Berdasarkan kondisi-kondisi tersebut, permasalahan ruang kota dan lingkungan pada kawasan ini memerlukan penanganan yang baik, Pemerintah
Kota Banjarmasin telah berupaya untuk menangani masalah kerusakan lingkungan khususnya pada bantaran sungai melalui program revitalisasi sungai
dan pencanangan waterfront city. Dalam rangka revitalisasi sungai, salah satu aspek yang perlu diperbaiki yaitu kualitas biofisik lingkungan sungai, yang mana
hal tersebut dapat dicapai melalui penataan lanskap kawasan sungai melalui pendekatan aspek biofisik. Oleh karena itu, perencanaan lanskap Sungai Kelayan
perlu dilakukan untuk mendukung upaya revitalisasi sungai di Kota Banjarmasin agar dapat mengembalikan fungsi biofisik sungai dan dapat mendukung
terciptanya waterfront city di perkotaan.
1.2. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah 1. Mengidentifikasi permasalahan dan potensi lanskap yang ada di
kawasan Sungai Kelayan. 2. Menganalisis kondisi biofisik, sosial, dan budaya serta ekonomi
Sungai Kelayan yang berpengaruh terhadap proses perencanaan lanskap sungai berbasis pendekatan biofisik.
3. Membuat suatu rencana lanskap sungai berbasis pendekatan biofisik yang dapat mencirikan waterfront city di perkotaan.
1.3. Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah 1. Menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah Kota Banjarmasin dalam
upaya revitalisasi Sungai Kelayan pada khususnya dan sungai-sungai lain di Banjarmasin pada umumnya.
2. Meningkatkan nilai kenyamanan, keindahan dan keberlangsungan di kawasan Sungai Kelayan.
3. Sebagai referensi kawasan yang berorientasi Waterfront City di kawasan lain di Banjarmasin.
1.4. Kerangka Pikir
Sungai Kelayan merupakan salah satu sungai yang berada di Kota Banjarmasin yang saat ini kondisi lingkungannya sudah mengalami penurunan.
Untuk itu perlu dilakukan suatu perencanaan lanskap Sungai Kelayan yang bertujuan untuk mengembalikan kualitas lingkungan sungai dan sebagai wujud
upaya revitalisasi sungai dengan pendekatan biofisik. Dalam perencanaan lanskap sungai, untuk mendukung upaya revitalisasi sungai dengan pendekatan biofisik,
pertimbangan utama dalam perencanaan yaitu aspek biofisik. Aspek biofisik yang dapat mempengaruhi ekosistem sungai yaitu iklim, daerah genangan banjir,
penutupan lahan, satwa, vegetasi dan tata guna lahan. Perencanaan lanskap sebagai upaya revitalisasi sungai juga mempertimbangkan aspek lain berupa aspek
sosial budaya dan aspek ekonomi. Aspek penunjang berupa aspek sosial budaya diamati dari sejarah kawasan, klasifikasi masyarakat lokal dan pendatang dan
kebiasaan masyarakat. Sedangkan untuk aspek penunjang berupa aspek ekonomi diamati dari tingkat kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan. Aspek biofisik
tersebut akan dispasialkan dalam segmen-segmen yang dianalisis untuk mengetahui kondisi biofisik kawasan. Selanjutnya untuk aspek penunjang akan
dianalisis secara diskriptif yang akan menjadi pertimbangan dalam pembuatan rencana lanskap. Hasil analisis akan dijadikan dasar dalam membuat block plan
dan konsep yang akan kembangkan dalam rencana lanskap Sungai Kelayan sebagai upaya revitalisasi melalui pendekatan biofisik. Gambar 1, merupakan
kerangka pikir studi.
Gambar 1. Kerangka Pikir Studi
Banjarmasin, Kota Seribu Sungai Sungai Kelayan, Banjarmasin Selatan
Terjadi okupasi sempadan badan sungai menjadi pemukiman Perencanaan Lanskap Sungai Kelayan Sebagai Upaya Revitalisasi Sungai
Melalui Pendekatan Biofisik
Aspek Biofisik Sungai Aspek Sosial Budaya
Aspek Ekonomi Aspek Legal
Peta Analisis Kualitas Biofisik Sungai Kelayan Block Plan
Lanskap Sungai Kelayan Konsep Perencanaan Lanskap Sungai Kelayan Melalui Pendekatan Biofisik
Daerah Genangan Banjir
Penutupan Lahan Kontinyuitas
Vegetasi Penggunaan
Lahan Iklim Curah
Hujan Satwa Vegetasi
Zona Biofisik
Rencana Lanskap Sungai Kelayan Sebagai Upaya Revitalisasi Sungai Melalui Pendekatan Biofisik Keterangan:
: Aspek Utama : Aspek Penunjang
: Aspek yang dianalisis
secara deskriptif dan spasial
: Aspek yang dianalisis secara deskriptif
: Hubungan antar aspek
4
II. TINJAUAN PUSTAKA