bertugas untuk mengelola hasil transaksi pembelian jasa lingkungan dari PT. KTI untuk selanjutnya disalurkan melalui transaksi pembayaran kepada Kelompok Tani
Karya Muda II. Dalam organisasi FKDC, dana pembayaran jasa lingkungan dikelola langsung oleh koordinator jasa lingkungan. Koordinator jasa lingkungan ini yang
melakukan transaksi pembelian sekaligus transaksi pembayaran kepada kedua belah pihak secara langsung.
6.4 Skema Mekanisme Pembayaran Jasa Lingkungan di Masa Depan
Sumber: Forum Komunikasi DAS Cidanau, 2007
Masyarakat Nasional dan Internasional
:Financial Flow :Carbon Credit
:Benefits :Audit
:Techical Assistance
and monitoring
LSM KONSULTAN
FKDC
Kelompok Penyedia Jasa Lingkungan
Pemanfaat JasaLingkungan Non-Pemerintah
PEMERINTAH
Reforestation Forest management
Forest protection
LPJL
Gambar 12. Skema Mekanisme Pembayaran Jasa Lingkungan di Masa Depan
Skema mekanisme pembayaran jasa lingkungan DAS Cidanau memiliki bentuk yang lebih advance. Terdapat beberapa pihak baru yang terlibat dalam
mekanisme pembayaran jasa lingkungan. Pihak-pihak tersebut adalah masyarakat nasional dan internasional, pemerintah, Lembaga Pengelola Jasa Lingkungan LPJL
dan Lembaga Swadaya Masyarakat LSM atau konsultan. Buyer
dalam skema mekanisme yang sedang berjalan hanya terdiri dari satu pemanfaat jasa lingkungan non-pemerintah PT. KTI. Buyer dalam skema
mekanisme pembayaran jasa lingkungan masa depan diharapkan tidak hanya terdiri dari satu pemanfaat jasa lingkungan, tetapi juga ada keterlibatan dari pemerintah,
masyarakat nasional maupun internasional, dan lebih banyak lagi pemanfaat jasa lingkungan non-pemerintah. Isu yang diangkat dalam skema mekanisme ini pun lebih
luas, tidak hanya menyangkut jasa lingkungan DAS Cidanau sebagai pelindung sistem tata air atau hidrologi tetapi juga menyangkut jasa lingkungan DAS Cidanau
sebagai penyerap dan penyimpan karbon. Fungsi ini dapat dirasa tidak hanya oleh masyarakat sekitar DAS Cidanau tetapi juga oleh masyarakat luas. Hal ini yang
menjadi alasan masyarakat lokal dan internasional diharapkan dapat menjadi pemanfaat jasa lingkungan dalam mekanisme pembayaran jasa lingkungan.
Peran FKDC dalam skema ini tidak lagi sama seperti perannya dalam mekanisme yang sedang berjalan. Peran FKDC ke depan adalah membuat dan
menerapkan strategi pemasaran perdagangan karbon untuk masyarakat internasional, tidak lagi mengurus masalah transaksi dan pengelolaan dana hasil transaksi.
Transaksi dan pengelolaan dana hasil transaksi ditangani oleh Lembaga Pengelolaan
Jasa Lingkungan LPJL. LPJL tidak berada di bawah payung FKDC. Semua hal yang berhubungan dengan marketing strategy carbon trade dan regulasi yang
berlangsung di DAS Cidanau termasuk reforestration, forest management dan forest protection
berada dalam kepengurusan FKDC, namun seluruh hal yg berhubungan dengan transaksi berada dalam tanggung jawab LPJL.
Bagi buyer dari masyarakat internasional, penerapan marketing strategy menjadi tanggung jawab FKDC. Apabila strategi tersebut berhasil dan target setuju
untuk menjadi buyer, selanjutnya transaksi akan di ambil alih oleh LPJL. Atas usahanya memperoleh buyer, FKDC berhak mendapat transaction cost dari dana
yang diterima dari buyer. Bagi pemanfaat lokal dan pemerintah, masalah penerapan strategi pemasaran hingga transaksi dilakukan oleh LPJL. Setelah itu, uang yang
dikelola LPJL disalurkan kepada kelompok penyedia jasa lingkungan yang melakukan:
1. Reforestration, 2. Forest management pengelolaan hutan, dengan diberlakukannya tebang pilih
daur tebang oleh kelompok sehingga kawasan hutan tidak pernah gundul, 3. Forest protection perlindungan terhadap hutan, dengan dijadikannya kawasan
hutan sebagai kawasan lindung oleh masyarakat. Selain itu, dalam mekanisme terlibat juga LSM dan konsultan yg bertindak sebagai
lembaga yg melakukan pendampingan terhadap jalannya mekanisme pembayaran jasa lingkungan yang ada.
VII. PENILAIAN TERHADAP PROGRAM