Jadi berdasarkan pendapat para ahli di atas bahwa belajar merupakan kegiatan yang dilakukan berdasarkan pengalaman yang
dialami setiap individu yang menghasilkan perubahan tingkah laku dari segi kemampuan, pengetahuan akademik maupun dalam kehidupan
sehari-hari.terjadi secara internal di dalam individu dalam usahanya memperoleh hubungan-hubungan baru new association. Hubungan-
hubungan baru tersebut dapat berupa antara perangsang-perangsang, reaksi-reaksi, atau antara perangsang dan reaksi.
9
Dalam perspektif psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan, yaitu perubahan dalam perilaku sebagai hasil dari interaksi
dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Belajar juga berarti suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Senada dengan Hamalik menyatakan bahwa belajar mengandung pengertian terjadinya perubahan dari persepsi dan perilaku,
termasuk juga perbaikan perilaku, misalnya pemuasan kebutuhan Dari beberapa pendapat para ahli tentang pengertian belajar yang
dikemukakan di atas dapat dipahami bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang melibatkan dua unsur, yaitu jiwa dan raga.
Ternyata ada suatu benang merah yang dapat ditarik dari berbagai pemaknaan itu, bahwa belajar merujuk kepada sesuatu proses perubahan
perilaku atau pribadi atau perubahan struktur kognitif seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu, hasil interaksi aktifnya
dengan lingkungan atau sumber-sumber pembelajaran yang ada di sekitarnya.
9
Muhammad Thabrani dan Arif Mustafa, Belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta; Ar-ruz Media, 2011, h. 17.
Menurut Suprijono, hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai- nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan.
10
Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa hal-hal berikut:
11
1 Informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan
dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. 2
Kemampuanmerespon secara spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol,
pemecahan masalah, maupun penerapan aturan. 3
Keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan
mengkategorisasi, kemampuan analitis-sintetis, fakta-konsep, dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Keterampilan intelektual
merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas. 4
Strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya, kemampuan ini meliputi penggunaan konsep
dan kaidah dalam pemecahan masalah. 5
Keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan kooordinasi sehingga terwujud gerak
otomatisme gerak jasmani. 6
Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan
menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku.
Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
12
1 Domain kognitif mencakup:
a Knowledge pengetahuan, ingatan
b Comprehension pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh;
10
Ibid., h. 22.
11
Ibid., h. 22-23.
12
Ibid., h. 23-24.
c Analysis menguraikan, menentukan hubungan;
d Application menerapkan;
e Synthesis mengorganisasikan, merencanakan, membentuk
bangunan baru; f
Evaluating menilai. 2
Domain afektif mencakup: a
Receiving sikap menerima; b
Responding memberikan respon; c
Valuing menilai; d
Organization organisasi; e
Characterization karakterisasi. 3
Domain psikomotor mencakup: a
Initiatory; b
Pre-routine; c
Rountinized; d
Keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual.
Selain itu, menurut Lindgren, hasil pembelajaran meliputi kecakapan, informasi, pengertian, dan sikap. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku yang dialami manusia secara keseluruhan baik dari segi sikap, pengetahuan maupun
keterampilan, artinya hasil pembelajaran tidak dapat dilihat secara terpisah, tetapi secara komprehensif atau keseluruhan.
b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Seorang pendidik bertugas mendorong peserta didik agar belajar secara berhasil, tetapi keadaan peserta didik yang bermacam-macam
menggambarkan bahwa pengetahuan tentang masalah-masalah yang belajar merupakan hal yang sangat penting bagi guru dan calon guru,
diantaranya adalah tentang faktor-faktor yang mempengaruhi. Hasil belajar akan dipengaruhi oleh banyak faktor, secara garis besar
faktoryang mempengaruhi hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu faktor intern dan ekstern.
