Penilaian Responden terhadap Pentingnya Usaha Konservasi DAS

masyarakat mengetahui peran penting DAS Cidanau untuk menjamin ketersediaan air, setidaknya ketersediaan air untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebanyak 41,86 responden mengetahui peran penting DAS Cidanau untuk menopang aktivitas ekonomi Kota Cilegon. Hal ini disebabkan responden mengetahui bahwa pihak yang membayarakan PJL adalah pihak yang berasal dari Cilegon. Sebanyak 16,28 dari 41,86 responden mengetahui bahwa di DAS Cidanau terdapat Cagar Alam Rawa Danau sebagai satu-satunya situs konservasi rawa pegunungan di Pulau Jawa. Responden lainnya, sebanyak 18,60 menjawab secara bervariasi mengenai peran penting DAS Cidanau. Empat orang menjawab bahwa peran penting DAS Cidanau mempunyai daya tarik wisata dan empat orang lainnya menjawab tidak tahu. Keterangan dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Peran Penting DAS Cidanau Peran Penting DAS Cidanau Jumlah Menjamin ketersediaan air 39,54 Menjamin ketersediaan air dan penopang aktivitas ekonomi Kota Cilegon 25,58 Menjamin ketersediaan air, penopang aktivitas ekonomi Kota Cilegon dan terdapat Cagar Alam Rawa Danau sebagai satu-satunya situs konservasi rawa pegunungan di Pulau Jawa 16,28 Lainnya 18,60 Total 100 Sumber: Data Primer Diolah, 2009

7.3. Penilaian Responden terhadap Pentingnya Usaha Konservasi DAS

Cidanau Penilaian akan pentingnya usaha konservasi melatarbelakangi motivasi responden untuk menerima pembayaran jasa lingkungan. Responden yang menganggap usaha konservasi penting, menerima pembayaran jasa lingkungan tidak hanya semata-mata berorientasi pada nilai transaksi yang diterima. Responden yang menganggap penting usaha konservasi mempunyai kesadaran akan pentingnya alam sekitar untuk dijaga dan bagaimana akibatnya apabila alam tidak dijaga. Sebanyak 41,86 responden menilai usaha konservasi penting dilakukan bagi kelestarian DAS Cidanau dan sebanyak 58,14 masyarakat menilai usaha konservasi tidak penting untuk dilakukan. Keterangan dapat dilihat pada Gambar 14. Sumber: Data Primer Diolah, 2009 Gambar 14. Penilaian Responden Mengenai Pentingnya Usaha Konservasi Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa penyedia jasa lingkungan cenderung menerima pembayaran jasa lingkungan didasari atas motivasi nilai transaksi yang diterima. Responden yang menganggap konservasi tidak penting memberikan alasan yang berbeda-beda. Sebagian besar responden memberikan alasan menganggap usaha konservasi tidak penting karena tidak paham akan konservasi dan merasa upaya konservasi bukan merupakan kewajiban masyarakat. Keterangan dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Alasan Menganggap Usaha Konservasi Tidak Penting Alasan Jumlah Bukan merupakan kewajiban 40,00 Merupakan kewajiban pemerintah Dinas Kehutanan dan Perkebunan 16,00 41.86 58.14 Penting Tidak penting Tuntutan ekonomi yang mengakibatkan semua tindakan yang dilakukan akhirnya tidak mengindahkan konservasi 8,00 Tidak paham akan konservasi 36,00 Total 100 Sumber: Data Primer Diolah, 2009 Namun, selisih persentase antara responden yang menganggap usaha konservasi penting dan tidak penting sangat kecil. Hal ini terjadi karena sering diadakannya penyuluhan di desa ini mengenai pentingnya usaha konservasi, baik oleh pemerintah maupun lembaga yang berhubungan dengan program pembayaran jasa lingkungan. Oleh karena itu, kesadaran masyarakat Desa Citaman akan pentingnya upaya konservasi lebih baik dari daerah lain di sekitar kawasan DAS Cidanau. Selain itu, perubahan lingkungan yang semakin baik akibat adanya upaya konservasi dari program pembayaran jasa lingkungan juga menyebabkan masyarakat merasa perlu untuk terus melakukan usaha konservasi.

7.4. Pengetahuan Responden Mengenai Program Pembayaran Jasa

Dokumen yang terkait

JUDUL INDONESIA: KESEDIAAN MENERIMA PEMBAYARAN JASA LINGKUNGAN AIR SUB DAS WAY BETUNG HULU OLEH MASYARAKAT KAWASAN HUTAN REGISTER 19 (Studi Kasus di Desa Talang Mulya Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran) JUDUL INGGRIS: WILLINGNESS TO ACCEPT PAYMEN

1 11 61

Penentuan Dasar Biaya Kompensasi untuk Pembayaran Jasa Lingkungan dengan Memanfaatkan Teknologi Inderaja (Studi Kasus : DAS Cidanau, Banten)

0 3 106

Analisis willingness to pay dan willingness to accept masyarakat terhadap tempat pembuangan akhir sampah Pondok Rajeg Kabupaten Bogor

3 16 155

Analisis nilai ekonomi lahan sebagai dasar bagi upaya peningkatan nilai pembayaran jasa lingkungan (kasus desa Citaman DAS Cidanau)

1 20 137

Analisis Willingness To Pay Masyarakat terhadap Pembayaran Jasa Lingkungan Mata Air Cirahab (Desa Curug Goong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Banten)

2 19 126

Analisis Willingness To Accept Masyarakat Akibat Eksternalitas Negatif Kegiatan Penambangan Batu Gamping (Studi Kasus Desa Lulut Kecamatan Klapanunggal Kabupaten Bogor)

1 15 213

Analisis willingness to accept masyarakat terhadap pembayaran jasa lingkungan DAS Brantas

4 18 166

Dampak Pembayaran Jasa Lingkungan Daerah Aliran Sungai Cidanau Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Citaman, Serang

0 11 84

Peran pembayaran jasa lingkungan (PJL) hutan terhadap sifat hidrologi lahan di DAS Cidanau, Banten

0 3 34

Penentuan Dasar Biaya Kompensasi untuk Pembayaran Jasa Lingkungan dengan Memanfaatkan Teknologi Inderaja (Studi Kasus DAS Cidanau, Banten)

0 2 96