Analisis Data 1. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

a. Uji Normalitas

Dalam pengujian normalitas peneliti menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov yang memusatkan perhatian pada penyimpangan deviasi terbesar. Berikut ini disajikan tabel ringkasan hasil pengujian normalitas lampiran IV hal 127: Tabel 5.6 Hasil Pengujian Normalitas Variabel Asymp.sig α Kesimpulan Minat belajar siswa 0,100 0,05 Normal Lingkungan belajar di Keluarga 0,98 0,05 Normal Lingkungan belajar di Sekolah 0,52 0,05 Normal Lingkungan belajar di Masyarakat 0,71 0,05 Normal Prestasi belajar siswa 0,57 0,05 Normal Hasil pengujian normalitas untuk variabel minat belajar siswa menunjukkan bahwa nilai probabilitas = 0,100 α = 0,05 berarti distribusi data variabel minat belajar siswa normal. Lingkungan belajar di keluarga menunjukkan bahwa nilai probabilitas = 0,98 α = 0,05 berarti distribusi data variabel lingkungan belajar di keluarga normal. Lingkungan belajar di sekolah menunjukkan bahwa nilai probabilitas = 0,52 α = 0,05 berarti distribusi data variabel lingkungan belajar di sekolah normal. Hasil pengujian normalitas untuk variabel lingkungan belajar di masyarakat menunjukkan bahwa nilai probabilitas = 0,71 α = 0,05 berarti distribusi data variabel lingkungan belajar di masyarakat normal. Hasil pengujian normalitas untuk variabel prestasi belajar menunjukkan bahwa nilai probabilitas = 0,57 α = 0,05 berarti distribusi data variabel prestasi belajar normal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data tentang variabel minat belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah, lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa di SMA Negeri 2 Klaten berdistribusi normal.

