Hasil Analisis HASIL DAN PEMBAHASAN

segmen ini. Hal ini berimplikasi pada kondisi lingkungan yakni pada saat pasang terdapat genangan air di beberapa titik. Apabila bertepatan dengan turun hujan dan pasang purnama, genangan banjir tersebut dapat melanda seluruh kawasan pada segmen tersebut. Pada Segmen Murung Raya dan Tanjung Pagar dimana pada kawasan ini memiliki tingkat perekonomian yang tergolong rendah kondisi biofisiknya masih tergolong sedang. Hal ini dapat dilihat pada penggunaan lahan di sempadan sungainya. Berdasarkan pengamatan di lapang, kerapatan bangunan rumah dengan bahan kayu juga masih tergolong renggang dimana jarak antar rumahnya sekitar 3 m dan vegetasi tepian sungai masih dapat dijumpai pada beberapa titik di kawasan. Keadaan seperti ini menjadikan kawasan ini bebas dari genangan banjir pada saat pasang. Namun ketika pasang purnama yang bersamaan dengan turun hujan maka genangan air banyak ditemukan pada kawasan ini.

5.5. Hasil Analisis

Setelah dilakukan analisis dan overlay terhadap peta-peta tematik aspek biofisik yang telah dispasialkan, didapat peta komposit. Peta komposit akan digolongkan ke dalam empat klasifikasi zona kualitas biofisik, meliputi kualitas sangat kritis, kualitas kritis, kualitas sedang dan kualitas bagus. Tabel 11 memperlihatkan hasil skoring kualitas biofisik. Tabel 11. Hasil Skoring Kualitas Biofisik Keterangan Kategori: Skor 1 Sangat Kritis, 2 Kritis, 3 Sedang, 4 Bagus No. Variabel Bobot Kriteria Skor Keterangan 1. 2. 3. 4 Daerah Genangan Banjir Penutupan Lahan Kontinyuitas Vegetasi Penggunaan Lahan 20 30 20 30 16 11-15 6-10 1-5 1-25 26-50 1-25 26-50 0-20 21-40 1 2 3 4 2 3 2 3 1 2 Skor terendah hasil penjumlahan keempat variabel yaitu 1,5 dan skor tertinggi yaitu 2,9 Nilai tertinggi 2,9 S maks didapat dari penjumlahan nilai terbaik 4,3 atau 2 dikali bobot pada masing-masing variabel dari keempat variabel, sedangkan nilai terendah 1,5 S min didapat dari penjumlahan nilai terendah 2 atau 1 dikali bobot pada masing-masing variabel dari keempat variabel. Tidak semua nilai terendah bernilai 1 dan nilai tertinggi bernilai 5 atau 4, hal ini diakibatkan pada masing-masing variabel kondisi yang sesuai dengan kriteria tersebut tidak ditemukan pada tapak. Sehingga dari nilaiskor maksimumtertinggi dan nilaiskor minimumterendah dapat ditentukan selang antar kualitas biofisik. Kualitas biofisik tersebut yakni sangat kritis, kritis, sedang dan bagus. Selang yang akan menunjukkan kualitas biofisik dapat dihitung sebagi berikut: Keterangan selang: 1,5 ≤x 1,85 : Sangat Kritis 1,85 ≤x2,2 : Kritis 2,2 ≤x2,55 : Sedang 2,55 ≤x2,9 : Bagus Penggolongan kualitas klasifikasi masing-masing segmen dari hasil overlay dapat dilihat pada Tabel 12 sebagai berikut: Tabel 12. Klasifikasi Segmen Hasil Overlay Peta Spasial Keterangan: SK = Sangat Kritis, K = Kritis, S = Sedang, B = Bagus No. Segmen Nilai= Skor x Bobot Total Nilai 1 2 3 4 5 6 7 Segmen Kelayan Luar Segmen Kelayan Barat Segmen Kelayan Dalam Segmen Kelayan Tengah Segmen Murung Raya Segmen Kelayan Timur Segmen Tanjung Pagar 0,2 0,2 0,4 0,6 0,8 0,4 0,8 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,9 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,4 0,6 0,3 0,6 0,3 0,6 0,6 0,3 0,6 1,5 1,8 1,7 2,2 2,6 1,7 2,9 SK SK SK K S SK B S ,9 , , Daerah Genangan Banj ir 20 Penutu pan Lahan 30 Klasifikasi Kontinyuitas Vegetasi 20 P e nggunaan Lahan 30 Dari Tabel 12 didapat klasifikasi kualitas biofisik pada tapak, yaitu Sangat Kritis, Kritis, Sedang dan Bagus. Klasifikasi Sangat Kritis pada tapak mencakup Segmen Kelayan Luar, Kelayan Barat, Kelayan Dalam dan Kelayan Timur. Sedangkan klasifikasi Kritis terdapat pada Segmen Kelayan Tengah. Segmen Murung Raya merupakan satu-satunya segmen yang termasuk klasifikasi Sedang begitupun pada segmen Tanjung Pagar yang merupakan satu-satunya segmen dengan klasifikasi Bagus. Klasifikasi Sangat Bagus tidak ditemukan di dalam tapak karena pada dasarnya kondisi biofisik yang memenuhi kualifikasi tersebut di dalam tapak. Gambar 24 menggambarkan Peta Komposit hasil analisis. 24 73 1 2 3 4 5 6 7

5.6. Sintesis