55
2.2.4.2. Manfaat Penilaian Kinerja
Penilaian  kinerja  pegawai  memiliki  manfaat  ditinjau  dari  beragam
prespektif pengembangan  organisasi,  khususnya  manajemen  sumber  daya  manusia  yaitu
sebagai berikut Siagian, 2002: 1.  Sebagai alat untuk memperbaiki kinerja para pegawai.
2.  Sebagai  instrumen  dalam  melakukan  penyesuaian  imbalan  yang  diberikan oleh organisasi kepada pegawainya.
3.  Membantu  manajemen  SDM  untuk  mengambil  keputusan  dalam  mutasi pegawai.
4.  Sebagai salah satu sumber informasi untuk perencanaan dan penyelenggaraan kegiatan pelatihan.
5.  Sebagai  bahan  untuk  membantu  para  pegawai  melakukan  perencanaan  dan pengembangan karier.
6.  Sebagai alat untuk mengkaji kegiatan pengadaan tenaga kerja, terutama  yang diarahkan pada kemungkinan terjadi kelemahan didalamnya.
7.   Mempelajari,  apakah  terdapat  ketidaktepatan   dalam   system   informasi sumber daya manusia.
8.   Mempersiapkan   organisasi   dan    seluruh    komponennya    menghadapi Berbagai   tantangan    yang   mungkin   akan   dihadapi   di   masa   depan.
9.   Untuk   melihat,   apakah   terdapat   kesalahan   dalam   rancang    bangun pekerjaan.
10. Sebagai bahan umpan balik  bagi  manajemen  sumber daya manusia, para atasan   langsung, dan   pegawai   sendiri. Kinerja  yang baik dan buruk di
Universitas Sumatera Utara
56 seluruh organisasi mengindikasikan bagaimana baiknya fungsi  departemen
SDM.
2.3. Kerangka Konseptual
Sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 merupakan sarana berupa dokumen yang berfungsi sebagai alat bantu bersifat memudahkan pegawai
dalam pelaksanaan pekerjaan secara profesional serta pengakuan  jaminan kualitas  secara  internasional.  Melalui  sertifikasi  yang  dimiliki  LPMP
menunjukkan bahwa organisasi atau perusahaan menerapkan strategi mutu yaitu  adanya  jaminan  mutu  pelayanan  dan  melaksanakan  prosedur  sesuai
sistem  manajemen  mutu  ISO  9001:2008.  Dengan  melaksanakan manajemen  mutu  secara  benar  dan  konsisten  akan  berdampak  pada
peningkatan  kinerja  pegawai  sehingga  dapat  meningkatkan  kualitas  dan daya saing.
Tjiptono  2005  mendefinisikan  mutu  yaitu:  Mutu  merupakan suatu  kondisi  dinamis  yang  berhubungan  dengan  produk,  jasa,  manusia,
proses  dan  lingkungan  memenuhi  atau  melebihi  harapan.  Kemudian menguraikan  tentang  peninjauan  tiga  dimensi  dari  sistem  Mutu  ISO
9000:1994  yang  mempengaruhi  mutu  pekerjaan  yang  akhirnya  mengarah kepada kinerja operasional suatu perusahaan atau industri yaitu : 1. Aspek
Produk, 2. Aspek Pelaksanaan, 3. Aspek Peran manajemen. Gaspersz  2005  menyatakan  dalam  sistem  manajemen  mutu  ISO
9001:2008 terbagi atas delapan klausul yaitu sebagai berikut : Klausul 1. Ruang Lingkup
Universitas Sumatera Utara
57 Klausul 2. Referensi Normatif
Klausul 3. Istilah dan Definisi Klausul 4. Sistem Manajemen Kualitas
Klausul 5. Tanggung Jawab Manajemen Klausul 6. Manajemen Sumber Daya
Klausul 7. Realisasi Produk Klausul 8. Pengukuran, Analisis dan Peningkatan
LPMP  Sumatera  Utara  menerapkan  sistem  manajemen  mutu  ISO 9001:2008    terutama  klausul  6.  yang  berhubungan  dengan  Manajemen  Sumber
Daya Manusia yaitu sebagaimana dinyatakan dalam Gaspersz 2005 yakni : 1.  Klausul  6.2.2  Kompetensi  adalah  sesuatu  yang  orang  bawa  bagi  suatu
pekerjaan  dalam  bentuk  dan  tingkatan  perilaku  yang  berbeda  yang mempengaruhi  aspek  proses  dari  pekerjaan.  Kompetensi  menyangkut
kewenangan  setiap  induvidu  untuk  melakukan  tugas  atau  mengambil keputusan  sesuai  dengan  perannya  dalam  organisasi  yang  relevan  dengan
keahlian, pengetahuan, pengalaman, kemampuan dan keterampilan . 2.  Klausul 6.2.2. Kesadaran yaitu sikap yang dimiliki induvidu karyawan yang
berkaitan  dengan  pengetahuan,  keterampilan  dan    keahlian  sebagai  tanggung jawabnya.
