku penelitian

sampai2 ban motor bocor, mangkanya punya badan jangan gede2 amat, diet

dong, xixixi. Ndang nyusul aku

13. Kekasih hatiku Raden Peta Nurwana yang senantiasa selalu setia, sabar, dan perhatian serta cinta tulusmu kepada penulis.“I Love You Forever Sayang” 14. Teman-teman sekelasku Putri”jengkelin”, Tari”cempluk”, Bro Nen-nen, Kak

Ros, Natal ”nut-nut”, Yaya ”tut”, Siska “nyemodh”, Evi ”duth”, Eni “enay”, Dessy, Etik “etoy”, Lucia “Sombir”, Susi “Encuz”, Ririska, Yeye, Devi ”encil”, Dodi, Puspa “Empush”. “makasih tem udah nemenin aku pendadaran,

sukses selalu buat kita semua teman

15.Mbak Anisa Agustin “makasih yya mbak udah bantuin aku mentranslate abstrakku ke bahasa inggris, hehe


(15)

xiii

16. Teman-teman Mitra Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yuda, Mbak Yessi, Mbak Hani, Mbak Anas, Mbak Yovita, Amel, Ernia, Widya, Gabby, Vida, Vani, Gatik, Anik, Ursula, Kika, Lia, Indah, dan Vivin “ makasih atas persahabatan kita diperpus selama ini, semangat shelving ya tem. Ayoo kejar

setoran, hahaha

17. Teman-teman Prodi Pendidikan Akuntansi 2009 Kelas A. Kebersamaan kita selalu mengajarkan penulis banyak hal mulai pengetahuan ilmu, belajar bersama-sama dan lain-lain.

18. Semua pihak yang telah membantu, mendukung, dan mendoakan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat disebut satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan dan keterbatasan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 29 Juli 2013 Penulis


(16)

xiv DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL. ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

ABSTRAK. ... viii

ABSTRACT. ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A Latar Belakang Masalah. ... 1

B Rumusan Masalah. ... 4

C Batasan Masalah. ... 5

D Tujuan Penelitian... 5

E Manfaat Penelitian... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA... 8

A Tinjauan Teoritik. ... 8

B Kerangka Berfikir ... 24

C Hipotesis Penelitian. ... 28

D Model Penelitian... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ... 30

A Jenis Penelitian ... 30

B Tempat dan Waktu Penelitian. ... 30

C Subjek dan Objek Penelitian. ... 31

D Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel. ... 31

E Definisi Operasional Variabel Penelitian. ... 33

F Teknik Pengukuran Variabel Penelitian. ... 38


(17)

xv

H Teknik Pengujian Instrumen... 41

I Teknik Analisis Data. ... 48

BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH. ... 51

A SMA NEGERI 1 WATES. ... 51

1. Sejarah Sekolah ... 51

2. Visi dan Misi ... 52

3. Lingkungan Sekolah ... 52

4. Jumlah Siswa ... 53

5. Direktori Guru dan TU ... 53

6. Fasilitas Sekolah ... 55

7. Kerja Sama ... 55

B SMA NEGERI 2 WATES. ... 56

1. Gambaran Umum Sekolah ... 56

2. Sejarah Sekolah ... 56

3. Visi dan Misi ... 57

4. Lingkungan Sekolah ... 58

5. Keadaan Sekolah ... 58

6. Kondisi Siswa ... 59

7. Direktri Guru dan TU ... 60

8. Kerja Sama ... 61

C SMA BOPKRI WATES. ... 62

1. Sejarah Sekolah ... 63

2. Tujuan Satuan Pendidikan ... 63

a. Visi ... 63

b. Misi ... 64

c. Tujuan Sekolah ... 64

3. Lingkungan Sekolah ... 65

4. Keadaan Sekolah ... 66

5. Personil Sekolah ... 66

6. Peserta Didik ... 66

7. Orangtua Peserta Didik ... 67

8. Kerja Sama ... 67

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. ... 69

A Deskripsi Data. ... 69

B Analisis Data. ... 74

1. Pengujian Hipotesis ... 74

C Pembahasan. ... 85


(18)

xvi

A Kesimpulan... 98

B Saran ... 100

C Keterbatasan ... 103

DAFTAR PUSTAKA. ... 104


(19)

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel III.1 Operasional Variabel Kompetensi Guru ... 35

Tabel III.2 Operasional Variabel Kepuasan Belajar Siswa... 37

Tabel III.3 Alternatif Jawaban Kuesioner Kompetensi Guru. ... 40

Tabel III.4 Alternatif Jawaban Kuesioner Kepuasan Belajar Siswa. 40 Tabel III.5 Rangkuman Uji Validitas untuk Variabel Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Akuntansi. .... 43

Tabel III.6 Rangkuman Uji Validitas Serentak untuk Variabel Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Akuntansi ... 44

Tabel III.7 Rangkuman Uji Validitas untuk Variabel Kepuasan Belajar Siswa... 45

Tabel III.8 Tingkat Keterandalan Instrumen Penelitian... 46

Tabel III.9 Penilaian Acuan Patokan (PAP) II... 48

Tabel III.10 Kriteria Koefisien KorelasiSpearman. ... 58

Tabel IV.1 Daftar Nama Guru SMA N 1 Wates. ... 53

Tabel IV.2 Daftar Nama Staff Tata Usaha SMA N 1Wates... 54

Tabel IV.3 Fasilitas Sekolah SMA N 1Wates. ... 55

Tabel IV.4 Fasilitas SMA N 2Wates... 58

Tabel IV.5 Kondisi Siswa SMA N 2Wates. ... 59

Tabel IV.6 Direktori Guru dan TU SMA N 2 Wates. ... 60

Tabel V.1 Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Akuntansi. .... 69

Tabel V.2 Persepsi Siswa tentang Kompetensi Pedagogik Guru Akuntansi. ... 70

Tabel V.3 Persepsi Siswa tentang Kompetensi Kepribadian Guru Akuntansi. ... 71

Tabel V.4 Persepsi Siswa tentang Kompetensi Sosial Guru Akuntansi. ... 72

Tabel V.5 Persepsi Siswa tentang Kompetensi Profesional Guru Akuntansi. ... 72

Tabel V.6 Persepsi Siswa tentang Kepuasan Belajar Siswa. ... 73

Tabel V.7 Hasil Pengujian Hipotesis I... 75

Tabel V.8 Hasil Pengujian Hipotesis II. ... 77

Tabel V.9 Hasil Pengujian Hipotesis III ... 79

Tabel V.10 Hasil Pengujian Hipotesis IV. ... 81


(20)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Penelitian . ... 106

Lampiran 2 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 117

Lampiran 3 Analisis KorelasiSpearman... 123

Lampiran 4 Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II. ... 126

Lampiran 5 Tabel r dan t. ... 131

Lampiran 6 Data Induk Penelitian ... 135


(21)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Guru merupakan pihak yang paling sering dituding sebagai orang yang paling bertanggung jawab terhadap kualitas pendidikan. Asumsi ini tentunya tidak semuanya benar, mengingat banyak komponen pendidikan yang ikut menentukan kualitas pendidikan. Namun begitu, guru memang merupakan salah satu komponen pendidikan yang sangat banyak mengambil peran di dalam proses pendidikan secara luas, khususnya dalam pendidikan persekolahan. Oleh karena itu, dalam sistem pendidikan dan pembelajaran dewasa ini kedudukan guru dalam proses pembelajaran di sekolah belum dapat digantikan oleh alat atau mesin secanggih apapun.

Keahlian khusus itu pula yang membedakan profesi guru dengan profesi lainnya. Dimana “perbedaan pokok antara profesi guru dengan profesi yang lainnya terletak dalam tugas dan tanggungjawabnya. Tugas dan tanggung jawab tersebut erat kaitannya dengan kemampuan-kemampuan yang disyaratkan untuk memangku profesi tersebut. Kemampuan dasar tersebut tidak lain adalah kompetensi guru” (Usman, 1995:14).

Guru dituntut untuk mempunyai kompetensi-kompetensi yang nantinya akan digunakan dalam proses pencapaian tujuan dari pendidikan. Kompetensi menurut Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 pasal 1 menyatakan bahwa: “kompetensi adalah seperangkat pengetahuan,


(22)

keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan”. Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Keempat kompetensi tersebut yang dimiliki seorang guru akan menumbuhkan motivasi peserta didik untuk belajar.