13
1 Faktor intern
Faktor intern adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik. Faktor intern dikelompokkan menjadi faktor jasmaniah,
faktor psikologis, dan faktor kelelahan. a
Faktor jasmaniah meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh b
Faktor psikologi meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan.
c Faktor kelelahan
Dibedakan menjadi dua, yaitu kelelahan jasmani dan rohani. Kelelahan jasmani seperti lemah lunglai, sedangkan kelelahan
rohani seperti adanya kelesuan dan kebosanan. 2
Faktor ekstern Faktor ekstern dikelompokkan menjadi tiga, yaitu faktor
keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. a
Faktor keluarga Peserta didik akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara
orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah tangga, dan keadaan ekonomi keluarga.
b Faktor sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dan peserta didik, relasi peserta
didik dengan peserta didik, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pengajaran, kualitas pengajaran, keadaan gedung,
metode belajar dan tugas rumah. c
Faktor masyarakat Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh
terhadap belajar peserta didik. Pengaruh itu terjadi terkait dengan
13
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2003, hlm. 54-70.
keberadaan peserta didik dengan masyarakat. Hasil belajar seseorang diperoleh dari pengalaman langsung, kenyataan yang ada
di lingkungan kehidupan seseorang kemudian melalui benda tiruan, sampai kepada lambang abstrak. Hasil belajar pada hakekatnya
tersirat dalam tujuan pengajaran. Oleh karena itu hasil belajar peserta didik dan kualitas pengajaran, kedua faktor ini mempunyai
hubungan berbanding lurus dengan hasil belajar peserta didik,artinya semakin tinggi kemampuan peserta didik dan kualitas
pengajaran, maka semakin tinggi pula hasil belajar peserta didik. Selain itu, faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa
terdapat faktor lingkungan dan faktor instrumental; sedangkan faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa berupa faktor
fisiologis dan faktor psikologis dalam diri siswa.
14
1 Faktor-faktor Lingkungan
Faktor-faktor lingkungan siswa ini dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu: faktor lingkungan alamnonsosial dan faktor lingkungan
sosial. Yang termasuk faktor lingkungan nonsosialalami ini ialah
seperti keadaan suhu, kelembaban udara, waktu pagi, siang, malam, tempat letak gedung sekolah, dan sebagainya.
Faktor lingkungan sosial berwujud manusia dan representasinya termasuk budayanya akan mempengaruhi proses dan hasil belajar
siswa. 2
Faktor-faktor Instrumental Faktor instrumental ini terdiri dari gedungsarana fisik kelas,
saranaalat pengajaran, media pengajaran, guru dan kurikulummateri pelajaran serta strategi belajar mengajar yang digunakan akan
mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa.
14
Alisuf Sabri, psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007, cet. III, h. 59- 60.
3 Faktor-faktor Kondisi internal Siswa
Faktor kondisi siswa ini ada dua macam yaitu kondisi fisiologis siswa dan kondisi psikologis siswa. Faktor kondisi fisiologis siswa
terdiri dari kondisi kesehatan dan kebugaran fisik dan kondisi panca inderanya terutama penglihatan dan pendengarannya.
Adapun faktor
psikologis yang
akan mempengaruhi
keberhasilan belajar siswa adalah faktor: minat, bakat, inteligensi, motivasi,
dan kemampuan-kemampuan
kognitif seperti:
kemampuanpersepsi, ingatan, berfikir, dan kemampuan dasar pengetahuan bahan apersepsi yang dimiliki siswa.
2. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial MISD
a. Pengertian IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial Socal Studies menurut NCSS, tahun 1992, adalah Social studies is the integrated study of the social sciences
and humanities to promote civic competence. Within the social program, social studies provide coordinated, systematic study drawing upon such
disciplines as anthropology, archeology, economic, economic, geography, history, law, philosophy, political science, psychology,
religion and sociology, as well as appropriate content from the humanities, mathematic and natural sciences. The primary purpose of
social studies is to help young people develop to ability to make informed and reasoned decisions for the public good as citizens of a
culturally diverse, democratic, society in an interdependent world.