3.  Klausul  6.2.2.  Pelatihan  yaitu  tugas  yang  diterima  setiap  induvidu  berupa keterampilan ,keahlian dan pengetahuan sebagai kontribusi pekerjaan.
4.  Klausul  6.3  Infrastruktur  yaitu  fasilitas  yang  mendukung  kelancaran pelaksanaan  pekerjaan  untuk  mencapai  kesesuaian  terhadap  persyaratan
produk  meliputi  bangunan,  ruang  kerja,  dan  fasilitas  yang  sesuai,  peralatan,
Universitas Sumatera Utara
58
KINERJA PEGAWAI Y
Kompetensi X1 Kesadaran X2
Lingkungan KerjaX5 KOMPETENSI,
Infrastruktur X4 KOMPETENSI,
Pelatihan X3
proses  perangkat  lunak  dan  perangkat  keras,  pelayanan  pendukung transportasi dan komunikasi.
5.    Klausul  6.4  lingkungan  kerja  yaitu  kondisi  lingkungan  tempat  melaksanakan pekerjaan dengan suasana kondusif sehingga dapat memberikan motivasi dan
kenyamanan  dalam  melaksanakan  pekerjaan  untuk  mencapai  kesesuaian produk.  Lingkungan  kerja  mencakup  kondisi  tempat  melaksanakan  kerja
meliputi  faktor  fisik,  sosial,  psikologis  dan  lingkungan  temperatur kelembaban dan komposisi udara.
Adapun  hubungan  diantara  variabel-variabel  bebas  dan  variabel terikat  dalam  penelitian  ini  digambarkan  dalam  kerangka  konsep  seperti
gambar 2.1 berikut ini :
Gambar 2.1. Kerangka Konseptual
Seperti  yang  terdapat  pada  gambar  2.1  dapat  dilihat  kerangka konseptual pengaruh penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2008
Universitas Sumatera Utara
59 yaitu aspek kompetensi, kesadaran, pelatihan, infrastruktur, dan lingkungan kerja
terhadap kinerja pegawai LPMP Sumatera Utara.
2.4. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan  kerangka  konseptual  yang  telah  diuraikan  diatas,  maka dikemukakan hipotesis sebagai berikut :
1.  Penerapan  sistem  manajemen  mutu  ISO  9001:  2008  pada  aspek kompetensi,  kesadaran,  pelatihan,  infrastruktur,  dan  lingkungan  kerja
berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan LPMP Sumatera Utara.
2.  Penerapan  sistem  manajemen  mutu  ISO  9001:  2008  pada  aspek kompetensi  berpengaruh  terhadap  kinerja  pegawai  pada  Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan LPMP Sumatera Utara 3.  Penerapan  sistem  manajemen  mutu  ISO  9001:  2008  pada  aspek
kesadaran  berpengaruh  terhadap  kinerja  pegawai  pada  Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan LPMP Sumatera Utara.
4.  Penerapan  sistem  manajemen  mutu  ISO  9001:  2008  pada  aspek pelatihan  berpengaruh  terhadap  kinerja  pegawai  pada  Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan LPMP Sumatera Utara. 5.  Penerapan  sistem  manajemen  mutu  ISO  9001:  2008  pada  aspek
infrastruktur  berpengaruh  terhadap  kinerja  pegawai  pada  Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan LPMP Sumatera Utara.
6.  Penerapan  sistem  manajemen  mutu  ISO  9001:2008  yaitu  aspek lingkungan  kerja  berpengaruh  terhadap  kinerja  pegawai  pada  Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan LPMP Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
60
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Sifat Penelitian
Penelitian  ini  dilakukan  dengan  menggunakan  pendekatan  survei  yaitu metode  pengumpulan  data  primer  berdasarkan  komunikasi  antara  peneliti  dan
responden  dimana  data  peneliti  berupa  subjek  yang  menyatakan  opini,  sikap, pengalaman, karakteristik subjek penelitian secara individu atau secara kelompok.
Indriantoro,2002 .
