Uji Normalitas Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning Tournament Terhadap Hasil Belajar IPS Sswa Kelas V MI Darul Muqinin

signifikansi 0,306. Maka dapat disimpulkan bahwa varian yang dimiliki eksperimen dan kontrol bersifat homogen karena 0,306 0,05.

C. Uji Hipotesis dan Pembahasan

1. Pengujian Hipotesis Posttest Eksperimen dan Kontrol

Uji hipotesis posttest dengan menggunakan T-Test untuk mengetahui kemampuan awal antara kelompok eksperimen yang menggunakan model kooperatif tipe learning tournament dan kelompok kontrol tanpa menggunakan model kooperatif tipe learning tournament. Dalam uji data T- Test peneliti menggunakan program SPSS 22 yaitu Independent Samples. Adapun kriteria pengujian hipotesis adalah jika signifikan T-Test 0,05 maka H diterima dan H 1 ditolak. Sedangkan jika signifikan T-Test 0,05 maka H ditolak dan H 1 diterima. Tabel 4.12 Hasil Uji T-Test Posttest Eksperimen dan Kontrol Dari tabel 4.13 terlihat bahwa nilai posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada taraf signifikan 0,005, dan df = 34, dengan T tabel 2, 032 dan T hitung 7,423. melihat perbedaan harga T hitung dengan T tabel menunjukan perbedaan yang mencolok yaitu harga T hitung berada jauh lebih dari T tabel , maka dapat dinyatakan hipotesis nol ditolak karena dilihat dari kriteria Jika Jika t hitung t tabel , maka H 1 diterima dan H ditolak., dan dilihat dari signifikansinya Jika signifikan 0,05 maka hipotesi nol H ditolak dan hipotesis satu H 1 diterima, disitu terlihat bahwa 0,000 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

2. Pembahasan Hasil Pengujian

a. Proses Pembelajaran Kelas Eksperimen Dengan Menggunakan

Model Kooperatif Tipe Learning Tournament Pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe learning tournament menjadikan siswa aktif selama berlangsungnya pembelajaran. Hal ini karena model kooperatif tipe learning tournament merupakan salah satu belajardimana siswa diarahkan untuk lebih banyak terlibat dalam proses pembelajaran, yang bertujuan agar siswa aktif dalam belajar, memahami konsep IPS secara mudah, melatih siswa untuk berani bertanya jika kurang mengerti, dan melatih siswa untuk mempunyai sikap yang obyektif dan jujur dalam menyelesaikan tugasnya dalam kelompok. Peranan guru dalam metode ini hanya sebatas suporter dan motivator yang membantu kebutuhan-kebutuhan siswa dalam proses belajarnya, serta menjadi sumber informasi apabila dibutuhkan oleh siswa. Pada pelaksanaannya siswa hanya diberikan gambaran dan langkah-langkah secara garis besar. Kemudian siswa mengolah dan mengaplikasikannya, sehingga siswa dapat memahami konsep yang dipelajarinya. Dengan menggunakan metode ini siswa akan mengalami kepuasan dan motivasi tersendiri dalam memahami pelajaran. Pada awal pertemuan siswa masih kaku dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan learning tournament, sehingga pada awal pembelajaran guru masih aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini terjadi karena siswa terbiasa menerima informasi dari guru. Sehingga pada pertemuan awal aktivitas kelas belum dapat dikondisikan dengan baik. Keaktifan siswa hanya terlihat pada siswa tertentu saja. Pada pertemuan ini, keaktifan siswa didominasi oleh beberapa siswa yang pandai saja. Siswa yang kurang pandai merasa bingung selama pembelajaran berlangsung. Pada pertemuan berikutnya, aktivitas kelas sudah dapat dikondisikan dengan baik. Siswa mulai menanyakan skor sementara kelompok masing-masing. Ada siswa yang tidak sabar dimulainya turnamen. Pada saat mengerjakan lembar kerja siswa LKS, ada beberapa siswa yang masih banyak salah jawab karena tingkat pemahaman saat membaca sebelum turnamen masi rendah. Oleh karena itu guru membantu siswa memberikan bimbingan dan arahan terkait dengan kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa dan sudah ada beberapa siswa tidak malu untuk bertanya kepada guru mengenai alur dari peristiwa yang terjadi. Pertemuan selanjutnya sampai dengan pertemuan terakhir, siswa sudah mulai terbiasa dengan learning tournament. Siswa terlihat lebih antusias dengan pembelajarannya dan terlihat lebih aktif dari pertemuan sebelumnya. Sehingga pembelajaran berjalan dengan baik dan menunjukan peningkatan pada pemahaman siswa. Hal ini terbukti dengan adanya hasil yang baik pada saat siswa mengerjakan lembar kerja siswa LKS. Sedangkan pembelajaran pada kelas kontrol menggunakan metode konvensional. Siswa hanya menerima semua penjelasan dari guru dan mencatat materi yang telah diberikan oleh guru. Dan terkadang juga ada beberapa siswa yang bertanya, namun lebih banyak siswa yang pasif selama pembelajaran berlangsung. Banyak siswa yang mengobrol dengan temannya, tidak jarang siswa yang mengantuk saat mendengar penjelasan dari guru, ada juga siswa yang bercanda dengan teman sebanngkunya dan

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Pengaruh Media Komik Terhadap Hasil Belajar Pkn Siswa Kelas III MI Darul Muqinin

1 22 202

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

Upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 3 melalui metode pembelajaran kooperatif tipe TGT : teams games tournament di MI Darul Muqinin Jakarta Barat

0 29 169

Peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball 0hrowing pada siswa kelas III MI Hidayatul Athfal Depok

0 10 0

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada pelajaran IPS kelas IV dalam materi sumber daya alam di MI Annuriyah Depok

0 21 128

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN FUTSAL.

1 6 34

Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Learning Teknik Inside Outside Circle Terhadap Hasil Belajar Siswa Bidang Studi IPS MI Darul Mujahidin

0 0 11

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V SD

0 2 10