Pengertian Pembelajaran Fiqih Pembelajaran Fiqih

diaplikasikan dalam kehidupan sehingga menjadi muslim yang selalu taat menjalankan syariat Islam secara kaaffah sempurna. Dapat disimpulkan bahwa tujuan mempelajari fiqih yaitu selain mengetahui hukum- hukum yang telah ditetapkan syari’at Islam juga didalamnya terdapat nilai-nilai spiritual yang menjadi pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial serta dapat menimbulkan kedisiplinan yang tinggi.

3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Fiqih

Para penulis kitab- kitab fiqih Syafi’iyah membagi pembahasan fiqih kepada empat bagian, yaitu: a. Aspek ibadah meliputi masalah-masalah yang dapat dikelompokkan ke dalam kelompok thaharah, sholat, puasa, zakat, haji, qurban, jenazah serta aqiqah. b. Aspek mua’amalat meliputi masalah-masalah yang dikelompokkan ke dalam kelompok persoalan harta kekayaan, harta milik, harta kebutuhan, cara mendapatkannya dan menggunakannya seperti jual beli, khiyar, gadai, jaminan dan lain-lainnya. c. Aspek munakahat yang meliputi masalah-masalah yang dikelompokkan dalam kelompok persoalan pernikahan. d. Aspek jinayat yang meliputi masalah-masalah yang dikelompokkan dalam kelompok persoalan pelanggaran, kejahatan, pembalasan, hukuman dan sebagainnya. 24 Adapun ruang lingkup mata pelajaran fiqih di Madrasah Tsanawiyah meliputi ketentuan pengaturan hukum Islam dalam menjaga keserasian, keselarasan dan keseimbangan antara hubungan manusia dengan sesama manusia. Adapun ruang lingkup mata pelajaran fiqih di Madrasah Tsanawiyah meliputi: a. Aspek fiqih ibadah meliputi: ketentuan dan tata cara taharah, shalat fardu, shalat sunnah dan shalat dalam keadaan darurat, sujud, azan dan iqamah, berzikir dan berdoa setelah salat, puasa, zakat, haji dan umrah, kurban dan akikah, makanan, perawatan jenazah, dan ziarah kubur. 24 Zakiah Darajdat, op. cit., h. 80 b. Aspek fiqih muamalah meliputi: ketentuan dan hukum jual beli, qirad, riba, pinjam-meminjam, utang piutang, gadai, dan upah. 25

C. Model Problem Based Learning

1. Pengertian Model Pembelajaran

Joyce dan Weil dalam Rusman berpendapat bahwa “model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum rencana pembelajaran jangka panjang, merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain.” 26 Definisi lain mengungkapkan bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat kita gunakan untuk merancang pembelajaran tatap muka di dalam kelas atau dalam latar tutorial dan dalam membentuk materiil- materiil pembelajaran termasuk buku-buku, film-film, pita kaset, dan program media computer, serta kurikulum serangkaian studi jangka panjang. 27 Adapun Soekamto dkk dalam Trianto mengemukakan maksud dari model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dan mengorganisasikan pengalamanbelajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktifitas belajar mengajar. 28 Berdasarkan definisi-definisi tersebut di atas, maka dapat dikatakan bahwa model pembelajaran adalah serangkaian rencana yang memberikan gambaran tentang prosedur sistematis rancangan pelaksanaan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Model pembelajaran mencakup berbagai hal yang terkait dengan pelaksanaan proses pembelajaran, termasuk didalamnya adalah penerapan metode dan strategi, penggunaan media, pemberian evaluasi, dan lain sebagainya. 25 Ibid., 92 26 Rusman, op. cit., h. 133 27 Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011, h. 198 28 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011, Cet. IV, h. 22 Model pembelajaran memiliki urgensi yang sangat penting dalam pelaksanaan pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan model pembelajaran merupakan panduan atau pedoman bagi para pendidik dalam hal pelaksanaan proses belajar mengajar. Pentingnya model pembelajaran ini menuntut keharusan kepada para pendidik agar dapat merancang dan menentukan model pembelajaran seperti apa yang akan diterapkan dalm proses pembelajaran yang akan dilakukan.

2. Pengertian Problem Based Learning

Problem Based Learning adalah kurikulum dan proses pembelajaran. Dalam kurikulumnya, di rancang masalah-masalah yang menuntut siswa mendapatkan pengetahuan yang penting, membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki strategi belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim. Proses pembelajarannya menggunakan pendekatan yang sistemik untuk memecahkan masalah atau menghadapi tantangan yang nanti diperlukan dalam karir dan kehidupan sehari-hari. 29 “Pembelajaran berdasarkan masalah adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan belajar.” 30 Strategi pembelajaran berdasarkan masalah adalah menyodorkan masalah kepada peserta didik untuk dipecahkan secara individu atau kelompok, strategi ini pada intinya melatih keterampilan kognitif peserta didik terbiasa dalam pemecahan masalah mengambil keputusan, menarik kesimpulan, mencari informasi dan membuat artefak sebagai laporan mereka. 31 Dilihat dari aspek psikologi, pembelajaran berbasis masalah bersandarkan kepada psikologi kognitif yang berangkat dari asumsi bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. Belajar bukan semata-mata proses menghafal sejumlah fakta, tetapi suatu proses interaksi secara sadar antara individu dan lingkungannya. Melalui proses ini sedikit demi sedikit siswa akan berkembang secara utuh. Artinya, perkembangan siswa tidak hanya terjadi pada 29 Materi pelatihan penerapan Metode PBL di IBII, Elsa Krisanti Kamarza Mulia, 2004 dalam M. Taufiq Amir, Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning, Bagaimana Pendidik Memberdayakan Pemelajar di Era Pengetahuan, Jakarta: Kencana, 2010, Cet. II, h. 21 30 Ali Mudlofir, Aplikasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP dan Bahan Ajar dalam Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Rajawali Pres, 2011, Cet. I, h. 64 31 Martinis Yamin, Strategi dan Metode dalam Pembelajaran, Jakarta: GP Press Group, 2013 Cet. I, , h. 81