Persoalan yang muncul adalah apakah mutu kompetensi guru masih memadai dalam menentukan mutu pendidikan. Berdasarkan pengamatan penulis beberapa masalah yang ditemukan dalam sekolah yaitu: kebanyakan guru kurang referensi bahan ajar, literatur yang dibaca kurang bervariasi, sangat minim dan masih terbitan tahun lama, serta jarang sekali membeli buku-buku terbaru, sehingga guru kekurangan bahan dalam mengisi materi belajar. Sudah sangat jelas hal tersebut ikut menentukan mutu pendidikan. Mutu pendidikan yang rendah, salah satu penyebabnya adalah mutu guru yang rendah.

Selain faktor di atas, faktor lain yang menyebabkan rendahnya kompetensi guru disebabkan oleh antara lain: (1) masih banyak guru yang tidak menekuni profesinya secara utuh. Hal ini disebabkan oleh banyak guru yang bekerja di luar jam kerjanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, sehinga waktu untuk membaca dan menulis untuk meningkatkan diri tidaklah memadai. (2) kemungkinan disebabkan oleh adanya perguruan tinggi sebagai pencetak guru yang lulusannya asal jadi tanpa memperhitungkan outputnya kelak di lapangan, sehingga


(23)

menyebabkan banyak guru yang tidak patuh terhadap etika profesi guru. (3) kurangnya motivasi guru dalam meningkatkan kualitas diri (dalam Rendahnya Kompetensi Guru oleh Abdul Madjid Blog Staff Universitas Muhammadiyah Yogyakarta).

Jika guru itu mempunyai kompetensi yang baik, maka siswa akan merasa puas dalam mengikuti proses belajar mengajar. Sebaliknya jika seorang guru tidak mempunyai kompetensi yang tidak baik dalam mengajar, otomatis siswa tidak akan mendapatkan kepuasan belajar pada saat belajar di sekolah. Oleh karena itu kompetensi mengajar guru merupakan salah satu faktor yang penting terhadap kepuasan belajar siswa. Dampak dari ketercapaian kepuasan siswa adalah dampak dari kepuasan yang dirasakan oleh siswa atas kompetensi yang dimiliki oleh guru dalam memberikan materi pembelajaran. Berarti dapat dikatakan bahwa kompetensi guru sangat berpengaruh terhadap kepuasan belajar siswa. Oleh karena itu, jika sekolah ingin mencapai keberhasilan dalam pendidikan harus ada usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan cara mengembangkan kompetensi guru.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU AKUNTANSI DAN KEPUASAN BELAJAR SISWA”. Survei pada SMA se-Kecamatan Wates, Kulon Progo.


(24)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah:

1. Apakah ada hubungan positif aan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa di SMA se-Kecamatan Wates?

2. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa di SMA se-Kecamatan Wates?

3. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa di SMA se- Kecamatan Wates?

4. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa di SMA se-Kecamatan Wates?

5. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa di SMA se-Kecamatan Wates?

C. Batasan Masalah

Faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan belajar siswa tidak hanya terfokus pada kompetensi guru saja, tetapi begitu banyak faktor lain yang juga turut menentukan kepuasan belajar siswa, misalnya pencapaian


(25)

prestasi individual siswa, aktualisasi diri dalam PBM, waktu yang tersedia untuk belajar, kondisi sosial ekonomi keluarga, dll. Namun dalam hal ini, peneliti lebih fokus pada hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Kompetensi guru yang dimaksudkan meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Tujuan pembatasan masalah ini adalah untuk mempermudah arah dan maksud penelitian ini dilakukan.

D. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah yang dikemukakan di atas maka dapat dirumuskan tujuan penelitian yang akan dicapai sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa di SMA se-Kecamatan Wates.

2. Untuk mengetahui hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa di SMA se-Kecamatan Wates.

3. Untuk mengetahui hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa di SMA se- Kecamatan Wates.


(26)

4. Untuk mengetahui hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa di SMA se- Kecamatan Wates.

5. Untuk mengetahui hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa di SMA se- Kecamatan Wates.

E. Manfaat Penelitian

Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi: 1. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atau referensi bagi sekolah dalam peningkatan kualitas kompetensi mengajar guru.

2. Bagi Guru

Dari penelitian ini hendaknya guru tergerak untuk menjalankan tugasnya sebagai pendidik secara profesional, agar masalah-masalah yang dihadapi siswa terutama dalam kepuasan belajar dapat diatasi, sehingga hasil proses belajar mengajar menjadi optimal sesuai dengan kemampuan siswa.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini sebagai bentuk aktualisasi diri dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang selama ini didapat dalam bangku perkuliahan.


(27)

4. Bagi Pembaca

Penelitian ini dapat dijadikan referensi dan dapat menambah pengetahuan bagi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian yang serupa.


(28)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritik

1. Tinjauan tentang Kompetensi Guru a. Pengertian Kompetensi Guru

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dijelaskan bahwa:

kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.

Dari uraian di atas, nampak bahwa kompetensi mengacu pada kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan. Kompetensi guru menunjuk kepada

performance dan perbuatan yang rasional untuk memenuhi spesifikasi tertentu di dalam pelaksanaan tugas-tugas pendidikan. Dikatakan rasional karena mempunyai arah dan tujuan, sedangkan performance merupakan perilaku nyata dalam arti tidak hanya dapat dinikmati, tetapi mencakup sesuatu yang tidak kasat mata (Mulyasa, 2007:26).

b. Jenis Kompetensi Guru

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, dijelaskan bahwa


(29)

Standar Kompetensi Guru dikembangkan secara utuh dari 4 kompetensi utama, yaitu: (1) kompetensi pedagogik, (2) kepribadian, (3) profesional, dan (4) sosial. Keempat kompetensi tersebut terintergrasi dalam kinerja guru.

1) Kompetensi Pedagogik

John D. Mcnell dan Jon Wiles (1990:2) Pedagogical knowledge, the principels and practices of teaching, is essential to the teacher. It incorporates the ability to plan lessons and units, to organize and manage the classroom, to use teaching strategies effectively, and to test and grade students

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya (Mulyasa, 2007:75).

Pedagogy is used as a synonym for teaching, not as a differing view it, even when defined as the art and science of teaching. Within this conventional view, a center of pedagogy would be merely a unit or place where these acts studied and perfected(John I Goodlad, 1994:172).

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi hal-hal sebagai berikut: a. Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan b. Pemahaman terhadap peserta didik


(30)

c. Pengembangan kurikulum/silabus d. Perancangan pembelajaran

e. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis f. Pemanfaatan teknologi pembelajaran

g. Evaluasi hasil belajar (EHB)

h. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya

Hal tersebut berimplikasi bahwa seorang guru harus mampu menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip belajar, karena siswa memiliki karakter, sifat, dan interest yang berbeda.

2) Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan peserta didik, dan berakhlak mulia (Mulyasa, 2007:117).

Pribadi guru memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pendidikan. Khususnya dalam kegiatan pembelajaran. Pribadi guru sangat berperan dalam membentuk pribadi peserta didik. Ini dapat dimaklumi karena manusia merupakan makhluk yang suka mencontoh, termasuk mencontoh pribadi gurunya dalam membentuk pribadi peserta didik. Semua itu menunjukkan bahwa


(31)

kompetensi personal atau kepribadian guru sangat dibutuhkan oleh peserta didik dalam proses pembentukkan pribadinya. Oleh karena itu wajar, ketika orang tua mendaftarkan anaknya ke suatu sekolah akan mencari tahu dulu siapa guru-guru yang akan membimbing anaknya.

Kompetensi kepribadian sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan pribadi peserta didik. Kompetensi kepribadian ini memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam membentuk kepribadian anak, guna menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM), serta menyejahterakan masyarakat, kemajuan negara, dan bangsa pada umumnya.

