Inventaris Peralatan Laboratorium Bahasa Inventaris Laboratorium Komputer

8. PROFIL PENDIDIKAN DAN PROFIL SEKOLAH 217 No. PERTANYAAN Pilihan Jawaban 20 Ada kelompok masyarakat yang membimbing kegiatan pemuda SL SR KD TP 21 Orang tua membimbing anakpemuda untuk melaksanakan ajaran agama SL SR KD TP 22 Orang tua memerhatikan jam belajar anak, minimal jam 19.00–21.00 SL SR KD TP 23 Orang tua mendukung anaknya untuk melanjutkan sekolah SL SR KD TP 24 Orang tua bedakan kesempatan pendidikan anak laki-laki dan perempuan SL SR KD TP 25 Aparat desa adakan kunjungan ke sekolah SL SR KD TP 26 Aparat kec. mengunjungi sekolah untuk mendukung sekolah SL SR KD TP Sampel format proil sekolah tersebut dapat dimodiikasi sesuai dengan kondisi masing-masing sekolah. Proil Sekolah diedit up-to-date dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan JuliAgustus sesuai data tahun ajaran baru dan pada bulan Januari menggunakan data akhir tahun yang baru berlalu. Isian Proil Sekolah yang diedit setiap 6 bulan dapat dimaknai sebagai perencanaan yang diusulkan dari bawah bottom- up planning oleh pemerintah kabupatenkota, khususnya Dinas Pendidikan. Format proil sekolah seperti ini digunakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu untuk melakukan “Pemetaan Pendidikan di Provinsi Bengkulu pada tahun 2013, yang meliputi PAUD, TKSDMI, SMPMTS, dan SMASMKMA. Bengkulu, 10 Agustus 2013 SK Pengangkatan Kepsek Kepala Sekolah, Nomor :………………….. Tglblnthn :………………….. TMT :………………….. …………………………… NIP ................................... No. Hp: …………………

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah Madrasah memberikan acuan bagi pengembangan kompetensi kepala sekolahmadrasah. Sementara Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Permendiknas Nomor 18 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah Madrasah. Dengan kedua standar tersebut, diharapkan seluruh kepala sekolahmadrasah di Indonesia memiliki kompetensi yang layak sebagai kepala sekolah. Guru, kepala sekolahmadrasah, dan pengawas sekolahmadrasah pada hakikatnya merupakan igur sentral dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan, baik pada level individu, kelompok, kelas, satuan pendidikan, maupun pada level wilayah binaan. Kebutuhan penyusunan proyeksi pengangkatan kepala sekolahmadrasah secara nyata memerlukan pendataan yang cermat dan akurat terkait dengan berbagai variabel penentunya. Telah menjadi keyakinan semua bangsa di dunia, bahwa pendidikan mempunyai peran yang sangat besar dalam kemajuan bangsa. Suyanto 2003:3 menyatakan bahwa seorang presiden negara paling maju di dunia PROYEKSI KEBUTUHAN PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH 9 PERENCANAAN PENDIDIKAN 220 masih tetap mengakui bahwa investasi dalam pendidikan merupakan hal yang penting bagi kemajuan bangsa. “As a nation, we now invest more in education than in defense”. Oleh karena itu di era global seperti saat ini, manakala suatu pemerintahan tidak mempedulikan pembangunan sektor pendidikan secara serius dan berkelanjutan, mudah diprediksi bahwa pemerintahan negara itu dalam jangka panjang justru akan menjebak mayoritas rakyatnya memasuki dunia keterbelakangan dalam berbagai aspek kehidupan Suyanto 2000:3. Pendidikan di Indonesia diatur dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam undang-undang tersebut dinyatakan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara”. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dipahami bahwa pendidikan itu harus disadari arti pentingnya dan direncanakan secara sistematis. Hal tersebut dilakukan agar suasana belajar dan proses pembelajaran berjalan secara optimal. Dengan terbentuknya suasana dan proses pembelajaran tersebut, peserta didik akan aktif mengembangkan potensi sesuai dengan bakat dan minatnya. Dengan berkembangnya potensi peserta didik, maka mereka akan memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Selanjutnya pada pasal 3 undang-undang tersebut dinyatakan bahwa “pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk