Pembahasan ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Sedangkan prestasi belajar siswa di SMUN 2 Klaten menunjukkan tinggi, hal ini tampak dari 244 siswa 96,83 yang memiliki prestasi belajar
tinggi. Minat belajar siswa tersebut dikategorikan tinggi, karena adanya rasa ketertarikan, rasa suka terhadap mata pelajaran dan keinginan untuk
memiliki sesuatu. Siswa yang mengerjakan suatu pekerjaan dengan disertai minat sebelumnya, pada umumnya akan memperoleh hasil yang
lebih baik dari pada siswa yang tidak berminat sebelumnya. Siswa dengan tingkat minat yang tinggi akan memperoleh prestasi belajar yang tinggi.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Maria Ewaldina 2000 dan Christina Yayuk Purwandari 2000 yang menemukan bahwa
minat belajar siswa berhubungan positif dengan prestasi belajar siswa. Hal ini disebabkan siswa memiliki sikap yang baik dalam mengikuti pelajaran,
ketertarikan terhadap suatu hal, perhatian terhadap pelajaran, suasana pelajaran, rasa suka terhadap suatu objek dan keinginan yang besar
terhadap suatu hal mendorong siswa untuk lebih berprestasi dalam belajar. 2. Hubungan antara Lingkungan Belajar di Keluarga dengan Prestasi Belajar
Siswa. Hasil penelitian menyatakan bahwa ada hubungan yang positif dan
signifikan antara lingkungan belajar di keluarga dengan prestasi belajar siswa. Hubungan yang positif antara lingkungan belajar di keluarga
dengan prestasi belajar siswa diperkuat oleh hasil perhitungan nilai koefisien korelasi r sebesar 0,256 dan hasil analisis uji t yang
menunjukkan hubungan nilai t hitung 1,714 lebih besar dari t tabel 1,650.
Derajat hubungan variabel lingkungan belajar di keluarga dengan prestasi belajar siswa dikategorikan rendah.
Deskripsi lingkungan belajar siswa di keluarga terhadap siswa SMUN 2 Klaten menunjukkan baik, hal ini tampak dari 115 siswa
45,63 yang memiliki lingkungan belajar di keluarga baik. Sedangkan prestasi belajar siswa di SMUN 2 Klaten menunjukkan tinggi, hal ini
tampak dari 244 siswa 96,83 yang memiliki prestasi belajar tinggi. Lingkungan belajar di keluarga tersebut dikategorikan baik, karena
lingkungan belajar di keluarga memiliki peranan yang penting dalam membentuk pola hidup dan sikap anak itu sendiri. Adanya perhatian orang
tua dan bimbingan orang tua selama kegiatan belajar akan mendorong siswa untuk belajar dengan baik. Kondisi di keluarga yang tenang, cara
mendidik orang tua yang baik akan membantu siswa dalam belajar sehingga siswa dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Maria Ewaldina 2000 dan Alfonsa Mintarti 1998 yang menemukan
bahwa lingkungan belajar di keluarga memiliki hubungan positif dengan prestasi belajar siswa. Hal ini disebabkan siswa memiliki suasana keluarga
yang tenang, cara mendidik orang tua yang baik, pengertian orang tua, sikap dan kebiasaan orang tua, letak rumah yang strategis, faktor keutuhan
keluarga dan keadaan sosial ekonomi yang mendorong siswa untuk lebih berprestasi dalam belajar.
3. Hubungan antara Lingkungan Belajar di Sekolah dengan Prestasi Belajar Siswa.
Hasil penelitian menyatakan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar di sekolah dengan prestasi belajar
siswa. Hubungan yang positif antara lingkungan belajar di sekolah dengan dengan prestasi belajar siswa diperkuat oleh hasil perhitungan nilai
koefisien korelasi r sebesar 0,254 dan hasil analisis uji t yang menunjukkan hubungan nilai t hitung 1,845 lebih besar dari t tabel 1,650.
Derajat hubungan variabel lingkungan belajar di sekolah dengan prestasi belajar siswa dikategorikan rendah.
Deskripsi lingkungan belajar siswa di sekolah terhadap siswa SMUN 2 Klaten menunjukkan cukup baik, hal ini tampak dari 98 siswa
38,90 yang memiliki lingkungan belajar di sekolah cukup baik. Sedangkan prestasi belajar siswa di SMUN 2 Klaten menunjukkan tinggi,
hal ini tampak dari 244 siswa 96,83 yang memiliki prestasi belajar tinggi. Lingkungan belajar di sekolah tersebut dikategorikan cukup baik
karena lingkungan belajar di sekolah memiliki peranan yang penting dalam mendukung suasana belajar, hubungan yang baik dengan guru
maupun siswa, suasana sekolah yang baik dan sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah dapat membantu siswa untuk mencapai hasil yang
optimal, sehingga prestasi belajar yang diperoleh tinggi. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Maria Ewaldina
2000 dan Indrawati 1999 yang menemukan bahwa lingkungan belajar
di sekolah berhubungan positif dengan prestasi belajar siswa. Hal demikian disebabkan siswa yang memiliki hubungan yang baik antara
guru dengan siswa, dan siswa dengan teman-temannya sehingga dapat mempengaruhi semangat belajar dan hasil belajar belajar yang optimal,
keadaan gedung yang baik serta ketersediaan fasilitas belajar di sekolah yang lengkap dan dapat menunjang prestasi belajar siswa.