Sehubungan dengan uraian di atas, setiap guru dituntut memiliki kompetensi kepribadian yang memadai, bahkan kompetensi ini akan melandasi atau menjadi landasan bagi potensi kompetensi lainnya. Dalam hal ini, guru tidak hanya dituntut untuk mampu memaknai pembelajaran, tetapi yang paling penting adalah bagaimana dia menjadikan pembelajaran sebagai ajang pembentukkan kompetensi dan perbaikan kualitas pribadi peserta didik. Guru harus mempunyai kemampuan yang berkaitan dengan kemantapan dan intregitas kepribadian seorang guru. Aspek-aspek yang diamati adalah:


(32)

a) Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia b) Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur,

berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik, dan masyarakat

c) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa

d) Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri

e) Menjunjung tinggi kode etik profesi guru

3) Kompetensi Profesional

Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan (Mulyasa, 2007:135).

Guru mempunyai tugas untuk mengarahkan kegiatan belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran, untuk itu guru dituntut mampu menyampaikan bahan pelajaran. Guru harus selalu meng-update, dan menguasai materi pelajaran yang disajikan. Persiapan diri tentang


(33)

materi diusahakan dengan jalan mencari informasi melalui berbagai sumber seperti membaca buku-buku terbaru, selalu mengikuti perkembangan dan kemajuan terakhir tentang materi yang disajikan.

4) Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar (Mulyasa, 2007:173).

Guru dimata masyarakat dan siswa merupakan panutan yang perlu dicontoh dan merupakan suri tauladan dalam kehidupannya sehari-hari. Guru perlu memiliki kemampuan sosial dengan masyarakat, dalam rangka pelaksanaan proses pembelajaran yang efektif. Dengan dimilikinya kemampuan tersebut, otomatis hubungan sekolah dengan masyarakat akan berjalan lancar, sehingga jika ada keperluan dengan orang tua siswa, para guru tidak akan mendapat kesulitan. Hal tersebut diuraikan lebih lanjut dalam RPP tentang guru, bahwa kompetensi sosial merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat, yang sekurang-kurangnya memiliki kompetensi untuk:


(34)

a) Berkomunikasi secara lisan, tulisan, dan isyarat b) Menggunakan teknologi komunikasi dan

informasi secara fungsional

c) Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan

d) Bergaul secara umum santun dengan masyarakat sekitar

Dengan persyaratan 4 kompetensi guru yang harus dimiliki oleh seorang guru, diharapkan dapat memengaruhi pada kepuasan proses belajar mengajar disekolah. Proses belajar mengajar yang efektif dapat menimbulkan perasaan bahwa siswa merasa mendapatkan keuntungan sewaktu pelajaran yang disampaikan difokuskan untuk menghasilkan kemampuan intelektual dan perubahan kognitif yang tinggi. Dengan merasa adanya keuntungan dari proses belajar mengajar, para siswa akan merasa puas dan mereka akan merasa senang pergi ke sekolah serta akan termotivasi untuk belajar. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi guru merupakan hal yang sangat penting dalam upaya memenuhi kepuasan belajar siswa.


(35)

2. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru a. Pengertian Persepsi

Pada dasarnya persepsi menyangkut hubungan manusia dengan lingkungannya, bagaimana ia mengerti dan menginterpretasikan stimulus yang ada di lingkungannya dengan menggunakan pengetahuan yang dimilikinya. Jadi persepsi adalah suatu proses penggunaan pengetahuan yang telah dimiliki untuk memperoleh dan menginterpretasikan stimulus (rangsangan) yang diterima oleh sistem alat indra manusia (Desmita, 2009:118).

Menurut Matlin, “Perception is a process that uses our previous knowledge to gather and interpret the stimuli

that our sense register.” Senada definisi yang diutarakan Matlin, Matsumoto mendefinisikan,”perception is the process of gathering information abaut the world through

our senses.”(Desmita, 2009:117-118).

Slameto, (2005:102) mengemukakan persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi manusia terus-menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat inderanya, yaitu indera penglihat, pendengar, peraba, perasa, dan pencium.

Robert L Solso (1991:67) berpendapat on the hand perception involves higher-order cognition in the


(36)

interpretation of sensory information. When we read a book, hear a concert, have a message, smell cologne, or taste caviar, we “experience” far more that the immediete sensory stimulation. Each of these sensory events is processed within the context of our knowledge of the world, our previous experience give meanin g to simple sensory experiences.

Beberapa hal yang harus di penuhi agar individu dapat mengadakan persepsi (Walgito, 1980:101) yaitu:

1) Objek yang dipersepsi

Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor stimulus dapat datang dari luar langsung mengenai alat indera dan dapat dari dalam langsung mengenai saraf penerima (sensorik) yang bekerja sebagai reseptor.

2) Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf

Merupakan alat untuk menerima stimulus, selain itu harus ada saraf sensorik sebagai alat untuk menentukan stimulus yang diterima oleh reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran, sebagai alat untuk mengadakan respon diperlukan syaraf motoris. 3) Perhatian

Untuk menjadi atau mengadakan persepsi sesuatu di perlukan adanya perhatian yang merupakan langkah pertama sebagai suatu pencapaian dalam mengadakan persepsi.


(37)

Dalam kehidupan sosial di kelas tidak lepas dari interaksi antara siswa dengan siswa, antar siswa dengan guru. Adanya interaksi antar komponen yang ada dikelas menjadikan masing-masing komponen (siswa dan guru) akan saling memberikan tanggapan, penilaian dan persepsinya. Adanya persepsi ini adalah penting agar dapat menumbuhkan komunikasi aktif, sehingga dapat meningkatkan kapasitas belajar di kelas. Persepsi juga merupakan proses psikologis sebagai hasil penginderaan serta proses terakhir dari kesadaran, sehingga, membentuk proses berfikir.

b. Prinsip dasar Persepsi

Berikut ini beberapa prinsip dasar tentang persepsi yang dikemukakan oleh Slameto, (2005:103) antara lain:

1) Persepsi itu relatif bukanabsolute

Manusia sebagai mahkluk yang penuh keterbatasan, tidak mampu menyerap segala sesuatu persis seperti keadaan sebenarnya.

2) Persepsi itu selektif

Seseorang hanya memperhatikan beberapa rangsangan saja dari banyak rangsangan yang ada disekelilingnya pada saat-saat tertentu. Ini berarti bahwa rangsangan yang diterima akan bergantung pada apa yang pernah ia pelajari. Apa yang ada pada suatu saat menarik perhatiannya dan ke arah mana persepsi itu mempunyai kecenderungan.

3) Persepsi itu mempunyai tatanan

Orang yang menerima rangsangan tidak dengan cara sembarangan. Ia akan menerimanya dalam bentuk hubungan-hubungan atau kelompok-kelompok jika rangsangan yang datang tidak lengkap, ia akan


(38)

melengkapinya sendiri sehingga hubungan itu menjadi jelas.

4) Persepsi dipengaruhi oleh harapan dan kesiapan (penerima rangsangan)

Harapan dan kesiapan penerima pesan akan menentukan pesan mana yang akan dipilih untuk diterima. Selanjutnya bagaimana pesan yang dipilih itu akan ditata dan demikian pula bagaimana dengan pesan tersebut akan di interpretasikan.

5) Persepsi seseorang atau kelompok lain sekalipun situasinya sama

Perbedaan persepsi ini dapat ditelusuri pada adanya perbedaan-perbedaan individual. Perbedaan dalam kepribadian, perbedaan dalam sikap dan perbedaan dalam motivasi.

c. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Akuntansi Antara guru dan siswa tentu saja terjadi interaksi pada saat proses belajar mengajar. Guru sebagai pengajar dan pendidik selalu berinteraksi dengan siswanya baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Guru dan siswa dapat saling mempersepsi dalam proses interaksi tersebut. Persepsi siswa terhadap kompetensi guru dilakukan oleh siswa dengan objek persepsinya adalah guru dengan segala kemampuan, pengetahuan, keterampilan, dan perilakunya yang menunjukkan kompetensi. Pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan perilaku guru tersebut merupakan serangkaian proses psikologis yang tidak dapat dipisahkan. Pengetahuan yang dimiliki oleh guru disertai kemampuan dan keterampilannya dalam melakukan


(39)

pengajaran mengakibatkan guru berperilaku yang menunjukkan dirinya berkompeten.

