Definisi Operasional Variabel Penelitian

tulisan atau bentuk lisan. Kompetensi Bidang Profesional 1. Menguasai materi yang mendukung mata pelajaran yang diampu. 34 2. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu. 35 3. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif. 36, 37 4. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif. 38 5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri. 39 Jumlah 39 Tabel III.2 Operasionalisasi Variabel Kepuasan Belajar Siswa No. Indikator No.Pernyataan 1. Penampilan guru saat mengajar. 1 2. Penguasaan metode belajar. 2 3. Penyampaian materi pembelajaran. 3 4. Perhatian guru terhadap siswa saat proses pembelajaran. 4 5. Kesesuaian materi pembelajaran. 5 6. Penguasaan materi yang disampaikan guru. 6 7. Ilmu yang diperoleh dari penjelasan guru. 7 8. Tanggapan guru terhadap kesulitan belajar. 8 9. Wawasan yang dimiliki guru. 9 10. Motivasi kepada siswa. 10 11. Pemberian umpak balik. 11 12. Pemberian nilai dan hasil belajar. 12 13. Komunikasi dengan siswa mengenai hal- hal di luar pelajaran. 13 14. Respon guru terhadap pertanyaan siswa. 14 15. Guru sebagai fasilitator. 15 16. Kesempatan bertanya yang diberikan kepada siswa. 16 17. Ilmu yang diperoleh bukan hanya teori. 17 18. Penjelasan guru terhadap materi pembelajaran dapat dipahami. 18 19. Evaluasi yang diberikan guru. 19 20. Pemberian remedi kepada siswa 20

F. Teknik Pengukuran Variabel Penelitian

Dalam hal ini, peneliti menggunakan skala semantic defferensial untuk mengukur persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Skala semantic defferensial adalah skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap atau karateristik tertentu yang dimiliki oleh responden, bentuknya tidak pilihan ganda maupun cheklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban “sangat positif” terletak di bagian kanan garis, dan jawaban “sangat negatif” terletak dibagian kiri garis, atau sebaliknya Sugiyono, 2012:97. Pernyataan sikap berisi atau mengatakan hal-hal yang positif mengenai objek sikap, yaitu kalimatnya bersifat mendukung atau memihak pada objek sikap. Pernyataan seperti ini disebut pernyataan yang positif favorable. Sebaliknya, pernyataan sikap mungkin pula berisi hal-hal yang negatif mengenai objek sikap, yaitu yang bersifat tidak mendukung ataupun kontra terhadap objek sikap yang hendak diungkapkan. Pernyataan seperti ini disebut sebagai pernyataan yang tidak positif unfavorable. Dengan demikian pernyataan yang disajikan tidak semua positif atau semua negatif yang dapat mendatangkan kesan seakan-akan isi skala bersangkutan atau sebaliknya seluruhnya tidak mendukung objek sikap. Variabel pernyataan favorable dan unfavorable akan membuat responden memikirkan lebih hati- hati isi pernyataannnya sebelum memberikan respons sehingga stereotipe responden dalam menjawab dapat diketahui Azwar, 2007:107. Dalam skala semantic defferensial untuk pernyataan positif memiliki rentang skor satu sampai tujuh dengan pilihan jawaban sangat tidak setuju sampai sangat setuju. Apabila responden sangat tidak setuju memiliki skor satu dan semakin ke atas akan bermakna sangat setuju dengan skor tujuh. Selanjutnya untuk pernyataan negative memiliki rentang skor satu sampai tujuh dengan pilihan jawaban sangat setuju sampai sangat tidak setuju. Apabila responden sangat setuju memiliki skor satu dan semakin ke atas akan bermakna sangat tidak setuju dengan skor tujuh. Setiap jawaban responden dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang dapat diungkapkan dengan kata-kata sebagai berikut: Tabel III.3 Alternatif Jawaban Kuesioner Kompetensi Guru Alternatif Jawaban Positif Negatif Sangat Setuju SS 7 1 Setuju S 6 2 Agak Setuju AS 5 3 Netral N 4 4 Agak Tidak Setuju ATS 3 5 Tidak Setuju TS 2 6 Sangat Tidak Setuju STS 1 7 Tabel III.4 Alternatif Jawaban Kuesioner Kepuasan Belajar Siswa Sangat Puas SP 7 Puas P 6 Agak puas AP 5 Netral N 4 Agak Tidak Puas ATP 3 Tidak Puas AP 2 Sangat Tidak Puas STP 1

G. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner

Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.

2. Dokumentasi

Pengumpulan data dengan dokumentasi yaitu metode pengumpulan data dengan melihat catatan-catatan yang ada diinstansi pendidikan atau sekolah yang berhubungan dengan penelitian. Dalam hal ini adalah guru dan identitas siswa. Guru dan siswa digunakan sebagai sumber yang diteliti

H. Teknik Pengujian Instrumen 1. Uji Validitas

Uji validitas instrumen dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh instrumen penelitian mampu mencerminkan isi sesuai dengan hal dan sifat yang diukur. Artinya, setiap butir instrumen telah benar-benar menggambarkan keseluruhan isi atau sifat bangun konsep konstruk teori yang menjadi dasar penyusunan instrumen. Untuk pengujian ini digunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar seperti berikut: r xy = ∑ ∑ ∑ { ∑ ∑ }{ ∑ ∑ } Keterangan: r xy = Koefisien korelasi antara X dan Y X = Jumlah alternatif jawaban pada keseluruhan pertanyaan Y = Jumlah total seluruh alternatif jawaban pada keseluruhan pernyatan N = Banyaknya sampel yang diuji Untuk mengetahui validitas instrumen, terlebih dahulu item instrumen diujicobakan pada 41 responden di SMA Negeri 2 Wates, yaitu kelas XII IPS 1 dan XII IPS 2. Dalam pengujian validitas dicari koefisien validitas yang diperoleh dengan jalan mengkorelasikan skor yang ada dengan skor total. Setiap item pernyataan dalam kuesioner dikatakan valid apabila r hitung lebih besar daripada r tabel . Penulis menggunakan taraf signifikansi 5. Uji validitas menggunakan sejumlah sampel berukuran n = 41 dan 59 item kuesioner yang dijawab oleh responden dengan dk = n-2 dk=41–2=39, sehingga r tabel 0,05;39=0,308. Untuk menentukan apakah instrumen ini valid atau tidak maka ketentuannya sebagai berikut: - Jika r hitung lebih besar dari r tabel , maka instrumen dikatakan valid. - Jika r hitung lebih kecil dari r tabel , maka instrumen dikatakan tidak valid. Berdasarkan hasil pengukuran validitas dari setiap item, diketahui dari sebanyak 39 item mengenai persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi memperlihatkan bahwa 35 item dinyatakan valid, sedangkan 4 item dinyatakan tidak valid karena r hitung lebih kecil dari r tabel . Dengan diperolehnya butir yang tidak valid ini maka penulis memperbaiki secara konstruk. Sehingga pada variabel kompetensi guru akuntansi yang digunakan untuk penelitian sesungguhnya adalah yang sudah diperbaiki secara konstruk.