Universitas Sumatera Utara
61 Berdasarkan  jenis  masalah  yang  diteliti,  jenis  penelitian  ini  adalah
deskriptif  kuantitatif  karena  adanya  hipotesis  yang  akan  diuji  menggunakan  alat uji  statistik.  Pendekatan  kuantitatif  dilakukan  untuk  mengkuantifikasi  data  dan
membuat  generalisasi  terhadap  populasi  berdasarkan  hasil  yang  diperoleh  dari penelitian terhadap sampel.
Adapun  sifat  dari  penelitian  ini  adalah  penelitian  yang  bersifat menjelaskan  deskriptif  explanatory  yaitu  bertujuan  untuk  menjelaskan
kedudukan  variabel-variabel  yang  diteliti  serta  hubungan  antara    variabel  yang lain. Sugiono, 2007.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap pegawai LPMP Propinsi Sumatera Utara yang  berlokasi  di  kota  Medan.  Penelitian  telah  dilaksanakan  sejak  bulan  Januari
2012 sampai dengan bulan Juli 2012.
Universitas Sumatera Utara
53
3.3. Populasi dan Sampel
Populasi  adalah  keseluruhan  dari  karakteristik  atau  unit  hasil  pengukuran yang  menjadi  objek  penelitian  Arikunto,  2006.  Sampel  penelitian  adalah
sebagian  dari  populasi  yang  diambil  sebagai  sumber  data  dan  dapat  mewakili seluruh populasi Arikunto, 2006. Populasi penelitian ini adalah Seluruh pegawai
LPMP  Sumatera  Utara  yang  berjumlah  134  orang.  Menurut  Arikunto  2006, apabila  subjeknya  kurang  dari  100,  sampel  lebih  baik  diambil  semuanya.
Selanjutnya  jika  subjeknya  lebih  besar  dari  100,  maka  sampel  dapat  diambil antara 10-15 atau 20 - 25 atau lebih. Subjek dari penelitian ini lebih besar dari
100  maka  sampel  dalam  penelitian  ini  ditentukan  sebanyak  25  dari  jumlah populasi. Dengan demikian sampel dalam penelitian ini adalah 25 x 134 orang =
33,5 orang, dibulatkan keatas menjadi 34 orang. Untuk  menentukan  pegawai  yang  dijadikan  responden  penelitian
dilakukan  dengan  teknik  pengambilan  sampel  acak  random  sederhana,  yakni dimana seluruh elemen memperoleh kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi
sampel Kuncoro, 2003, dalam hal ini seluruh pegawai LPMP Propinsi Sumatera Utara.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara : 1.
Kuisioner,  yaitu  daftar  pertanyaan  yang  diajukan  penulis  kepada  pegawai LPMP  Propinsi  Sumatera  Utara,  di  Jl.  Bunga  Raya  No.96  Asam  Kumbang
Medan, yang dipilih menjadi responden.
Universitas Sumatera Utara
54 2.
Studi dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang sudah tersedia tentang hal- hal yang berkaitan dengan penelitian, dokumen-dokumen ISO 9001:2008.
3.5. Jenis Dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1.  Data primer, yaitu data yang secara langsung diperoleh melalui menyebarkan
kuesioner  yang  terpilih  sebagai  responden  yaitu  pegawai  LPMP  Propinsi Sumatera  Utara  dan    wawancara  Interview  langsung  dengan  bagian
kepegawaian LPMP Propinsi Sumatera Utara.
2.  Data  sekunder  yang  diperoleh  dari  LPMP  Propinsi  Sumatera  Utara    berupa standar  pedoman  kerja  LPMP  Propinsi  Sumatera  Utara  dan  data  lain  yang
relevan dengan penelitian ini.
3.6. Identifikasi  dan Definisi Operasional Variabel 3.6.1 Identifikasi Variabel
Berdasarkan  perumusan  masalah,  kerangka  berfikir  dan  hipotesis  yang diajukan maka variabel-variabel penelitian ini diidentifikasikan sebagai berikut :
1.  Variabel  independen  X  atau  variabel  bebas  adalah  variabel  yang mempengaruhi  atau  menjadi  sebab  timbulnya  perubahan  pada  variabel
terikat, untuk hipotesis penelitian ini yaitu :  sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2008 dengan variabel yaitu : X
1
Kompetensi, X
2
kesadaran, X
3
pelatihan, X
4
infrastrukutur dan X
5
lingkungan kerja.
Universitas Sumatera Utara
55 2.  Variabel  dependen  Y  atau  variabel  terikat  adalah  variabel  yang
dipengaruhi  atau  menjadi  akibat  karena  adanya  perubahan  dari  variabel bebas yaitu Y kinerja pegawai.
3.6.2. Skala Pengukuran