Mengenai persepsi siswa terhadap mata pelajaran akuntansi, tentu saja yang menjadi objek adalah mata pelajaran akuntansi. Persepsi siswa terhadap mata pelajaran akuntansi adalah suatu proses pengamatan, pemaknaan dan penafisiran yang dilakukan oleh siswa terhadap mata pelajaran akuntansi, sehingga siswa dapat menyadari, menggapai, memperoleh kesan dan pandangan serta memberi arti terhadap mata pelajaran akuntansi tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, maka persepsi terhadap kompetensi guru akuntansi diartikan sebagai proses dimana siswa menerima, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan kemampuan, pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang dimiliki gurunya pada saat mengajar mata pelajaran akuntansi.

3. Kepuasan Belajar Siswa

a. Pengertian Kepuasan Belajar Siswa

Kepuasan belajar siswa merupakan suatu sikap positif siswa terhadap pelayanan proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru, karena adanya kesesuaian antara apa yang diharapkan dan dibutuhkan dengan kenyataan yang


(40)

diterimanya. Dengan demikian, dapat disebutkan bahwa kepuasan merupakan fungsi dari layanan yang diterima dengan harapan, dan kepuasan berbanding lurus dengan harapan dan layanan (Popi Sopiatin, 2010;33).

Uraian di atas, dapat menjelaskan bahwa kepuasan belajar siswa adalah suatu sikap yang diperlihatkan oleh siswa, baik sikap positif maupun negatif atas adanya kesesuaian antara harapan mereka terhadap pelayanan proses belajar mengajar yang diterimanya. Jika pelayanan proses belajar mengajar diterima cocok dengan apa yang diharapkan oleh siswa, maka siswa akan merasa puas, dan jika pelayanan yang diterima tidak sesuai, maka siswa akan merasa tidak puas.

Kepuasan siswa sangat tergantung pada persepsi dan harapan mereka terhadap sekolah yang dipengaruhi oleh kebutuhan akan pendidikan dan keinginan untuk dapat berprestasi serta melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, pengalaman-pengalaman yang dirasakan oleh teman-temannya atau kakak kelasnya atas kualitas layanan sekolah dan adanya komunikasi melalui iklan dan pemasaran. Persepsi siswa terhadap sekolah yang dapat menimbulkan kepuasan belajar siswa terdiri atas delapan hal, yaitu guru, kinerja sekolah, aktifitas siswa, kedisiplinan siswa, peluang membuat keputusan, bangunan sekolah, komunikasi, dan teman sekolah.


(41)

Pendorong yang paling penting dalam pendidikan untuk menghasilkan kepuasan belajar siswa adalah kualitas layanan yang berhubungan dengan proses belajar mengajar di dalam kelas.

b. Indikator Kepuasan Siswa

Indikator kepuasan siswa terhadap pelayanan yang diberikan oleh sekolah merujuk kepada faktor-faktor yang dapat menentukan mutu pelayanan dalam bidang jasa, yaitu keandalan, daya tanggap, kepastian, empati, dan berwujud. Kelima faktor tersebut dalam dunia pendidikan dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Keandalan

Keandalan berhubungan dengan kemampuan guru dalam memberikan pelayanan proses belajar mengajar yang bermutu sesuai dengan yang dijanjikan, konsisten, serta sekolah mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan siswa.

2) Daya tanggap

Daya tanggap adalah kesediaan personil sekolah untuk mendengar dan mengatasi keluhan siswa yang berhubungan dengan masalah sekolah yang menyangkut masalah belajar mengajar ataupun masalah pribadi. Dalam upaya memberikan kepuasan belajar


(42)

siswa, setiap personil sekolah terutama guru yang berada paling dekat dan berhubungan secara langsung dengan siswa dapat menyediakan waktu untuk dapat mendengar keluhan siswa dan memberikan solusi terbaik sehingga siswa dapat mengambil keputusan yang terbaik dalam menyikapi masalah yang dihadapinya

3) Kepastian

Kepastian adalah keadaan yang pasti. Siswa memilih sekolah sebagai tempat untuk belajar dan mengembangkan potensi yang dimilikinya berdasarkan pada informasi, baik dari sekolah maupun dari orang lain, dan juga berdasarkan persepsi dirinya terhadap sekolah tersebut. Dengan demikian, rasa puas siswa atas pelayanan yang diberikan oleh sekolah dapat ditentukan oleh apakah layanan yang diberikan sekolah kepada siswa sesuai dengan informasi yang diterima oleh siswa.

4) Empati

Empati dalam pemahaman psikologi adalah keadaan mental yang membuat seseorang merasa dirinya di keadaan perasaan orang lain. Dari definisi tersebut tampak bahwa empati terjadi dalam hubungan antara


(43)

manusia dengan manusia. Empati mempersyaratkan beberapa kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap individu. Empati yang dapat menimbulkan kepuasan siswa atas pelayanan yang diberikan oleh sekolah adalah:

a) Personil sekolah (guru, kepala sekolah, dan staff administrasi) dapat memahami siswa dengan cara mengindera perasaan siswa dan memperhatikan kepentingan mereka.

b) Berorientasi melayani, meliputi mengantisipasi dan memenuhi kebutuhan belajar siswa.

c) Kegiatan yang dapat mengembangkan potensi dan kemampuan siswa.

5) Berwujud

Berwujud dalam dunia pendidikan berhubungan dengan aspek fisik sekolah yang diperlukan untuk menunjang proses belajar mengajar. Aspek berwujud yang baik akan memengaruhi persepsi siswa dan pada saat bersamaan juga akan memengaruhi harapan siswa.

Dapat disimpulkan bahwa definisi kepuasan belajar siswa adalah sikap individu siswa yang memperlihatkan rasa senang atas pelayanan proses belajar mengajar karena adanya kesesuaian antara apa yang diharapkan dari


(44)

pelayanan tersebut dibandingkan dengan kenyataan yang diterimanya.

B. Kerangka Berfikir

Guru sebagai pemegang peran penting dalam peningkatan mutu pendidikan dituntut memiliki keahlian, kemampuan, serta profesionalisme yang tinggi terhadap tugas yang diembannya. Kompetensi guru dalam menciptakan pembelajaran yang berkualitas sangat menentukan keberhasilan pendidikan secara keseluruhan. Kompetensi guru menunjukkan kapasitas seorang individu dengan menggunakan kemampuan intelektual atau mental dan fisik untuk mengerjakan berbagai tugas dan saat guru mentransfer pengetahuan dan keterampilannya sehingga siswa terpuaskan serta terpenuhi keinginannya.

Kepuasan pada dasarnya merupakan salah satu aspek psikologis yang mencerminkan seseorang terhadap pekerjaannya, ia akan merasa puas apabila ada kesesuaian antara kemampuan, keterampilan dan harapannya dengan pekerjaan yang dihadapi. Kepuasan sesungguhnya merupakan keadaan yang sifatnya subjektif yang merupakan hasil simpulan yang didasarkan pada suatu perbandingan mengenai apa yang secara nyata diterima oleh seseorang terhadap pekerjaannnya dibandingkan dengan apa yang diharapkan, diinginkan dan dipikirkannya sebagai hal yang pantas, atau berhak baginya.


(45)

Konsep kepuasan berlaku dalam semua kondisi, baik itu dalam perusahaan, pemerintahan, sekolah, termasuk dalam mempelajari akuntansi. Kepuasan siswa dalam mempelajari akuntansi merupakan salah satu aspek psikologis yang mencerminkan perasaan siswa terhadap pelajaran akuntansi. Siswa akan merasa puas apabila ada kesesuaian antara kemampuan, keterampilan dan kemampuannya terhadap materi akuntansi yang ia pelajari di sekolah. Aplikasinya pada pembelajaran siswa terhadap akuntansi yaitu kepuasan mempunyai hubungan yang positif dalam memberikan motivasi untuk selanjutnya akan menciptakan kepuasan siswa dalam mempelajari akuntansi. Sedangkan ketidakpuasan memberikan efek negatif yaitu akan menciptakan ketidakpuasan siswa dalam mempelajari akuntansi dan tentunyaoutputyang tidak diharapkan.

Trilaksono Wahyu Aji (2010) meneliti tentang Hubungan Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Akuntansi dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas X Program Keahlian Akuntansi di SMK Negeri 1 Lumajang. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan: Penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang rendah tapi signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar siswa kelas X program keahlian akuntansi di SMK N 1 Lumajang.


