a.2. Fase Luteal
Kadar estrogen yang tinggi akan menghambat produksi FSH. Kemudian kadar estrogen mulai menurun. Setelah oosit terlepas dari folikel deGraf, lapisan granulosa
menjadi banyak mengandung pembuluh darah dan berubah menjadi korpus luteum yang berwarna kuning pada ovarium. Korpus luteum terus mensekresi sejumlah kecil
estrogen dan progesteron yang makin lama semakin meningkat.
24
b. Siklus Endometrium
17, 25, 26
Siklus menstruasi endometrium terdiri dari 4 fase, yaitu:
b.1. Fase Menstruasi
Dalam fase ini endometrium dilepaskan dari dinding uterus disertai perdarahan. Hanya stratum basale yang tinggal utuh. Darah menstruasi mengandung
darah vena dan arteri dengan sel-sel darah merah dalam hemolisis atau aglutinasi, sel- sel epitel dan stroma yang mengalami disintegrasi dan otolisis, dan sekret dari uterus,
serviks, dan kelenjar-kelenjar vulva, berlangsung 3-4 hari.
b.2. Fase Proliferasi
Fase proliferasi merupakan periode pertumbuhan cepat yang berlangsung sejak hari ke-lima hingga ovulasi, misalnya hari ke-10 siklus 24 hari, hari ke-14
siklus 28 hari, atau hari ke-18 sikus 32 hari. Permukaan endometrium secara lengkap akan kembali normal dalam empat hari atau menjelang perdarahan berhenti. Sejak
saat ini, terjadi penebalan 8 sampai 10 kali lipat, yang berakhir saat ovulasi. Fase proliferasi bergantung dari stimulasi estrogen yang berasal dari folikel ovarium.
Universitas Sumatera Utara
b.3. Fase Sekresi
Fase sekresi berlangsung sejak hari ovulasi sampai sekitar tiga hari sebelum periode menstruasi berikutnya. Setelah ovulasi, diproduksi lebih banyak progesteron
sehingga terlihat endometrium yang edematosa, vaskular, dan fungsional. Pada akhir sekresi, endometrium sekretorius yang matang dengan sempurna mencapai ketebalan
seperti beludru yang tebal dan halus. Endometrium menjadi kaya darah dan sekresi kelenjar, tempat yang sesuai untuk melindungi dan memberi nutrisi ovum yang
dibuahi.
b.4. Fase Iskemi
Implantasi nidasi ovum yang dibuahi terjadi sekitar 7-10 hari setelah ovulasi. Apabila tidak terjadi pembuahan atau implantasi korpus luteum badan
kuning yang mensekresi estrogen dan progesteron menyusut. Seiring penurunan kadar estrogen dan progesteron yang cepat, arteri spiral menjadi spasme. Selama fase
iskemi, suplai darah ke endometrium fungsional berhenti dan terjadi nekrosis. Lapisan fungsional berpisah dari lapisan basal dan perdarahan menstruasi dimulai,
menandai hari pertama siklus berikutnya.
2.3.4. Lama Menstruasi
Lama menstruasi didefinisikan sebagai jumlah hari yang diperlukan dari mulai mengeluarkan darah menstruasi sampai perdarahan berhenti dalam 1 siklus
menstruasi. Lama menstruasi dibedakan menjadi 3 yaitu hipomenorea apabila lama menstruasi 2 hari, normal: lama menstruasi antara 2-8 hari, dan hipermenorea
menorrhagia: lama menstruasi 8 hari.
27
Universitas Sumatera Utara
Rata-rata banyaknya darah yang hilang pada wanita normal selama satu periode menstruasi telah ditentukan oleh beberapa kelompok peneliti, yaitu 25-60 ml.
Konsentrasi Hb normal 14 gr per dl dan kandungan besi Hb 3,4 mg per g, volume darah ini mengandung 12-29 mg besi dan menggambarkan kehilangan darah yang
sama dengan 0,4 sampai 1,0 mg besi untuk setiap hari siklus tersebut atau 150 sampai 400 mg per tahun.
17
2.3.5. Gangguan Menstruasi
Menstruasi pada awalnya terjadi secara tidak teratur sampai mencapai umur 18 tahun setelah itu harus sudah teratur. Menstruasi dianggap normal jika terjadi
dengan interval 22-35 hari dari hari pertama menstruasi sampai pada permulaan periode menstruasi berikutnya dan pengeluaran darah menstruasi berlangsung 1-8
hari. Jumlah rata-rata hilangnya darah selama menstruasi adalah 50 ml 20-80 ml.
19
Gangguan menstruasi paling umum terjadi pada awal dan akhir masa reproduktif, yaitu di bawah usia 19 tahun dan di atas 39 tahun. Gangguan ini mungkin
berkaitan dengan perubahan siklus menstruasi, lamanya siklus menstruasi, atau jumlah dan lamanya menstruasi. Seorang wanita dapat mengalami gangguan itu.
21, 30
a. Perubahan pada lamanya siklus menstruasi
19, 21
a.1. Polimenorea
Polimenorea adalah siklus menstruasi yang pendek dari biasanya kurang dari 21 hari pendarahan. Polimenorea dapat disebabkan oleh gangguan hormonal yang
mengakibatkan gangguan ovulasi, akan menjadi pendeknya masa luteal. Penyebabnya ialah kongesti ovarium karena peradangan, endometritis, dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
a.2. Oligomenorea