b. Uji Linieritas

Pengujian linieritas dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan program SPSS. Berikut ini disajikan rangkuman hasil pengujian linieritas lampiran IV hal 122: Tabel 5.7 Rangkuman Hasil Uji Linieritas Variabel Bebas Variabel Terikat df F Hitung F Tabel Kesimpulan Minat belajar siswa Prestasi belajar 16:234 0,567 1,690 Linier Lingkungan belajar di keluarga Prestasi belajar 21:229 1,310 1,600 Linier Lingkungan belajar di sekolah Prestasi belajar 27:223 0,993 1,540 Linier Lingkungan belajar di masyarakat Prestasi belajar 19:231 0,908 1,630 Linier 1. Pengujian linieritas untuk hubungan minat belajar siswa dan prestasi belajar diperoleh nilai F hitung sebesar 0,567 sedangkan nilai F tabel dengan db pembilang 16 dan penyebut 234 dengan taraf signifikan 5 diperoleh nilai F sebesar 1,690. Dengan demikian disimpulkan bahwa hubungan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar adalah linier. 2. Pengujian linieritas untuk hubungan lingkungan belajar di keluarga dan prestasi belajar diperoleh nilai F hitung sebesar 1,310 sedangkan nilai F tabel dengan db pembilang 21 dan penyebut 229 dengan taraf signifikan 5 diperoleh nilai F sebesar 1,600. Dengan demikian disimpulkan bahwa hubungan antara lingkungan belajar di keluarga dengan prestasi belajar adalah linier. 3. Pengujian linieritas untuk hubungan lingkungan belajar di sekolah dan prestasi belajar diperoleh nilai F hitung sebesar ,0,993 sedangkan nilai F tabel dengan db pembilang 27 dan penyebut 223 dengan taraf signifikan 5 diperoleh nilai F sebesar 1,540. Dengan demikian disimpulkan bahwa hubungan antara lingkungan belajar di sekolah dengan prestasi belajar adalah linier. 4. Pengujian linieritas untuk hubungan lingkungan belajar di masyarakat dan prestasi belajar diperoleh nilai F hitung sebesar 0,908 sedangkan nilai F tabel dengan db pembilang 19 dan penyebut 231 dengan taraf signifikan 5 diperoleh nilai F sebesar 1,630. Dengan demikian disimpulkan bahwa hubungan lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar adalah linier. 2. Pengujian Hipotesis Dalam penelitian ini terdapat lima hipotesis yang akan diuji. Pengujian hipotesis pertama sampai dengan keempat menggunakan rumus korelasi product moment . Sedangkan untuk menguji hipotesis kelima digunakan analisis regresi ganda. Berikut ini disajikan hasil-hasil pengujian hipotesis: a. Hubungan Minat Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Siswa. 1. Rumusan Hipotesis Ho: Tidak ada hubungan positif minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa Ha: Ada hubungan positif minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa. 2. Hasil Pengujian Hipotesis Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa adalah 0,206 lampiran IV haL 122. nilai koefisien korelasi tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa. Derajat hubungan minat belajar siswa dengan prestasi belajar tersebut dikategorikan rendah. Hal ini berarti semakin rendah minat belajar siswa, semakin rendah prestasi belajar siswa. Hasil pengujian signifikansi menunjukkan nilai t hitung sebesar 2,229 lampiran IV hal 128. Apabila t hitung tersebut dibandingkan dengan t tabel pada dk=252-2 = 1,650, maka berarti Ho ditolak. Artinya, ada hubungan positif antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar. b. Hubungan Lingkungan Belajar di Keluarga dengan Prestasi Belajar Siswa. 1. Rumusan Hipotesis Ho: Tidak ada hubungan positif lingkungan belajar di keluarga dengan prestasi belajar siswa Ha: Ada hubungan positif lingkungan belajar di keluarga dengan prestasi belajar siswa 2. Hasil Pengujian Hipotesis Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi lingkungan belajar siswa di keluarga dengan prestasi belajar siswa adalah 0,256 lampiran IV hal 123. Nilai koefisien korelasi tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara lingkungan belajar di keluarga dengan prestasi belajar siswa. Derajat hubungan lingkungan belajar di keluarga dengan prestasi belajar tersebut dikategorikan rendah. Hal ini berarti semakin rendah lingkungan belajar di keluarga, semakin rendah prestasi belajar siswa. Hasil pengujian signifikansi menunjukkan nilai t hitung sebesar 1,714 lampiran IV hal 128. Apanila t hitung tersebut dibandingkan dengan t tabel pada dk=252-2 = 1,650 maka berarti Ho ditolak. Artinya, ada hubungan positif antara lingkungan belajar di keluarga dengan prestasi belajar. c. Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dengan Prestasi Belajar Siswa. 1. Rumusan Hipotesis Ho: Tidak ada hubungan positif lingkungan belajar di sekolah dengan prestasi belajar siswa Ha: Ada hubungan positif lingkungan belajar di sekolah dengan prestasi belajar siswa 2. Hasil Pengujian Hipotesis Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi lingkungan belajar siswa di keluarga dengan prestasi belajar siswa adalah 0,254 lampiran IV hal 125. Nilai koefisien korelasi tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara lingkungan belajar di sekolah dengan prestasi belajar siswa. Derajat hubungan lingkungan belajar di sekolah dengan prestasi belajar dikategorikan rendah. Hal ini berarti semakin rendah lingkungan belajar di sekolah, semakin rendah prestasi belajar siswa. Hasil pengujian signifikansi menunjukkan nilai t hitung sebesar 1,845 lampiran IV hal 128. Apabila t hitung tersebut dibandingkan dengan t tabel pada dk=252-2 = 1,650, maka berarti Ho ditolak. Artinya, ada hubungan positif antara lingkungan belajar di sekolah dengan prestasi belajar. d. Hubungan Lingkungan Belajar di Masyarakat dengan Prestasi Belajar Siswa. 1. Rumusan Hipotesis Ho: Tidak ada hubungan positif lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa Ha: Ada hubungan positif lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa 2. Hasil Pengujian Hipotesis Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi lingkungan belajar siswa di masyarakat dengan prestasi belajar siswa adalah 0,273 lampiran IV hal 126. Nilai koefisien korelasi tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa. Derajat hubungan lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar tersebut dikategorikan rendah. Hal ini berarti semakin rendah lingkungan belajar di masyarakat, semakin rendah prestasi belajar siswa. Hasil pengujian signifikansi menunjukkan nilai t hitung sebesar 4,123 lampiran IV hal 128. Apabila t hitung tersebut dibandingkan dengan t tabel pada dk=252-2 = 1,650, maka berarti Ho ditolak. Artinya, ada hubungan positif antara lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar. e. Hubungan antara lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah, dan lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa. 1. Rumusan Hipotesis Ho: Tidak ada hubungan positif minat belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah, dan lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa Ha: Ada hubungan positif minat belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah, dan lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa 2. Hasil Pengujian Hipotesis Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi minat belajar siswa, lingkungan belajar siswa di keluarga, lingkungan belajar siswa di sekolah, lingkungan belajar siswa di masyarakat dengan prestasi belajar siswa adalah 0,326 lampiran IV hal 128. Nilai koefisien regresi ganda tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan positif minat belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah, lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa. Derajat hubungan minat belajar siswa, lingkungan belajar siswa di keluarga, lingkungan belajar siswa di sekolah, lingkungan belajar siswa di masyarakat dengan prestasi belajar siswa tersebut dikategorikan rendah. Hal ini berarti semakin rendah minat belajar siswa, lingkungan belajar siswa di keluarga, lingkungan belajar siswa di sekolah, lingkungan belajar siswa di masyarakat, semakin rendah prestasi belajar siswa. Hasil pengujian signifikansi menunjukkan nilai F hitung sebesar 7,330 lampiran IV hal 128. apabila F hitung pada taraf signifikasi 5, db pembilang 4 dan db penyebut 247 lebih besar daripada F tabel 2,410 maka berarti Ho ditolak. Artinya, ada hubungan positif minat belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah, lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa.