(46)

Lusia Kurniawati (2007) dalam penelitiannya tentang Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Mengajar Guru Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan di SMK Negeri dan Swasta di Kabupaten Bantul. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan persepsi siswa terhadap kompetensi mengajar guru akuntansi SMK ditinjau dari prestasi siswa.

Dwi Sulistiyani (2010) meneliti tentang Persepsi Siswa tentang Kompetensi Keguruan terhadap Prestasi Belajar Akuntansi di SMA Santa Maria Yogyakarta. Hasil penelitian mengatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial terhadap prestasi belajar akuntansi.

Popi Sopiatin (2008), meneliti tentang manajemen belajar berbasis kepuasan siswa: Studi tentang kajian faktor-faktor yang berpengaruh terhadap mutu proses belajar mengajar dan kepuasan siswa pada Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Serang Banten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi guru berpengaruh signifikan terhadap proses belajar mengajar di tingkat SMA Kabupaten Serang. Untuk meningkatkan mutu proses belajar mengajar di SMA Kabupaten Serang perlu adanya program kegiatan pengembangan profesionalisme guru yang dilaksanakan secara rutin, baik melalui pelatihan-pelatihan maupun kesempatan pendidikan lanjut. Semakin guru berkompeten dalam


(47)

melaksanakan profesinya, maka akan berpengaruh terhadap kinerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Proses belajar mengajar yang bermutu adalah proses yang menantang siswa untuk dapat berfikir dan kreatif sehingga siswa dapat merasakan kebermaknaan pembelajaran tersebut.

Berdasarkan dari hasil penelitian sebelumnya, posisi penelitian ini berbeda dengan penelitian terdahulu dan merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya. Dimana penelitian ini lebih menekankan pada hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar. Kepuasan terjadi jika ada kesesuaian antara apa yang diharapkan dan dibutuhkan dengan kondisi nyata yang diterimanya saat pembelajaran berlangsung. Hal ini dapat terlihat dari sikap yang ditunjukkan siswa ketika proses pembelajaran berlangsung, siswa yang puas akan pembelajaran yang diberikan guru pasti akan terlihat aktif dan ikut serta dalam proses pembelajaran dan hasil belajarnya juga pasti akan baik. Dengan bertolak dari kerangka berfikir tersebut diduga terdapat hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.


(48)

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan pada latar belakang, kajian teori dan kerangka berfikir, maka hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. H0= Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi

siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.

Ha = Ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa

tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.

2. H0 = Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi

siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.

Ha = Ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa

tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.

3. H0 = Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi

siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.

Ha = Ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa

tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.


(49)

siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.

Ha = Ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa

tentang kompetensi sosial guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.

5. H0 = Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi

siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.

Ha = Ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa

tentang kompetensi profesional guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.

D. Model Penelitian

Berdasarkan kerangka berfikir diatas, maka dapat disusun sebuah model penelitian sebagai berikut:

Persepsi Siswa tentang Kompetensi

Guru Akuntansi

Kepuasan Belajar Siswa


(50)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian survei, yaitu penelitian yang mengkaji populasi yang besar maupun kecil dengan menyeleksi serta mengkaji sampel yang dipilih dari populasi itu, untuk menemukan insidensi, distribusi dan interelasi relatif dari variabel-variabel sosiologis dan psikologis (Kerlinger, 1985:660). Penelitian ini juga termasuk dalam penelitian korelasi, yakni penelitian yang dilakukan untuk mencari hubungan antara persepsi siswa tentang kompetesi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa, baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama secara teoritis dan empiris.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Tempat Penelitian: di SMA se-Kecamatan Wates, Kulon Progo, yaitu SMA Negeri 1 Wates, SMA Negeri 2 Wates, dan SMA BOPKRI 1 Wates. Dengan melihat hasil Indeks Kinerja Manajemen PNS (IKM) PNS, dari 44 pemerintah daerah, Minggu 24 Juni 2012, Kabupaten Kulon Progo memperoleh IKM 61 yang berarti tinggi. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa kinerja manajemen PNS di Kabupaten Kulon Progo mendapatkan predikat tinggi (dalam http://datapendidik.blogspot.com/2012/06/hasil-pengukuran-dan-evaluasi-kinerja). Oleh karena Kabupaten Kulon progo mendapat predikat IKM yang tinggi, maka peneliti ingin mengetahui


(51)

bagaimana kepuasan belajar siswa di salah satu kecamatan di Kabupaten Kulon Progo.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2013.

C. Subjek, dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Jurusan IPS di SMA se-Kecamatan Wates, Kulon Progo Tahun Ajaran 2012/2013. Peneliti memilih kelas XI dengan pertimbangan bahwa kelas XI kurang lebih sudah satu semester beradaptasi dengan guru akuntansi di sekolahnya dan siswa kelas XI masih belum disibukkan dengan persiapan menghadapi ujian nasional.

2. Objek Penelitian

Objek penelitiannya adalah persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.

D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas XI jurusan IPS yang resmi terdaftar pada SMA se-Kecamatan Wates, Kulon Progo Tahun Ajaran 2012/2013.


(52)

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian siswa kelas XI jurusan IPS SMA se-Kecamatan Wates, Kulon Progo. Dalam menentukan ukuran sampel menggunakan teknik Solvin, yaitu:

n=

Keterangan: n = Sampel

N= Jumlah populasi

e= Perkiraan tingkat kesalahan

Dalam penelitian ini menggunakan nilai kritis 5%.

Jumlah populasi pada 3 SMA se-Kecamatan Wates adalah 139 siswa.

= ( , ) = 103

SMA Negeri 1 Wates terdapat 3 kelas yaitu, XI IPS 1 28 siswa, XI IPS 2 27 siswa, dan XI IPS 3 27 siswa.

 XI IPS 1 = (103 / 139) x 28 = 21  XI IPS 2 = (103 / 139) x 27= 20  XI IPS 3 = (103 / 139) x 27 = 20

SMA Negeri 2 Wates terdapat 2 kelas yaitu, XI IPS 1 23 siswa, XI IPS 2 23 siswa.

 XI IPS 1 = (103 / 139) x 23 = 17  XI IPS 2 = (103 / 139) x 23= 17


(53)

SMA BOPKRI 1 Wates terdapat 1 kelas yaitu, XI IPS 11 siswa.  XI IPS 1 = (103 / 139) x 11 = 8

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan

Proportionate Stratified Random Sampling. Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata proporsional (Sugiyono, 2012:82).

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi variabelnya adalah persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Persepsi merupakan tanggapan langsung dari sesuatu atau sebagai suatu proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya.

Secara konseptual, kompetensi guru adalah kegiatan seseorang untuk menggunakan kekuatannya dan mewujudkan segenap potensi yang ada padanya. Ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan secara spesifik dari operasional sehingga dapat mengurangi pengertian ganda. Istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut:

a) Kompetensi Guru

Kompetensi guru merupakan kemampuan guru atau penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan menjalankan tugas sebagai


(54)

pengajar dan pendidik. Kompetensi guru merupakan wujud dari penerapan pengetahuan dari sikap yang dimiliki secara operasional. b) Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik merupakan pengetahuan (knowledge), keterampilan (teaching skill), serta sikap (karakter) berupa kecerdasan, kreativitas dan komitmen dalam menjalankan tugas sebagai pendidik. c) Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal seorang guru sebagai sosok yang dapat digugu dan ditiru serta harus mampu mencerminkan kewibawaan, dewasa, pribadi yang bijaksana, dan mempunyai watak yang terpuji dalam pandangan peserta didik.

d) Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial guru artinya harus memiliki kemampuan berkomunikasi sosial, baik dengan murid-muridnya maupun dengan teman sesama guru, dengan kepala sekolah, dengan pegawai tata usaha, dan tidak lupa juga dengan anggota masyarakat di lingkungan.

e) Kompetensi Profesional

Profesional secara esensial memiliki 3 dimensi pokok yaitu keilmuan dan pengetahuan, keahlian dan kesejawatan (organisasi profesi). Guru yang profesional paling tidak harus memiliki dan mengembangkan kemampuannya dalam tiga pilar profesional diatas karena sebagai guru bukanlah profesi asal-asalan tetapi profesi sentral yang sangat


(55)

berpengaruh terhadap wajah pendidikan nasional pada masa yang akan datang.

