1. Validitas
Validitas berkenaan dengan ketetapan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai.
6
Tes hasil belajar dapat dikatakan valid apabila tes hasil belajar tersebut sebagai
alat pengukur keberhasilan belajar peserta didik dengan secara tepat, benar, shahih atau absah telah dapat mengukur atau mengungkap hasil-hasil belajar
yang telah dicapai oleh peserta didik, setelah mereka menempuh proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu.
7
untuk mengukur validitas soal tersebut menggunakan SPSS 22. Berdasarkan hasil perhitungan uji
validitas instrumen penelitian, dari 40 soal diuji cobakan 14 soal valid.
2. Reliabilitas
Suatu alat ukur memiliki reliabilitas yang baik jika alat ukur itu memiliki konsistensi yang handal walau dikerjakan oleh siapapun dalam
level yang sama, dimanapun dan kapanpun. Selain pengujian validitas, sebuah tes juga harus memiliki reliabilitas. Reliabilitas alat penilaian adalah
ketepatan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Tes hasil belajar yang baik harus memiliki reliabilitas yang harus
dipercaya, artinya setelah tes hasil belajar itu dilaksanakan berulang kali terhadap subyek yang sama, hasilnya selalu relatif sama. Uji ini dilakukan
dengan menggunakan program ANNATES dengan kriteria kategori reliabilitas sebagai berikut:
Tabel 3.4 Kriteria Besar Korelasi
Nilai Korelasi Kriteria
r
11
≤0,20 Tidak ada korelasi
0,20 r
11
≤0,40 Korelasi rendah
0,40 r
11
≤0,70 Korelasi sedang
0,70 r
11
≤0,90 Korelasi tinggi
6
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012, h. 12.
7
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 2009, h. 94.
40
O,90 r
11
≤1,00 Korelasi sangat tinggi
r
11=
1,00 Korelasi sempurna
Berdasarkan hasil perhitungan uji realibilitas instrumen, diperoleh T
hitung
sebesar 0,63. Dengan nilai realibilitas demikian, maka instrumen tersebut memiliki realibilitas sedang dan memenuhi persyaratan instrumen
yang baik.
3. Indeks Kesukaran Soal
Tingkat kesukaran untuk setiap item soal menunjukan apakah butir soal itu tergolong sukar, sedang atau mudah. Tingkat kesukaran merupakan
salah satu analisis kuantitatif proporsi atau perbandingan siswa yang menjawab benar dengan keseluruhan siswa yang mengikuti tes.
Indeks kesukaran rentangnya dari 0,0-0,1. Semakin besar indeks kesukaran menunjukan semakin mudah butir soal dan sebaliknya semakin
rendah indeks kesukaran menunjukan semakin sulit butir soal. Tingkat kesukaran dapat diketahui dengan menggunakan progran ANNATES.
Tingkat kesukaran yang baik adalah P = 0,5 atau 0,15. Dengan klasifikasi sebagai berikut:
Tabel 3.5 Klasifikasi Interprestasi Indeks Kesukaran
Nilai IK Interprestasi
IK = 0,00 Sangat sukar
0,00IK ≤0,30
Sukar 0,30IK
≤0,70 Sedang
0,70IK ≤1,00
Mudah IK = 1,00
Sangat mudah
Berdasarkan hasil perhitungan indeks kesukaran butir soal instrumen penelitian, diperoleh 11 butir soal dengan tingkat kesulitan “sukar, 7 butir
soal dengan tingkat kesulitan “sangat sukar”, 19 butir soal dengan tingkat
41