49 5 Jasa pendukung berupa kendaraan operasional, telepon, facsimile, email.
6 Jasa pelayanan berupa perpustakaan, laboratorium, poliklinik dan posko keamanan.
Infrastruktur merupakan aset fisik yang dirancang dalam sistem sehingga memberikan pelayanan publik yang maksimal. Sebagai indikator pengukuran
infrastruktur meliputi: 1 bangunan, ruang kerja, 2 fasilitas yang sesuai, 3 peralatan proses perangkat lunak dan perangkat keras, 4 pelayanan pendukung
transportasi dan komunikasi.
2.2.3.8. Lingkungan Kerja
Untuk meningkatkan produktifitas kinerja pegawai perlu diperhatikan lingkungan kerja yang mendukung dan memadai sehingga pegawai menjasi
senang dan bekerja dengan sungguh-sungguh. Kesuksesan organisasilembaga sangat tergantung pada lingkungan kerja di dalam organisasi, karena para
angggota yang melakukan kegiatan operasional merasa nyaman dan menyukai lingkungan tempat bekerja. Lingkungan kerja merupakan salah satu faktor
pendukung semangat kerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Menurut Gaspersz 2005 lokasi, peralatan meja-meja, formulir-formulir,
penerangan, semangat umum, dan sikap-sikap. Sarana kerja adalah contoh dari faktor-faktor lingkungan kerja. Suardi 2003 menyatakan bahwa, lingkungan
kerja antara lain kedisiplinan kerja akan meningkatkan kualitas kerja, ketertiban dalam tindakan, kerapihan lingkungan dan
Universitas Sumatera Utara
50 proses kerja, serta kesegaran jasmani : kondisi fisik seseorang sangat menentukan
hasil karyanya. Sesuai dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kondisi kerja yang baik dapat mendukung keberhasilan petugas dalam melaksanakan
pekerjaannya. Pendapat senada dari Robins 2002 menyatakan bahwa faktor-
faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja adalah : 1. Suhu
Untuk memaksimalkan kinerja adalah penting bagi pegawai bekerja di suatu lingkungan suhu diatur sedemikian rupa sehingga berada diantara rentang yang
dapat diterima setiap individu. Seperti tersedianya sistem pendingin antara lain : air conditioner ac, kipas, dan ventilasi.
2. Kebisingan Efek dari suara-suara yang tidak konstan tidak dapat diramalkan cenderung
mengganggu kemampuan pegawai untuk berkonsentrasi dan memusatkan perhatian sehingga dapat menurunkan kinerja pegawai. Kebanyakan kantor
mempunyai tingkat kebisingan berkisar dari rendah sampai sedang dan organisasi hendaknya mempertimbangkan memasang bahan kedap suara
seperti langit-langit, karpet, dan tirai yang dapat menyerap bunyi. 3. Penerangan
Untuk tugas-tugas yang sulit dan pekerjaan yang membutuhkan tingkat kecermatan yang tinggi sangat membutuhkan tingkat kecermatan yang tinggi
sangat membutuhkan intensitas yang tepat. Hal ini disebabkan melakukan aktifitas di dalam intensitas cahaya yang buruk dapat membuat mata tegang
Universitas Sumatera Utara
51 dan sakit. Oleh karena itu instansi organisasi harus memperhatikan sistem
penerangan yang cukup. 4. Mutu udara
Udara yang segar dan sejuk sangat didambakan oleh semua orang, karena akan berpengaruh secara langsung terhadap kesehatan. Sebaliknya menghirup udara
yang tercemar akan membawa efek yang merugikan kesehatan pribadi. Sejauh ini polutan ditemukan dalam konsentrasi yang tinggi dilingkungan kerja
terutama lingkungan kerja yang berada di kawasan industri. Adanya polusi di lingkungan kerja, pegawai menghadapi resiko terhadap kesehatannya secara
serius sehingga akan berdampak menurunnya kinerja pegawai. Bila terjadi kondisi yang demikian maka selayaknya organisasiinstansi memasang
penyaring udara, meletakan tumbuhan hijau pada ruangan dan bebas dari asap rokok.
5. Ukuran ruangan Ukuran ruangan selayaknya disesuaikan dengan kebutuhan pegawai dan tugas-
tugas yang diembannya, tidak terlampau sempit dan tidak terlalu luas, sehingga keryawan dapat bergerak dengan leluasa dan kondusif untuk bekerja.
6. Pengaturan ruangan kerja Ukuran ruangan merujuk pada pengukuran besarnya ruangan per pegawai,
pengaturan merujuk pada jarak antara orang dan fasilitas, misalnya : penempatan meja kursi, komputer, telephone dan sebagainya. Penempatan
fasilitas yang baik dapat memudahkan pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya.
7. Privasi
Universitas Sumatera Utara
52 Sebagian pegawai menginginkan tingkat privasi yang tinggi dalam pekerjaan,
namun pada umumnya pegawai yang menginginkan peluang untuk berinteraksi dengan rekan kerja. Privasi pada dasarnya membatasi gangguan terutama bagi
pegawai yang melakukan tugas-tugas yang rumit. Oleh sebab itu pimpinan harus tanggap terhadap kebutuhan privasi pegawainya.
Faktor lingkungan kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja pegawai untuk itu agar lingkungan kerja terjaga dengan baik sebaiknya
pimpinan harus memperhatikan kebutuhan tenga kerjanya agar berjalan selaras dengan kebijakan yang dilakukan. Dengan diketahuinya faktor
yang mempengaruhi lingkungan kerja maka pimpinan harus menjaga hal tersebut menjadi seimbangan agar terbina kerja sama yang baik antara
pimpinan dan bawahan. Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan harmonis akan membuat pegawai merasa nyaman dan bergairah dalam
melakukan pekerjannya.
2.2.4 Teori Tentang Kinerja 2.2.4.1. Pengertian kinerja