Tahapan studi mengikuti tahapan perencanaan yang dikemukakan oleh Simonds 1983 yang dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan perencanaan lanskap
Sungai Kelayan sebagai upaya revitalisasi sungai, dengan menggunakan pendekatan biofisik. Gambar 4 memperlihatkan alur perencanaan lanskap yang
dijelaskan secara diagramatis.
Gambar 4. Tahapan Proses Perencanaan Lanskap Sungai Kelayan.
3.4.1. Persiapan
- Latar Belakang
- Tujuan Studi - Kegunaan
Studi - Rencana
Kerja - Anggaran
Biaya Studi
Data Sosial Budaya:
- Sejarah kawasan - Klasifikasi
Masyarakat lokal pendatang
- Kebiasaan masyarakat
Data Biofisik: - Curah hujan
- Tata guna lahan - Tutupan lahan
- Flora dan Fauna - Daerah Banjir
Potensi Kendala
Rencana Lanskap
Sungai Kelayan
sebagai upaya
revitalisasi sungai
dengan pendekatan
biofisik Block
Plan
Persiapan Studi
Pengumpulan Data
Analisis Sintesis
Perencanaan Lanskap
Data Ekonomi:
- Tingkat kesejahteraan
masyarakat
Data Legal:
- RTRW dan RDTRK
- Peraturan Pemerintah Konsep
lanskap sungai
dengan pendekatan
biofisik yang
menunjang terciptanya
Waterfront city
Pada tahap ini dilakukan perumusan masalah dan penetapan tujuan studi sebagai langkah awal untuk melakukan perencanaan lanskap Sungai Kelayan.
Kemudian dilakukan pengumpulan informasi awal mengenai lokasi studi. Selain itu juga dilakukan persiapan administrasi guna mengurus perijinan survey lapang.
3.4.2. Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan pada tahapan ini berupa data fisik mengenai kondisi tapak, aspek sosial, ekonomi, budaya dan data pendukung lain yang
mempengaruhi proses perencanaan lanskap kawasan Sungai Kelayan Tabel 1. Jenis data yang digunakan ialah data primer dan sekunder. Pengumpulan data ini
dilakukan untuk mengidentifikasi potensi dan kendala yang ada pada lokasi studi. Metode pengumpulan data dilakukan dengan dua cara, yaitu survey lapang
yang bertujuan untuk mendapatkan data primer dan studi pustaka untuk mendapatkan data sekunder. Survey lapang dilakukan dengan cara pengamatan
langsung dimana pengamatan pengambilan data difokuskan pada parameter yang akan dianalisis, selain itu dilakukan pula dokumentasi dan wawancara. Survey
lapang dilakukan untuk mengetahui kondisi lokasi secara langsung serta verifikasi kondisi lapang berdasarkan data sekunder. Untuk pengambilan data fisik berupa
daerah genangan banjir dilakukan Ground check ke tapak dengan melakukan tracking
dengan GPS selanjutnya disesuaikan dengan Base Map. Studi pustaka dilakukan untuk mendapatkan data-data yang tidak didapatkan di lapangan.
Wawancara dilakukan terhadap pihak-pihak yang berhubungan dengan daerah tepian Sungai Kelayan seperti Pemerintah Daerah Dinas Pengelolaan Sungai dan
Drainase dan penduduk yang melakukan aktivitas di tapak. Tujuan dilakukan wawancara adalah untuk mengetahui keinginan pihak-pihak tersebut, arah
pengembangan tapak di masa yang akan datang dan untuk mengetahui fasilitas- fasilitas yang diperlukan di daerah perencanaan. Namun pada saat turun lapang
ditemui hambatan pada saat melakukan wawancara pada masyarakat umum, dikarenakan masyarakat umum cenderung tertutup dan enggan untuk dilakukan
wawancara. Akhirnya wawancara hanya dilakukan terhadap Aparatur kelurahan dan Pemuka Agama.
Tabel 1. Jenis, Bentuk, Sumber dan Cara Pengambilan Data
3.4.3. Analisis dan Sintesis