9
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini akan membahas kajian pustaka, penelitian yang terdahulu atau relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis. Kajian pustaka berisi teori-teori yang
berkaitan dengan model pembelajaran, minat, kesadaran siswa akan nilai terkait dengan yang dipelajarinya, dan hakikat mata pelajaran PKn.
A. Kajian Pustaka
1. Teori-teori yang mendukung
a. Model Pembelajaran Berbasis Masalah PBM
1 Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah PBM
Model pembelajaran berbasis masalah merupakan model pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai titik pijak untuk melakukan kegiatan
pembelajaran lebih lanjut, sebagai kegiatan berpikir untuk menemukan solusi yang tepat.
Dutch dalam Amir 2009:21 mengatakan bahwa PBL merupakan metode instruksional yang menantang mahasiswa
agar “belajar untuk belajar”, bekerja sama dengan kelompok untuk mencari solusi bagi masalah yang nyata. Masalah
ini digunakan untuk mengaitkan rasa keingintahuan serta kemampuan análisis mahasiswa dan inisiatif atas materi pelajaran. PBL mempersiapkan siswa untuk
berpikir kritis dan análisis, dan untuk mencari serta menggunakan sumber pembelajaran yang sesuai.
Menurut Tan dalam Rusman 2011:227, pembelajaran berbasis masalah merupakan penggunaan berbagai macam kecerdasan yang diperlukan untuk
melakukan konfrontasi terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu yang baru dan kompleksitas yang ada.
Punaji Setyosari 2006: 1 menyatakan bahwa pembelajaran berbasis masalah adalah suatu metode atau cara pembelajaran yang ditandai oleh adanya
masalah nyata, a real-world problems sebagai konteks bagi siswa untuk belajar kritis dan ketrampilan memecahkan masalah dan memperoleh pengetahuan.
Ibrahim dan Nur dalam Rusman 2011:229 mengatakan bahwa pembelajaran berbasis masalah adalah suatu pendekatan pembelajaran yang
digunakan untuk merangsang berpikir tingkat tinggi siswa dalam situasi yang berorientasi pada masalah dunia nyata, termasuk di dalamnya belajar.
Moffit dalam Rusman 2011:230 mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis masalah adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan
masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah serta untuk memperoleh
pengetahuan dan konsep yang esensi dari materi pelajaran. Pembelajaran berbasis masalah mempunyai tujuan untuk mengembangkan
dan menerapkan kecakapan yang penting yaitu pemecahan masalah berdasarkan keterampilan belajar sendiri atau kerjasama kelompok dam memperoleh
pengetahuan yang luas. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis
masalah adalah pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata agar siswa dapat berpikir kritis dalam menemukan pengetahuan yang baru.
2 Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah
Tan dalam Rusman 2011:232 mengatakan bahwa karakteristik dalam PBM adalah permasalahan menjadi starting point dalam belajar. Permasalahan
yang diangkat merupakan permasalahan dunia nyata yang tidak terstruktur dan membutuhkan perspektif ganda multiple perspective. Selain itu juga menantang
pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, sikap, dan kompetensi yeng kemudian membutuhkan identifikasi kebutuhan belajar dan bidang baru dalam belajar.
Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama. Pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam, penggunaannya dan evaluasi sumber informasi
merupakan proses yang emosional dalam PBM. Belajar adalah kolaboratif, komunikasi, dan kooperatif. Pengembangan
keterampilan inquiry dan pemecahan masalah sama pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk mencari solusi dari sebuah permasalahan.
Keterbukaan proses dalam PBM meliputi sintesis dan integrasi dari sebuah proses belajar, dan PBM juga melibatkan evaluasi dan review pengalaman siswa dan
proses belajar.
3 Langkah Pembelajaran Berbasis Masalah
Menurut Amir 2009:24-26,ada tujuh langkah yang dilakukan dalam setiap kelompok kecil yaitu yang pertama mengklarifikasi istilah dan konsep yang
belum jelas. Setelah itu merumuskan masalah dan menganalisis masalah. Langkah selanjutnya adalah menata gagasan dan menganalisisnya secara sistematis.
Selanjutnya memformulasikan tujuan pembelajaran kemudian mencari informasi tambahan dan yang terakhir adalah mensintesa menggabungkan dan menguji
informasi baru, dan membuat laporan.
Langkah-langkah PBM menurut Ibrahim dan Nur 2000:13 dan Ismail 2002:1 dalam Rusman dapat diuraikan dalam tabel berikut :
Tabel 1: Langkah-langkah PBM
Fase Indikator
Tingkah Laku Guru
1
Orientasi siswa pada masalah
Menjelaskan tujuan
pembelajaran,menjelaskan logistik
yang diperlukan, dan memotivasi siswa
terlibat pada
aktivitas
pemecahan masalah
2 Mengorganisasi siswa untuk
belajar
Membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut
3 Membimbing pengalaman
individu atau kelompok
Mendorong siswa
untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,
melakukan eksperimen
untuk mendapatkan
penjelasan dan
pemecahan masalah
4 Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya
Membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan hasil karya yang
sesuai seperti laporan, dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan
temannya.
5 Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Membantu siswa untuk melakukan refleksi
atau evaluasi
terhadap penyelidikan mereka dengan proses
yang mereka gunakan
b. Minat