Tahap Pelaksanaan Deskripsi Tindakan Pembelajaran Siklus II

Pada siklus II, sebelum dilakukan tindakan mendapatkan skor rata- rata 47,68. Namun skor rata-rata meningkat menjadi 86 setelah dilakukan tindakan. Untuk mengetahui tingkat efektifitas penerapan tindakan dalam penelitian tindakan kelas pada siklus II, maka data skor siswa di analisis dengan N-Gain. Dari selisih skor rata-rata pretest dan rata-rata posttest didapatkan nilai N-Gain sebesar 0,75 dengan kategori tinggi g tinggi : nilai g 0,70. Tabel skor N-Gain siswa siklus II dipaparkan secara lengkap pada lampiran 16. Tes posttest siklus II telah mencapai keberhasilan sebesar 86,84 siswa yang mencapai KKM dan sudah memenuhi indikator keberhasilan sebesar 75. Ketuntasan siswa dalam mencapai KKM untuk siklus II terdapat pada lampiran 14.

4. Tahap Refleksi

Berdasarkan analisis hasil observasi, catatan lapangan serta wawancara peran guru pada pembelajaran siklus II ini benar-benar tidak mendominasi kelas seperti pada siklus I. Waktu banyak diberikan untuk siswa terlibat langsung dalam pembelajaran. Siswa tampak lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran karena termotivasi dengan masalah kehidupan sehari-hari pada materi zakat. Siswa juga sudah mulai serius dan fokus dalam mengikuti pembelajaran. Selain itu siswa sudah berani untuk tampil di depan kelas memaparkan hasil diskusi kelompok.

D. Analisis Data dan Pembahasan

Setelah dilakukan penelitian tindakan kelas yaitu dengan menerapkan model problem based learning PBL pada materi zakat, hasil belajar fiqih siswa meningkat khususnya dalam materi zakat. Pada siklus I terjadi peningkatan nilai rata-rata dari pretest 29,26 menjadi 73,68 nilai rata-rata posttest. Hal ini mungkin disebabkan siswa masih belum mengerti bagaimana langka-langkah pembelajaran problem based learning yang baru mereka dapatkan. Selama proses pembelajaran guru bidang studi belum pernah menerapkan model pembelajaran seperti ini. Sehingga siswa merasa kebingungan dan sulit untuk beradaptasi dengan proses pembelajaran baru. Pada hasil belajar kognitif siklus I, jumlah siswa yang mencapai nilai KKM yaitu sebanyak 23 siswa dan jumlah siswa yang tidak mencapai KKM sebanyak 15 siswa. Ada kemungkinan siswa yang belum mencapai KKM ini disebabkan belum bisa menangkap atau menerima dengan baik model pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Skor N-gain yang didapatkan pada siklus I sebesar 0,62 dengan kategori sedang. Pada siklus II peningkatan nilai rata-rata pretest 47,68 menjadi 86 nilai rata- rata posttest. Siswa yang mencapai KKM pada siklus II yaitu 33 siswa dan 5 siswa yang tidak mencapai KKM. Skor N-gain dari siklus I ke siklus II menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar dengan skor N-gain di siklus I 0,62 sedangkan menjadi 0,75 dengan kategori tinggi untuk siklus II. Diagram 4.5 Persentase Hasil Belajar Siswa Aktifitas siswa pada siklus I telah menunjukkan rata-rata keterlaksanaan langkah-langkah model problem based learning dengan kategori baik sebesar 80. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian tindakan dengan menerapkan model problem based learning memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Akan tetapi, siswa masih kurang memunculkan tahap mengembangkan dan menyajidakan laporan serta tahap mengevaluasi proses pemecahan masalah. Siswa belum terlatih dalam 47.68 86 86,84 0.75 29.26 73.68 60,52 0.62 NILAI RATA-RATAPRETEST NILAI RATA-RATA POSTTEST PENCAPAIAN KKM N-GAIN Diagram Persentase Hasil Belajar Siswa SIKLUS I SIKLUS II kemandirian belajar atau selalu mengandalkan guru untuk mengungkapkan suatu konsep dari suatu permasalahan. Peningkatan siklus II pula ditunjukkan dengan data observasi siswa yang menunjukkan terlaksananya langkah-langkah problem based learning diantaranya yaitu orientasi siswa pada masalah, pengorganisasikan siswa untuk belajar, penyelidikan kelompok, pengembangkan dan penyajikan laporan, dan pengevaluasi proses pemecahan masalah. Sehingga dihasilkan rata-rata keterlaksanaan langkah-langkah problem based learning dari siklus I dan siklus II yaitu dari katgori baik 80 menjadi sangat baik 92,5. Diagram 4.6 Persentase Aktifitas Siswa Untuk diagram aktifitas guru dalam menerapkan model problem based learning di kelas adalah sebagai berikut: Diagram 4.7 Persentase Aktifitas Guru 70 75 80 85 90 95 SIKLUS I SIKLUS II Diagram Persentase Aktifitas Siswa 80 82 84 86 88 90 92 94 96 98 SIKLUS I SIKLUS II Diagram Persentase Aktifitas Guru