15
Muriel Crosby menyatakan bahwa IPS diidentifikasi sebagai studi yang memperhatikan pada bagaimana orang membangun kehidupan
yang lebih baik bagi dirinya dan anggota keluarganya, bagaimana orang
15
Enok Maryani dan Helius Syamsudin, Pengembangan Program Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Kompetensi Keterampilan Sosial, Jurnal Penelitian, 9,2009, h. 4.
memecahkan masalah-masalah, bagaimana orang hidup bersama, bagaimana orang mengubah dan diubah oleh lingkungannya.
16
Secara konseptual pendidikan IPS di Indonesia tidak bisa dipisahkan dari pengertian Social Studies yang dikemukakan oleh
Edgar Bruce Wesley yaitu The SocialStudiesare the social sciences simplifiedforpedagogical purposes. Maksudnya, bahwa Social Studies
adalah ilmu-ilmu Sosial; yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan. Pengertian ini kemudian disempurnakan menjadi The Social
Studies comprised of those aspectsofhistory, economics, political science,sociology,anthropology,
psychology,geography, and
philosophy which in practiceareselected for Instructionalpurposes inschools and collages. Artinya bahwa Social Studies berisikan
aspek-aspek ilmu sejarah, ilmu ekonomi, ilmu politik, sosiologi, antropologi, psikologi, geografi, dan filsafat, yang dalam praktek
diseleksi untuk tujuan pembelajaran di sekolah dan di perguruan tinggi.
17
Konsep –konsep ilmu sosial dalam IPS tidak dipelajari secara
terpisah tetapi dipadukan. Wesley menyatakan “the social studies are
those portions or aspects of the social sciences that have been selected and adapted for use in the school or in other instruct
ional situations”. Berdasarkan pendapat Wesley, bisa disimpulkan bahwa IPS
merupakan seleksi dan adaptasidari ilmu-ilmu sosial yang digunakan untuk pembelajaran di sekolah. Selain itu, definisi tersebut
mengandung makna
bahwa pembelajaran
IPS adalah
16
Hesti Setiati, dkk, Upaya Peningkatan Pemahaman Materi IPS Dengan Menggunakan Metode Group Discussion Pada Siswa Kelas V SDN 2 Bangsalan Kecamatan Teras Kabupaten
Boyolali Tahun Pelajaran 20112012. Naskah Publikasi Jurnal, 2011, h. 5.
17
Riswan Jaenudin, Konsep Ilmu Pengetahuan Sosial Dalam Sistem Pendidikan Di Indonesia, Jurnal Forum Sosial, VII, 2014, h. 441.
pembelajaranterpadu dimana ilmu-ilmu sosial yang diseleksi dan diadaptasi tersebut dipadukan menjadi satu kesatuan.
18
Jadi IPS merupakan perpaduan mata pelajaran pelajaran sosial yang dominan membahas manusia dengan lingkungannya dan
termasuk dari bagian kurikulum sekolah yang berhubungan dengan peran manusia dalam masyarakat. Lingkungan masyarakat di mana
peserta didik tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari masyarakat. Dihadapkan pada berbagai permasalahan yang ada dan
terjadi di lingkungan sekitar. Pembelajaran IPS membantu peserta didik dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi sehingga akan
menjadikannya semakin mengerti dan memahami lingkungan sosial masyarakatnya.
b. Tujuan Pembelajaran IPS MISD
Dalam kurikulum 2004 untuk tingkat SD dinyatakan bahwa Pengetahuan Sosial sebutan IPS dalam kurikulum 2004, bertujuan
untuk :
19
1 Mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi,
sejarah, dan kewarganegaraan, pedagogis, dan psikologis. 2
Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan sosial
3 Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial
dan kemanusiaan 4
Meningkatkan kemampuan bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, baik secara nasional maupun global.
18
Agus Baskara, Studi Tentang Kompetensi Mahasiswa Dalam Merekonstruksi Pembelajaran Terpadu Studi Inkuiri Naturalistik Pada Mahasiswa Semester Enam Jurusan
Pendidikan IPS FKIP Universitas Islam Riau, Jurnal Penelitian, 1, 2013,h. 1.
