b. Minat
1 Pengertian Minat
Winkel  1984:30  menyatakan  minat  adalah  kecenderungan  yang    menetap terhadap objek untuk merasa tertarik pada bidanghal tertentu dan merasa senang
berkecimpung  dalam  bidang  itu.  Minat  sangat  berhubungan  dengan  perasaan siswa.  Perasaan  yang  berpengaruh  terhadap  semangat  dan  gairah  untuk  belajar.
Dengan perasaan, siswa dapat memperoleh pengalaman-pengalaman belajar yang diperolehnya.  Perasaan  senang  akan  menimbulkan  minat  yang  positif  atau  baik,
jika  perasaan  tidak  senang  maka  akan  menimbulkan  minat  yang  negatif  atau kurang baik.
Slameto 2010:57 mengemukakan bahwa minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Seiring dengan ini
Slameto 2010: 180 juga mennyatakan bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan  rasa  keterikatan  pada  suatu  hal  atau  aktivitas,  tanpa  ada  yang  menyuruh.
Minat  pada  dasarnya  adalah  penerimaan  akan  suatu  hubungan  antara  diri  sendiri dengan  sesuatu  di  luar  diri.  Semakin  kuat  atau  dekat  hubungan  tersebut,  maka
minat akan semakin kuat. Moh. Surya 2003:67 minat diartikan sebagai rasa senang atau tidak senang
dalam menghadapi suatu objek. Prinsip dasarnya ialah bahwa motivasi seseorang cenderung akan meningkat apabila yang bersangkutan memiliki minat yang besar
dalam melakukan tindakannya. Dari  beberapa  pengertian  minat  di  atas,  dapat  disimpulkan  bahwa  minat
adalah suatu ketertarikan atau perhatian pada suatu objek yang cenderung bersifat menetap  yang didalamnya  ada unsur rasa senang. Rasa tertarik pada suatu  objek
mempengaruhi  semangat  dan  gairah  terhadap  suatu  objek.  Semakin  tertarik dengan  suatu  objek,  maka  semakin  kuat  minat  terhadap  objek  tersebut  dimana
didalamnya terdapat unsure rasa senang terhadap objek tersebut.
2 Cara Meningkatkan Minat Siswa
Slameto  2010:180-181,  beberapa  ahli  pendidikan  berpendapat  bahwa  cara yang  paling  efektif  untuk  membangkitkan  minat  pada  suatu  subyek  yang  baru
adalah dengan menggunakan minat-minat siswa yang telah ada. Di  samping  memanfaatkan  minat  yang  telah  ada,  Tanner    Tanner  1975
dalam  Slameto  2010:181  menyarankan  agar  para  pengajar  juga  berusaha membentuk minat-minat baru pada diri siswa dengan jalan memberikan informasi
pada  siswa  mengenai  hubungan  antara  suatu  bahan  pengajaran  yang  akan diberikan  dengan  bahan  pengajaran  yang  lalu,  menguraikan  kegunaannya  bagi
siswa si masa yang akan datang. Sardiman  1986:95  menjelaskan  beberapa  cara  untuk  menciptakan  minat,
antara lain: a
Membangkitkan adanya suatu kebutuhan untuk belajar. b
Menghubungkan  pengalamannya  dengan  persoalan  atau  masalah  pada masa lampau.
c Memberi  kesempatan  kepada  siswa  untuk  berlomba  mendapatkan  hasil
yang lebih baik . d
Menggunakan berbagai macam cara mengajar
3 Ciri-ciri Minat
Hurlock  1995:115  menjelaskan  bahwa  ciri-ciri  minat  antara  lain  sebagai berikut.