Sedangkan kepuasan siswa adalah sebagai suatu keadaan terpenuhinya kebutuhan siswa, yaitu dalam proses pembelajaran yang diberikan guru dari proses merencanakan pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, dan menilai hasil belajar siswa.

Tabel III.1

Operasionalisasi Variabel Kompetensi Guru

Dimensi Indikator

No Pernyataan Positif Negatif Kompetensi

Pedagogik

1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral,sosial,agama,

emosional dan intelektual.

1,2,3,6 4,5

2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.

7 3. Mengembangkan kurikulum

yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu.

8 4. Menyelenggarakan

pembelajaran yang mendidik. 9 5. Memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi

untuk kepentingan

pembelajaran.

10

6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.

11

7. Berkomunikasi secara santun


(56)

8. Menyelenggarakan penilaian

dan evaluasi proses belajar. 13, 14 9. Memanfaatkan hasil

penilaian untuk kepentingan pembelajaran.

15 10. Melakukan tindakan reflektif

untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

16 Kompetensi

Bidang Kepribadian

1. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial.

17, 18, 19 2. Menampilkan diri sebagai

pribadi yang dapat memberi teladan bagi peserta didik dan masyarakat.

20 21

3. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, dan berwibawa.

23 22

4. Menunjukkan etos kerja,

tanggung jawab yang tinggi. 25 24 5. Menjunjung tinggi kode etik

profesi guru. 26

Kompetensi Bidang Sosial

1. Bertindak objektif, dan tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin.

27 28

2. Berkomunikasi secara santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua dan masyarakat.

30, 31 29

3. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya.

32

4. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan


(57)

tulisan atau bentuk lisan. Kompetensi

Bidang Profesional

1. Menguasai materi yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

34

2. Menguasai standar

kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu.

35

3. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.

36, 37 4. Mengembangkan

keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.

38

5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri.

39

Jumlah 39

Tabel III.2

Operasionalisasi Variabel Kepuasan Belajar Siswa

No. Indikator No.Pernyataan

1. Penampilan guru saat mengajar. 1

2. Penguasaan metode belajar. 2

3. Penyampaian materi pembelajaran. 3

4. Perhatian guru terhadap siswa saat proses pembelajaran.

4

5. Kesesuaian materi pembelajaran. 5

6. Penguasaan materi yang disampaikan guru.

6 7. Ilmu yang diperoleh dari penjelasan guru. 7 8. Tanggapan guru terhadap kesulitan

belajar.

8


(58)

10. Motivasi kepada siswa. 10

11. Pemberian umpak balik. 11

12. Pemberian nilai dan hasil belajar. 12 13. Komunikasi dengan siswa mengenai

hal-hal di luar pelajaran.

13 14. Respon guru terhadap pertanyaan siswa. 14

15. Guru sebagai fasilitator. 15

16. Kesempatan bertanya yang diberikan kepada siswa.

16 17. Ilmu yang diperoleh bukan hanya teori. 17 18. Penjelasan guru terhadap materi

pembelajaran dapat dipahami.

18

19. Evaluasi yang diberikan guru. 19

20. Pemberian remedi kepada siswa 20

F. Teknik Pengukuran Variabel Penelitian

Dalam hal ini, peneliti menggunakan skala semantic defferensial untuk mengukur persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Skala semantic defferensial adalah skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap atau karateristik tertentu yang dimiliki oleh responden, bentuknya tidak pilihan ganda maupun cheklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban “sangat positif” terletak di bagian kanan garis,

dan jawaban “sangat negatif” terletak dibagian kiri garis, atau sebaliknya

(Sugiyono, 2012:97).

Pernyataan sikap berisi atau mengatakan hal-hal yang positif mengenai objek sikap, yaitu kalimatnya bersifat mendukung atau memihak pada objek sikap. Pernyataan seperti ini disebut pernyataan yang positif (favorable). Sebaliknya, pernyataan sikap mungkin pula berisi hal-hal yang negatif mengenai objek sikap, yaitu yang bersifat tidak mendukung ataupun kontra


(59)

terhadap objek sikap yang hendak diungkapkan. Pernyataan seperti ini disebut sebagai pernyataan yang tidak positif (unfavorable). Dengan demikian pernyataan yang disajikan tidak semua positif atau semua negatif yang dapat mendatangkan kesan seakan-akan isi skala bersangkutan atau sebaliknya seluruhnya tidak mendukung objek sikap. Variabel pernyataan

favorable dan unfavorableakan membuat responden memikirkan lebih hati-hati isi pernyataannnya sebelum memberikan respons sehingga stereotipe responden dalam menjawab dapat diketahui (Azwar, 2007:107).

Dalam skala semantic defferensial untuk pernyataan positif memiliki rentang skor satu sampai tujuh dengan pilihan jawaban sangat tidak setuju sampai sangat setuju. Apabila responden sangat tidak setuju memiliki skor satu dan semakin ke atas akan bermakna sangat setuju dengan skor tujuh. Selanjutnya untuk pernyataan negative memiliki rentang skor satu sampai tujuh dengan pilihan jawaban sangat setuju sampai sangat tidak setuju. Apabila responden sangat setuju memiliki skor satu dan semakin ke atas akan bermakna sangat tidak setuju dengan skor tujuh.

Setiap jawaban responden dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang dapat diungkapkan dengan kata-kata sebagai berikut:


(60)

Tabel III.3

Alternatif Jawaban Kuesioner Kompetensi Guru Alternatif Jawaban Positif Negatif

Sangat Setuju (SS) 7 1

Setuju (S) 6 2

Agak Setuju (AS) 5 3

Netral (N) 4 4

Agak Tidak Setuju (ATS) 3 5

Tidak Setuju (TS) 2 6

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 7

Tabel III.4

Alternatif Jawaban Kuesioner Kepuasan Belajar Siswa

Sangat Puas (SP) 7

Puas (P) 6

Agak puas (AP) 5

Netral (N) 4

Agak Tidak Puas (ATP) 3

Tidak Puas (AP) 2

Sangat Tidak Puas (STP) 1

G. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner

Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.

2. Dokumentasi

Pengumpulan data dengan dokumentasi yaitu metode pengumpulan data dengan melihat catatan-catatan yang ada diinstansi pendidikan atau


(61)

sekolah yang berhubungan dengan penelitian. Dalam hal ini adalah guru dan identitas siswa. Guru dan siswa digunakan sebagai sumber yang diteliti

H. Teknik Pengujian Instrumen 1. Uji Validitas

Uji validitas instrumen dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh instrumen penelitian mampu mencerminkan isi sesuai dengan hal dan sifat yang diukur. Artinya, setiap butir instrumen telah benar-benar menggambarkan keseluruhan isi atau sifat bangun konsep (konstruk teori) yang menjadi dasar penyusunan instrumen. Untuk pengujian ini digunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar seperti berikut:

rxy=

(∑ ) (∑ )(∑ ) { (∑ ) (∑ ) }{ ∑ (∑ ) } Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara X dan Y

X = Jumlah alternatif jawaban pada keseluruhan pertanyaan

Y = Jumlah total seluruh alternatif jawaban pada keseluruhan pernyatan

N = Banyaknya sampel yang diuji

Untuk mengetahui validitas instrumen, terlebih dahulu item instrumen diujicobakan pada 41 responden di SMA Negeri 2 Wates, yaitu kelas XII IPS 1 dan XII IPS 2. Dalam pengujian validitas dicari koefisien


(62)

validitas yang diperoleh dengan jalan mengkorelasikan skor yang ada dengan skor total. Setiap item pernyataan dalam kuesioner dikatakan valid apabila rhitung lebih besar daripada rtabel. Penulis menggunakan taraf

signifikansi 5%. Uji validitas menggunakan sejumlah sampel berukuran n = 41 dan 59 item kuesioner yang dijawab oleh responden dengan dk = n-2 (dk=41–2=39), sehingga rtabel (0,05;39)=0,308. Untuk menentukan apakah

instrumen ini valid atau tidak maka ketentuannya sebagai berikut:

- Jika rhitung lebih besar dari rtabel, maka instrumen dikatakan

valid.