19
Hesti Setiati, dkk, Upaya Peningkatan Pemahaman Materi IPS Dengan Menggunakan Metode Group Discussion Pada Siswa Kelas V SDN 2 Bangsalan Kecamatan Teras Kabupaten
Boyolali Tahun Pelajaran 20112012. Naskah Publikasi Jurnal, 2012, h. 5-6.
Berdasarkan KTSP, tujuan pembelajaran IPS di tingkat Sekolah Dasar adalah sebagai berikut :
20
1 Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya. 2
Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam
kehidupan sosial. 3
Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
4 Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan
berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal,
nasional, dan global.
Tujuan Social Studies untuk abad ke 21 rnasih menempatkan proses pendidikan kewarganegaraan, yakni pengembangan civic
responsibility and active civic participation sebagai salah satu esensinya.
Esensi vanglainnya adalah pengembangan kemampuansosial yang berkenaan dengan visi tentangpengalaman hidupnya, pemahaman
kritisterhadap ilmu-ilmu sosial, pemahaman manusiadalam konteks persatuan dalam perbedaan, dananalisis kritis terhadap keadaan
kehidupanmanusia.
21
Tujuan mata pelajaran IPS menurut Sumaatmadja adalah “membina anak didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki
pengetahuan, keterampilan, dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya serta bagi masyarakat dan ne
gara”. Sedangkan secara rinci Oemar Hamalik merumuskan tujuan pendidikan IPS berorientasi pada
20
Cici Indriyani, Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay-Two Stray Pada Siswa Kelas IV SD Tambakaji 05 Kecamatan
Ngaliyan Kota Semarang, Kreatif Jurnal Kependidikan Dasar, 1, 2011, h. 181-182.
21
Riswan Jaenudin, Konsep Ilmu Pengetahuan Sosial Dalam Sistem Pendidikan Di Indonesia, Jurnal Forum Sosial, VII, 2014, h. 442.
tingkah laku para siswa, yaitu : 1 pengetahuan dan pemahaman, 2 sikap hidup belajar, 3 nilai-nilai sosial dan sikap, 4 keterampilan.
22
Tujuan-tujuan tesebut dapat tercapai jika program-program dalam pembelajaran IPS di sekolah diorganisasikan dengan baik. Inti dari
tujuan pembelajaran IPS di atas untuk mendidik dan membekali pengetahuan dan kemampuan dasar setiap peserta didik dalam
mengembangkan diri sesuai dengan minat, bakat, kemampuan, dan lingkungannya, serta berbagi bekal untuk peserta didik dalam menjalani
kehidupannya dan melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.
c. Karakteristik Pembelajaran IPS MISD
Karakteristik pembelajaran IPS yang membedakan dengan pembelajaran ilmu-ilmu sosial lainnya geografi, sejarah, ekonomi,
hukum, dll. A. Kosasih Djahiri mengatakan bahwa ciri dan sifat utama dari pembelajaran IPS, sebagai berikut:
1 IPS berusaha mempertautkan teori ilmu dengan fakta atau sebaliknya;
Pembahasan IPS tidak hanya dari satu bidang disiplin ilmu saja, melainkan bersifat komprehensif meluasdari berbagai ilmu sosial
2 lainnya, sehingga berbagai konsep ilmu secara terintegrasi terpadu
digunakan untuk menelaah satu masalahtematopik. 3
Mengutamakan peran aktif siswa melalui proses belajar inquiri agar siswa mampu mengembangkan berpikir kritis, rasional dan analitis;
4 Pembelajaran tidak hanya mengutamakan pengetahuan semata, juga
nilai dan keterampilannya. 5
Berusaha untuk memuaskan setiap siswa yang berbeda melalui program maupun pembelajarannya dalam arti memperhatikan minat
22
Hesti Setiati, dkk, Upaya Peningkatan Pemahaman Materi IPS Dengan Menggunakan Metode Group Discussion Pada Siswa Kelas V SDN 2 Bangsalan Kecamatan Teras Kabupaten
Boyolali Tahun Pelajaran 20112012. Naskah Publikasi Jurnal, 2012, h. 6.