4. Hubungan antara Lingkungan Belajar di Masyarakat dengan Prestasi Belajar Siswa.
Hasil penelitian menyatakan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar
siswa. Hubungan yang positif antara lingkungan belajar di masyarakat dengan dengan prestasi belajar siswa diperkuat oleh hasil perhitungan
nilaiu koefisien korelasi r sebesar 0,273 dan hasil analisis uji t yang menunjukkan hubungan nilai t hitung 4,123 lebih besar dari t tabel 1,650.
Derajat hubungan variabel lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa dikategorikan rendah.
Deskripsi lingkungan belajar siswa di masyarakat terhadap siswa SMUN 2 Klaten menunjukkan cukup baik, hal ini tampak dari 107 siswa
42,46 yang memiliki lingkungan belajar di masyarakat cukup baik. Sedangkan prestasi belajar siswa di SMUN 2 Klaten menunjukkan tinggi,
hal ini tampak dari 244 siswa 96,83 yang memiliki prestasi belajar tinggi. Lingkungan belajar di masyarakat tersebut dikategorikan cukup
baik, karena masyarakat dapat membantu para siswa dengan menciptakan
suasana masyarakat yang mendukung belajar sehingga siswa dapat belajar dengan maksimal. Pergaulan di masyarakat dengan teman-teman akan
sangat mempengaruhi belajar siswa sehingga siswa dapat memperoleh prestasi yang baik.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Alfonsa Mintarti 1998 dan Maria Ewaldina 2000 yang menemukan bahwa
lingkungan belajar di masyarakat behubungan positif dengan prestasi belajar siswa. Hal ini disebabkan adanya jam belajar masyarakat,
pergaulan anak yang dikontrol orang tua sehingga tidak mengganggu belajar, dan memiliki hubungan yang baik dengan anggota masyarakat lain
yang dapat mendorong siswa untuk belajar dengan giat dengan memperoleh prestasi yang optimal.
5. Pegujian Hubungan Minat Belajar Siswa, Lingkungan Belajar di Keluarga, Lingkungan Belajar di Sekolah, dan Lingkungan Belajar di Masyarakat,
dengan Prestasi Belajar Siswa. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang positif antara
minat belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah, lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa.
Hal ini didukung hasil perhitungan nilai koefisien regresi ganda Rhitung = 0,326 dan hasil pengujian nilai F pada taraf 5 yang menunjukkan F
hitung diperoleh sebesar 7,330 sedangkan F tabel dengan derajat kebebasan db pembilang 4 dan db penyebut 247 sebesar 2,410. Derajat
hubungan minat belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan
belajar di sekolah, lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa dikategorikan rendah.
Deskripsi minat belajar di SMUN 2 Klaten menunjukkan tinggi, hal ini tampak dari ketertarikan siswa belajar sebesar 118 siswa 46,82,
lingkungan belajar siswa di keluarga terhadap siswa SMUN 2 Klaten menunjukkan baik, hal ini tampak dari 115 siswa 45,63 yang
memiliki lingkungan belajar di keluarga baik, lingkungan belajar siswa di sekolah terhadap siswa SMUN 2 Klaten menunjukkan cukup baik, hal ini
tampak dari 98 siswa 38,90 yang memiliki lingkungan belajar di sekolah cukup baik, lingkungan belajar siswa di masyarakat terhadap
siswa SMUN 2 Klaten menunjukkan cukup baik, hal ini tampak dari 107 siswa 42,46 yang memiliki lingkungan belajar di masyarakat cukup
baik. Rasa ketertarikan, adnya perhatian dari orang tua, suasana keluarga yang nyaman, adanya fasilitas yang mendukung di sekolah dan hubungan
yang baik dengan masyarakat sekitar akan mendorong siswa untuk memperoleh prestasi yang tinggi.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Alfonsa Mintarti 1998, Indrawati 1999, Maria Ewaldina 2000 dan Yayuk Purwandari
2000 yang menemukan bahwa minat belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah, lingkungan belajar di masyarakat
dengan prestasi belajar siswa minat belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah, lingkungan belajar di masyarakat
berhubungan positif terhadap prestasi belajar siswa.
74