- Jika rhitunglebih kecil dari rtabel, maka instrumen dikatakan tidak

valid.

Berdasarkan hasil pengukuran validitas dari setiap item, diketahui dari sebanyak 39 item mengenai persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi memperlihatkan bahwa 35 item dinyatakan valid, sedangkan 4 item dinyatakan tidak valid karena rhitung lebih kecil dari rtabel. Dengan

diperolehnya butir yang tidak valid ini maka penulis memperbaiki secara konstruk. Sehingga pada variabel kompetensi guru akuntansi yang digunakan untuk penelitian sesungguhnya adalah yang sudah diperbaiki secara konstruk.


(63)

Tabel III.5

Rangkuman Uji Validitas untuk Variabel Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Akuntansi

No Item rhitung rtabel Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 0,322 0,473 0,412 0,256 0,260 0,588 0,583 0,583 0,735 0,635 0,621 0,393 0.391 0,302 0,638 0,661 0,588 0,551 0,422 0,700 0,638 0,613 0,600 0,570 0,467 0,552 0,356 0,203 0,445 0,433 0,615 0,694 0,546 0,385 0,381 0,430 0,395 0,611 0,564 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid


(64)

Setelah melakukan uji valid serentak yang menggunakan data penelitian sebanyak 103 responden, maka df = n – 2 = 101 dengan taraf signifikansi = 5% dan menunjukkan rtabel 0,163. Maka dapat disimpulkan

bahwa semua item persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi valid karenacorrected item totalmenunjukkan rhitung> rtabel. Berikut adalah hasil

pengujian validitas setelah diperbaiki: Tabel III.6

Rangkuman Uji Validitas untuk Variabel Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Akuntansi Setelah diperbaiki

No Item rhitung rtabel Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 0,361 0,450 0,518 0,454 0,638 0,561 0,655 0,728 0,508 0,691 0,678 0,470 0,302 0,673 0,468 0,584 0,715 0,667 0,764 0,499 0,482 0,378 0,552 0,703 0,730 0,557 0,261 0,405 0,525 0,731 0,163 0,163 0,163 0,163 0,163 0,163 0,163 0,163 0,163 0,163 0,163 0,163 0,163 0,163 0,163 0,163 0,163 0,163 0,163 0,163 0,163 0,163 0,163 0,163 0,163 0,163 0,163 0,163 0,163 0,163 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid


(65)

31 32 33 34 35 36 37 38 0,741 0,725 0,623 0,389 0,420 0,526 0,682 0,476 0,163 0,163 0,163 0,163 0,163 0,163 0,163 0,163 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Mengenai kepuasan belajar siswa memperlihatkan bahwa semua rhitung

lebih besar dari rtabel, maka semua item tersebut dikatakan valid. Adapun

rangkuman dari hasil pengukuran validitas tampak dari tabel berikut ini:

Tabel III.7

Rangkuman Uji Validitas untuk Variebel Kepuasan Belajar Siswa

No Item rhitung rtabel Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 0,694 0,695 0,729 0,650 0,756 0,595 0,697 0,741 0,450 0,773 0,658 0,693 0,602 0,523 0,677 0,763 0,600 0,714 0,656 0,524 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid


(66)

2. Uji Reliabilitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:238) menyatakan instrumen valid jika rhitung > rtable. Untuk uji reliabilitas instrumen, digunakan rumus Alpha Cronbachsebagai berikut :

rii= (1 −

)

Keterangan :

rii = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan

∑ = Jumlah varian butir = Varian total

Sebagai tolak ukur tinggi rendahnya koefisien reliabilitas digunakan interpretasi yang dikemukakan oleh Sugiyono, (1992:145) sebagai berikut:

Tabel III.8

Tingkat Keterandalan Instrumen Penelitian Koefisien Korelasi Tingkat Keterandalan

0,800–1,000 0,600–0,799 0,400–0,599 0,200–0,399 Kurang dari 0,200

Sangat tinggi Tinggi Cukup Tinggi

Rendah Sangat rendah

Olah data dengan bantuan program komputer SPSS versi 16,0 for windows.Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa koefisien alpha (rii)

untuk variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi sebesar 0,933. Harga rii selanjutnya dibandingkan dengan rtabel sebesar 0,308.


(67)

dikatakan bahwa variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi mempunyai taraf reliabilitas sangat tinggi. Sedangkan untuk perhitungan variabel kepuasan belajar siswa menunjukkan koefisien alpha (rii) sebesar 0,943. Melihat nilai riiberada pada taraf 8,000 –1,000

maka dapat dikatakan bahwa variabel kepuasan belajar siswa juga mempunyai taraf reliabilitas yang sangat tinggi.


(68)

I. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif

Dalam penarikan kesimpulan dari masalah dalam penelitian ini menggunakan suatu penilaian. Dalam usaha menarik kesimpulan, peneliti menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II. Sistem PAP dapat diterapkan secara luas, baik untuk memberikan penilaian prasyarat, penilaian penempatan, penilaian, formatif maupun penilaian diagnostik. Pertimbangan yang digunakan yaitu seseorang memiliki kemampuan prasyarat minimal dan berada pada posisi yang benar-benar sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

Kesimpulan yang diambil untuk menjawab masalah ialah menggunakan kriteria sebagai berikut (Masijdo, 1995:157)

Tabel III.9

Kriteria Penilaian Acuan Patokan (PAP) II

2. Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara perspesi siswa tentang

Interval Skor Kriteria

81%–100% Sangat baik

66%–80% Baik

56%–65% Cukup baik

46%–55% Kurang baik


(69)

kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Untuk menguji hipotesis yang pertama, kedua, ketiga, keempat, dan kelima dengan menggunakan rumus statistik koefisen korelasiSpearmanyang dinyatakan dalam bentuk rumus sebagai berikut:

rs=1 −

∑ ( )

Keterangan :

rs = Koefisien korelasi d = Selisih ranking

n = Jumlah data 1 dan 6= Bilangan kosntan

Untuk menguji taraf signifikansi korelasi Spearman di atas, kemudian dilakukan konsultasi tabel nilai-nilai Rho pada taraf signifikansi 5% dan 1%. Jika koefisien korelasi Rho yang diperoleh dari hasil perhitungan signifikan pada taraf signifikasi 5%, tetapi tidak siginifikansi untuk 1%. Jika sebelumnya telah ditetapkan bahwa batas penerimaan siginikansi adalah 5%, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar. Berikut kriteria koefisien korelasiSpearman:


(70)

Tabel III.10

Kriteria Koefisien Korelasi Spearman Interval Koefisien Tingkat

Hubungan 0,80–1,000

0,60–0,799 0,40–0,599 0,20–0,399 0,00–0,199

Sangat kuat Kuat Cukup Kuat

Rendah Sangat Rendah

Untuk menguji signifikan koefisien korelasi dilakukan dengan melalukan uji t dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

t= √ √

Keterangan :

r = Koefisien korelasi sederhana n = Jumlah sampel

Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:

Jika thitung> ttabelberarti terdapat hubungan yang signifikan.


(71)

BAB IV

GAMBARAN UMUM A. SMA NEGERI 1 WATES

1. Sejarah Sekolah

SMA Negeri 1 Wates berdiri pada tanggal 1 Agustus 1962. Sebagai sekolah terkemuka di Kabupeten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakrat dan telah dipercaya masyarakat. SMA Negeri 1 Wates selalu berusaha menunjukkan kualitas dan kuantitas baik prestasi siswa, tenaga, maupun fasilitas untuk meraih prestasi dalam bidang akademik dan nonakademik. Kelulusan bukan satu-satunya tujuan pendidikan setelah ini, namun juga diterimanya lulusan ke beberapa perguruan tinggi negeri terkemuka di Indonesia. Program pendampingan, pembekalan dan pengenalan tentang berbagai prospek dan perspektif jurusan sesuai program yang dipilih siswa, selalu dilakukan secara terus-menerus. Bahkan kedekatan segenap warga sekolah menjadikan langkah paling repat dalam berkomunikasi dan mengembangkan diri. Didorong oleh keyakinan dan rasa tanggung jawab yang besar, SMA Negeri 1 Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta berusaha meningkatkan pelayanan dengan pendampingan belajar sesuai Program Reguler IPA, Reguler IPS dan Akselerasi. Mulai tahun pelajaran 2009/2010, SMA Negeri 1 Wates dipercaya untuk melaksanakan Sekolah Kategori Mandiri (SKM) demi


(72)

mendukung suksesnya pendidikan nasional. Mulai tahun pelajaran 2011/2012, SMA Negeri 1 Wates telah dipercaya menjadi sekolah pendidikan karakter, sesuai dengan pernyataan pendidik, tenaga pendidik dan siswa yang disampaikan pada upacara pembukaan tahun pelajaran 2011/2012 yang dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2011. 2. Visi dan Misi

a. Visi

Unggul dalam berbagai bidang dengan dilandasi iman dan taqwa. b. Misi

- Melaksanakan pembelajaran dan pembinaan yang efektif dan efisien yang dapat berkembang diberbagai bidang.