C. Pembahasan

1. Hubungan Minat Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Siswa. Hasil penelitian menyatakan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa. Hubungan yang positif antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa didukung oleh hasil perhitungan nilai koefisien korelasi r sebesar 0,206 dan hasil analisis uji t yang menunjukkan nilai t hitung 2,229 lebih besar dari t tabel 1,650. Derajat hubungan variabel minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa dikategorikan rendah. Deskripsi minat belajar di SMUN 2 Klaten menunjukkan tinggi, hal ini tampak dari ketertarikan siswa belajar sebesar 118 siswa 46,82. Sedangkan prestasi belajar siswa di SMUN 2 Klaten menunjukkan tinggi, hal ini tampak dari 244 siswa 96,83 yang memiliki prestasi belajar tinggi. Minat belajar siswa tersebut dikategorikan tinggi, karena adanya rasa ketertarikan, rasa suka terhadap mata pelajaran dan keinginan untuk memiliki sesuatu. Siswa yang mengerjakan suatu pekerjaan dengan disertai minat sebelumnya, pada umumnya akan memperoleh hasil yang lebih baik dari pada siswa yang tidak berminat sebelumnya. Siswa dengan tingkat minat yang tinggi akan memperoleh prestasi belajar yang tinggi. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Maria Ewaldina 2000 dan Christina Yayuk Purwandari 2000 yang menemukan bahwa minat belajar siswa berhubungan positif dengan prestasi belajar siswa. Hal ini disebabkan siswa memiliki sikap yang baik dalam mengikuti pelajaran, ketertarikan terhadap suatu hal, perhatian terhadap pelajaran, suasana pelajaran, rasa suka terhadap suatu objek dan keinginan yang besar terhadap suatu hal mendorong siswa untuk lebih berprestasi dalam belajar. 2. Hubungan antara Lingkungan Belajar di Keluarga dengan Prestasi Belajar Siswa. Hasil penelitian menyatakan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar di keluarga dengan prestasi belajar siswa. Hubungan yang positif antara lingkungan belajar di keluarga dengan prestasi belajar siswa diperkuat oleh hasil perhitungan nilai koefisien korelasi r sebesar 0,256 dan hasil analisis uji t yang menunjukkan hubungan nilai t hitung 1,714 lebih besar dari t tabel 1,650.

Dokumen yang terkait

Media Belajar dan Prestasi Belajar (Pengaruh Media Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas III-IPA SMA NEGERI 2 MEDAN)”

0 49 123

Komunikasi Antarpribadi Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa (Studi Kasus tentang Komunikasi Antarpribadi Guru – Siswa terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 8 Medan)

8 70 93

Persepsi siswa tehadap kepribadian guru hubungannya dengan minat belajar siswa pada mata pelajaran PAI : ( studi kasus di kelas VIII SMPN 3 Bogor )

0 58 118

Hubungan pergaulan lingkungan sekolah dengan prestasi belajar siswa pada pelajaran IPS (studi penelitian di SMP Negeri 6 kota Tangerang Selatan)

0 9 131

Hubungan antara komunikasi orang tua dan siswa dengan prestasi belajar siswa : studi penelitian pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Pamulang

0 5 94

Korelasi antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran al-qur’an hadits di Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh

2 7 91

Hubungan lingkungan belajar siswa dengan prestasi belajar siswa : studi kasus pada siswa Kelas III Santa Maria I, Cirebon.

0 1 155

Hubungan antara motivasi belajar siswa dan lingkungan belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus SMK Kristen 2 Klaten.

0 0 2

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

0 0 153

HUBUNGAN MINAT BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada Siswa Kelas III SMA Negeri 2 Klaten SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Aku

0 0 177