a  Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental Pada dasarnya minat di semua bidang tetap berubah. Perubahan minat terjadi
selama  perubahan  fisik  dan  mental  siswa  berkembang.  Dengan  demikian perkembangan  fisik  dan  mental  seorang  siswa  akan  tumbuh  bersamaan  dengan
minat siswa. b Minat bergantung pada kesiapan belajar
Siswa  tidak  akan  mempunyai  minat  sebelum  mereka  siap  secara  fisik  dan mental  untuk  belajar.  Misalnya:  siswa  tidak  akan  mempunyai  minat  yang
sungguh-sungguh untuk belajar IPA, sampai siswa tersebut memiliki pengetahuan dan keinginan untuk belajar IPA sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
c  Minat bergantung pada kesempatan belajar Kesempatan untuk belajar bergantung pada lingkungan dan minat, baik siswa
maupun  orang  dewasa.  Minat  berasal  dari  lingkungan,  dimana  siswa  tinggal .
Lingkungan siswa sebagian besar terbatas pada rumah. Minat mereka tumbuh dari rumah. Dengan bertambah luasnya lingkup sosial, siswa lebih tertarik pada minat
orang  yang  berada  di  luar  rumah,  yang  mulai  mereka  kenal.  Jadi,  minat bergantung pada seseorang untuk mencari situasi baru untuk belajar.
d Perkembangan minat mungkin terbatas Ketidakmampuan fisik dan mental serta pengalaman sosial yang terbatas akan
membatasi  minat  siswa.  Misalnya  pada  siswa  yang  memiliki  cacat  fisik,  siswa tersebut  mungkin  mempunyai  minat  yang  terbatas  dibandingkan  dengan  teman
sebayanya yang memiliki perkembangan fisik normal.
e  Minat dipengaruhi pengaruh budaya Siswa  mendapat  kesempatan  dari  orang  tua,  guru,  dan  orang  dewasa  lain
untuk  belajar  mengenai  apa  saja  oleh  kelompok  budaya  mereka  yang  dianggap benar  atau  sesuai.  Dengan  demikian,  siswa  tidak  diberi  kesempatan  untuk
menekuni  minat  yang  mereka  anggap  tidak  sesuai.  Minat  siswa  tergantung  pada lingkup budayanya yang mereka tekuni dengan baik.
f  Minat berbobot emosional Bobot  emosional  merupakan  aspek  afektif  dari  minat  yang  menentukan
kekuatanya. Bobot emosional yang tidak menyenangkan akan melemahkan minat siswa. Sebaliknya, jika bobot emosional seorang siswa menyenangkan maka akan
memperkuat minat seorang siswa tersebut. g Minat itu egosentris
Sepanjang  masa  kanak-kanak,  bahwa  minat  itu  bersifat  egosentris.  Minat akan  menuntun  mereka  ke  arah  tujuannya.  Misalnya,  minat  siswa  pada  mata
pelajaran  tertentu,  kepandaian  mereka  di  bidang  tersebut  di  sekolah  menjadi langkah  penting  untuk  menuju  kedudukan  yang  baik  dan  menguntungkan  di
bidang yang diminati siswa.
4 Aspek-aspek Minat
Hurlock 1978: 116 menjelaskan adanya dua sapek minat belajar, yaitu : a  Aspek kognitif
Aspek  kognitif  didasarkan  atas  konsep  yang  dikembangkan  anak  mengenai bidang  yang  berkaitan  dengan  minat.  Sebagai  contoh,  bila  anak  menganggap
sekolah  sebagai  tempat  dimana  ia  dapat  belajar  tentang  semua  hal  yang  yang dapat  menimbulkan  rasa  ingin  tahu  mereka  sebagai  tempat  bagi  mereka  untuk
dapat  berinteraksi  dengan  teman  sebaya  yang  tidak  mereka  dapatkan  di  bangku prasekolah.
b Aspek afektif Aspek  afektif  atau  bobot  emosional  adalah  konsep  yang  membangun  aspek
kognitif  minat  yang  dinyatakan  dalam  sikap  terhadap  kegiatan  yang  ditimbulkan minat.  Seperti  halnya  aspek  kognitif,  aspek  afektif  juga  berkembang  dari
pengalaman pribadi.
c. Kesadaran Siswa Akan Nilai