- Melaksanakan managemen partisipatif sehingga terwujud MPMBS.

- Memfasilitasi siswa dalam mengembangkan diri sehingga berprestasi dengan dilandasi iman dan taqwa.

- Mengimplementasikan ajaran agama dalam keseharian di sekolah.

- Mengimplementasikan budaya bangsa dalam tata pergaulan keseharian di sekolah.

3. Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah di SMA Negeri 1 Wates sangat menyegarkan. Di depan kelas atau di halaman ditanami pohon-pohon yang setiap hari dirawat kebersihannya, sehingga membuat suasana belajar menjadi menyenangkan. Namun kadang-kadang jika sedang potong rumput


(73)

sering mengganggu konsentrasi belajar karena suara mesinnya keras dan bau kamar mandi kadang sangat menyengat.

4. Jumlah Siswa

Setiap tahun SMA Negeri 1 Wates menerima 212 siswa, yang ingin mengikuti program akselerasi harus mengikuti tes terlebih dahulu. Program akselerasi menampung 20 siswa, sisanya 192 siswa ikut kelas reguler yang setiap kelas menampung 32 siswa.

5. Direktori Guru dan TU a. Daftar Nama Guru

Tabel IV.1

Daftar Nama Guru SMA N 1 Wates

NO NAMA MATA PELAJARAN

1 Dra.Hj.Ngatini Ekonomi (kepala sekolah) 2 Drs. Zidni Nuri Ekonomi (wakil sekolah)

3 Sri Istanti, S.Pd Ekonomi

4 Sri Sumaryanti, M.Pd Ekonomi 5 Drs. Za Fauzan, M.Pd Bahasa inggris 6 Drs. Kojrat Wijayan Bahasa inggris 7 Reti Sudarsih, S.Pd Bahasa inggris 8 Camayanti Rum, S.Pd Bahasa inggris

9 Kusnardi,S.Pd Biologi

10 Basuki, S.Pd Biologi

11 Dra. Lilik Tri Utami Biologi 12 R. Eka Wahyu Setiawan,

S.Pd

Biologi

13 Dra. Suyatmi BK

14 Dra. Fatimah BK

15 Sutadi, Sp.si BK

16 Dra. Sukiyasti Bahasa Indonesia 17 Ossy Murwani, S.Pd Bahasa Indonesia 18 Yustina Evinawati, S.Pd Bahasa Indonesia 19 Astri Hanjati, S.Pd Bahasa Indonesia

20 Drs.Sarjo Fisika


(74)

22 Sugito, S.Pd Fisika 23 Dra. Dwi Martini, S.Pd Fisika 24 Yuli Sartono, S.Pd Geografi

25 Turkamto, BA Ketrampilan

26 Sugeng, S.Pd Kimia

27 Setiyarini,S.Pd Kimia

28 Agus Candika Sri Parwoto, S.Pd

Kimia 29 Dra. Sri Wahyuni

Purbowati

Matematika

30 Drs, Porwanto Matematika

31 Tugiyo S.Pd Matematika

32 Endah Setyarini, S.Pd Matematika 33 Sri Yanti Hartati, S.Pd Matematika

34 DRs. Ibnu Riyanto Pend.Agama Islam 35 Suharta, S.Ag, M.Pd.I Pend.Agama Islam 36 Uthik Dwi Permatasari,

S.Pd

Pend.Agama Katolik 37 Sukasno, S.PAK Pend.Agama Protestan 38 Dwi Ernawati, S.Pd Pend.Bahasa Jawa

39 Gandhi Winarya Pend.Seni

40 Ali Subkhan, S.Pd Pend.Seni

41 Drs. Sujiran Penjaskes

42 Eka Yuni Mulyadi, S.pd Penjaskes 43 Nazarudin, S.Pd Penjaskes 44 Dra. Lestari Asih Partiwi Pkn 45 Rini Ekawati, S.Pd Pkn 46 Sumarmiyati, S.Pd Sejarah

47 Drs. Pribadi Sejarah

48 Dra. Siti Rahayu Sosiologi

49 Dra. Rasmini Sosiologi

50 Zainuri, S.Pd TIK

b. Daftar Nama Staff Tata Usaha

Tabel IV.2

Daftar Nama Staff Tata Usaha

No Nama Jabatan

1 Marsudi Kasubag TU

2 Slamet Riyanta Bendahara

3 Gunawan Laboran

4 Damar winarta Inventaris Barang


(75)

6 Suratinah Bendahara Gaji

7 Untung Maryadi Urs.Kesiswaan

8 Surtinah, A.Md Pustakawan

9 Fitri Nugraheni, A.Md Laboran & Urs.Kepegawaian

10 Yogadana Laboran & Driver

11 Suyatno Petugas Persuratan

12 Walidi Petugas Keamanan

13 Suseno Petugas Kebersihan

14 Sarpun Penyaji Minuman

15 Budiyana Petugas Keamanan

16 Saryono Petugas Keamanan

17 Muh Suroso Petugas Kebersihan

6. Fasilitas Sekolah

Tabel IV.3

Fasilitas Sekolah SMA N 1 Wates

No Fasilitas

1 Lab Bahasa Indonesia 2 Lab Bahasa Inggris 3 Lab Kimia

4 Lab Fisika 5 Lab Biologi 6 Lab Komputer 7 Ruang Seni Musik 8 Perpustakaan 9 Ruang Pertemuan 10 Masjid

11 Kamar mandi 12 Ruang Multimedia 13 Kantin

14 UKS

7. Kerja sama

Menghadapi ujian nasional, SMA Negeri 1 Wates mengadakan tes yang bekerjasama dengan lembaga-lembaga bimbingan belajar. Jika ada pendaftaran mahasiswa, SMA Negeri 1 Wates bekerja sama


(1)

69 4 5 4 6 4 4 85 70 5 7 6 6 6 6 113 71 4 6 4 4 4 6 97 72 4 5 4 5 6 7 98 73 6 6 6 6 6 5 105 74 6 6 4 5 6 4 107 75 4 5 4 6 4 4 89 76 4 5 4 4 4 4 83 77 5 7 6 7 6 5 112 78 3 4 4 4 4 5 82 79 6 6 7 6 6 4 108 80 7 6 6 6 6 4 114 81 5 5 4 5 5 4 95 82 6 6 6 6 6 6 112 83 6 5 6 5 6 7 115 84 5 5 4 5 5 4 95 85 4 6 3 6 5 7 100 86 6 7 7 7 6 5 121 87 4 7 6 6 6 6 110 88 5 6 5 6 5 5 101 89 7 7 7 7 7 7 139 90 6 7 6 7 7 7 131 91 5 7 6 7 7 7 132 92 5 6 5 5 4 4 103 93 6 7 6 6 6 6 125 94 6 7 7 6 6 7 128 95 6 7 4 6 6 7 113 96 5 6 6 6 6 6 112 97 5 7 7 4 6 6 126

161   


(2)

98 7 7 7 7 7 6 137 99 6 7 6 4 5 6 118 100 6 7 7 7 7 7 133 101 4 5 5 5 5 4 79 102 2 7 2 4 7 5 83 103 6 6 6 7 5 6 117

162   


(3)

LAMPIRAN 7

Surat Ijin

Penelitian


(4)

(5)

(6)