Sampel Penelitian Pendekatan dalam Pengkajian Model
PERENCANAAN PENDIDIKAN
92 penelitian yang dipilih dibedakan atas: 1 masyarakat
daerah terpencil; 2 masyarakatdaerah perbatasan dan pantai; serta 3 masyarakatdaerah yang memiliki ciriciri
tertentu yang besar pengaruhnya terhadap permasalahan yang diteliti. Sumber dan jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini dapat berupa katakata dan tindakan, dokumen dan lainlain. Berkaitan dengan hal ini, jenis data
dapat dibagi ke dalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto, dan statistik Loland dan Loland 1984:47;
Moleong 1990:112.
Penentuan Sampel Satuan Pendidikan b.
Sekolah-sekolah sampel dimaksudkan untuk mengadakan penelitian terhadap keunggulan atau kelemahan dalam
perencanaan dan manajemen pendidikan pada tataran sekolah, membedakan sekolah yang memiliki kinerja
baik dengan sekolah yang kinerjanya kurang baik, serta membandingkan mutu yang dihasilkannya. Hal tersebut
dikaji dalam upaya untuk menemukan model intervensi bagi upaya peningkatan mutu pendidikan persekolahan.
Dalam penelitian ini ditetapkan dua SMP di Provinsi Bengkulu, dua SMP di Ujung Pandang, dan tiga SMP di Jawa
Barat. Sekolah-sekolah dimaksud adalah 1 SMP Negeri 3 Ketahun, Kabupaten Bengkulu Utara sebagai sampel
sekolah di kecamatan kasus dengan kriteria serba minim; 2 SMP Negeri 11 Kota Bengkulu sebagai sampel sekolah yang
ada di perbatasan kota, dengan kriteria umum atau biasa; 3 SMP Negeri 1 Sungguminasa, Kabupaten Gowa, sebagai
sampel sekolah dengan kriteria favorit atau unggulan; 4 SMP Negeri 2 Sungguminasa, Kabupaten Gowa, sebagai
sampel sekolah dengan kriteria umum atau biasa; 5 SMP Negeri 5 Kota Bandung, sebagai sampel sekolah dengan
kriteria favorit, unggulan, dan berbudaya akademik baik; 6 SMP Negeri 1 Cianjur, sebagai sampel sekolah pembanding
dengan kriteria umum atau biasa; dan 7 SMP Pasundan 6 Kota Bandung, sebagai sekolah sampel pembanding
berstatus swasta biasaumum.
4. PENGEMBANGAN MODEL PERENCANAAN
93
Responden dan Informan c.
Penentuan responden dalam penelitian dipilih secara purposif serta ditetapkan secara bercabang, berjenjang,
dan bertahap, sehingga jika menjumpai pejabat yang intensitas kerjanya tinggi, peneliti dapat menghubungi
bagian atau pejabat lain yang membidangi pekerjaan yang bersangkutan. Teknik tersebut ternyata bukan hanya efektif
bagi peneliti, tetapi juga menjadi teknik yang digunakan pejabat untuk melimpahkan kewenangan dalam melayani
informasi kepada pihak luar. Pada Tabel 4.1 dikemukakan jenis datainformasi yang diperlukan, pejabatjabatan yang
membidangi, serta kemungkinan responden yang dapat memberikan informasi sesuai dengan keperluan penelitian.
Tabel 4.1 Datainformasi, pejabat, dan informan penelitian
DataInformasi yang Dituju
Informan
Proil Provinsi 1.
Kepala Bappeda Kepala BPS
Seksi Dok. Bappeda Seksi PPD
Proil Dikdasmen 2.
Provinsi Dinas Dikbud Provinsi
Kabag. Perencanaan Kemenag Provinsi
Kabid. Dikmen Kasubag PPD,
Bagren. Kabid. Pergurais
Proil SIM dan 3.
Organisasi Wajib Belajar Kab.
Kota Dinas Dikbud Kab
Kota Sekretaris Dinas Diknas
Kabid. Dikmen Sekretaris Dinas
Diknas Proil SIM
4. Pendidikan dan
Pokja Wajar Kab.Kota
Kadisdik KabKota Kasi Dikdas
KasubagStaf PRP KasiStaf Dikdas
Proil SIM 5.
Pendidikan dan Pokja Wajar
Kecamatan Ka UPTD Dikbud Kab
Kota Kasi Dikdas
Ka UPTD Kasi Dikdas
PERENCANAAN PENDIDIKAN
94
DataInformasi yang Dituju
Informan
Proil SIM 6.
Pendidikan dan Pokja Wajar Kab
Kota Kadisdik KabKota
Kasi Dikdas Kadisdik KabKota
Kasi Dikdas Masalah
7. dan kendala
Wajar Dikdas Kecamatan
Kancam, UPTD, SMP 3 Ketahun
SMP 2SMPT Ketahun Ka UPTDPenilik SD
Ka.SMP 3 Ketahun Ka.SMP 2SMPT Ket.
Implementasi 8.
Sispermen di SLTP
Kepala sekolah, Guru, Staf Nonguru, Siswa:
-SMP 3 -SMP 11 Bengkulu
KasekWakasek, Guru,
Staf Nonguru, Siswa:
-SMP 3 -SMP 11 Bengkulu
Implementasi 9.
Sispermen di SLTP
Pembanding Kepala Sekolah, Guru,
Staf Nonguru, Siswa:
SMP 1-2 Gowa, SMP 5 Bandung,
SMP 1 Cjur, SMP Pasundan 6 Bdg
KasekWakasek, Guru,
Staf Nonguru, Siswa:
SMP 1-2 Gowa, SMP 5 Bandung,
SMP 1 Cjr, SMP Pasundan 6
Bdg. Dukungan
10. Masyarakat
Komite Sekolah, Tokoh Masyarakat
Ketua Komite Sekolah, Tokoh
Masyarakat
Tabel 4.1 Datainformasi, pejabat, dan informan penelitian Lanjutan
4. PENGEMBANGAN MODEL PERENCANAAN
95