Pengujian Hipotesis Posttest Eksperimen dan Kontrol
diwujudkan dalam bentuk persaingan kelompok serta individu. Kompetisi dilakukan dengan cara bekerjasama dengan kelompok
kemudian bersaing dengan kelompok lain sehingga hal tersebut dapat meningkatkan semangat dan motivasi siswa dalam mendapatkan hasil
yang bagus untuk nama baik kelompok dengan berusaha menjawab setiap LKS turnamen dengan baik dan benar saat dijumlahkan maka
kelompok mereka akan mendapat nilai yang tinggi. Keadaan seperti itu otomatis mengurangi kejenuhan siswa serta munculnya kegiatan-kegiatan
yang tidak diinginkan terjadi saat belajar-mengajar berlangsung seperti ngobrol, ngantuk, becanda dll.
Keunggulan lain adalah memaksimalkan partisipasi siswa. Learning tournamentmemberikan kesempatan pada setiap siswa untuk
menunjukan partisipasi kepada orang lain. Hal ini juga berdasarkan penelitian terdahulu bahwa menurut
Siti Nurjanah
bahwa hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode turnamen
belajar lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode konvensional.
2
Selain itu menurut Miar Muslimah bahwa meningkatkan pemahaman konsep siswa kelas 5 pada
materi fpb dan kpk melalui metode learning tournament berangsur- angsur mampu membuat seluruh siswa mencapai nilai KKM dengan
persentase 100.
3
Hal ini didukung juga dengan hasil wawancara lima orang siswa yang menyatakan bahwa siswa senang belajar IPS dengan
menggunakan Learning Tournament. Karena merupakan penyegaran bagi siswa, yang selama ini belajar IPS sangat membuat bosan dan
ngantuk. Selain itu siswa menjadi lebih antusias dalam mempelajari materi IPS dan memahami konsepnya agar sewaktu ada turmanen mereka
mampu mengerjakan LKS dengan baik. Bagi siswa belajar menggunakan
2
Siti Nurjanah, “Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Metode Turnamen Belajar Learning Tournament
Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV MIN Parung”, Skripsi pada strat Satu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2014, dipublikasikan
3
Miar Muslimah, “Judul Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Kelas 5 Pada Materi FPB dan KPK Melalui Metode Learning Tournament
”, Skripsi pada strat Satu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2014, dipublikasikan.
Learning Tournament menjadikan nilai mereka lebih bagus dari biasanya.
Hal tersebut juga telah dibuktikan oleh pengujian hipotesis yang menyatakan bahwa t
hitung
berda di daerah penerimaann H
1
, yaitu t
hitung
t
tabel
atau 7, 423 2,032, yang berarti H ditolak dan H
1
diterima, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pada hasil belajar siswa
eksperimen yang menggunakan learning tournament dalam proses pembelajaran. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan
menggunakan learning tournament berpengaruh positif terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V MI Darul Muqinin.
Adapun temuan dalam penelitian, kekurangan dari learning tournament adalah guru harus membuat ringkasan materi dengan singkat
dan jelas, agar siswa tertarik untuk membaca materi yang di turnamenkan. Dalam mengatasi siswa yang memiliki kemampuan rendah
dalam mengingat materi, guru harus melakukan komunikasi agar siswa terus merekam apa yang dibacanya dengan melakukan tanya jawab
berulang-ulang agar anak paham dan ingat isi materi tersebut. Berdasarkan tes hasil belajar dari kelas eksperimen dapat diketahui
bahwa pada kelas eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan learning tournament mendapat nilai di atas atau memenuhi KKM
sebanyak 89 yaitu 16 siswa, artinya sebanyak 16 siswa telah tuntas pada pokok bahasan perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
Sedangkan yang mendapat nilai di bawah rata-rata sebanyak 11yaitu 2 siswa, artinya sebanyak 2 siswa belum tuntas pada pokok bahasan
perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Sedangkan dari 18 siswa di kelas kontrol yang diajarkan dengan
metode konvensional mendapat nilai di atas KKM sebanyak 17 yaitu 3 siswa, artinya sebanyak 3 siswa telah tuntas pada pokok bahasan
perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Sedangakn mendapat nilai di bawah KKM sebanyak 83 yaitu 15 siswa, artinya sebanyak 15 siswa