Tabel 4.15 menunujukkan bahwa prevalens rate gangguan menstruasi pada ibu PUS setelah menggunakan kontrasepsi di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan
Denai tahun 2014 berdasarkan hasil survey dalam satu bulan terakhir dari hasil penelitian adalah 66,2.
4.3. Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen bebas dengan variabel dependen terikat. Analisis ini dilakukan dengan
menggunakan uji Chi-Square pada tingkat kepercayaan 95 α = 0,05, sehingga apabila ditemukan hasil analisis statistik p 0,05 maka variabel tersebut dinyatakan
berhubungan secara signifikan.
4.3.1. Hubungan Jenis Kontrasepsi Hormonal Terhadap Gangguan Pola Menstruasi
Tabel 4.16. Tabulasi Silang Hubungan Kontrasepsi Hormonal
Terhadap Gangguan
Pola Menstruasi
di Kelurahan
Binjai Kecamatan Medan Denai
Tahun 2014
Jenis Kontrasepsi
Pola Menstruasi
Jumlah χ
2
p RP
95 CI
Teratur Tidak Teratur
f F
f
Progestin 5
2,9 74
42,5 79
45,4 71,199
0,001 3,07
2,25-4,19 Kombinasi
66 37,9
29 16,7
95 54,6
Jumlah 71
40,8 103
59,2 174
100
RP : Ratio Prevalens Berdasarkan tabel 4.16 pada variabel jenis kontrasepsi dapat dilihat bahwa
proporsi pola menstruasi teratur pada ibu PUS yang menggunakan kontrasepsi progestin adalah 2,9, sedangkan ibu PUS yang menggunaakan kontrasepsi
kombinasi adalah 37,9. Proporsi pola menstruasi tidak teratur pada ibu PUS yang
Universitas Sumatera Utara
menggunakan kontrasepsi progestin adalah 42,5 sedangkan ibu PUS yang menggunakan kontrasepsi kombinasi adalah 16,7.
Berdasarkan hasil analisis statistik dengan uji Chi Square diperoleh nilai p 0,05. Hal ini menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara jenis kontrasepsi
hormonal dengan gangguan pola menstruasi pada ibu PUS di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai tahun 2014. RP pola menstruasi tidak teratur pada ibu PUS
yang menggunakan jenis kontrasepsi hormonal adalah 3,07 dengan 95 CI : 2,25- 4,18.
4.3.2. Hubungan Jenis Kontrasepsi Hormonal Terhadap Gangguan Lama Menstruasi di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai tahun 2014
Tabel 4.17. Tabulasi Silang Hubungan Kontrasepsi Hormonal Terhadap
Gangguan Lama
Menstruasi di
Kelurahan Binjai
Kecamatan Medan Denai Tahun 2014
Jenis Kontrasepsi
Ganggunan Lama Menstruasi
Jumlah χ
2
p RP
95 CI
Terganggu Tidak
Terganggu
f F
f
Progestin 68
35,8 19
10 87
45,8 41,955
0,001 2,52
1,85-3,42 Kombinasi
32 16,8
71 37,4
103 54,2
Jumlah 100
52,6 90
47,4 190
100
RP : Ratio Prevalens Berdasarkan tabel 4.17 pada variabel jenis kontrasepsi dapat dilihat bahwa
proporsi lama menstruasi yang terganggu pada ibu PUS yang menggunakan kontrasepsi progestin adalah 35,8, sedangkan ibu PUS yang menggunakan
kontrasepsi kombinasi adalah 16,8. Proporsi lama menstruasi tidak terganggu pada ibu PUS yang menggunakan kontrasepsi progestin 10, sedangkan ibu PUS yang
menggunakan kontrasepsi kombinasi adalah 37,4.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil analisis statistik dengan uji Chi Square diperoleh nilai p 0,05. Hal ini menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara jenis kontrasepsi
hormonal dengan gangguan lama menstruasi pada ibu PUS di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai tahun 2014. RP lama menstruasi terganggu pada ibu PUS
yang menggunakan jenis kontrasepsi hormonal adalah 2,516 dengan 95 CI: 1,848- 3,424.
4.3.3. Hubungan Jenis Kontrasepsi Hormonal terhadap Gangguan Siklus Menstruasi di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai tahun 2014
Tabel 4.18. Tabulasi Silang Hubungan Kontrasepsi Hormonal
Terhadap Gangguan Siklus Menstruasi di Kelurahan
Binjai Kecamata Medan Denai Tahun 2014
Jenis Kontrasepsi
Siklus Menstruasi
Jumlah χ
2
p RP
95 CI
Terganggu Tidak
Terganggu
f F
f
Progestin 80
43,7 8
4,4 88
48,1 67,064
0,001 2,88
2,13-3,89 Kombinasi
30 16,4
65 35,5
95 51,9
Jumlah 110
60,1 73
39,9 183
100
RP : Ratio Prevalens Berdasarkan tabel 4.18 pada variabel jenis kontrasepsi dapat dilihat bahwa
proporsi siklus menstruasi yang terganggu pada ibu PUS yang menggunakan kontrasepsi progestin adalah 43,7, sedangkan ibu PUS yang menggunakan
kontrasepsi kombinasi adalah 16,4. Proporsi siklus menstruasi tidak terganggu pada ibu PUS yang menggunakan kontrasepsi progestin 4,4, sedangkan ibu PUS yang
menggunakan kontrasepsi kombinasi adalah 35,5. Berdasarkan hasil analisis statistik dengan uji Chi Square diperoleh nilai
p 0,05. Hal ini menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara jenis kontrasepsi
Universitas Sumatera Utara
hormonal dengan gangguan siklus menstruasi pada ibu PUS di Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai tahun 2014. RP siklus menstruasi terganggu pada ibu PUS
yang menggunakan jenis kontrasepsi hormonal adalah 2,88 dengan 95 CI: 2,13- 3,89.
4.3.4. Hubungan Jenis Kontrasepsi Hormonal terhadap Kejadian Spotting di