b.3. Cara Kerja
Cara kerja mini pil yaitu dengan menekan sekresi gonadotropin dan sintesis steroid seks di ovarium. Endometrium mengalami transformasi lebih awal sehingga
implantasi menjadi lebih sulit. Lendir serviks mengental sehingga menghambat penetrasi sperma. Pada penggunaan jangka panjang minipil dapat mempengaruhi
motilitas tuba, fertilisasi, serta transportasi sperma. Motilitasi tuba beresiko terjadinya kehamilan ektopik menjadi lebih besar.
5, 15
b.4. Efektivitas
Bagi ibu yang masih menyusui, sampai sembilan bulan pertama post partum keefektifan pil ini mencapai 98,5. Bagi ibu yang tidak menyusui, atau ibu dalam
masa interval, keefektifannya turun menjadi 96. Apabila digunakan secara konsisten dan benar, efektivitasnya akan lebih tinggi.
10, 14
b.5. Keuntungan
Minipil sangat efektif bila digunakan secara benar. Tidak mengganggu hubungan seksual dan tidak mempengaruhi ASI. Apabila pemakaian dihentikan
kesuburan cepat kembali. Efek samping yang disebabkan sedikit sehingga nyaman dan mudah digunakan.
5
b.6. Kerugian
5, 10
Hampir 30-60 mengalami gangguan menstruasi perdarahan sela, spotting, amenorea. Terjadinya peningkatan berat badan. Harus digunakan setiap hari pada
waktu yang sama. Bila lupa satu pil saja kegagalan menjadi lebih besar. Payudara menjadi tegang, mual, pusing, dermatitis dan timbul jerawat. Resiko kehamilan
ektopik cukup tinggi 4 dari 100 kehamilan, tetapi resiko ini lebih rendah jika
Universitas Sumatera Utara
dibandingkan dengan wanita yang tidak menggunakan minipil. Efektifitas minipil menjadi lebih rendah bila digunakan bersamaan dengan obat tuberkulosis atau obat
epilepsi.
2.2.4. Kontrasepsi Suntik
Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi yang diberikan kepada wanita yang mendapat suntikan periodik untuk mencegah kehamilan. Suntikan progestin pertama
di temukan pada awal tahun 1950 an, yang pada mulanya digunakan untuk pengobatan endometriosis dan Kanker endometrium Carcinoma endometri. Baru
pada awal tahun 1960, uji klinis penggunaan suntikan progestin untuk keperluan kontrasepsi dilakukan.Terdapat dua jenis suntikan progestin yang dipakai, yakni depo
medroksiprogesteron asetat dan depo noretisteron enantat. Sedangkan untuk suntikan depo estrogen-progesteron Cyclofem ditemukan pada tahun 1960 an. Penambahan
estrogen pada obat kontrasepsi progesteron ternyata dapat memperbaiki siklus menstruasi.
10
a. Suntikan Kombinasi
a.1. Jenis Suntikan Kombinasi
Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat dan 5 mg Estradiol Sipinoat yang diberikan injeksi I.M. sebulan sekali Cyclofem, dan
50 mg Noretindron Enantat dan 5 mg Estradiol Valerat.
5
a.2. Cara Kerja
Cara kerja suntikan kombinasi yaitu dengan cara menekan ovulasi membuat lendir serviks menjadi kental sehingga penetrasi sperma terganggu. Terjadinya
Universitas Sumatera Utara
perubahan pada endometrium atrofi menyebabkan implantasi terganggu dan menghambat teransportasi gamet oleh tuba.
5
a.3. Efektivitas
Bila digunakan dengan semestinya keefektifan suntik kombinasi sangat tinggi yaitu 0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan.
14
a.4. Keuntungan
Resiko terhadap kesehatan kecil, tidak berpengaruh pada hubungan suami istri, tidak diperlukan pemeriksaan dalam, dapat mengurang jumlah perdarahan dan
nyeri saat menstruasi. Memiliki khasiat untuk pencegahan kanker ovarim dan kanker endometrium.
5
a.5. Kerugian
Terjadi perubahan pola menstruasi seperti tidak teratur, perdarahan bercak spotting, atau perdarahan sela sampai 10 hari. Mual sakit kepala, nyeri payudara
ringan, dan keluhan seperti ini akan hilang setelah suntikan kedua atau ketiga. Akseptor harus kembali setiap 30 hari menyebabkan ketergantungan akseptor
terhadap pelayanan kesehatan. Efektifitasnya akan berkurang jika digunakan bersamaan dengan obat epilepsi dan obat tuberkulosis. Terjadi penambahan berat
badan dan kemungkinan terlambatnya kesuburan setelah penghentian pemakaian. Dapat menyebabkan efek samping yang serius seperti serangan jantung, stroke,
bekuan darah pada paru dan otak, dan kemungkinan timbulnya tumor hati.
5
b. Suntikan Progestin